Anda di halaman 1dari 34

PEDOMAN

KODE ETIK (CODE OF CONDUCT)

RS HERMINA SAMARINDA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
Pedoman Kode Etik ( Code Of Conduct ) di RS Hermina Samarinda dapat diselesaikan sesuai
dengan kebutuhan.

Pedoman Kode Etik ( Code Of Conduct ) sebagai acuan bagi RS Hermina Samarinda dan
Karyawan dalam melaksanakan tugas kewajiban harus bersikap dan bertindak dengan
senantiasa menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral, mencakup
pengertian, ketentuan umum dan kebijakan dasar kode etik,.

Kode Etik RS Hermina Samarinda (“Perusahaan”) merupakan kebijakan umum yang disusun
sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan atas implementasi tata kelola perusahaan
yang baik dan merupakan sekumpulan peraturan yang disusun untuk mempengaruhi,
membentuk, dan mengatur kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai hasil yang konsisten dan
sesuai dengan budaya perusahaan dalam mencapai visi dan misinya.
Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang diyakini oleh suatu kelompok masyarakat
sebagai suatu standar perilaku kelompok tersebut.

Pedoman ini akan dievaluasi kembali untuk dilakukan perbaikan / penyempurnaan


berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan perubahannya atau sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim
Penyusun, yang dengan segala upaya telah berhasil menyusun Pedoman Kode Etik ( Code Of
Conduct ) untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kode etik di RS Hermina Samarinda

Samarinda, 04 April 2019


Direktur RS Hermina Samarinda

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RS HERMINA SAMARINDA TENTANG
PEDOMAN KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT ) ……………............................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Landasan Penyusunan ................................................................. 2
C. Visi, Misi, Budaya dan Nilai-nilai Perusahaan ........................... 2
D. Maksud, Tujuan dan Manfaat ..................................................... 5
E. Sasaran ........................................................................................ 6
F. Daftar Istilah ............................................................................... 6
BAB II ETIKA BISNIS PERUSAHAAN ..................................................... 8
A. Tanggung Jawab Etika Bisnis Perusahaan .................................. 8
B. Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan .................................. 9
C. Mekanisme Hubungan Etika Bisnis Perusahaan ........................ 10
BAB III ETIKA KERJA .................................................................................. 15
A. Ketaatan terhadap Hukum dan Peraturan ................................... 15
B. Mekanisme Hubungan Etika Kerja............................................. 15
1. Hubungan dengan Perusahaan ............................................. 15
2. Hubungan dengan Sesama Instansi Perusahaan .................. 16
3. Hubungan dengan Atasan/Bawahan ................................... 17
C. Ketentuan Lain Terkait Etika Kerja ........................................... 17
1. Penyalahgunaan Kekuasaan dan Tindak Kekerasan ........... 17
2. Perlindungan dan Penggunaan Aset Berwujud dan Aset
Tidak Berwujud ..................................................................... 17
3. Pekerjaan Lain di Luar Perusahaan ....................................... 18
4. Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Terkait 18
5. Gratifikasi dan Penyuapan .................................................. 19
6. Perilaku Asusila, Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-
obatan Terlarang dan Minuman Keras, Perjudian dan
Senjata Tajam ....................................................................... 20
7. Hubungan Organisasi / Politik ............................................ 21
8. Insider Trading .................................................................... 21
ii
BAB IV PENCATATAN, LAPORAN DAN PEMANFAATAN FASILITAS 22
A. Pencatatan Data dan Laporan ...................................................... 22
B. Pemanfaatan Fasilitas Teknologi Informasi ............................... 22
C. Penggunaan Media Sosial ........................................................... 23
BAB V PETUNJUK PELAKSANAAN ......................................................... 24
A. Sosialisasi .................................................................................... 24
B. Komitmen dan Tanggung Jawab ................................................. 24
C. Mekanisme Pelaporan Pelanggaran ............................................ 25
D. Sanksi dan Penghargaan .............................................................. 27
BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 28
SUB LAMPIRAN :
1. Pakta Integritas Penerapan Good Corporate Governance
2. Pernyataan Untuk Mematuhi Code of Conduct

iii
RUMAH SAKIT

HERMINASAMARINDA
Jl. Teuku Umar RT. 34 Kel. Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang Samarinda
Telp. (0541) 2090707(Hunting), Fax. (0541 ) 2773030
Website : www.herminahospitals.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR 123/KEP-DIR/RSHSMR/IV/2019
TENTANG
PEDOMANKODE ETIK (CODE OF CONDUCT)
DI RS HERMINA SAMARINDA
DIREKTUR RUMAH SAKIT HERMINA SAMARINDA,
Menimbang : a. bahwadalam rangka keberhasilan pencapaian visi dan misi perusahaan,
harus dikelola dengan tata kelola yang baik (good corporate) oleh
karyawan harus memiliki sikap perilaku yang baik ;
b. bahwa untuk terlaksana sikap perilaku yang baik karyawan RS Hermina
Samarinda, perlu adanya pedoman kode etik (code of conduct)
perusahaan sebagai acuan bagi perusahaan dan karyawan dengan
senantiasa menghormati dan menjunjung tingg inilai-nilai etika dan
moral;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a dan b, perlu
ditetapkan Keputusan Direktur RS Hermina Samarinda tentang Pedoman
Kode Etik (Code of Conduct) di RS Hermina Samarinda ;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
2. Undang-Undang RI No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
3. Undang-Undang RI No. 25tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tahun 2006
6. Keputusan Dirut PT Medikaloka Hermina, Tbk. No. 163/KEP-
DIR/MH/V/2018 tentang Struktur Organisasi PT. Medikaloka Hermina
Tbk
7. Keputusan Direktur Utama PT Medikaloka Hermina, Tbk. No. 422/KEP-
DIR/MH/VI/2018 tentang Kebijakan Sistem Pengaduan Pelanggaran di
PT Medikaloka Hermina, Tbk.
8. Keputusan Direktur Utama PT MedikalokaHermina, Tbk. No.672/KEP-
DIR/MH/XII/2018 tentang Kebijakan KodeEtik (Code of Conduct) di
Lingkungan PT Medikaloka HerminaTbk
9. Keputusan Dirut PT Medika Loka Samarinda No. 011/KEP-
DIR/RSHSMR/I/2018 tentang Struktur Organisasi RS Hermina
Samarinda
RUMAH SAKIT

HERMINASAMARINDA
Jl. Teuku Umar RT. 34 Kel. Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang Samarinda
Telp. (0541) 2090707(Hunting), Fax. (0541 ) 2773030
Website : www.herminahospitals.com

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RS HERMINA SAMARINDA TENTANG
PEDOMANKODE ETIK (CODE OF CONDUCT) DI RS HERMINA
SAMARINDA
KEDUA : Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) pada dictum Kesatu adalah sebagai
acuan bagi RS / Karyawan dalam melaksanakan tugas kewajiban harus
bersikap dan bertindak dengan senantiasa menghormati dan menjunjung
tinggi nilai-nilai etika dan moral, mencakup etika bisnis perusahaan, etika
kerja dan petunjuk pelaksanaan, sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Pedoman KodeEtik (Code of Conduct) di RS Hermina Samarinda bertujuan :
1. Terdapat ketertiban dan keseragaman dalam melaksanakan Kode Etik
(Code Of Conduct ).
2. Terdapat pedoman sebagai acuan bagi seluruh karyawan/ insan
perusahaan yang wajib dipatuhi dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
3. Terlaksana komitmen bersama dengan sikap perilaku yang baik dari
seluruh karyawan dalam mewujudkan visi dan misi RS Hermina
Samarinda.
KELIMA : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 04 April 2019
DIREKTUR,

dr. KHAIRANI HAJJAH, MM


Lampiran : Keputusan Direktur RS Hermina Samarinda, No. 123/KEP-DIR/RSHSMR/IV/2019
Tentang : Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) di RS Hermina Samarinda

PEDOMAN KODE ETIK (CODE OF CONDUCT)


DI RS HERMINA SAMARINDA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT Medikaloka Hermina, Tbk (RS Hermina Samarinda) yang selanjutnya disebut


“Perusahaan” menyadari akan pentingnya arti implementasi Good Corporate Governance
(GCG) sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka
panjang secara berkesinambungan, tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholder)
namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Perusahaan
berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan
melalui penerapan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct).

