Anda di halaman 1dari 19

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI MEDICARE

NOMOR …/PDRS/DIR.RSBM/…/2022

TENTANG
PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI MEDICARE

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
RumahSakit Bhakti Medicare, maka diperlukan pedoman hak
pasien dan keluarga yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan hak pasien dan keluarga di Rumah S
akit dapat terlaksan adengan baik,perlu adanya Peraturan
Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
hak pasien dan keluarga di Rumah Sakit Bhakti Medicare;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan peraturan Direktur Rumah
Sakit tentang Pedoman Hak Pasien dan Keluarga;
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentangRumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentangKesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor36 tahun 2014
tentangTenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 12 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.017/MENKES/1128/2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAKTI MEDICARE
TENTANG PEDOMAN HAK PASIEN DAN KELUARGA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan:
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif , preventif , kuratif, dan rehabilitatif.
3. Hak adalah tuntutan seorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya, sesuai dengan keadilan,moralitas dan legalitas.
4. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak
1
dilaksanakan.
5. General Consent atau persetujuan umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit yang bersifa tumum.
6. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit.
7. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik didalam maupun
diluar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang –undangan.
8. Keluarga adalah suami atau istri,ayaha tau ibu kandung,anak–anak kandung,
saudara–saudara kandung atau pengampunya.

Pasal 2
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak pasien.

Pasal 3
Kewajiban Rumah Sakit untuk menghormati dan melindungi hak Pasien
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan dengan memberlakukan
peraturan dan standar Rumah Sakit, melakukan pelayanan yang berorientasi pada
hak dan kepentingan Pasien, serta melakukan monitoring dan evaluasi
penerapannya.

Pasal 4
HakPasiensebagaimanadimaksudpadapasal 2 meliputi:
9. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit;
10. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban Pasien;
11. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
12. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional;
13. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga Pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
14. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
15. memilih dokter, dokter gigi, dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
16. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit;
17. mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data
medisnya;
18. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
19. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
20. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
21. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu Pasien lainnya;
22. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit;
2
23. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya;
24. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
25. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata ataupun pidana; dan
26. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
PedomanHakPasiendanKeluarga di RumahSakit Bhakti Medicaremeliputi:
1. Hak pasien dan keluarga terhadap pelayanan kerohanian
2. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan dari kekerasan fisik
3. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan privasi
4. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan harta
5. Hak pasien dan keluarga terhadap persetujuan indakan medis
6. Hak pasien dan keluarga terhadap penolakan tindakan medis
7. Hak pasien dan keluarga terhadap penerimaan pendapat lain (second opinion)
8. Hak pasien dan keluarga terhadap penyelesaian masalah/keluhan

Pasal 6
Pedoman Hak Pasien dan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.

Pasal 7
Peraturan Direktur Rumah Sakit ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Cicurug
Tanggal : 21 Januari 2022

Direktur
Rumah Sakit Bhakti Medicare

Dr. dr. Rahmini Shabariah, Sp.A

Lampiran :
Nomor :
Peraturan Direktur Rumah Sakit Bhakti
Medicare Tentang Pedoman Hak Pasien Dan
Keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan Kesehatan secara umum adalah tercapainya


kemanapun untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajatkesehatan masyarakat yang optimal,sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.Untuk itu perlu di
tingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang
terjangkau. Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan
keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi
dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung
menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih
bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan Rumah Sakit maka fungi
pelayanan RS Bhakti Medicare secara bertahap perlu terus ditingkatkan
agar menjadi lebih afektif dan efisien serta memberi jaminan
perlindungan Hak Pasien dan Keluarga.
Agar upaya perlindungan Hak Pasien dan Keluarga di RS Bhakti
Medicare dapat seperti yang diharapkan maka perlu di susun Pedoman
Perlindungan Hak Pasien dan Keluarga RS Bhakti Medicare. Buku
pedoman tersebut merupakan konsep dan program Pedoman
Perlindungan Hak Pasien dan Keluarga RS Bhakti Medicare. Dalam buku
Pedoman ini diuraikan tentang prinsip upaya Perlindngan hak Pasien dan
Keluarga.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk memberikan
dan menjamin Hak Pasien dan Keluarga terpenuhi selama
mendapatkan perawatan dan/atau pengobatan di RS Bhakti Medicare.
2. Tujuan Khusus
a) Menentukan ruang lingkup pedoman
b) Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
c) Menetapkan tata laksana pedoman dalam setiap bab

C. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup pedoman Hak Pasien dan Keluarga meliputi :
1. Hak pasien dan keluarga terhadap pelayanan kerohanian
2. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan dari kekerasan fisik
3. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan privasi
4. Hak pasien dan keluarga terhadap perlindungan harta
5. Hak pasien dan keluarga terhadap persetujuan tindakan medis
6. Hak pasien dan keluarga terhadap penolakan tindakan medis
7. Hak pasien dan keluarga terhadap penerimaan pendapat lain (second opinion)
8. Hak pasien dan keluarga terhadap penyelesaian masalah/keluhan

4
BAB II
DEFINISI

I. HAK PASIEN DAN KELUARGA


a. Sesuai dengan UU RI No.44 tahun 2009 tetang Rumah Sakit sebagai berikut:
 Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
 Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
 Memperoleh layanan yang manusiawi,adil,jujur,dan tanpa
diskriminasi
 Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
5
profesi dan standar prosedur operasional
 Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
 Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
 Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di rumah sakit
 Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat izin Praktik (SIP) baik didalam maupun
diluar rumah sakit
 Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
 Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi,prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
 Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
 Didampingi keluarga dalam keadaan kritis
 Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lain
 Memperoleh keamanan dasn keselamatan dirinya selama dalam
perawatan rumah sakit
 Megajukan usul, saran, perbaikan, atas, perlakuan, rumah sakit
terhadap dirinya
 Menolak pelayanan bombingan yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
 Menggungat dan/atau menuntut rumah sakit apabila disuga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata atau pidana
 Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan sesuai peraturan rumah sakit dan ketentuan
perundang-undangan.
b. Informasi umum tentang Hak dan Kewajian Pasien, tata tertib rumah
sakit,peraturan berkunjung diberikan pada saat proses pendaftaran
rawat inap
c. Informasi khusus mengenai kondisi pasien, rencana tindakan medis dan
perawatan dalam rangka menegakan diagnosa diberikan oleh DPJP
d. Pasien mempunyai hak merahasiahkan identitas pasien seperti
memasang diagnosa maupun hasil penunjang/penyakitnya kepada
keluarga atau pihak lain tanpa persetujuan pasien atau wali yang
dikuasakan
e. Rumah Sakit Bhakti Medicare tidak membagikan leaflet Hak dan
Kewajiban pasien/keluarga kepada pasien/keluarga,jika pasien/keluarga
membutuhkan dapat menghubungi pihak costumer service dan
pendaftaran Rumah sakit Bhakti Medicare.

II. KEWAJIBAN PASIEN


a. Mematuhi aturan yang berlaku di Rumah Sakit Bhakti Medicare
b. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima di rumah sakit

6
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada kesehatan di rumah sakit
d. Mematuhi kesepakatan dengan rumah sakit
e. Hak dan Kewajiban pasien berjalan secara seimbang guna terciptanya
proses pelayanan yang baik.

III. KEWAJIBAN RUMAH SAKIT


a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
c. Memberikan pelayana gawat darutat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya
d. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau
miskin
e. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit
f. Menyelenggarakan rekam medis
g. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkit, ruang tunggu, wanita menyusui, anak –anak lanjut usia
h. Melaksanaan sistem rujukan
i. Menolak keinginan pasien bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang – undangan
j. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang – undangan
k. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien
l. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien
m. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana
n. Melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik secra
regional, maupun rasional
o. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya
p. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit (hospital by
lows)
q. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah
sakit dalam melaksanakan tugas
r. Memberikan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa
rokok

IV. HAK RUMAH SAKIT


a. Menentukan jumlah,jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai
klasifikasi rumah sakir
b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan
pelayanan
d. Menerima bantuan dari pihak lain sesuai peraturan perundang-undangan
7
e. Menggugat pihak pihak yang mengakibatkan kerugian
f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melksanakan pelayanan
kesehatan
g. Mempromosikan layanan kesehatan yng ada di rumah sakit sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan
h. Rumah Sakit tidak melakukan pelayanan donasi organ.

