TENTANG
Bismillahirrahmanirrahiim
Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, setelah :
Menimbang : a. Bahwa diperlukan pedoman dalam pelaksanaan sehari-hari bagi
seluruh staf rumah sakit dan pihak manajemen dalam
menjalankan organisasi rumah sakit.
b. Maka perlu dibuat kebijakan manajemen operasional untuk
mencapai tujuan tersebut pada butir 1
c. Bahwa sesuai butir 1 & 2. diatas perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
Tulangan
A. Kebijakan Umum
1. Mencapai Visi, Misi dan Tujuan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
a. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan,
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sidoarjo telah menetapkan Rencana Strategis RS
‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan tahun 2017 – 2021 dalam perspektif Balanced
Score Card (BSC), dengan cara :
1) Meningkatkan loyalitas SDI terhadap RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan
dan Persyarikatan
2) Meningkatkan profesionalisme SDI sesuai standar kompetensi
3) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tuntunan
4) Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna
5) Meningkatkan pelayanan sesuai standar
6) Memenuhi kepuasan dan loyalitas pelanggan
7) Meningkatkan pertumbuhan RS
8) Memberikan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat
b. Setiap program yang direncanakan oleh setiap unit kerja harus mengarah
kepada visi, misi dan tujuan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
c. Rencana strategis yang sudah ditetapkan oleh PDA Sidoarjo di breakdown
menjadi program kerja 5 (lima) tahunan dan program kerja tahunan yang
disahkan oleh Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sidoarjo.
d. Dakwah Muhammadiyah dilakukan oleh petugas Bimbingan Rohani dan tetap
menghormati pasien yang tidak beragama .
e. Pembangunan fisik (gedung) dan renovasinya harus mencerminkan nilai-nilai
dan tetap mengedepankan unsur profesionalisme sebagai suatu pelayanan
Rumah Sakit secara umum serta mengacu pada master plan RS ‘Aisyiyah Siti
Fatimah Tulangan yang telah ditetapkan
4. Pakaian dinas
a. Setiap karyawan harus mengenakan seragam dinas saat bekerja di RS
‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
b. Karyawan wanita selama dinas dan/atau saat mengikuti kegiatan rumah sakit
diwajibkan memakai jilbab.
c. Setiap karyawan wanita yang karena sesuatu hal mengikuti kegiatan di rumah
sakit dan ada keterikatan dengan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan,
diwajibkan mengenakan pakaian berjilbab.
d. Ketentuan Pakaian Dinas Karyawan akan diatur tersendiri dalam Pedoman
Pakaian Dinas Karyawan Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan
dengan
merujuk kepada aturan yang berlaku
10. Keuangan
a. Direktur RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan setiap tahun anggaran wajib
menyusun Program Kerja dan Rencana Anggaran dan dan Belanja yang
disahkan oleh MK PDA Sidoarjo;
b. Semua dana yang diterima dan dikeluarkan, dibawah tanggung jawab direktur,
oleh karena itu direktur berkewajiban mengarahkan penyediaan dan
penggunaan dana secara efektif dan effisien.
c. Setiap pengeluaran dilakukan dengan otorisasi pejabat yang berwenang.
d. Fungsi otorisasi, fungsi pengeluaran, dan fungsi penyimpanan dilakukan oleh
karyawan yang berbeda.
e. Kekayaaan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan yang berbentuk benda
bergerak, tidak bergerak maupun kekayaan alainnya merupakan kekayaan
Persyarikatan yang harus dikelola dengan terpadu dan efisien.
f. Pengelolaan, penggunaan dan pemanfaatan kekayaan menjadi wewenang
Direktur RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan;
g. Pengawasan keuangan dan kekayaan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan
menjadi tugas dan tanggungjawab PDA dan MK PDA Sidoarjo;
h. Pemeriksaan keuangan kekayaan RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan wajib
dilaksanakan setiap tahun anggaran oleh Auditor Independent atas penugasan
MPKU-PWM Jatim
B. Kebijakan Pelayanan
Kebijakan pelayanan di RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan merupakan bagian
pelayanan yang terintegrasi sehingga rumah sakit dapat menerapkan model pelayanan
yang akan membangun kontinuitas pelayanan, menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien
dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit. Pelayanan selalu diawali dengan
pendaftaran oleh petugas admisi baik untuk mendaftar pasien rawat jalan atau rawat
inap. Direktur menetapkan pedoman pengorganisasian di semua unit kerja dan pedoman
pelayanan di semua unit pelayanan. Dalam pemberian asuhan oleh Profesional Pemberi
Asuhan di Rumah Sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan menggunakan pendekatan
pelayanan berfokus pada pasien, dimana pasien menjadi pusat pelayanan dan
merupakan bagian dari tim.
1. Pelayanan Instalasi :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif,
Laboratorium,dan Farmasi dilaksanakan dalam 24 jam.
b. Pelayanan Kamar Operasi, Rawat Jalan, Gizi, Radiologi dilaksanakan dalam 2
(dua) shift kerja, dan dilanjutkan dengan sistem on call.
c. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
d. Seluruh staf RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulanganharus bekerja sesuai dengan
uraian tugas, standar profesi, pedoman/panduan dan standar prosedur opersional
yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika RS dan ketentuan
Peersyarikatan yang berlaku.
e. Seluruh staf RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dalam melaksanakan
pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit (K3), termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD).
f. Pendelegasian kewenangan kepada staf yang sudah ditunjuk sebagai
penanggung jawab dilaksanakan apabila pimpinan berhalangan untuk bertugas.
