Anda di halaman 1dari 6

Jl. Veteran Sadang No. 15 Purwakarta Telp 0264-211680, Fax.

0264-219047

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA
NOMOR : SK/0023/DIR/VII/2019

TENTANG
KODE ETIK KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA

DIREKTUR RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran diperlukan


adanya suatu Kode Etik Kedokteran yang digunakan sebagai
pedoman;
b. bahwa Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan
pedoman bagi dokter dalam melakukan praktrek kedokteran di
Rumah Sakit Asri Purwakarta;
c. bahwa dalam rangka memudahkan pelaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b tersebut di atas, maka perlu
ditetapkan Kode Etik Kedokteran Pada Rumah Sakit Asri
Purwakarta yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembar Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5337);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktek dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang


Rahasia Kedokteran;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ASRI


PURWAKARTA TENTANG KODE ETIK KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA;
KESATU : Kode Etik Kedokteran Pada Rumah Sakit Asri Purwakarta
mengacu kepada Surat Keputusan Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia Nomor 221/PB/A.4/04/2002 tentang Penerapan Kode
Etik Kedoktetan Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Dengan penerapan Kode Etik Kedokteran Rumah Sakit Asri
Purwakarta sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, maka
semua dokter yang menjalankan profesi kedokterannya wajib
berpegang teguh pada Kode Etik Kedokteran Rumah Sakit Asri
Purwakarta.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
ada kekeliruan dan atau kesalahan di dalamnya akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : 1 Juli 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA

dr.Purwantoro SpOG
Pjs Direktur
Lampiran : Keputusan Rumah Sakit Asri Purwakarta
Nomor : SK/0023/DIR/VII/2019
Tanggal : 1 Juli 2019
Tentang : Kode Etik Kedokteran Rumah Sakit Asri Purwakarta

KODE ETIK KEDOKTERAN


RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA

1. Kewajiban Umum

a. Setiap dokter harus menjungjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah


dokter.
b. Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standar profesi yang tertinggi.
c. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
d. Seorang dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji
sendiri.
e. Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah
memperoleh persetujuan pasien.
f. Setiap dokter hanya memberikan surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya :
1) Seorang dokter harus, dalam setiap praktek medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia.
2) Seorang dokter harus bersifat jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karaktek atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
3) Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan
hak tenaga kesehatan lainnya, dah harus menajga kepercayaan pasien.
4) Seorang dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani.
g. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan
yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik
maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengambdi
masyarakat yang sebenar-benarnya.
h. Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan
bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

2. Kewajiban Dokter terhadap Pasien

a. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalm hal ini ia tidak mampu melakukan
sesuatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut.
b. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantisa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.
c. Setaip dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itumeninggal dunia.
d. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.

3. Kewajiban Dokter terhadap teman sejawat

a. Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin


diperlakukan.
b. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

4. Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri


a. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
b. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/kesehatan.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada tanggal : 1 Juli 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT ASRI PURWAKARTA

dr.Purwantoro SpOG
Pjs Direktur

Anda mungkin juga menyukai