Kredibilitas dan kepercayaan berkaitan erat dengan perilaku Perusahaan dalam


berinteraksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Pengelolaan Perusahaan
selain harus mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku juga harus
menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan etika yang baik
akan meningkatkan dan memperkuat citra (image) yang baik Perusahaan.

Pedoman ini berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Perusahaan baik
Dewan Komisaris, Direksi maupun Karyawan, Anak Perusahaan dan Perusahaan afiliasi
di bawah pengendalian, yang selanjutnya disebut “Insan Perusahaan”, Pemegang Saham
serta seluruh stakeholder atau mitra usaha yang melakukan transaksi bisnis dengan
Perusahaan.

Sebagai bentuk pernyataan tersebut, Pedoman Kode Etik (Code of Conduct)


ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selanjutnya setiap
individu (Karyawan) diwajibkan untuk menandatangani pernyataan pribadi Pedoman
Kode Etik (Code of Conduct) secara tahunan.

Perusahaan akan mengkomunikasikan kebijakan ini kepada Pemegang Saham, Mitra


Usaha dan stakeholders lainnya untuk mendorong secara aktif agar tercipta sinergi dan
sejalan dengan penerapan Code of Conduct ( CoC ) ini.
1
Sebagai pedoman yang bersifat dinamis, CoC ini akan dikaji secara berkala dan
berkelanjutan sesuai dengan dinamika lingkungan usaha yang terjadi. Namun demikian,
dalam setiap perubahannya Perusahaan tidak akan mengorbankan nilai-nilai yang telah
ada demi keuntungan jangka pendek semata.

B. LANDASAN PENYUSUNAN
Dalam penyusunan Code of Conduct ( CoC ) dilandasi oleh sikap sebagai berikut:
1. Mengutamakan kepatuhan pada hukum, hukum perundang-undangan dan peraturan
perusahaan serta mengindahkan norma-norma yang berlaku pada lingkungan dimana
perusahaan beroperasi.
2. Menghindari tindakan perilaku ataupun perbuatan yang dapat menimbulkan konflik
kepentingan (conflict of interest), korupsi, kolusi dan nepotisme serta selalu
mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi keluarga
kelompok ataupun golongan.
3. Sadar bahwa Perusahaan dituntut untuk tumbuh dan terus berkembang sesuai dengan
dinamika dan perkembangan pasar serta tuntutan dari para pemangku kepentingan
(stakeholders).
4. Menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban
kemandirian dan keadilan dalam mengelola perusahaan.

C. VISI, MISI, BUDAYA, DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN


Code of Conduct ( Coc ) Perusahaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
membentuk nilai, norma serta etika bagi segenap Jajaran Manajemen dan Karyawan
dalam membangun dan membina hubungan yang lebih sehat, harmonis dan wajar dengan
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha, dan Masyarakat sehingga tercapai
peningkatan kinerja dan produktivitas secara signifikan. Hal tersebut tercapai bila
terdapat hubungan yang erat antara aspek-aspek yang terdapat dalam CoC dengan visi,
misi dan budaya Perusahaan.
1. Visi
Mewujudkan PT. Medikaloka Hermina Tbk / Hermina Grup sebagai grup rumah
sakit yang tumbuh, sehat dan berumur panjang.
2. Misi
a. Tumbuh
1). Meningkatkan jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap

2
2). Menambah fasilitas pelayanan dan jenis pelayanan Rumah Sakit
3). Menambah jumlah RS Hermina

b. Sehat
1). Meningkatkan peranan Departemen-Departemen di PT. Medikaloka
Hermina Tbk untuk RS Hermina dalam supervisi, pembinaan, fasilitasi,
koordinasi, back up dan pengawasan
2). Mempunyai ratio keuangan yang sehat

c. Berumur Panjang
1). Melakukan proses kaderisasi untuk menghasilkan eksekutif-eksekutif yang
profesional dan loyal
2). Melakukan pewarisan sistem dan value kepada generasi berikut
3). Melakukan proses alih generasi yang mulus dan lancar
3. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan meliputi 2 hal yaitu: Budaya Organisasi (Corporate Culture) dan
Budaya Kerja Karyawan (Personal Culture).

a. Budaya Organisasi (Corporate Culture)


1). Berorientasi pada sasaran, bukan berhenti pada proses.
2). Selalu berupaya meningkatkan mutu dan produktivitas.
3). Mengutamakan kepentingan pelanggan, terutama pasien dan dokter.
4). Keamanan pasien adalah utama, dan tidak membiasakan diri untuk
menyalahkan pihak lain.
5). Memelihara fasilitas agar selalu aman, bersih, rapih, dan tampak baru.
6). Manajemen yang terbuka, transparan, jujur.
7). Membina karyawan agar terbentuk karyawan yang kompeten dan loyal.
8). Loyal pada karyawan karena karyawan yang kompeten adalah asset utama.
9). Selalu mau berubah, belajar, dan mengembangkan diri.
10). Bekerja secara efektif, efisien dan cepat.
11). Bekerja tidak terkotak-kotak melainkan bekerja sama saling membantu.
b. Budaya Kerja Karyawan (Personal Culture)
1). Berorientasi pada kepentingan pelanggan.
2). Memberikan prestasi kerja yang terbaik, menjaga citra organisasi.
3). Bekerjasama, saling membantu dalam pelaksanaan tugas.
4). Bekerja sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP), disiplin, patuh
pada pimpinan.
3
5). Memiliki rasa cinta, bangga, loyal dan rasa memiliki organisasi.
6). Peduli, “Cerewet”, terutama untuk menjaga kualitas dan standar kerja.
7). Terbuka, jujur, bersedia instropeksi diri.
8). Ingin tahu, ingin belajar, berlatih untuk mengembangkan diri.
9). Bekerja keras, tahan terhadap tekanan, bertekad kuat, tidak mudah
menyerah.
10). Mau berubah dan menerima perubahan.
11). Bekerja secara terfokus dan terinci (mendetail).
12). Memberikan keteladanan dan kepemimpinan lapangan.