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas pendaftaran dan terkait,
maka petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen
maupun direktur.
Merujuk ke prosedur registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk
informasi proses yang lebih rinci.
6. Pelayanan Pasien :
a. Pemberian pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan kepada semua pasien
dilaksanakan secara seragam.
b. Para pemberi asuhan pasien harus menuliskan perintah didalam Dokumen
Rekam Medis pasien di Catatan Terintegrasi.
c. Semua pelayanan resusitasi yang diberikan kepada pasien harus dilakukan
dengan prosedur yang seragam yang ditetapkan oleh RS.
d. Pemenuhan kebutuhan dasar hidup sehari-hari pasien koma sepenuhnya
dilakukan oleh perawat.
e. Semua pasien koma dilakukan tindakan pelayanan sesuai prosedur.
f. Pasien dengan Alat Bantu Hidup (Ventilator) harus dicegah terhadap kejadian
VAP (Ventilator Associated Pneumonia).
g. Semua pasien dengan penyakit menular dan Immunosupresseddilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku di rs.
h. Setiap pasien yang memiliki resiko jatuh, kecenderungan melukai diri sendiri,
menghambat proses pengobatan perlu dilakukan restrain.
i. Pemenuhan kebutuhan dasar hidup sehari-hari pasien geriatri, anak-anak,
lemah dan ketergantungan bantuan dilakukan sepenuhnya oleh perawat
j. Rumah sakit memberikan pelayanan transfuse darah dan produk darah kepada
pasien yang membutuhkan.
7. Asuhan Pasien
a. Rumah Sakit melaksanakan proses pelayanan pasien yang berkesinambungan
dan terkoordinasi antar professional pemberi asuhan (PPA) sebagai perwujudan
dari asuhan pasien terintegrasi yang berpusat pada pasien (patient centered
care) dan mendorong peran aktif pasien dan atau keluarga didalam proses
asuhan
b. Rumah Sakit menunjuk Case Manajer sebagai kolaborator yang bertugas
mengintegrasikan pelayanan baik secara horizontal maupun vertikal serta
bekerja secara penuh waktu di jam kerja dan tidak terlibat langsung secara aktif
dalam asuhan pasien.
c. Integrasiasuhan dari semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
didokumentasikan dalam Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
d. Setiap rencana asuhan pasien harus menyebutkan sasaran yang realistic dan
terukur berdasarkan data dari asesmen awal dan kebutuhan pasien.
e. Setiap rencana asuhan pasien dievaluasi secara berkala sesuai dengan kondisi
pasien dan dimutakhirkan atau direvisi berdasarkan hasil dari asesmen ulang
f. Setiap perkembangan pasien dievaluasi secara berkala dan diberikan notasi di
CPPT oleh SPJP sesuai dengan kebutuhan dan diverifikasi setiap hari oelh
DPJP.
8. Pemberian Instruksi
a. Setiap instruksi yang terkait dengan pemberian asuhan kepada pasien oleh PPA
harus dicatat dalam rekam medis.
b. Setiap instruksi yang diberikan oleh PPA harus berisi kapan dilaksanakan,
siapa yang melaksanakan serta sifat dari instruksi tersebut yaitu delegatif
c. Setiap permintaan pemeriksaan radiologi atau laboratorium harus disertai
dengan indikasi klinis.
d. Setiap tindakan klinim dan diagnostic disertai dengan nama peminta dan alas
an dilakukan tindakan yang dicatat dalam rekam medis pasien.
e. Setiap hasil tindakan klinik dan diagnostik disimpan dalam rekam medis pasien
f. Setiap pasien rawat jalan yang direncanakan untuk mendapat tindakan
diagnostic beresiko harus dilakukan asesmen sebelumnya dan dicatat dalam
rekam medis pasien.
14. Tindak Lanjut Terhadap Pasien yang dirawat di rumah sakit ‘Aisyiyah Siti Fatimah
Tulangan.
a. Apabila tidak tersedia tempat tidur, maka pasientersebut akan dititipkan di
ruangan lainnya yang memiliki fasilitas memadai dan melayani sampai unit
perawatan yang diperlukan kembali tersedia.
b. Jika pasien tidak bersedia, maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit sesuai
dengan kondisi pasien. Petugas administrasi akan menyelesaikan dokumen yang
dibutuhkan untuk pasien yang dirawat/ dirujuk.
c. Dokter melengkapi informasi klinis dan pengelolaan yang diberikan dalam surat
rujukan dan dikirim bersama pasien ke rumah sakit rujukan.
d. Apabila seluruh rumah sakita yang berada di sekitarnya tidak bisa menyediakan
fasilitas perawatan yang dibutuhkan pasien tersebut, maka pihak rumah sakit
akan menyampaikan informasi tersebut kepada pasien dan menyediakan
ruangan khusus dengan segala yang dimiliki rumah sakit secara optimal.
e. Segala keputusan pasien tentang alternative solusi yang ditawarkan
didokumentasikan dalam rekam medis, segala pengelolaan terhadap pasien
tersebut diberikan tanggung jawab penuh kepada dokter yang merawat dengan
tidak mengurangi kualutas perawatan dan pelayanan meskipun tidak dirawat
pada unit rawat yang dituju.
18. Transportasi :
a. Transportasi milik RS ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, harus sesuai dengan
hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi
dan pemeliharaan
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien
c. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi milik rumah sakit atau
pihak ketiga, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.
36. Kalibrasi
Pemeliharaan peralatan yang memerlukan kalibrasi di unit instalasi harus selalu
dilakukan sesuai dengan ketentuan berlaku