Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Pada Mata Kuliah “Satuan Layanan
Bimbingan Rohani Islam ”

Disusun oleh:
Kelompok 8/ BKI 6 D
1. Murniah. 191520144
2. M. Bagus Adnan 191520144
3. Lingga Puspita 191520144
4. Adimul Muhtadi 191520125
5. Nasrudin 191520154

Dosen Pengampu:
Dra. Eni Nur’aeni, M.SI.

FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASUNDDIN BANTEN
2020/2021
1
2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
pada MK Konseling Rehabilitasi, dengan judul “Satuan Layanan Bimbingan Rohani
Islam”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi.
Dengan membuat tugas ini kami mengharapkan paham tentang Pelayanan dalam
konseling Rehabilitasi.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran, guna penulisan makalah yang selanjutnya lebih baik lagi. Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan tepat pada waktunya. Harapan kami,
semoga makalah yang dibuat secara sederhana ini dapat memberi manfaat tersendiri untuk
pembuat dan pembacanya.

Serang, 25 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Maksud dan tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Satuan bimbingan rohani islam di rumah sakit.......................................................... 2


B. Satuan bimbingan rohani islam dilapas.................................................................... 3
C. Satuan bimbingan rohani islam dipanti sosial.......................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 7
B. Kritik dan Saran......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Bimbingan rohani Islam adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan
pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit, warga binaan di lapas, dan warga binaan di
panti sosial, sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar medis dengan ikhtiar spiritual. Dengan
tujuan memberikan ketenangan dan kesejukan hati dengan dorongan dan motivasi untuk tetap
bersabar, bertawakkal dan senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT.
Layanan bimbingan rohani Islam adalah pelayanan yang memberikan santunan rohani
kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar tabah, ikhlas dan sabar
dalam menghadapi cobaan, dengan memberikan tuntunan do’a, cara bersuci, shalat, dan
amalan ibadah lainya yang dilakukan dalam keadaan sakit.
Bimbingan rohani Islam pada dasarnya mempunyai peran yang konkrit. sehingga dalam
proses pelayanan bimbingan rohani seorang petugas rohani akan lebih memahami dan tidak
salah dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi psien dan dimana petugas bimbingan
rohani islam dapat melakukan suatu pendekatan yang tepat. Akan tetapi sebaliknya jika
bimbingan rohani yang disampaikan tidak sesuai dengan fungsinya, maka proses pelayanan
bimbingan rohani tidak sesuai dengan peranannya.
Pelaksanaannya supaya bimbingan rohani islam ini sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan pasien, serta melihat bagaimana kemampuan yang berhubungan dengan apa
yang diinginkan, yang semua itu dapat diterapkan pada bimbingan rohani di berbagai instansi.
Selain hal tersebut yang menjadi fungsi fundemental bimbingan rohani Islam adalah membantu
individu dalam menemukan pemecahan masalahnya dengan pemilihan pendekatan dan
alternatif-alternatif penyelesaian masalah, sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab
munculnya masalah baru baginya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani islam di Sakit Sakit?
2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani islam di lapas?
3. Bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani islam di panti sosial ?
C. Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui satuan bimbingan rohani islam di rumah sakit
2. Untuk mengetahui satuan bimbingan rohani islam di lapas
3. Untuk mengetahui satuan rohani di panti sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan bimbingan rohani islam di rumah sakit
Kegiatan bimbingan dan penyuluhan biasanya dilaksanakan di instansi-instansi Atau
lembaga tertentu, seperti lembaga pendidikan, baik formal maupun non Formal. Begitu pula