4. Nilai – nilai perusahaan


Trust (Kepercayaan-dapat dipercaya), merupakan nilai inti yang dapat diwujudkan
dengan membutuhkan 3 value utama yaitu: Komitmen, Keterbukaan dan kompetensi.
a. Komitmen
1). Mengutamakan pada kepentingan dan kepuasaan pelanggan.
2). Mengutamakan pada sasaran, bukan berhenti pada proses.
3). Mengutamakan patient safety dengan non blaming culture.
4). Berupaya meningkatkan mutu pelayanan dan peningkatan produktivitas.
5). Peduli kepada pelanggan dan menjaga citra organisasi.
6). Memelihara fasilitas agar aman, bersih, rapih dan tampak baru.
7). Bekerja sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP), disiplin, patuh
pada pimpinan.
8). Selalu bekerja sama dan saling membantu dalam tugas, tidak terkotak-kotak.
9). Cinta, bangga, loyal dan mempunyai rasa memiliki pada organisasi.

b. Keterbukaan
1). Manajemen menerapkan prinsip keterbukaan, transparan.
2). Setiap individu mampu berkomunikasi secara terbuka dan jujur, tidak ada
yang ditutupi.
3). Setiap individu terbuka untuk instropeksi diri dan menerima perubahan.

c. Kompetensi
1). Karyawan yang kompeten dan loyal adalah asset utama yang harus
dipertahankan.
2). Mempunyai keinginan belajar, berlatih, untuk meningkatkan kompetensi.
3). Mampu membina bawahan agar terbentuk SDM yang kompeten dan loyal.
4). Mampu bekerja keras, tahan terhadap tekanan, tidak mudah menyerah.
4
5). Mampu bekerja secara efektif, efisien dan cepat.
6). Mampu bekerja secara terfokus dan terinci (mendetail).
7). Mampu memberikan kepemimpinan lapangan dan keteladanan kepada
bawahan.

D. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

1. Maksud Penerapan
a. Agar Perusahaan memiliki pedoman etika dan perilaku etika dalam menjalankan
Perusahaan dan etika yang mengatur perilaku Insan Perusahaan.
b. Agar setiap Insan Perusahaan memahami bahwa segala aktivitas Perusahaan
berlandaskan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

2. Tujuan penerapan
a. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan secara
proporsional dengan tetap beretika bisnis.
b. Sebagai panduan perilaku bagi seluruh Insan Perusahaan yang wajib dipatuhi
dalam melaksanakan segala aktivitas perusahaan.

3. Manfaat Penerapan
a. Memberikan pedoman pada Insan Perusahaan tentang tingkah laku yang pantas
dan yang tidak pantas yang dilakukan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya di Perusahaan.
b. Menambah keyakinan bagi shareholders dan stakeholders bahwa Perusahaan
telah melakukan pengelolaan perusahaan secara jujur, hati-hati, efisien,
transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabiltas yang
diharapkan oleh shareholders dengan tetap memperhatikan kepentingan
Perusahaan.
c. Menciptakan lingkungan kerja yang baik, sehat, diikuti dengan meningkatnya
loyalitas para karyawan ditandai dengan tingkat perputaran pegawai yang rendah
serta peningkatan kesejahteraan bagi seluruh Insan Perusahaan.
d. Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan serta
meningkatkan nilai yang akan memberikan kepastian dan perlindungan kepada
para stakeholder dalam hubungan akan menciptakan kesejahteraan ekonomi-
sosial bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait.

5
E. SASARAN

Pihak-pihak yang wajib mematuhi dan melaksanakan CoC, adalah:


1. Seluruh Insan Perusahaan
2. Pemegang Saham
3. Mitra Usaha
4. Pihak-pihak berkepentingan lainnya.

F. DAFTAR ISTILAH

Dalam Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) ini yang dimaksud dengan:
1. Perusahaan adalah PT Medika Loka Samarinda atau disingkat menjadi Perusahaan.
2. Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasehat
kepada Direksi.
3. Direksi adalah Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh
atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik didalam maupun diluar
pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
4. Insan Perusahaan terdiri dari Dewan Komisaris, semua anggota Komite di bawah
Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat, Staf dan Karyawan, serta tenaga-tenaga
yang diperbantukan dalam pengelolaan Perusahaan.
5. Karyawan adalah Pegawai yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,
diangkat dengan ketetapan Perusahaan yang diberikan hak dan kewajiban menurut
ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
6. Stakeholders (Pemangku Kepentingan) adalah pihak-pihak yang berkepentingan
dengan Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yaitu Pemegang Saham,
Karyawan, Pemerintah, Penyedia Jasa, Masyarakat dan pihak berkepentingan
lainnya.
7. Mitra Usaha adalah mitra Perusahaan yang terjalin melalui kerjasama, kontrak,
menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), dan kerjasama lainnya.
8. Pesaing adalah Perusahaan yang menghasilkan atau menjual produk/jasa yang sama
sejenis dengan produk/jasa yang dihasilkan atau dijual Perusahaan.
9. Keluarga langsung terdiri dari: Suami, Istri, Anak, Cucu, Menantu.

6
10. Keluarga tidak langsung terdiri dari: Ayah, Ibu, Mertua, Adik, Kakak, Ipar,
Keponakan, dan Cucu Keponakan.
11. Nilai-Nilai Budaya Korporasi adalah landasan moral dalam mencapai visi dan misi
Perusahaan.
12. Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan
ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi Pemegang Saham, anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi serta pegawai Perusahaan.
13. Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang diyakini oleh suatu kelompok
masyarakat sebagai suatu standar perilaku kelompok tersebut.
14. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan Yang Baik) adalah
prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan
berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
15. Organisasi Profesi adalah himpunan individu, kelompok, badan berdasarkan
keahlian profesi atau jenis kegiatan.
16. Media Massa adalah media, saluran, sarana atau alat yang digunakan dalam proses
komunikasi massa, yaitu komunikasi yang diarahkan kepada masyarakat (orang
banyak) melalui media cetak, media elektronik, media online, dan media lainnya.

7
BAB II
ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

Perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, harus memperhatikan etika baik untuk
internal maupun eksternal Perusahaan. Etika Bisnis Perusahaan merupakan penjelasan
bagaimana suatu entitas bisnis bersikap beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan
kepentingan Perusahaan dengan kepentingan segenap Stakeholders sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG dan nilai-nilai Perusahaan.

A. TANGGUNG JAWAB ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

1. Tanggung Jawab Insan Perusahaan

a. Mempelajari dan memahami secara rinci CoC yang terkait dengan pekerjaannya
sesuai standar etika yang dituangkan dalam CoC ini.
b. Memahami prosedur yang dipakai untuk memberitahukan atau melaporkan
kemungkinan pelanggaran terhadap CoC.
c. Bersedia untuk bekerjasama dalam proses investigasi terhadap kemungkinan
pelanggaran terhadap CoC.

2. Tanggung Jawab Para Pimpinan Perusahaan

a. Membangun dan menjaga budaya kepatuhan terhadap CoC dengan cara:


1). Secara pribadi mendorong kepatuhan terhadap CoC.
2). Melakukan pengawasan secara teratur mengenai program-program yang
bertujuan untuk mendorong kepatuhan Insan Perusahaan terhadap CoC.
3). Memberikan contoh yang baik dalam cara bersikap maupun bertindak
sehari-hari.
b. Memastikan bahwa setiap Insan Perusahaan mengerti bahwa ketaatan atas CoC
sama pentingnya dengan pencapaian hasil kerja.
c. Mempertimbangkan masalah kepatuhan terhadap CoC pada saat mengevaluasi
dan memberikan penghargaan pada Insan Perusahaan.
d. Mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap CoC melalui upaya:
1). Memastikan bahwa risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas CoC
yang berhubungan dengan proses bisnis dapat diidentifikasi secara dini dan
sistematis.

8
2). Melakukan identifikasi dan melaporkan sesuai prosedur yang ditetapkan
terhadap kegiatan Anak Perusahaan, Afiliasi dan Mitra Usaha yang dapat
menimbulkan kemungkinan pelanggaran terhadap CoC.
3). Memastikan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan tentang CoC bagi
seluruh Insan Perusahaan, Anak Perusahaan, Afiliasi, dan melakukan
sosialisasi kepada Mitra Usaha agar pihak-pihak tersebut mengerti dan
memahami CoC secara menyeluruh.

e. Melakukan deteksi atas kemungkinan pelanggaran terhadap CoC melalui:


1). Menerapkan pengawasan melekat untuk memperkecil risiko kemungkinan
terjadinya pelanggaran atas CoC.
2). Menciptakan sistem pelaporan atas kemungkinan-kemungkinan terjadinya
pelanggaran atas CoC yang sesuai untuk melindungi kerahasiaan dari Insan
Perusahaan yang melaporkan.
3). Memastikan terlaksananya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
CoC untuk menilai efektivitas pelaksanaan dan cara memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada.

f. Menindaklanjuti laporan kemungkinan terjadinya pelanggaran atas CoC melalui:


1). Memperbaiki secara cepat dan tepat kekurangan yang dijumpai dalam
penilaian kepatuhan atas pelaksanaan CoC.
2). Memberikan penalty atas tindakan-tindakan indisipliner.
3). Melakukan konsultasi dengan bagian legal jika pelanggaran terhadap
terhadap CoC yang terjadi memerlukan campur tangan penegak hukum atau
pihak yang berwajib.

B. KETAATAN TERHADAP HUKUM DAN PERATURAN

1. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan merupakan standar Perusahaan dalam


menjalankan aktivitas bisnisnya. Perusahaan senantiasa berupaya untuk selalu
mematuhi hukum yang berlaku dengan senantiasa melaksanakan kegiatan usahanya
dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

2. Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja sangat penting untuk keberhasilan


aktivitas usaha Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen :

9
a. Berupaya untuk memfasilitasi lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi
Anggota Perusahaan dengan mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan
kerja, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman setiap saat.
b. Berupaya menangani masalah pencemaran lingkungan hidup yang terjadi
dengan efektif dan efisien.

3. Dalam pemeliharaan lingkungan, perusahaan berupaya untuk memenuhi ketentuan


peraturan perundangan yang berlaku di bidang lingkungan, dengan melakukan upaya
pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan secara berkesinambungan.

4. Sebagai tanggung jawab sosial, perusahaan berupaya melakukan kegiatan-kegiatan


yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan sehingga
dapat tercipta hubungan Perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat di tempat Perusahaan menjalankan
kegiatan usahanya.

5. Kerahasiaan informasi dalam menjalankan kegiatan usaha maupun transaksi bisnis


dengan mitra usahanya, Perusahaan dapat memperoleh informasi rahasia yang
merupakan informasi milik/dari pelanggan/mitra usaha yang bukan untuk konsumsi
publik. Perusahaan akan menjaga kerahasiaan sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditetapkan bersama, dan hanya akan mengungkapkan jika disyaratkan oleh peraturan
hukum yang berlaku atau berdasarkan permintaan/penetapan dari pihak yang
berwajib.

C. MEKANISME HUBUNGAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

1. Hubungan Dengan Insan Perusahaan

Perusahaan menyadari bahwa Insan Perusahaan mempunyai peranan dan kedudukan


yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perusahaan. Oleh karena itu, antara
Perusahaan dengan Insan Perusahaan dituntut untuk selalu menjalin hubungan yang
dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang. Dalam melaksanakan etika ini,
Perusahaan berkomitmen:
a. Memperlakukan seluruh Insan Perusahaan dengan adil menurut hak dan
kewajibannya sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Memberikan kesempatan dan menegakkan hukum dan peraturan yang sama
terhadap seluruh Insan Perusahaan tanpa membedakan suku, agama, ras, antar
golongan, senioritas, dan jenis kelamin.
10
c. Menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari suasana pertentangan
kepentingan dan kondusif untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas dan
inovatif.
d. Menghargai segala bentuk kreativitas, inovasi dan inisiatif Karyawan yang
memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
e. Memberikan informasi secara transparan apabila terdapat kebijakan Perusahaan
yang terkait/berpengaruh pada kesejahteraan Insan Perusahaan.
f. Menghargai dan menjaga catatan dan informasi pribadi setiap Insan Perusahaan
terhadap pemanfaatan di luar kepentingan Perusahaan.
g. Menjaga privasi Insan Perusahaan dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan
keyakinan masing-masing.

2. Hubungan Dengan Pemerintah

Perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah dalam berbagai
hal yang terkait dengan usaha Perusahaan. Dalam melakukan hubungan dengan
Pemerintah, Perusahaan harus senantiasa menjaga etika berusaha dan tidak
dibenarkan melakukan kegiatan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak
patut dan berpotensi melanggar etika. Oleh karena itu Perusahaan berkomitmen:

a. Menjalin hubungan yang harmonis, konstruktif dan saling menghormati dengan


memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Tidak menjanjikan, memberi atau menawarkan sesuatu kepada Pejabat
Pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud
mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukan.
c. Menghindari terjadinya benturan kepentingan dan Korupsi, Kolusi & Nepotisme
(KKN) dalam melaksanakan pekerjaan dengan Pemerintah.
d. Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan Pemerintah untuk memperoleh
kesempatan bisnis dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3. Hubungan Dengan Pemegang Saham

Salah satu alasan penting Pemegang Saham menanamkan modal atau melakukan
investasi ke dalam Perusahaan adalah dengan harapan memperoleh pendapatan dari
bagian laba Perusahaan atau deviden, serta modal yang ditanamkan dalam
Perusahaan terlindungi.
11
Untuk itu dalam mengelola Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan
fungsinya masing-masing memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelangsungan
usaha Perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi yang wajar kepada
Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan berkomitmen:

a. Meningkatkan nilai Perusahaan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara


berkesinambungan dengan menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.
b. Menjamin hak-hak pemegang saham mendapatkan informasi mengenai
Perusahaan secara tepat waktu dan teratur serta berupaya melaksanakan semua
hasil keputusan RUPS.
c. Mengelola Perusahaan secara profesional agar memberikan pertumbuhan yang
menguntungkan dan dapat menghasilkan laba yang optimal.
d. Memperhatikan dan menghormati arahan dan keputusan Pemegang Saham
sepanjang sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4. Hubungan Dengan Pelanggan

Dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, Perusahaan berkomitmen:


a. Senantiasa berupaya untuk menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Meningkatkan kualitas dan mutu semua pelayanan bagi semua pelanggan.
c. Menghindari praktik yang tidak adil dan/atau tidak benar.
d. Menjaga rahasia pelanggan.
e. Senantiasa melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, fair, jujur
dan tidak menyesatkan serta mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

5. Hubungan Dengan Mitra Usaha

Perusahaan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk


kebersamaan dengan Mitra Usaha dalam meraih keberhasilan usahanya sesuai
dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan berkomitmen:

a. Mengembangkan hubungan yang saling menghargai, transparan, dan wajar


untuk terciptanya hubungan usaha yang harmonis dan saling menguntungkan.

12
b. Memberikan kesempatan yang sama dan bertindak adil kepada seluruh Mitra
Usaha yang memiliki kualifikasi yang sama tanpa adanya diskiriminasi.

c. Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan


Mitra Usaha dengan tidak melanggar aturan serta senantiasa memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing sesuai dengan perjanjian kerja tersebut.

6. Hubungan Dengan Media Massa

Perusahaan memandang media massa merupakan salah satu sarana yang efektif
untuk berkomunikasi dengan stakeholders dan berperan dalam mendukung
keberhasilan usaha. Untuk itu pemanfaatan media massa ditempatkan pada posisi
yang seimbang dengan berkomitmen:

a. Membangun dan mengembangkan relasi dengan media dengan memberikan


informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Menjadikan media massa mitra kerja dengan selalu mengedepankan hubungan


kerja yang mengedepankan asas keterbukaan dan tidak melanggar kode etik
jurnalistik.

c. Penyampaian informasi Perusahaan kepada media massa harus berpegang


kepada kebenaran, akurat, relevan, berimbang dan bersifat edukatif sesuai
dengan kode etik jurnalistik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta dilakukan oleh pejabat yang berwenang atau ditunjuk dalam rangka
memberikan pemahaman terhadap usaha Perusahaan kepada masyarakat secara
luas.

7. Hubungan Dengan Komunitas/ Organisasi Seprofesi

Perusahaan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi


profesi untuk memperoleh informasi perkembangan ilmu pengetahuan, bisnis,
mendapatkan peluang bisnis dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan
berkomitmen:

a. Menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi professi selama sesuai


dengan kondisi dan kebutuhan Perusahaan.

b. Memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi.

13
c. Mengembangkan diri dengan meningkatkan pengetahuan serta wawasannya
sehingga dapat memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan melalui
wadah komunitas/organisasi profesi.

8. Hubungan Dengan Pesaing

Perusahaan menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan instropeksi


dengan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan
produk dan layanan yang bermutu dengan berkomitmen:

a. Mendukung terciptanya persaingan yang adil dan sehat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

b. Tidak dibenarkan untuk mengembangkan kerjasama dengan pesaing yang dapat


merugikan pelanggan dan/atau mengarah kepada praktek-praktek monopoli.

c. Tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing baik dalam kegiatan pemasaran,


promosi maupun periklanan.

d. Selalu saling menghormati dan menjaga hubungan baik dengan Pesaing.

14
BAB III
ETIKA KERJA

Aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman
bagi Insan Perusahaan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam Perusahaan.

A. KETAATAN TERHADAP HUKUM DAN PERATURAN

Memahami hukum dan peraturan yang berlaku di segala aktivitas harus dihayati oleh
Insan Perusahaan melalui komitmen:

1. Berkewajiban untuk memahami, mematuhi dan melaksanakan peraturan yang


diterbitkan oleh perusahaan termasuk dan tidak terbatas pada Kebijakan, Standar
Prosedur Operasional (SPO), Pedoman, Panduan, Juknis, Peraturan Perusahaan, Tata
Tertib Perusahaan, Perjanjian Kerja yang telah ditetapkan oleh Perusahaan serta
Kode Etik dan peraturan perundang-undangan secara konsisten.

2. Menghindari setiap tindakan dan perilaku yang dapat menimbulkan pelanggaran


terhadap hukum dan perundang-undangan.

3. Segala bentuk ketidakpatuhan yang dilakukan Insan Perusahaan terhadap hukum dan
perundang-undangan tidak dapat ditolerir dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan
tingkat ketidakpatuhannya.

4. Tidak melakukan tindakan yang melawan hukum dengan pihak lain yang merugikan
perusahaan, baik secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain.

B. MEKANISME HUBUNGAN ETIKA KERJA

1. Hubungan Dengan Perusahaan

Kelangsungan hidup suatu Perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja dan citra
Perusahaan. Kinerja dan citra Perusahaan itu sendiri sangat ditentukan oleh dua hal,
yaitu kemampuan (kapabiltas dan kompetensi) dan perilaku setiap Insan Perusahaan
sebagai penggerak roda organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Insan
Perusahaan memiliki perilaku yang beretika dalam pelaksanaan aktivitas sehari-hari
dalam pekerjaan, dengan berkomitmen:

15
a. Menggunakan dan mengembangkan potensinya secara optimal,
mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan
kemampuan untuk kepentingan Perusahaan.

b. Bekerja profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal,
serta turut menjaga, melindungi, dan bertanggung jawab dalam pemakaian aset
milik Perusahaan.

c. Berani mendiskusikan regulasi yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang
konstruktif secara santun.

d. Memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi yang tinggi untuk kepentingan dan
kemajuan Perusahaan.

e. Mempunyai rasa memiliki kewajiban untuk selalu menjaga nama baik dimana
Insan Perusahaan berada dan selalu mempertimbangkan dampak suatu tindakan
ataupun perbuatan terhadap citra Perusahaan.

f. Menghindarkan diri dari perbuatan atau hal-hal yang dapat mencemarkan nama
baik Perusahaan dan/ atau dapat menurunkan citra Perusahaan.

2. Hubungan Dengan Sesama Insan Perusahaan

Hubungan baik yang terjalin antar Insan Perusahaan akan menciptakan suasana kerja
yang positif, harmonis, dan dinamis guna mendukung produktivitas Perusahaan. Untuk
menjaga hubungan baik ini maka Insan Perusahaan harus berkomitmen:

a. Jujur, sopan, tertib, dan turut menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan
secara bersama-sama membangun budaya kerja yang baik dan saling menegur
sapa apabila bertemu dengan sesama Insan Perusahaan.

b. Saling menghargai, terbuka menerima kritik, mengingatkan, demi kebaikan


sesama Insan Perusahaan, terlebih bila melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

c. Saling menghargai, mendorong semangat dan membina kerjasama dalam


menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

d. Tidak melakukan penekanan/intimidasi, penghinaan, pelecehan, provokasi,


persaingan tidak sehat, dan membuat penyataan palsu.

16
3. Hubungan Dengan Atasan/Bawahan

Hubungan baik antar antara atasan dengan bawahan menciptakan suasana kondusif
dan dapat meningkatkan produktivitas Perusahaan. Oleh karena itu, Atasan/Bawahan
berkomitmen:
a. Atasan mau memberikan contoh bersikap dan berperilaku yang baik sehingga
menjadi suri tauladan bagi bawahannya.
b. Bawahan secara pro-aktif mengembangkan diri dan mengekspresikan potensinya
dibawah arahan dan bimbingan atasannya.
c. Atasan dan bawahan selalu berusaha bersikap terbuka dan menjalin hubungan
yang setara dan harmonis atas dasar saling menghormati dan menghargai satu
sama lain.
d. Atasan dan bawahan saling menghormati terhadap ide-ide maupun perbedaan
pendapat yang disampaikan.

C. KETENTUAN LAIN TERKAIT ETIKA KERJA


1. Penyalahgunaan Kekuasaan Dan Tindak Kekerasan

Insan Perusahaan berkomitemen untuk tidak melakukan:


a. Menyalahgunakan kekuasaan dan kedudukan yang dimilikinya dalam Perusahaan
dalam bentuk apapun untuk kepentingan pribadi.
b. Memaksakan kehendak, mengancam, melakukan tindakan intimidasi atau yang
sejenisnya secara langsung maupun tidak langsung baik terhadap Insan
Perusahaan maupun terhadap pihak manapun.
c. Melakukan kekerasan/ancaman/pelecehan baik secara mental, fisik, seksual, lisan
maupun tulisan.

2. Perlindungan Dan Penggunaan Aset Berwujud Dan Aset Tidak Berwujud

Aset Perusahaan harus dikelola dengan baik dan benar serta digunakan untuk
kepentingan tujuan bisnis. Untuk itu setiap Insan Perusahaan bertanggung jawab
menjaga dan memelihara keutuhan serta keselamatan aset Perusahaan sesuai dengan
fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan aturan Perusahaan.
Oleh karena itu, Insan Perusahaan harus berkomitmen:
a. Wajib menjaga, memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan lingkungan kerja,
disamping juga wajib untuk menjaga dan memelihara aset Perusahaan dari

17
pencurian, kerusakan, kehilangan, serta memastikan penggunaan aset Perusahan
secara tepat dan benar.
b. Wajib menjaga kerahasiaan data, informasi atau keterangan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis (termasuk dan tidak terbatas pada rahasia dagang, rencana
bisnis, strategi bisnis, pemasaran dan pelayanan, ide-ide, rancangan atau desain,
teknik-teknik, formula, catatan-catatan, data Insan Perusahaan, penggajian, data
keuangan, dan data penting lainnya) yang dibuat, diketahui, diperoleh atau
diterima dalam menjalankan tugasnya. Kewajiban untuk menjaga kerahasiaan ini
berlaku meskipun Insan Perusahaan sudah tidak lagi bekerja di Perusahaan.
c. Tidak membawa barang, alat kantor, data, dokumen, salinan dokumen atau
informasi tertulis maupun tidak tertulis milik atau yang berhubungan dengan
Perusahaan ke luar lingkungan kerja tanpa sepengetahuan atasan atau Perusahaan.
d. Tidak menggunakan, meminjam, meminjamkan, dan/atau mengkaryakan barang,
aset atau fasilitas milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi atau
pekerjaan/kegiatan di luar Perusahaan.

3. Pekerjaan Lain Di Luar Perusahaan

Perusahaan menghormati hak Insan Perusahaan untuk memiliki pekerjaan lain di luar
perusahaan. Namun demikian Insan Perusahaan harus berkomitmen untuk:
a. Diwajibkan hadir untuk menjalankan tugas selama jam kerja dan/atau dalam
penugasan.
b. Tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan/kegiatan di luar Perusahaan:
1). Jika aktivitas tersebut akan mengganggu tanggung jawab Insan Perusahaan
terhadap Perusahaan.
2). Jika aktivitas tersebut menimbulkan risiko terhadap reputasi Perusahaan.
3). Jika aktivitas tersebut menimbulkan konflik dengan kepentingan Perusahaan.
4). Jika aktivitas tersebut merugikan Perusahaan.
c. Tidak menggunakan sumber daya Perusahaan seperti peralatan, tenaga kerja,
persediaan, fasilitas dan sebagainya untuk pekerjaan di luar Perusahaan atau untuk
keperluan pribadi.

4. Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Terkait

Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi jika Insan Perusahaan memiliki dua
atau lebih kepentingan yang saling bertentangan antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan Perusahaan. Dalam kondisi demikian setiap keputusan yang diambil oleh
setiap Insan Perusahaan harus didasarkan semata-mata untuk kepentingan terbaik dan
menguntungkan bagi Perusahaan serta pemilik. Oleh karena itu setiap Insan

18
Perusahaan harus menghindarkan diri dan menjauhi situasi yang dapat menimbulkan
suatu benturan kepentingan.
Untuk menghindari konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
Perusahaan, setiap Insan Perusahaan berkomitmen:

a. Menghindari transaksi bisnis Perusahaan dengan anggota keluarganya atau


dengan perusahaan yang terkait dengan anggota keluarganya yang dapat
merugikan Perusahaan demi memperoleh keuntungan pribadi, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

b. Tidak diperbolehkan untuk menarik, meminta dan menerima keuntungan baik


finansial maupun non finansial dari pelanggan/mitra usaha yang melakukan
transaksi usaha dengan Perusahaan.

c. Tidak diperbolehkan untuk memiliki kepentingan lain di luar Perusahaan dalam


situasi apapun yang dapat mempengaruhi penilaian obyektif Insan Perusahaan
yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

d. Wajib untuk bersikap independen dan profesional apabila terdapat benturan


kepentingan dengan Perusahaan.

5. Gratifikasi Dan Penyuapan

Guna menjaga kinerja Perusahaan dan kinerja pribadinya, setiap Insan Perusahaan
harus mencegah dan menghindarkan diri dari tindakan gratifikasi dan penyuapan
dalam cara dan bentuk apapun yang dapat merugikan Perusahaan. Untuk itu setiap
Insan Perusahaan berkomitmen dan dilarang untuk:

a. Menerima gratifikasi baik langsung maupun tidak langsung (termasuk dan tidak
terbatas pada pemberian uang, hadiah dalam bentuk barang bergerak/tidak
bergerak, hak-hak/fasilitas-fasilitas khusus) dan/atau segala sesuatu yang
dimaksudkan, yang dapat diduga sebagai imbalan dalam arti yang seluas-luasnya,
yang ditujukan kepada Insan Perusahaan secara pribadi ataupun kepada
Perusahaan sehubungan dengan kewenangan pada jabatan, pekerjaan atau segala
sesuatu yang terkait dengan hal tersebut.
b. Menjanjikan atau memberikan harapan peluang pekerjaan kepada pihak lain
sehubungan dengan tugas dan jabatannya.

19
c. Meminta atau menerima sesuatu kepada/dari pihak lain sebagai imbalan atas
keputusan yang telah atau akan diambil sehubungan dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
d. Membiarkan atau mengijinkan anggota keluarga menerima imbalan dari pihak
lain sehubungan dengan tugas dan jabatannya.
e. Menawarkan atau memberikan sesuatu imbalan dalam bentuk apapun, baik
langsung maupun tidak langsung, kepada pihak ketiga karena suatu jabatan
dengan maksud mempengaruhi atau mengubah suatu keputusan.
f. Menerima sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung maupun tidak langsung,
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

6. Perilaku Asusila, Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang Dan


Minuman Keras, Perjudian Dan Senjata Tajam

Perilaku sehat yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan kesusilaan setiap Insan
Perusahaan diyakini dapat mempengaruhi kontribusi kinerja yang diberikan kepada
Perusahaan serta berpengaruh terhadap pembentukan citra Perusahaan. Oleh Karena
itu setiap Insan Perusahaan:

a. Dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan


antara lain pelecehan, penghinaan, fitnah dan perilaku yang mengarah pada
seksualitas.
b. Dilarang menggunakan dan/atau tidak di bawah pengaruh zat/obat terlarang
(termasuk dan tidak terbatas pada narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya)
dan minuman keras selama jam kerja dan/atau dalam penugasan.
c. Dilarang untuk membawa, menawarkan, mengirimkan atau memperjualbelikan
zat/obat terlarang dan minuman keras di lingkungan kerja dan lingkungan
Perusahaan.
d. Dilarang melakukan/terlibat perjudian dan/atau permainan sejenisnya selama jam
kerja dan dalam penugasan di dalam lingkungan kerja atau lingkungan
Perusahaan.
e. Dilarang membawa, menggunakan, menyeludupkan, atau memperjualbelikan
senjata atau bahan berbahaya lainnya (termasuk dan tidak terbatas pada senjata
api, senjata tajam, senjata tumpul dan bahan peledak) yang dapat mencederai
orang lain / merusak aset Perusahaan ke/di dalam lingkungan kerja atau
lingkungan Perusahaan.
20
7. Hubungan Organisasi / Politik

Perusahaan menghormati hak Insan Perusahaan untuk berpartisipasi menjadi anggota


atau partisipan satu/lebih kelompok organisasi/partai politik. Namun demikian Insan
Perusahaan berkomitmen dan tidak diperbolehkan:

a. Merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/atau anggota legislatif.


b. Menjadi pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif harus mengundurkan
diri dari Perusahaan.

c. Menyebarluaskan, memasang atau menggunakan atribut kelompok


organisasi/partai politik yang diikutinya dan melakukan aktivitas
keorganisasiannya/kepartaian tersebut selama jam kerja/dalam penugasan, di
lingkungan kerja, dan/atau dengan mengatasnamakan Perusahaan.

d. Menggunakan fasilitas dan jabatan untuk kepentingan partai politik tertentu.


e. Memberikan sumbangan/bantuan dalam bentuk apapun atas nama Perusahaan
untuk kepentingan partai politik.

8. Insider Trading

Sebagai suatu Perusahaan publik, maka saham-saham Perusahaan adalah tercatat dan
diperdagangkan di bursa efek, sehigga Insan Perusahaan dapat juga melakukan
transaksi efek Perusahaan. Namun demikian Insan Perusahaan tidak diperbolehkan
untuk melakukan transaksi efek yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundangan di bidang pasar modal.

21
BAB IV
PENCATATAN, LAPORAN DAN PEMANFAATAN FASILITAS

A. PENCATATAN DATA DAN LAPORAN

Integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh pencatatan data transaksi bisnis dan
penyusunan laporan kerja yang dilakukan oleh Insan Perusahaan. Oleh karena itu
pembukuan Perusahaan harus menghasilkan data yang akurat dan dapat dipakai sebagai
dasar untuk menyusun laporan yang tepat dan dapat dipertanggungjawab-kan baik kepada
manajemen, pemegang saham, ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Perusahaan tidak memberikan toleransi terhadap setiap kesalahan yang disengaja ataupun
kegiatan yang menyesatkan dalam melakukan pembukuan Perusahaan.

Untuk menjamin pencatatan data Perusahaan yang akurat dan penyusunan laporan yang
baik dan benar maka setiap Insan Perusahaan berkomitmen:

1. Mencatat data dengan teliti, lengkap, akurat, tepat waktu dan mengadministrasikan
data dengan rapi dan tertib.
2. Mencatat data dari sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawab kan serta tidak
diperkenankan mengubah dan menyalahgunakan informasi.
3. Tidak melakukan tindakan kecurangan ataupun manipulasi data untuk kepentingan
pribadi maupun pihak ketiga.
4. Menyusun laporan secara teliti, akurat, dan tepat waktu dengan mempertimbangkan
segala aspek yang dapat menggambarkan kondisi Perusahaan yang sebenarnya.
5. Menyusun laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif berdasarkan hasil
analisa dan evaluasi data yang benar.
6. Bertanggung jawab atas kebenaran data yang dicatat dan dilaporkan.

B. PEMANFAATAN FASILITAS TEKNOLOGI INFORMASI

Sistem Teknologi Informasi yang dimiliki dan digunakan Perusahaan berupa komputer
dan jaringan, sistem komunikasi elektronik (termasuk e-mail) serta telepon dan sistem
informasi lainnya yang diproses dengan komputer merupakan aset/property yang
disediakan Perusahaan sebagai sarana untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan
yang berhubungan dengan bisnis Perusahaan.
Setiap Insan Perusahaan yang diberi tugas menangani, menggunakan, dan
memanfaatkan fasilitas Sistem Teknologi Informasi milik Perusahaan harus
berkomitmen:
22
1. Menggunakan fasilitas hanya semata-mata untuk tujuan dan kepentingan bisnis.
2. Menjaga fasilitas dari kemungkinan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak
berwenang yang dapat mempengaruhi keamanan data Perusahaan dan dapat
mengakibatkan kerugian Perusahaan.
3. Memiliki komitmen, tanggung jawab dan bersedia menanggung kerugian apabila
terjadi penyalahgunaan oleh pihak lain sebagai akibat kelalaian dalam
melaksanakan tugas.
4. Tidak diperkenankan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan,
memperbanyak, menyimpan atau memindahkan informasi yang bersifat terlarang
dan melanggar hukum, bersifat diskriminatif, dan intimidasi untuk tujuan pribadi
maupun pihak lain.
5. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas Teknologi Informasi secara bertanggung
jawab dan tidak diperkenankan menggunakan Teknologi Informasi untuk
mengakses situs yang berisi informasi yang melanggar hukum dan nilai Susila.

C. PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


Insan Perusahaan harus memisahkan akun pribadi dan profesional di media sosial.
Namun, pernyataan yang berkaitan dengan Perusahaan yang dibuat dalam forum online,
termasuk weblog atau blog atau situs jejaring sosial, baik menggunakan akun pribadi atau
profesional, akan dianggap sebagai pernyataan publik. Pernyataan apapun yang
disampaikan dalam forum online, termasuk portal atau blog atau situs jejaring sosial
dianggap pernyataan publik. Komitmen ini berlaku meskipun Insan Perusahaan sudah
tidak lagi bekerja di Perusahaan. Oleh karena itu, Insan Perusahaan berkomitmen:
1. Tidak membuat komentar mengenai Perusahaan, bisnis, produk, jasa, strategi atau
praktik-praktik terkait tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pihak berwenang.
Jika Insan Perusahaan berpartisipasi dalam blog atau ruang online lainnya, bahkan
situs pribadi yang dikelola di luar jam kerja, Insan Perusahaan harus memastikan
bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.
2. Terdapat beberapa peraturan yang mengatur apa yang bisa dan tidak bisa
disampaikan Perusahaan mengenai Perusahaan dan produk-produknya. Oleh
karena itu, Insan Perusahaan harus mengikuti peraturan yang berlaku sehubungan
dengan posting / publikasi di situs media sosial.

23
BAB V
PETUNJUK PELAKSANAAN

A. SOSIALISASI

Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Code of Conduct. Pelaksanaan


Sosialisasi Code of Conduct ini dilakukan oleh bagian Human Resources Perusahaan
yang dikordinasikan oleh Departemen Human Resources. Perusahaan berkomitmen untuk
melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Membangun komitmen bagi seluruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
Perusahaan.
2. Mensosialisasikan Code of Conduct dalam program orientasi Karyawan sesuai
dengan program yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan penyegaran secara
berkala bagi seluruh Karyawan Perusahaan, selain itu juga mensosialisasikannya
kepada stakeholders Perusahaan untuk memberikan pemahaman terhadap Etika
Bisnis dan Etika Kerja yang dimiliki oleh Perusahaan.
3. Mengkaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis
dan penilaian kinerja seluruh Karyawan Perusahaan.
4. Mengembangkan Code of Conduct dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut
dalam berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan.
5. Melengkapi peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan
membangun sistem untuk memantau penerapan Code of Conduct.

Dalam rangka mendorong implementasi Pedoman Kode etik (Code of Conduct) dapat
berjalan baik perlu dilaksanakan program internalisasi yang dilakukan di Kantor Pusat
dan Anak Perusahaan.

B. KOMITMEN DAN TANGGUNG JAWAB

Setiap Insan Perusahaan harus memiliki komitmen untuk dapat menyelaraskan diri
dengan sistem nilai dan budaya kerja di Perusahaan. Oleh karena itu, seluruh Insan
Perusahaan wajib menempa diri untuk menyamakan dan menyatukan keyakinan dan
tekad agar dapat menerapkan sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan sistem nilai
dan budaya kerja yang dianut Perusahaan, yang dikodifikasikan dalam Code of Conduct.

24
Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman Karyawan dalam penerapan Code of
Conduct maka:
1. Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh Karyawan Perusahaan melalui
bagian Human Resources sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik
dan benar.
2. Setiap Karyawan Perusahaan mendapat satu salinan Code of Conduct dan
menandatangani formulir pernyataan bahwa telah menerima, memahami, dan setuju
untuk mematuhi Code of Conduct.
3. Code of Conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja
setiap Insan Perusahaan sehingga setiap Karyawan Perusahaan harus mengetahui
bahwa ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct dapat mempengaruhi hasil
penilaian kinerja dan jenjang karir Karyawan Perusahaan.
4. Sebagai bentuk komitmen terhadap ketaatan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct),
setiap awal tahun Insan Perusahaan berkewajiban menandatangani surat pernyataan
kesanggupan untuk mentaati dan melaksanakan Code of Conduct secara konsisten
dan penuh tanggung jawab. Pernyataan kepatuhan juga merupakan salah satu syarat
kelanjutan hubungan kerja dengan Perusahaan.
5. Departemen Human Resources bertanggung jawab atas pendokumentasian formulir
pernyataan yang telah ditandatangani setiap Insan Perusahaan dan Mitra Usaha
Perusahaan.
6. Untuk memantau ketaatan atas penerapan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct)
Departemen Human Resources melakukan monitoring dan evaluasi minimal 1 (satu)
tahun sekali.

C. MEKANISME PELAPORAN PELANGGARAN

Setiap Insan Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan


Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk
tanggung jawab Insan Perusahaan adalah menyangkut kesediaan Insan Perusahaan untuk
melaporkan setiap tindakan Karyawan lain atau rekan kerja yang diyakini merupakan
suatu pelanggaran Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) dan menyampaikan setiap
fakta penyimpangan yang diketahuinya kepada Pimpinan unit kerja/bagian dengan
tembusan ke Tim Pengelola Pelanggaran dan Peningkatan Efisiensi (TP4E) melalui
media yang sudah disediakan sesuai dengan Pedoman Whistle Blowing System.

25
Atas setiap pelanggaran terhadap Code of Conduct akan dilakukan tindakan-tindakan
sesuai ketentuan yang berlaku, hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Setiap anggota Perusahaan yang melaporkan mengenai dugaan pelanggaran Code of


Conduct harus mengungkapkan identitasnya dengan jelas.
2. Setiap pelaporan dugaan pelanggaran, seluruhnya disertai data dan atau bukti-bukti
akurat agar segera dapat diproses lebih lanjut demi keselamatan jalannya usaha
Perusahaan.
3. Perusahaan harus menjaga kerahasiaan identitas pelapor, kecuali apabila diperlukan
dalam tindak lanjut laporannya sesuai kebijakan Perusahaan.
4. Pelaporan dugaan pelanggaran dilakukan secara jujur, dilandasi dengan niat baik,
dan semata-mata dilakukan untuk pencegahan terjadinya kerugian terhadap
Perusahaan, atau rusaknya kinerja Perusahaan dan jauh dari maksud-maksud tertentu
untuk kepentingan maupun keuntungan pribadi.
5. Jika laporan benar, pelapor tidak dikenakan sanksi atau hukuman apapun. Namun
apabila pelapor juga terlibat dalam pelanggaran tersebut dan/atau laporannya tidak
benar, maka pelapor dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. TP4E harus menindaklanjuti laporan tersebut dan segera melaporkan kepada
Direktur Utama untuk diambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Atasan Langsung secara proaktif meneliti dan mengawasi seluruh Karyawan
Perusahaan yang kemungkinan terkait dengan pelanggaran Code of Conduct, tanpa
menunggu laporan tentang dugaan pelanggaran Code of Conduct dari
Karyawan/pelapor maupun berdasarkan informasi dari pihak luar Perusahaan.
8. Insan Perusahaan dilarang melakukan tindakan permusuhan, pembalasan atau
tindakan lain yang merugikan seperti ancaman fisik dan verbal terhadap Insan
Perusahaan lain yang melaporkan terjadinya pelanggaran ataupun yang bekerjasama
dalam penyelidikan pelanggaran.

Hal-hal yang harus dilakukan Perusahaan dalam menangani laporan pelanggaran


Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) adalah:
1. Perusahaan harus menjamin sepenuhnya kerahasiaan identitas pelapor dan data yang
dilaporkan, serta melindungi pelapor dari kemungkinan ancaman fisik.
2. Pimpinan unit kerja/bagian yang menerima laporan pelanggaran Code of Conduct
menyampaikan kepada Tim Pengelola Pelaporan dan Peningkatan Efisiensi yang
menangani pelanggaran yang dibentuk oleh Direktur Utama untuk selanjutnya
diproses sesuai prosedur dan mekanisme yang telah berlaku.
26
3. Insan Perusahaan yang diduga melanggar atau melakukan penyimpangan Code of
Conduct diberikan hak untuk didengar penjelasannya maupun menyatakan
pendapatnya sebelum diputuskan sanksi pemberian tindakan atau hukuman.

D. SANKSI DAN PENGHARGAAN

Perusahaan memberikan sanksi yang tegas dan konsisten kepada Insan Perusahaan yang
melakukan pelanggaran Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Pengenaan sanksi atas bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris dan
Direksi, berpedoman pada anggaran dasar Perusahaan dan keputusan RUPS. Sedangkan
pengenaan sanksi terhadap Karyawan Perusahaan dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku.

Selain sanksi yang dijatuhkan kepada Insan Perusahaan yang melanggar, Perusahaan juga
dapat memberikan penghargaan kepada Insan Perusahaan yang melakukan hal-hal
sebagai berikut:

1. Melakukan efisiensi dan menyelamatkan uang dan harta Perusahaan.


2. Membawa/mengangkat nama baik Perusahaan di dalam maupun di luar Perusahaan.
3. Melaporkan dan membuktikan adanya penyimpangan dalam Perusahaan.

27
BAB VI
PENUTUP

1. Pedoman ini disusun untuk dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi, Organ
Pendukung Dewan Komisaris dan Organ Pendukung Direksi dan Karyawan di RS
Hermina Samarinda dalam menjalankan tugas dan kewajibannya;

2. Departemen Human Resources wajib melakukan peninjauan dan dapat diubah/direvisi


secara berkala terhadap Pedoman ini sesuai dengan perkembangan usaha Perusahaan,
perubahan lingkungan usaha dan perundang-undangan yang berlaku;

3. Semua masukan, kritik dan saran perbaikan agar disampaikan secara tertulis kepada
Departemen Human Resources Perusahaan untuk dievaluasi, dikaji dan dijadikan sebagai
bahan masukan dalam rangka perbaikan, selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi dan
kajian atas penerapan Pedoman Kode Etik (Code of Conduct) mengusulkan
perbaikan/revisi kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan perbaikan.

4. Setiap perubahan pedoman ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi PT
Medikaloka Hermina, Tbk.;

5. Pedoman ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Direktur ;

6. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini tetap mengacu pada ketentuan dan
peraturan yang berlaku.

Ditetapkan di : Samarinda
Pada tanggal : 04 April 2019

DIREKTUR,

dr. KHAIRANI HAJJAH, MM

28

Anda mungkin juga menyukai