V. PELAYANAN KEROHANIAN
a. Rumah sakit Bhakti Medicare menghormati agama dan nilai – nilai
kepercayaan yang dianut pasien/keluarga dan memberikan haknya untuk
menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan selama hal itu tidak
mengganggu pasien yang lainnya
b. Rumah Sakit menyediakan bimbingan rohani untuk pasien muslim dan
pasien nom muslim yang mendapat pelayanan di Rumah Sakit Bhakti
Medicare.Unruk Rohaniawan,Rumah sakit Bhakti Medicare melakukan
MOU dengan Forum Kerukunan Umat Beragama Kecamatan Cicurug,n
namun jika pasien/keluarga ingin mendatangkan rohaniawan sendiri
maka Rumah sakit Bhakti Medicare mempersilahkannya.Rumah Sakit
Bhakti Medicare hanya menyediakan tempat di ruang perawatan dimana
pasien dirawat untuk melakukan bimbingan rohani
c. Memberikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk didampingi oleh
keluarga atau petugas rihani dalam keadaan kritis.

VI. PRIVASI PASIEN


a. Pasien Memiliki hak atas informasi dalam rekam medisnya sebagai
kerahasiaan dan privasi pasien
b. Privasi pasien dihormati melalui identifikasi kebutuhan privasi dan
harapanpasienpadawaktuwawancaraklinis,pemeriksaan,prosedur/tindak
an,pengobatan,dan transportasi

VII.PERLINDUNGAN HARTA BENDA PASIEN


a. Rumah sakit mengambil tanggung jawab terhadap perlindungan harta
benda pasien pada kondisi pasien emergensi,pasien bedah rawat
sehari,pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu mengamankan
barang miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat keputusan
mengenai barang pribadinya.
b. Pengambilan alihan tanggung jawab pada poin a dilakukan secara
proceduraldengan mencatat jenis / nilai barang, penyimpanan oleh
petugas security danmemastikanbarangtersebut tidak akan hilangatau
dicuri.
c. Penunggupasiendanpengunjungdiluarjambesukdiidentifikasidenganpeng
gunaankartu tunggu ataukartu kunjungan.

VIII. PERLINDUNGAN KEKERASAN FISIK


a. Rumah sakit memberikan perlindungan terhadap kelompok yang
berisiko terhadap kekerasan fisik dengan prosedur investigasi pada
pengunjung yang tidak memiliki kartu tunggu atau kartu visitor atau
kartu identitas.
b. Rumah sakit melakukan monitoring terhadap lokasi yang terpencil atau
8
terisolasi melalui patroli keamanan dan secara cepat bereaksi terhadap
pasien yang berada dalam bahaya
kekerasan/pencurian/penganiayaan /penculikan dan atau gangguan
keamanan lainnya.
c. Penggunaan CCTV sebagai upaya pencegahan dan monitoring
lingkungan agar tidak terjadi gangguan keamanan.

IX. KERAHASIAAN INFORMASI MEDIS PASIEN


a. Pasien memiliki hak atas informasi dalam rekam medisnya sebagai
kerahasiaan dan privasi pasien.
b. Petugas dan rumah sakit melindungi kerahasiaan pasien dan tidak
akan mengungkapkan informasi dalam rekam medis tanpa persetujuan
pasien kecuali atas perintah undang– undang.
c. Rekam medis pasien tidak diperbolehkan keluar dari rumah sakit
kecuali atas perintah undang–undang untuk kepentingan hukum yang
berlaku di Indonesia.
d. Pelepasan informasi medis kepada pihak ketiga melalui persetujuan
pasien dengan pernyataan diatas materai.
e. Setiap staf dilarang untuk membacakan informasi/kondisi pasien
ditempat umum seperti lift,kantin, mall dan sebagainya.

X. PARTISIPASI DALAM PROSES PELAYANAN


a. Pasien dan keluarga dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses
pelayanan melalui pembuatan keputusan, bertanya, mendapatkan
penjelasan dan bahkan menolak pelayanan/tindakan/prosedur
diagnostik dan pengobatan.
b. Pasien dan keluarga dapat meminta second opinion baik didalam
maupun diluar RSU Bhakti Medicare DPJP dengan mengisi formulir
second opinion.
c. Informasi proses pelayanan/pengobatan pasien dikomunikasikan
secara efektif dengan bahasa yang dimengerti
pasien/keluarga/penanggung jawab pasien.

XI. PERSETUJUAN DAN PENOLAKAN TINDAKAN ( INFORMED CONCENT )

a. Persetujuanumum (General Consent) terhadap perawatan dan


pengobatan di RSU Bhakti Medicare ditandatangani
pasien/penanggung jawab pasien pada saat proses pendaftaran rawat
inap.
b. Persetujuan terhadap tindakan kedokteran (Informed Consent) di tanda
tangani pasien/penanggung jawab pasien sebelum tindakan dilakukan
dengan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan terhadap tujuan,risiko
tindakan dari DPJP.
c. Pasien/penanggung jawab pasien dapat menolak tindakan pengobatan
yang akan diberikan dengan menandatangani formulir penolakan
tindakan pengobatan.

9
XII. DO NOT RESUCITATION (DNR)

a. Setiap pasien berhak mendapatkan bantuan hidup dasar untuk


kelangsungan kehidupannya.
b. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak
pelayanan resusitasi atau menolak atau memberhentikan pengobatan
bantuan hidup dasar melalui proses identifikasi masalah
pasien/keluarga,memastikan bahwa posisi rumah sakit memenuhi
norma agama dan budaya dan kepada syarat hukum dan
peraturan,mencari jalan keluar apabila keputusan tersebut berubah
sewaktu pelayanan sedang berjalan, memandu profesional kesehatan
melalui etika dan hukum dalam melaksanakan permintaan pasien dan
dengan pengisian formulir DNR yang dimasukkan dalam rekam
medispasien.
c. Pasien dengan DNR diberi indentifikasi dengan gelang identitas
berwarna UNGU.

XIII. MANAJEMEN NYERI

a. RSU Bhakti Medicare melakukan assesmen manajemen nyeri secara


berkala sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
b. Intervensi untuk mengatasi nyeri diberikan kepada pasien sesuai hasil
assessmen yang dilakukan.

XIV. PASIEN DENGAN MASA TERMINAL


a. RSU Bhakti Medicare memberikan perhatian terhadap kenyamanan dan
martabat pasien pada masa terminal memalui memahami kebutuhan
unik pasien pada akhir kehidupannya.
b. Kebutuhan unik dipenuhi dengan pengobatan terhadap gejala primer
dan sekunder,manajemen nyeri, respon terhadap aspek psikologis,
sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan keluarganya serta
keterlibatan nya dalam keputusan pelayanan.

XV. KELUHAN/KOMPLAINPASIEN

a. Keluhan dan komplain pelanggan dapat disampaikan kepada rumah


sakit baik secara lisan maupun tulisan ke bagian Customer Service atau
10
melalui kotak saran.
b. Rumah sakit menetapkan cara penangganan komplain dengan proses
mengidentifikasi masalah,proses penyelesaian masalah dan partisipasi
keluarga dalam proses penyelesaian .

11
BAB II
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Asesmen Hak Pasien dan Keluarga

Pengertian : Pengkajian yang dilakukan oleh staf rumah sakit untuk


mengidentifikasi kebutuhan akan hak pasien dan keluarga.
Tujuan : Identitas,perlindungan dan peningkatan hak pasien.

 Pemberitahuan kepada pasien tentang hak mereka.


 Pendidikan kepada staf tentang hak pasien
12
 Pelayanan kerohanian pasien
 Privasi pasien
 Kerahasiaan informasi medis pasien
 Perlindungan harta benda pasien
 Perlindungan kekerasan fisik pasien
 Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses pelayanan
 Do not resucitation(DNR)
 Manajemen nyeri
 Pasien dalam tahap terminal
 Manajemen komplain/keluhan
 Persetujuan dan penolakan tindakan (InformedConcent)
Pelaksanaan :Semua pasien yang dirawat di RSU Bhakti Medicare di
lakukan asesmen tentang hak pasien dan keluarga
 Hasil pengkajian hak pasien dan keluarga di catat di rekam
medik
 Pasien dan keluarga mendapat pemenuhan kebutuhan privasi
 Pasien dan keluarga mendapat perlindungan harta
 Pasien dan keluarga mendapat perlindungan terhadap
kekerasan fisik
 Pasien dan keluarga berhak menolak resusitasi dan pengobatan
 Pasien dan keluarga memperoleh informasi hasil pengobatan
 Pasien dan keluarga mendapat tanggapan akan keluhan
 Pasien dan keluarga mendapat pelayanan kerohanian

B. Tata Laksana Pemenuhan Kebutuhan Privasi


Pengertian :Kerahasiaan informasi tentang data-data rekam medis
pasien meliputi identitas, diagnosis, riwayat penyakit,
pengobatan, hasil pemeriksaan penunjang, rencana
tindakan oleh tenaga kesehatan dan rumah sakit.
Tujuan :
 Melindungi hak-hak privasi pasien secara optimal
 Sebagai acuan bagi petugas rumah sakit dalam memberikan
pelayanan dan asuhan kesehatan
Pelaksanaan :
 Setiap pasien yang mendapat pelayanan kesehatan dirumah
sakit mempunyai satu data rekam medis yang disimpan di
13
instalasi rekam medis
 Peminjaman dan pembukaan data rekam medis harus disetujui
oleh pasien secara tertulis
 Peminjaman data rekam medis untuk keperluan penelitian
harus seizin direktur rumah sakit secara tertulis
 Informasi berkenaan dengan pasien hanya boleh diberikan
kepada pasien dan keluarga inti atau wali yang ditunjuk
 Tidak memasang data informasi pasien yang dirawat dirumah
sakit secara terbuka

C. Tata Laksana Perlindungan Harta


Pengertian :Tata cara melindungi barang pasien pada saat dilakukan
tindakan atau terhadap pasien yang tidak mampu
mengamankan barang miliknya
Tujuan :Mengamankan harta atau barang pasien saat dilakukan
pelayanan kesehatan

Pelaksanaan :
 Staf menyediakan fasilitas pengamanan barang yaitu lemari
dengan kunci serta formulir serah terima barang
 Staf bersama pasien atau keluarga melakukan serah terima
barang
 Barang disimpan oleh staf di lemari dan dikunci
 Kunci dibawa penanggung jawab shift
 Pengambilan barang oleh pasien dan keluarga dilakukan
dengan mencocokkan format serah terima barang dan
ditandatangani kedua belah pihak

D. Tata Laksana Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik


Pengertian :Tata cara melindungi pasien terhadap kekerasan fisik
terutama pada pasien usia lanjut,penderita cacat,anak-
anak dan yang berisiko disakiti oleh pengunjung,pasien
lain maupun staf rumah sakit.
Tujuan :Keselamatan dan keamanan pasien terutama pada pasien
usia lanjut,penderita cacat,anak-anak dan yang berisiko
disakiti.
Pelaksanaan :
 Staf melakukan asesmen dan mengidentifikasi pasien di rumah
sakit
 Untuk kelompok pasien yang berisiko ditempatkan sedekat
mungkin dengan kantor perawat
 Memasang pengaman tempat tidur pasien
 Meminta anggota keluarga untuk menjaga pasien selama 24 jam
 Perawatan dikamar bayi,pintu selalu dikunci dan kunci dibawa
oleh penanggung jawab shift
14
 Staf melapor ke satuan pengamanan apabila menjumpai
pengunjung yang mencurigakan
 Satuan pengamanan mempunyai wewenang menanyai setiap
pengunjung yang dianggap mencurigakan
 Akses pintu masuk tiap-tiap unit dikunci pada jam 21.00 WIB
 Pemberlakuan jam berkunjung

E. Tata Laksana Penolakan Resusitasi dan Pengobatan


Pengertian :Suatu pendapat pasien atau keluarga memberikan
penolakan pengobatan atau resusitasi setelah mendapat
penjelasan dari dokter penanggung jawab pasien
Tujuan :
 Pasien atau keluarga memahami dan mengerti tentang hak-
haknya dalam menolak resusitasi dan pengobatan serta risiko
yang diakibatkan dari keputusan tersebut
 Staf rumah sakit menghormati hak pasien dan keluarga
Pelaksanaan:

 Pasien dewasa berhak menolak tindakan atas dirinya sendiri


atau pasien yang tidak bisa membuat keputusan terhadap dirinya
(belum cukup umur, gangguan kesadaran mental dan fisik)
diwakilkan kepada anggota keluarga atau wali yang ditunjuk
secara hukum dengan membuat pernyataan penolakan
tindakan dan pengobatan secara tertulis setelah mendapat
penjelasan risiko yang diakibatkan oleh dokter penanggung
jawab pasien
 Perawat mendokumentasikan keputusan pasien atau keluarga
 Perawat melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien
 Apabila pasien atau keluarga menarik kembali keputusan
penolakan tindakan dan pengobatan,maka dilakukan secara
tertulis

F. Tata Laksana Informasi Pelayanan dan Pengambilan Keputusan


Pengertian :Penyampaian informasi layanan kesehatan kepada pasien
dan keluarga baik informasi yang bersifat umum maupun
yang berkaitan dengan penyakit, rencana pengobatan dan
rencana tindakan
Tujuan :Pasien dan keluarga memahami,mengerti dan dapat
mengambil keputusan terhadap pelayanan kesehatan
Pelaksanaan :
 Bagian tempat penerimaan pasien dan informasi.
Informasi yang diberikan bersifat umum, fasilitas rumah sakit,tarif
kamar perawatan,tarif pemeriksaan penunjang,daftar dokter
yang mempunyai surat izin praktek dirumah sakit,asuransi
15
yang bekerja sama dengan rumah sakit serta hak pasien dan
keluarga
 Instalasi rawat inap.
Informasi yang bersifat umum, rencana pelayanan dan tindakan
keperawatan, biaya perawatan, persiapan operasi, dan
prosedur pemulangan pasien.
 Dokter Unit Gawat Darurat, dokter poli umum dan
spesialis,dokter gigi, dokter penanggung jawab pasien dan
dokter anestesi Informasi tentang diagnosa penyakit, rencana
pengobatan dan tindakan, risiko, komplikasi, prognosis dan
alternatif pengobatan.

G. Tata Laksana Menanggapi dan Penyelesaian Keluhan


Pengertian :Suatu respon atau tindakan penyelesaian terhadap
pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas terhadap
pelayanan yang diberikan
Tujuan :Menciptakan pemahaman dan keyakinan bahwa keluhan
dapat diselesaikan dengan prosedur yang sudah ditetapkan
dan memuaskan
Pelaksanaan :
 Staf mengidentifikasi dan melakukan pengkajian pada pasien
 Staf mencatat keluhan pasien
 Staf mengklarifikasi permasalahan dan mencari jalan keluar,
apabila masalah tidak dapat diselesaikan akan ditindak lanjuti
oleh asmen,manager,direksi.Pada tingkat direksi masalah tidak
selesai akan ditindaklanjuti oleh konsultan hukum,kepolisian
dan terakhir ditingkat pengadilan.

H. Tata Laksana Pelayanan Kerohanian


Pengertian :Pendampingan keagamaan yang diperlukan pasien selama
dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Tujuan :
 Membantu pasien dan keluarga menghadapi masalah
kesehatan dipandang dari sudut kerohanian
 Memberikan fasilitas pelayanan doa sesuai dengan
agama dan kepercayaan pasien atau keluarga
 Membantu pasien dan keluarga menghadapi sakratul
maut atau kematian,fase terminal
 Memberikan ketenangan dan kenyamanan pasien
dan keluarga
Pelaksanaan :
 Tim pelayanan kerohanian membuat jadwal dan
mengatur
kegiatan pelayanan kerohanian
 Staf mengidentifikasi pasien yang membutuhkan
16
pelayanan kerohanian
 Staf menghubungi petugas pelayanan kerohanian
sesuai dengan agama dan keyakinan pasien
 Setelah pasien atau keluarga setuju,tim pelayanan
kerohanian mengatur dan menyiapkan
kebutuhannya

I. Tata Laksana Identifikasi Nilai-nilai dan Kepercayaan Pasien


Pengertian :Pengkajian yang dilakukan oleh staf Rumah Sakit untuk
mengidentifikasi kebutuhan akan nilai-nilai kepercayaan
pasien terhadap suatu standar atau pegangan yang diyakini
Tujuan :
 Mengidentifikasi kebutuhan terkait nilai-nilai
kepercayaan pasien
 Memfasilitasi kebutuhan pasien terkait nilai-nilai
kepercayaan selama dirawat di RSU Bhakti Medicare
Pelaksanaan :
 Semua pasien yang di rawat di RSU Bhakti Medicare
dilakukan assesmen tentang nilai-nilai kepercayaan
yang diyakini
 Hasil assesmen nilai-nilai kepercayaan pasien
tercatat di rekam medis
 Pasien mendapat pemenuhan lanjutan terkait nilai-
nilai kepercayaan yang diyakini

BAB III
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pelayanan Hak Pasien dan Keluarga ini


maka setiap petugas rumah sakit agar senantiasa memperhatikan hak dan
kewajiban pasien, dokter, dan rumah sakit sebagai pedoman dalam lingkup
kerjanya masing-masing dan dijalankan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di : Cicurug
Tanggal : 21 Januari 2022

17
Direktur
Rumah Sakit Bhakti Medicare

Dr. dr. Rahmini Shabariah, Sp.A

18
19

Anda mungkin juga menyukai