kegiatan dakwah Islam yang ada di Rumah Sakit. Berbentuk bimbingan dan penyuluan
rohani Islam. Bimbingan yang ada di Rumah Sakit ini merupakan upaya tersendiri dalam
membantu menyembuhkan penyakit dan mengatasi kecemasan jiwa pasien bagi orang yang
sedang sakit (pasien) diperlukan orang yang bisa mendekati atau diperlukan seorang perawat
yang dapat mendorong dan memberikan semangat dalam menghadapi cobaan yang
menimpanya agar dalam menghadapi hidup ini tidak meraasa cemas dan gundah, dan tidak
merasa tertekan oleh penyakit yang dialami.
Pelayanan rohani merupakan bagian pelayanan yang tidak kalah pentingnya dari
pelayanan lainnya dilingkungan Rumah Sakit, karena pada saat ini pengobatan terhadap
orang sakit bukan hanya melalui medis saja tetapi meliputi empat aspek yaitu : Biologis,
Psikologis, Sosiologis, dan religius. Dalam aspek religius dikembangkan metode psikoterapi
religius, dengan tujuan mengetahui kondisi kerohanian pasien untuk membantu proses
kesembuhannya, diantaranya dengan memberikan motivasi untuk bersikap sabar, ikhlas, serta
membimbing dengan pelayanan dzikir dan do’a untuk kesembuhan pasien. bimbingan rohani
Islam disamping memberikan pelayanan kerohanian terhadap pasien, juga memberikan
bimbingan kerohanian terhadap seluruh karyawan melalui bimbingan akhlak dan bimbingan
ibadah dalam kegiatan pemgajian mingguan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas
karyawan dalam pelayanannya di rumah sakit. Seorang karyawan yang memiliki ketidak
stabilan rohani akan berdampak negatif terhadap mekanisme pelayanan kerja yang
diembannya, dalam kondisi seperti ini dia perlu mendapatkan bimbingan kerohanian baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit dilakukan oleh seorang
perawat sebagai petugas pemberian bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit. Adapun tugas
pokok pembimbing rohani islam di Rumah Sakit yaitu memberikan layanan bimbingan
rohani kepada semua komponen insaniyah yang berada di rumah sakit agar tetap berada
dalam fitrahnya, keyakinan tauhidullah, sabar dan tawakal dalam menghadapi musibah, dan
menumbuhkan suasana agamis di lingkungan Rumah Sakit. Dalam melaksanakan tugasnya
pembimbing rohani islam yang berada di Rumah Sakit, berkewajiban melakukan hal-hal
sebagai berikut:
2
1. Berkeliling ke setiap ruangan untuk memperoleh informasi mengenai pasien yang
harus segera di beri bibimbinga
2. Melakukan kunjungan rutin ke ruangan yang telah diberitentukan dan sesuai jadwal
yang telah di tentukan
3. Mengunjungi Ruangan ICU setiap hari,
4. Mendampingi dan memberi talqin bagi pasien yang menjelang sakaratul maut
(terminal) oleh dokter dan perawat.
Materi bimbingan kerohanian yang diberikan oleh para pembimbing rohani terhadap
pasien secara umum adalah mengenai ajaran atau tuntutan agama islam yang bersumber pada
Al-Quran dan As-Sunah, dan di sesuaikan dengan situasi dan kondisi atau yang dibutuhkan
oleh pasien. Materi yang sering disampaikan yaitu:
1. Materi yang disampaikan membahas tentang tawakkal kepada Allah Swt
(bersungguh-sungguh dalam bekerja, tata cara adab dalam berdo’a, syukur, dan
membahas tentang sabar), mensucikan hati (penyakit-penyakit hati, cara mengobati
penyakit hati, taubat, Amal Sholeh dan lainnya).
2. Bimbingan talqin ini adalah bimbingan yang diberikan pada pasien yang berada pada
kondisi naza’ (sakaratulmaut) dengan membimbing pasien agar mengucapkan kalimat
Thayyibah ”Laa Ilaaha Illallah” agar pasien yang berada pada kondisi naza meninggal
dalam keadaan Khusnul Khatimah
3. Bimbingan ketauhidan, membahas megenai bimbingan keagamaan yang dilakukan
pada saat itu bimbingan pelayanan do’a kepada pasien dan keluarga pasien.
4. Materi tentang ibadah ini merupakan yang sering dibahas dalam konsultasi rohani di
rumah sakit. Materi yang disampaikan meliputi, amalan wajib yang membahas shalat
fardhu (rukun shalat, syarat syah shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, tayamum
dan tatacara shalat dalam keadaan sakit/daruraat), puasa, dan lainnya. Materi lain
yang disampaikan ialah materi tentang amalan sunah meliputi, shalat-shalat sunah
(rawatib, duha, tahajud, dan lainnya).

