RS HERMINA SAMARINDA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
Pedoman Kode Etik ( Code Of Conduct ) di RS Hermina Samarinda dapat diselesaikan sesuai
dengan kebutuhan.
Pedoman Kode Etik ( Code Of Conduct ) sebagai acuan bagi RS Hermina Samarinda dan
Karyawan dalam melaksanakan tugas kewajiban harus bersikap dan bertindak dengan
senantiasa menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral, mencakup
pengertian, ketentuan umum dan kebijakan dasar kode etik,.
Kode Etik RS Hermina Samarinda (“Perusahaan”) merupakan kebijakan umum yang disusun
sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan atas implementasi tata kelola perusahaan
yang baik dan merupakan sekumpulan peraturan yang disusun untuk mempengaruhi,
membentuk, dan mengatur kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai hasil yang konsisten dan
sesuai dengan budaya perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.
Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang diyakini oleh suatu kelompok masyarakat
sebagai suatu standar perilaku kelompok tersebut.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim
Penyusun, yang dengan segala upaya telah berhasil menyusun Pedoman Kode Etik ( Code Of
Conduct ) untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kode etik di RS Hermina Samarinda
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RS HERMINA SAMARINDA TENTANG
PEDOMAN KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT ) ……………............................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Landasan Penyusunan ................................................................. 2
C. Visi, Misi, Budaya dan Nilai-nilai Perusahaan ........................... 2
D. Maksud, Tujuan dan Manfaat ..................................................... 5
E. Sasaran ........................................................................................ 6
F. Daftar Istilah ............................................................................... 6
BAB II ETIKA BISNIS PERUSAHAAN ..................................................... 8
A. Tanggung Jawab Etika Bisnis Perusahaan .................................. 8
B. Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan .................................. 9
C. Mekanisme Hubungan Etika Bisnis Perusahaan ........................ 10
BAB III ETIKA KERJA .................................................................................. 15
A. Ketaatan terhadap Hukum dan Peraturan ................................... 15
B. Mekanisme Hubungan Etika Kerja............................................. 15
1. Hubungan dengan Perusahaan ............................................. 15
2. Hubungan dengan Sesama Instansi Perusahaan .................. 16
3. Hubungan dengan Atasan/Bawahan ................................... 17
C. Ketentuan Lain Terkait Etika Kerja ........................................... 17
1. Penyalahgunaan Kekuasaan dan Tindak Kekerasan ........... 17
2. Perlindungan dan Penggunaan Aset Berwujud dan Aset
Tidak Berwujud ..................................................................... 17
3. Pekerjaan Lain di Luar Perusahaan ....................................... 18
4. Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Terkait 18
5. Gratifikasi dan Penyuapan .................................................. 19
6. Perilaku Asusila, Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-
obatan Terlarang dan Minuman Keras, Perjudian dan
Senjata Tajam ....................................................................... 20
7. Hubungan Organisasi / Politik ............................................ 21
8. Insider Trading .................................................................... 21
ii
BAB IV PENCATATAN, LAPORAN DAN PEMANFAATAN FASILITAS 22
A. Pencatatan Data dan Laporan ...................................................... 22
B. Pemanfaatan Fasilitas Teknologi Informasi ............................... 22
C. Penggunaan Media Sosial ........................................................... 23
BAB V PETUNJUK PELAKSANAAN ......................................................... 24
A. Sosialisasi .................................................................................... 24
B. Komitmen dan Tanggung Jawab ................................................. 24
C. Mekanisme Pelaporan Pelanggaran ............................................ 25
D. Sanksi dan Penghargaan .............................................................. 27
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 28
SUB LAMPIRAN :
1. Pakta Integritas Penerapan Good Corporate Governance
2. Pernyataan Untuk Mematuhi Code of Conduct
iii
RUMAH SAKIT
HERMINASAMARINDA
Jl. Teuku Umar RT. 34 Kel. Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang Samarinda
Telp. (0541) 2090707(Hunting), Fax. (0541 ) 2773030
Website : www.herminahospitals.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR 123/KEP-DIR/RSHSMR/IV/2019
TENTANG
PEDOMANKODE ETIK (CODE OF CONDUCT)
DI RS HERMINA SAMARINDA
DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA SAMARINDA,
Menimbang : a. bahwadalam rangka keberhasilan pencapaian visi dan misi perusahaan,
harus dikelola dengan tata kelola yang baik (good corporate) oleh
karyawan harus memiliki sikap perilaku yang baik ;
b. bahwa untuk terlaksana sikap perilaku yang baik karyawan RS Hermina
Samarinda, perlu adanya pedoman kode etik (code of conduct)
perusahaan sebagai acuan bagi perusahaan dan karyawan dengan
senantiasa menghormati dan menjunjung tingg inilai-nilai etika dan
moral;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan Keputusan Direktur RS Hermina Samarinda tentang Pedoman
Kode Etik (Code of Conduct) di RS Hermina Samarinda ;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
2. Undang-Undang RI No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
3. Undang-Undang RI No. 25tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tahun 2006
6. Keputusan Dirut PT Medikaloka Hermina, Tbk. No. 163/KEP-
DIR/MH/V/2018 tentang Struktur Organisasi PT. Medikaloka Hermina
Tbk
7. Keputusan Direktur Utama PT Medikaloka Hermina, Tbk. No. 422/KEP-
DIR/MH/VI/2018 tentang Kebijakan Sistem Pengaduan Pelanggaran di
PT Medikaloka Hermina, Tbk.
8. Keputusan Direktur Utama PT MedikalokaHermina, Tbk. No.672/KEP-
DIR/MH/XII/2018 tentang Kebijakan KodeEtik (Code of Conduct) di
Lingkungan PT Medikaloka HerminaTbk
9. Keputusan Dirut PT Medika Loka Samarinda No. 011/KEP-
DIR/RSHSMR/I/2018 tentang Struktur Organisasi RS Hermina
Samarinda
RUMAH SAKIT
HERMINASAMARINDA
Jl. Teuku Umar RT. 34 Kel. Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang Samarinda
Telp. (0541) 2090707(Hunting), Fax. (0541 ) 2773030
Website : www.herminahospitals.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RS HERMINA SAMARINDA TENTANG
PEDOMANKODE ETIK (CODE OF CONDUCT) DI RS HERMINA
SAMARINDA
KEDUA : Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) pada dictum Kesatu adalah sebagai
acuan bagi RS / Karyawan dalam melaksanakan tugas kewajiban harus
bersikap dan bertindak dengan senantiasa menghormati dan menjunjung
tinggi nilai-nilai etika dan moral, mencakup etika bisnis perusahaan, etika
kerja dan petunjuk pelaksanaan, sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Pedoman KodeEtik (Code of Conduct) di RS Hermina Samarinda bertujuan :
1. Terdapat ketertiban dan keseragaman dalam melaksanakan Kode Etik
(Code Of Conduct ).
2. Terdapat pedoman sebagai acuan bagi seluruh karyawan/ insan
perusahaan yang wajib dipatuhi dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
3. Terlaksana komitmen bersama dengan sikap perilaku yang baik dari
seluruh karyawan dalam mewujudkan visi dan misi RS Hermina
Samarinda.
KELIMA : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 04 April 2019
DIREKTUR,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman ini berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Perusahaan baik
Dewan Komisaris, Direksi maupun Karyawan, Anak Perusahaan dan Perusahaan afiliasi
di bawah pengendalian, yang selanjutnya disebut “Insan Perusahaan”, Pemegang Saham
serta seluruh stakeholder atau mitra usaha yang melakukan transaksi bisnis dengan
Perusahaan.
B. LANDASAN PENYUSUNAN
Dalam penyusunan Code of Conduct ( CoC ) dilandasi oleh sikap sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepatuhan pada hukum, hukum perundang-undangan dan peraturan
perusahaan serta mengindahkan norma-norma yang berlaku pada lingkungan dimana
perusahaan beroperasi.
2. Menghindari tindakan perilaku ataupun perbuatan yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan (conflict of interest), korupsi, kolusi dan nepotisme serta selalu
mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi keluarga
kelompok ataupun golongan.
3. Sadar bahwa Perusahaan dituntut untuk tumbuh dan terus berkembang sesuai dengan
dinamika dan perkembangan pasar serta tuntutan dari para pemangku kepentingan
(stakeholders).
4. Menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban
kemandirian dan keadilan dalam mengelola perusahaan.
2
2). Menambah fasilitas pelayanan dan jenis pelayanan Rumah Sakit
3). Menambah jumlah RS Hermina
b. Sehat
1). Meningkatkan peranan Departemen-Departemen di PT. Medikaloka
Hermina Tbk untuk RS Hermina dalam supervisi, pembinaan, fasilitasi,
koordinasi, back up dan pengawasan
2). Mempunyai ratio keuangan yang sehat
c. Berumur Panjang
1). Melakukan proses kaderisasi untuk menghasilkan eksekutif-eksekutif yang
profesional dan loyal
2). Melakukan pewarisan sistem dan value kepada generasi berikut
3). Melakukan proses alih generasi yang mulus dan lancar
3. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan meliputi 2 hal yaitu: Budaya Organisasi (Corporate Culture) dan
Budaya Kerja Karyawan (Personal Culture).
b. Keterbukaan
1). Manajemen menerapkan prinsip keterbukaan, transparan.
2). Setiap individu mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, tidak ada
yang ditutupi.
3). Setiap individu terbuka untuk instropeksi diri dan menerima perubahan.
c. Kompetensi
1). Karyawan yang kompeten dan loyal adalah asset utama yang harus
dipertahankan.
2). Mempunyai keinginan belajar, berlatih, untuk meningkatkan kompetensi.
3). Mampu membina bawahan agar terbentuk SDM yang kompeten dan loyal.
4). Mampu bekerja keras, tahan terhadap tekanan, tidak mudah menyerah.
4
5). Mampu bekerja secara efektif, efisien dan cepat.
6). Mampu bekerja secara terfokus dan terinci (mendetail).
7). Mampu memberikan kepemimpinan lapangan dan keteladanan kepada
bawahan.
1. Maksud Penerapan
a. Agar Perusahaan memiliki pedoman etika dan perilaku etika dalam menjalankan
Perusahaan dan etika yang mengatur perilaku Insan Perusahaan.
b. Agar setiap Insan Perusahaan memahami bahwa segala aktivitas Perusahaan
berlandaskan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
2. Tujuan penerapan
a. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan secara
proporsional dengan tetap beretika bisnis.
b. Sebagai panduan perilaku bagi seluruh Insan Perusahaan yang wajib dipatuhi
dalam melaksanakan segala aktivitas perusahaan.
3. Manfaat Penerapan
a. Memberikan pedoman pada Insan Perusahaan tentang tingkah laku yang pantas
dan yang tidak pantas yang dilakukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya di Perusahaan.
b. Menambah keyakinan bagi shareholders dan stakeholders bahwa Perusahaan
telah melakukan pengelolaan perusahaan secara jujur, hati-hati, efisien,
transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabiltas yang
diharapkan oleh shareholders dengan tetap memperhatikan kepentingan
Perusahaan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang baik, sehat, diikuti dengan meningkatnya
loyalitas para karyawan ditandai dengan tingkat perputaran pegawai yang rendah
serta peningkatan kesejahteraan bagi seluruh Insan Perusahaan.
d. Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan serta
meningkatkan nilai yang akan memberikan kepastian dan perlindungan kepada
para stakeholder dalam hubungan akan menciptakan kesejahteraan ekonomi-
sosial bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait.
5
E. SASARAN
F. DAFTAR ISTILAH
Dalam Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) ini yang dimaksud dengan:
1. Perusahaan adalah PT Medika Loka Samarinda atau disingkat menjadi Perusahaan.
2. Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasehat
kepada Direksi.
3. Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh
atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik didalam maupun diluar
pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
4. Insan Perusahaan terdiri dari Dewan Komisaris, semua anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat, Staf dan Karyawan, serta tenaga-tenaga
yang diperbantukan dalam pengelolaan Perusahaan.
5. Karyawan adalah Pegawai yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,
diangkat dengan ketetapan Perusahaan yang diberikan hak dan kewajiban menurut
ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
6. Stakeholders (Pemangku Kepentingan) adalah pihak-pihak yang berkepentingan
dengan Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yaitu Pemegang Saham,
Karyawan, Pemerintah, Penyedia Jasa, Masyarakat dan pihak berkepentingan
lainnya.
7. Mitra Usaha adalah mitra Perusahaan yang terjalin melalui kerjasama, kontrak,
menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), dan kerjasama lainnya.
8. Pesaing adalah Perusahaan yang menghasilkan atau menjual produk/jasa yang sama
sejenis dengan produk/jasa yang dihasilkan atau dijual Perusahaan.
9. Keluarga langsung terdiri dari: Suami, Istri, Anak, Cucu, Menantu.
6
10. Keluarga tidak langsung terdiri dari: Ayah, Ibu, Mertua, Adik, Kakak, Ipar,
Keponakan, dan Cucu Keponakan.
11. Nilai-Nilai Budaya Korporasi adalah landasan moral dalam mencapai visi dan misi
Perusahaan.
12. Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan
ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi Pemegang Saham, anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi serta pegawai Perusahaan.
13. Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang diyakini oleh suatu kelompok
masyarakat sebagai suatu standar perilaku kelompok tersebut.
14. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik) adalah
prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan
berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
15. Organisasi Profesi adalah himpunan individu, kelompok, badan berdasarkan
keahlian profesi atau jenis kegiatan.
16. Media Massa adalah media, saluran, sarana atau alat yang digunakan dalam proses
komunikasi massa, yaitu komunikasi yang diarahkan kepada masyarakat (orang
banyak) melalui media cetak, media elektronik, media online, dan media lainnya.
7
BAB II
ETIKA BISNIS PERUSAHAAN
Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, harus memperhatikan etika baik untuk
internal maupun eksternal Perusahaan. Etika Bisnis Perusahaan merupakan penjelasan
bagaimana suatu entitas bisnis bersikap beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan
kepentingan Perusahaan dengan kepentingan segenap Stakeholders sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG dan nilai-nilai Perusahaan.
a. Mempelajari dan memahami secara rinci CoC yang terkait dengan pekerjaannya
sesuai standar etika yang dituangkan dalam CoC ini.
b. Memahami prosedur yang dipakai untuk memberitahukan atau melaporkan
kemungkinan pelanggaran terhadap CoC.
c. Bersedia untuk bekerjasama dalam proses investigasi terhadap kemungkinan
pelanggaran terhadap CoC.
8
2). Melakukan identifikasi dan melaporkan sesuai prosedur yang ditetapkan
terhadap kegiatan Anak Perusahaan, Afiliasi dan Mitra Usaha yang dapat
menimbulkan kemungkinan pelanggaran terhadap CoC.
3). Memastikan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan tentang CoC bagi
seluruh Insan Perusahaan, Anak Perusahaan, Afiliasi, dan melakukan
sosialisasi kepada Mitra Usaha agar pihak-pihak tersebut mengerti dan
memahami CoC secara menyeluruh.
9
a. Berupaya untuk memfasilitasi lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi
Anggota Perusahaan dengan mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan
kerja, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman setiap saat.
b. Berupaya menangani masalah pencemaran lingkungan hidup yang terjadi
dengan efektif dan efisien.
Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah dalam berbagai
hal yang terkait dengan usaha Perusahaan. Dalam melakukan hubungan dengan
Pemerintah, Perusahaan harus senantiasa menjaga etika berusaha dan tidak
dibenarkan melakukan kegiatan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak
patut dan berpotensi melanggar etika. Oleh karena itu Perusahaan berkomitmen:
Salah satu alasan penting Pemegang Saham menanamkan modal atau melakukan
investasi ke dalam Perusahaan adalah dengan harapan memperoleh pendapatan dari
bagian laba Perusahaan atau deviden, serta modal yang ditanamkan dalam
Perusahaan terlindungi.
11
Untuk itu dalam mengelola Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan
fungsinya masing-masing memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan
usaha Perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi yang wajar kepada
Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan berkomitmen:
12
b. Memberikan kesempatan yang sama dan bertindak adil kepada seluruh Mitra
Usaha yang memiliki kualifikasi yang sama tanpa adanya diskiriminasi.
Perusahaan memandang media massa merupakan salah satu sarana yang efektif
untuk berkomunikasi dengan stakeholders dan berperan dalam mendukung
keberhasilan usaha. Untuk itu pemanfaatan media massa ditempatkan pada posisi
yang seimbang dengan berkomitmen:
13
c. Mengembangkan diri dengan meningkatkan pengetahuan serta wawasannya
sehingga dapat memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan melalui
wadah komunitas/organisasi profesi.
a. Mendukung terciptanya persaingan yang adil dan sehat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
14
BAB III
ETIKA KERJA
Aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman
bagi Insan Perusahaan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam Perusahaan.
Memahami hukum dan peraturan yang berlaku di segala aktivitas harus dihayati oleh
Insan Perusahaan melalui komitmen:
3. Segala bentuk ketidakpatuhan yang dilakukan Insan Perusahaan terhadap hukum dan
perundang-undangan tidak dapat ditolerir dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
tingkat ketidakpatuhannya.
4. Tidak melakukan tindakan yang melawan hukum dengan pihak lain yang merugikan
perusahaan, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain.
Kelangsungan hidup suatu Perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja dan citra
Perusahaan. Kinerja dan citra Perusahaan itu sendiri sangat ditentukan oleh dua hal,
yaitu kemampuan (kapabiltas dan kompetensi) dan perilaku setiap Insan Perusahaan
sebagai penggerak roda organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Insan
Perusahaan memiliki perilaku yang beretika dalam pelaksanaan aktivitas sehari-hari
dalam pekerjaan, dengan berkomitmen:
15
a. Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal,
mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan
kemampuan untuk kepentingan Perusahaan.
b. Bekerja profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal,
serta turut menjaga, melindungi, dan bertanggung jawab dalam pemakaian aset
milik Perusahaan.
c. Berani mendiskusikan regulasi yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang
konstruktif secara santun.
d. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk kepentingan dan
kemajuan Perusahaan.
e. Mempunyai rasa memiliki kewajiban untuk selalu menjaga nama baik dimana
Insan Perusahaan berada dan selalu mempertimbangkan dampak suatu tindakan
ataupun perbuatan terhadap citra Perusahaan.
f. Menghindarkan diri dari perbuatan atau hal-hal yang dapat mencemarkan nama
baik Perusahaan dan/ atau dapat menurunkan citra Perusahaan.
Hubungan baik yang terjalin antar Insan Perusahaan akan menciptakan suasana kerja
yang positif, harmonis, dan dinamis guna mendukung produktivitas Perusahaan. Untuk
menjaga hubungan baik ini maka Insan Perusahaan harus berkomitmen:
a. Jujur, sopan, tertib, dan turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan
secara bersama-sama membangun budaya kerja yang baik dan saling menegur
sapa apabila bertemu dengan sesama Insan Perusahaan.
16
3. Hubungan Dengan Atasan/Bawahan
Hubungan baik antar antara atasan dengan bawahan menciptakan suasana kondusif
dan dapat meningkatkan produktivitas Perusahaan. Oleh karena itu, Atasan/Bawahan
berkomitmen:
a. Atasan mau memberikan contoh bersikap dan berperilaku yang baik sehingga
menjadi suri tauladan bagi bawahannya.
b. Bawahan secara pro-aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya
dibawah arahan dan bimbingan atasannya.
c. Atasan dan bawahan selalu berusaha bersikap terbuka dan menjalin hubungan
yang setara dan harmonis atas dasar saling menghormati dan menghargai satu
sama lain.
d. Atasan dan bawahan saling menghormati terhadap ide-ide maupun perbedaan
pendapat yang disampaikan.
Aset Perusahaan harus dikelola dengan baik dan benar serta digunakan untuk
kepentingan tujuan bisnis. Untuk itu setiap Insan Perusahaan bertanggung jawab
menjaga dan memelihara keutuhan serta keselamatan aset Perusahaan sesuai dengan
fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan aturan Perusahaan.
Oleh karena itu, Insan Perusahaan harus berkomitmen:
a. Wajib menjaga, memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan lingkungan kerja,
disamping juga wajib untuk menjaga dan memelihara aset Perusahaan dari
17
pencurian, kerusakan, kehilangan, serta memastikan penggunaan aset Perusahan
secara tepat dan benar.
b. Wajib menjaga kerahasiaan data, informasi atau keterangan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis (termasuk dan tidak terbatas pada rahasia dagang, rencana
bisnis, strategi bisnis, pemasaran dan pelayanan, ide-ide, rancangan atau desain,
teknik-teknik, formula, catatan-catatan, data Insan Perusahaan, penggajian, data
keuangan, dan data penting lainnya) yang dibuat, diketahui, diperoleh atau
diterima dalam menjalankan tugasnya. Kewajiban untuk menjaga kerahasiaan ini
berlaku meskipun Insan Perusahaan sudah tidak lagi bekerja di Perusahaan.
c. Tidak membawa barang, alat kantor, data, dokumen, salinan dokumen atau
informasi tertulis maupun tidak tertulis milik atau yang berhubungan dengan
Perusahaan ke luar lingkungan kerja tanpa sepengetahuan atasan atau Perusahaan.
d. Tidak menggunakan, meminjam, meminjamkan, dan/atau mengkaryakan barang,
aset atau fasilitas milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi atau
pekerjaan/kegiatan di luar Perusahaan.
Perusahaan menghormati hak Insan Perusahaan untuk memiliki pekerjaan lain di luar
perusahaan. Namun demikian Insan Perusahaan harus berkomitmen untuk:
a. Diwajibkan hadir untuk menjalankan tugas selama jam kerja dan/atau dalam
penugasan.
b. Tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan/kegiatan di luar Perusahaan:
1). Jika aktivitas tersebut akan mengganggu tanggung jawab Insan Perusahaan
terhadap Perusahaan.
2). Jika aktivitas tersebut menimbulkan risiko terhadap reputasi Perusahaan.
3). Jika aktivitas tersebut menimbulkan konflik dengan kepentingan Perusahaan.
4). Jika aktivitas tersebut merugikan Perusahaan.
c. Tidak menggunakan sumber daya Perusahaan seperti peralatan, tenaga kerja,
persediaan, fasilitas dan sebagainya untuk pekerjaan di luar Perusahaan atau untuk
keperluan pribadi.
Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi jika Insan Perusahaan memiliki dua
atau lebih kepentingan yang saling bertentangan antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan Perusahaan. Dalam kondisi demikian setiap keputusan yang diambil oleh
setiap Insan Perusahaan harus didasarkan semata-mata untuk kepentingan terbaik dan
menguntungkan bagi Perusahaan serta pemilik. Oleh karena itu setiap Insan
18
Perusahaan harus menghindarkan diri dan menjauhi situasi yang dapat menimbulkan
suatu benturan kepentingan.
Untuk menghindari konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
Perusahaan, setiap Insan Perusahaan berkomitmen:
Guna menjaga kinerja Perusahaan dan kinerja pribadinya, setiap Insan Perusahaan
harus mencegah dan menghindarkan diri dari tindakan gratifikasi dan penyuapan
dalam cara dan bentuk apapun yang dapat merugikan Perusahaan. Untuk itu setiap
Insan Perusahaan berkomitmen dan dilarang untuk:
a. Menerima gratifikasi baik langsung maupun tidak langsung (termasuk dan tidak
terbatas pada pemberian uang, hadiah dalam bentuk barang bergerak/tidak
bergerak, hak-hak/fasilitas-fasilitas khusus) dan/atau segala sesuatu yang
dimaksudkan, yang dapat diduga sebagai imbalan dalam arti yang seluas-luasnya,
yang ditujukan kepada Insan Perusahaan secara pribadi ataupun kepada
Perusahaan sehubungan dengan kewenangan pada jabatan, pekerjaan atau segala
sesuatu yang terkait dengan hal tersebut.
b. Menjanjikan atau memberikan harapan peluang pekerjaan kepada pihak lain
sehubungan dengan tugas dan jabatannya.
19
c. Meminta atau menerima sesuatu kepada/dari pihak lain sebagai imbalan atas
keputusan yang telah atau akan diambil sehubungan dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
d. Membiarkan atau mengijinkan anggota keluarga menerima imbalan dari pihak
lain sehubungan dengan tugas dan jabatannya.
e. Menawarkan atau memberikan sesuatu imbalan dalam bentuk apapun, baik
langsung maupun tidak langsung, kepada pihak ketiga karena suatu jabatan
dengan maksud mempengaruhi atau mengubah suatu keputusan.
f. Menerima sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung maupun tidak langsung,
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Perilaku sehat yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan kesusilaan setiap Insan
Perusahaan diyakini dapat mempengaruhi kontribusi kinerja yang diberikan kepada
Perusahaan serta berpengaruh terhadap pembentukan citra Perusahaan. Oleh Karena
itu setiap Insan Perusahaan:
8. Insider Trading
Sebagai suatu Perusahaan publik, maka saham-saham Perusahaan adalah tercatat dan
diperdagangkan di bursa efek, sehigga Insan Perusahaan dapat juga melakukan
transaksi efek Perusahaan. Namun demikian Insan Perusahaan tidak diperbolehkan
untuk melakukan transaksi efek yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundangan di bidang pasar modal.
21
BAB IV
PENCATATAN, LAPORAN DAN PEMANFAATAN FASILITAS
Integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh pencatatan data transaksi bisnis dan
penyusunan laporan kerja yang dilakukan oleh Insan Perusahaan. Oleh karena itu
pembukuan Perusahaan harus menghasilkan data yang akurat dan dapat dipakai sebagai
dasar untuk menyusun laporan yang tepat dan dapat dipertanggungjawab-kan baik kepada
manajemen, pemegang saham, ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Perusahaan tidak memberikan toleransi terhadap setiap kesalahan yang disengaja ataupun
kegiatan yang menyesatkan dalam melakukan pembukuan Perusahaan.
Untuk menjamin pencatatan data Perusahaan yang akurat dan penyusunan laporan yang
baik dan benar maka setiap Insan Perusahaan berkomitmen:
1. Mencatat data dengan teliti, lengkap, akurat, tepat waktu dan mengadministrasikan
data dengan rapi dan tertib.
2. Mencatat data dari sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawab kan serta tidak
diperkenankan mengubah dan menyalahgunakan informasi.
3. Tidak melakukan tindakan kecurangan ataupun manipulasi data untuk kepentingan
pribadi maupun pihak ketiga.
4. Menyusun laporan secara teliti, akurat, dan tepat waktu dengan mempertimbangkan
segala aspek yang dapat menggambarkan kondisi Perusahaan yang sebenarnya.
5. Menyusun laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi data yang benar.
6. Bertanggung jawab atas kebenaran data yang dicatat dan dilaporkan.
Sistem Teknologi Informasi yang dimiliki dan digunakan Perusahaan berupa komputer
dan jaringan, sistem komunikasi elektronik (termasuk e-mail) serta telepon dan sistem
informasi lainnya yang diproses dengan komputer merupakan aset/property yang
disediakan Perusahaan sebagai sarana untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan
yang berhubungan dengan bisnis Perusahaan.
Setiap Insan Perusahaan yang diberi tugas menangani, menggunakan, dan
memanfaatkan fasilitas Sistem Teknologi Informasi milik Perusahaan harus
berkomitmen:
22
1. Menggunakan fasilitas hanya semata-mata untuk tujuan dan kepentingan bisnis.
2. Menjaga fasilitas dari kemungkinan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
berwenang yang dapat mempengaruhi keamanan data Perusahaan dan dapat
mengakibatkan kerugian Perusahaan.
3. Memiliki komitmen, tanggung jawab dan bersedia menanggung kerugian apabila
terjadi penyalahgunaan oleh pihak lain sebagai akibat kelalaian dalam
melaksanakan tugas.
4. Tidak diperkenankan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan,
memperbanyak, menyimpan atau memindahkan informasi yang bersifat terlarang
dan melanggar hukum, bersifat diskriminatif, dan intimidasi untuk tujuan pribadi
maupun pihak lain.
5. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas Teknologi Informasi secara bertanggung
jawab dan tidak diperkenankan menggunakan Teknologi Informasi untuk
mengakses situs yang berisi informasi yang melanggar hukum dan nilai Susila.
23
BAB V
PETUNJUK PELAKSANAAN
A. SOSIALISASI
Dalam rangka mendorong implementasi Pedoman Kode etik (Code of Conduct) dapat
berjalan baik perlu dilaksanakan program internalisasi yang dilakukan di Kantor Pusat
dan Anak Perusahaan.
Setiap Insan Perusahaan harus memiliki komitmen untuk dapat menyelaraskan diri
dengan sistem nilai dan budaya kerja di Perusahaan. Oleh karena itu, seluruh Insan
Perusahaan wajib menempa diri untuk menyamakan dan menyatukan keyakinan dan
tekad agar dapat menerapkan sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan sistem nilai
dan budaya kerja yang dianut Perusahaan, yang dikodifikasikan dalam Code of Conduct.
24
Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman Karyawan dalam penerapan Code of
Conduct maka:
1. Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh Karyawan Perusahaan melalui
bagian Human Resources sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik
dan benar.
2. Setiap Karyawan Perusahaan mendapat satu salinan Code of Conduct dan
menandatangani formulir pernyataan bahwa telah menerima, memahami, dan setuju
untuk mematuhi Code of Conduct.
3. Code of Conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja
setiap Insan Perusahaan sehingga setiap Karyawan Perusahaan harus mengetahui
bahwa ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct dapat mempengaruhi hasil
penilaian kinerja dan jenjang karir Karyawan Perusahaan.
4. Sebagai bentuk komitmen terhadap ketaatan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct),
setiap awal tahun Insan Perusahaan berkewajiban menandatangani surat pernyataan
kesanggupan untuk mentaati dan melaksanakan Code of Conduct secara konsisten
dan penuh tanggung jawab. Pernyataan kepatuhan juga merupakan salah satu syarat
kelanjutan hubungan kerja dengan Perusahaan.
5. Departemen Human Resources bertanggung jawab atas pendokumentasian formulir
pernyataan yang telah ditandatangani setiap Insan Perusahaan dan Mitra Usaha
Perusahaan.
6. Untuk memantau ketaatan atas penerapan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct)
Departemen Human Resources melakukan monitoring dan evaluasi minimal 1 (satu)
tahun sekali.
25
Atas setiap pelanggaran terhadap Code of Conduct akan dilakukan tindakan-tindakan
sesuai ketentuan yang berlaku, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
Perusahaan memberikan sanksi yang tegas dan konsisten kepada Insan Perusahaan yang
melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan
Direksi, berpedoman pada anggaran dasar Perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan
pengenaan sanksi terhadap Karyawan Perusahaan dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Selain sanksi yang dijatuhkan kepada Insan Perusahaan yang melanggar, Perusahaan juga
dapat memberikan penghargaan kepada Insan Perusahaan yang melakukan hal-hal
sebagai berikut:
27
BAB VI
PENUTUP
1. Pedoman ini disusun untuk dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi, Organ
Pendukung Dewan Komisaris dan Organ Pendukung Direksi dan Karyawan di RS
Hermina Samarinda dalam menjalankan tugas dan kewajibannya;
3. Semua masukan, kritik dan saran perbaikan agar disampaikan secara tertulis kepada
Departemen Human Resources Perusahaan untuk dievaluasi, dikaji dan dijadikan sebagai
bahan masukan dalam rangka perbaikan, selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi dan
kajian atas penerapan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) mengusulkan
perbaikan/revisi kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan perbaikan.
4. Setiap perubahan pedoman ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi PT
Medikaloka Hermina, Tbk.;
6. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini tetap mengacu pada ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 04 April 2019
DIREKTUR,
28