B. Pelaksanaan bimbingan rohani islam di Lapas (lembaga permasyarakatan)


Bimbingan agama di Lembaga Pemasyarakatan menjadi salah satu faktor penting
dlam pembinaan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan. Pembinaan agama, khususnya
islam, merupakan sarana mengimplementasikan akidah, akhlak serta nilai-nilai yang telah
Ditentukan oleh agama Islam. Bimbingan rohani secara islam adalah ajaran amar ma’ruf

3
nahi mungkar bertujuan menegakkan agama Allah dan menghidupkan sunnah Rasul-Nya
tanpa riya’, dan sikap munafik.
Kegiatan bimbingan rohani islam mempunyai peranan penting di Lembaga
Pemasyarakatan, karena kegiatan ini berupa kegiatan keagamaan yang akan menambah
pengetahuan agama mereka, seperti mengikuti ceramah agama dan pengajian lainnya. Kiprah
pembimbing keagamaan di lembaga pemasyarakatan memberikan andil yang cukup besar.
Adapun pelaksanaan nya sebagai berikut:
1. Pelaksanaan bimbingan keagamaan melalui ceramah agama, bimbingan rohani dan
keagamaan
Bimbingan pembinaan keagamaan Islam baik dalam hal kegiatan ceramah agama,
bimbingan rohani dan keagamaan dilaksanakan hampir setiap hari, hanya pelaksanaan
bimbingan keagamanaan antara napi laki-laki dan perempuan dilaksanakan dalam waktu
yang berbeda. Pelaksanaan bimbingan keagamaan Islam berpusat pada masjid yang ada di
dalam Lembaga Pemasyarakatan dan pelaksanaan kegiatan merupakan wujud dari
kerjasama Lapas dengan instansi dan organisasi diluar.
2. Pelaksanaan bmbingan keagamaan melalui pembelajaran Al-Quran, belajar Tajwid
dan Fiqih
Pelaksanaan bimbingan pembelajaran Al-Quran, tajwid dan Fiqih Alquran pada
umumnya dilaksanakan 1 kali dalam seminggu, biasanya dilakukan pada hari Jumat.
Adapun Kegiatan pembelajaran berdasarkan materi tentang Alquran, terbagi menjadi
beberapa Macam, yaitu: pembelajaran membaca dengan tajwid yang benar, pembelajaran
mengenai isi kandungan Alquran dan belajar tentang hukum Fiqih.
3. Pelaksanaan bimbingan keagamaan islam melalui konsultasi bimbingan Individual,
bimbingan amalan dan siraman rohani
Kegiatan bimbingan keagamaan dalam hal konsultasi ini sering terlihat setelah
Ceramah agama ataupun kegiatan lainnya yang mendatangkan Pembina dari luar lapas,
jika Itu mengenai keagamaan.

Bimbingan keagamaan yang dilakukan untuk para narapidana di lapas ini juga
memberikan peluang kepada para napi untuk konsultasi tentang permasalahan yang dihadapi,
kegiatan ini untuk mengetahui beban mental para napi baik ketika menjalani masa hukuman
ataupun ketika nanti mereka kembali kemasyarakat, bimbingan dalam bentuk konsultasi ini
biasanya dilakukan secara individu dan ada juga dilakukan secara berkelompok.

4
C. Pelaksanaan bimbingan rohani islam di panti sosial
Bimbingan rohani Islam di Panti Sosial merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan
dalam rangka memelihara dan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kondisi mental-
spiritual dan kerohanian para lanjut usia, khususnya dalam melaksanakan ibadah sehari-hari.
Bimbingan ini dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Ibadah, etika pergaulan, penanaman
Budi pekerti dan sikap yang normatif. Pembinaan keagamaan ini Dilaksanakan dengan
tujuan:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kondisi mental spiritual
2. Meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk melaksanakan ibadah
3. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran iman, tanggung jawab moral dan
pengembangan kepribadian lansia.

Pelayanan dan kegiatan bimbingan rohani Islam di panti sosial, lansia yang berada di
panti sosial akan diberikan pengetahuan tentang agama Islam seperti akidah, fikih dan
muamalah. Dalam menyampaikan materi agama Islam tersebut terdapat beberapa Metode
yaitu metode ceramah, metode tanya jawab dan metode peragaan. Selain itu, kegiatan
bimbingan rohani slam lainnya ialah shalat wajib lima Waktu berjama’ah dan setiap malam
jum’at melaksanakan tahlil dan yasin Bersama serta apabila ada lansia yang meninggal dunia.
Adapun pelaksanaan bimbingan rohani islam dipanti sosial sebagai berikut:

1. Pembimbing dalam rohani islam adalah sebagai pengisi atau pemberi materi pada saat
kegiatan bmbingan rohani Islam di Panti Sosial. Bina rohani dalam melaksanakan
layanan bimbingan rohani Islam dengan membuat pengelompokan terhadap para
lansia dikumpulkan di aula untuk mengikuti kgiatan bimbingan rohani Islam secara
face to face.
2. Memberikan pemahaman spiritual nilai-nilai keagamaan, dalam bentuk ceramah,
Ziarah kubur, memberikan motivasi, agar dalam menjalani masa tuanya ia merasa
memiliki kedamaian dan mampu menerima dirinya dengan segala kemunduran dan
memiliki bekal ketika akan mengahadapi kematian. Metode pemahaman tersebut
ditunjukan pada lansia
3. Memberikan penjelasan tentang materi keagamaan antara lain: aqidah (keimanan),
syariat (keislaman), akhlak (budi pekerti), dan ibadah.

Kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilakukan dengan metode individual yang kedua
adalah dialog tanya jawab yang dilakukan ini bertujuan agar menambah pengetahuan

5
keagamaan pada lansia. Kegiatan dialog tanya jawab ini pembimbing memberikan kebebasan
secara terbuka untuk para lansia yang terbimbing untuk menanyakan hal apa saja yang tidak
dipahami, karena pembimbing sendiri tidak membatasi materi yang ditanyakan. Pertanyaan
yang langsung dilontarkan lansia kepada pembimbing itu langsung di jawab, karena agar
lansia dapat memahami dengan baik dan tidak lupa terhadap materi yang disampaikan. Media
yang digunakan dengan audio dan melalui visual untuk memberikan pemahaman atau sebagai
sarana untuk mempermudah terhadap para warga binaan (lansia).

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bimbingan rohani Islam adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan
dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit, warga binaan di lapas, dan warga binaan
di panti sosial, sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar medis dengan ikhtiar spiritual.
Dengan tujuan memberikan ketenangan dan kesejukan hati dengan dorongan dan motivasi
untuk tetap bersabar, bertawakkal dan senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai hamba
Allah SWT.
Bimbingan yang ada di Rumah Sakit ini merupakan upaya tersendiri dalam membantu
menyembuhkan penyakit dan mengatasi kecemasan jiwa pasien bagi orang yang sedang sakit
(pasien) diperlukan orang yang bisa mendekati atau diperlukan seorang perawat yang dapat
mendorong dan memberikan semangat dalam menghadapi cobaan yang menimpanya agar
dalam menghadapi hidup ini tidak meraasa cemas dan gundah, dan tidak merasa tertekan oleh
penyakit yang dialami.
Kegiatan bimbingan rohani islam mempunyai peranan penting di Lembaga
Pemasyarakatan, karena kegiatan ini berupa kegiatan keagamaan yang akan menambah
pengetahuan agama mereka, seperti mengikuti ceramah agama dan pengajian lainnya. Kiprah
pembimbing keagamaan di lembaga pemasyarakatan memberikan andil yang cukup besar.
Bimbingan rohani Islam di Panti Sosial merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan
dalam rangka memelihara dan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kondisi mental-
spiritual dan kerohanian para lanjut usia, khususnya dalam melaksanakan ibadah sehari-hari

D. Kritik dan saran

Demikian makalah ini dibuat, mudah mudahan dapat bermanfaat. Adapun


kekurangan -kekurangan dalam penulisan makalah ini harap untuk dimaklum.
Kemudian kami mengharapkan kritik dan saran demi penulisan makalah yang lebih
baik lagi.

7
Daftar pustaka

Aryanto Ihsan. (2017). Pelaksanaan Bimbingan Perawatan Rohani Islam (Warois) Untuk
Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien. Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan
Psikoterapi Islam Volume 5, Nomor 3.

G. Abdul Ruslan. (2020). Bimbingan Keagamaan Islam Terhadap Warga Binaan Lembaga
Permasyarakatan Kelas II A Jambi. Legalitas: Jurnal Hukum, vol. 12 No.1.

Rahmah Siti. Pembinaan Keagamaan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera.
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 12 No. 23

Donniatun RIFFA. (2019). Strategi Layanan Bimbingan Rohani Islam Pada Lansia Yang
Menjalani Masa Tua Di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) “Dewata” Cilacap.
Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai