No: 002/RSIA_FAT/G/KEP/VIII/2018
Tentang :
PEDOMAN PELAYANAN KOMITE MEDIK
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
“FATIMAH” LAMONGAN TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN KOMITE MEDIK
Kesatu : Memberlakukan Pedoman Pelayanan Komite Medik RSIA
“Fatimah” Lamongan, sebagaimana tersebut dalam lampiran
Keputusan ini.
Kedua : Pada saat peraturan Direktur ini mulai berlaku. Peraturan Direktur
RSIA “Fatimah” nomor 003/INT.FAT-LMG/SK/II/2010 tentang
Buku Pedoman Komite Medik Di RSIA “Fatimah” Lamongan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Kedua : Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam
Keputusan ini, akan diadakan perubahan dan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lamongan
Tanggal : 02 Agustus 2018
Direktur RSIA “Fatimah”
Lamongan
Tembusan. :
1. Wadir Umum dan Keuangan serta Wadir Pelayanan dan Penunjang;
2. Kabag/Kabid/Kasubag/Kasubid RSIA ”Fatimah” Lamongan;
3. Ketua Komite Keperawatan RSIA ”Fatimah” Lamongan;
4. Ka. Unit RSIA ”Fatimah” Lamongan;
5. Ketua Komite Medik RSIA ”Fatimah” Lamongan.
Lamp : Keputusan Direktur RSIA ”Fatimah” Lamongan
Nomor : 002/RSIA_FAT/G/KEP/VIII/2018
Tentang : Pemberlakuan Buku Pedoman Komite Medik
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Pedoman pelayanan Komite Medis dibuat untuk mengatur tata kelola klinis yang baik
agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur
penyelenggaraan Komite Medis dirumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf
medis.
Komite Medik dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit, dengan struktur organisasi atau
ketenagaan terdiri dari
1. Ketua Komite Medik
2. Sekretaris Komite Medik
3. Ketua Subkomite Kredensial dan anggota
4. Ketua Subkomite Peningkatan Mutu Profesi dan anggota
5. Ketua Subkomite Etik dan Disiplin Profesi dan anggota
2. Sekretaris :
1. Sekretaris Komite Medik dipilih oleh Ketua Komite Medik
2. Sekretaris Komite Medik dijabat oleh seorang dokter purna waktu.
3. Sekretaris Komite Medik dapat menjadi Ketua dari salah satu Sub Komite.
4. Dalam menjalankan tugasnya, sekretaris Komite Medik dibantu oleh tenaga administrasi
(staf sekretariat) purna waktu.
Berdasarkan Permenkes No. 755 tentang Penyelenggaraan Komite Medik, tugas Komite
Medik adalah melakukan kredensial, meningkatkan mutu profesi, dan menegakkan disiplin
profesi serta merekomendasikan tindak lanjut kepada direktur rumah sakit, sedangkan direktur
rumah sakit menindak lanjuti rekomendasi komite medik dengan mengerahkan semua sumber
daya agar profesionalisme para medis dapat diterapkan di rumah sakit.
1.2. Konsep
a. Konsep dasar
Setiap staf medis yang bekerja di rumah sakit adalah staf medis yang
benar-benar kompeten. Kompetensi ini meliputi 2 aspek yaitu kompetensi profesi
klinis (terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku profesi) dan
kompetensi fisik dan mental.
Untuk menentukan kompetensi setiap staf medis maka dilakukan proses
kredensialing. Setelah melalui kredensialing maka seorang staf medis akan
mendapatkan izin untuk melakukan serangkaian pelayan medis yang dikenal
istilah kewenangan klinis (clinical privilege)
1.3. Mekanisme
Mekanisme kredensial adalah tanggung jawab komite medic yang dilaksanakan oleh
subkomite kredensial. Proses kredensial dilaksanakan dengan semangat keterbukaan,
adil, objektif, sesuai dengan prosedur dan terdokumentasi.
1.4. Keanggotaan
Subkomite kredensial sekurang-kurangnya terdiri dari 2-3 staf medis yang memiliki
surat penugasan klinis (clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan berasal dari
disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian sekurang-kurangnya terdiri dari ketu,
sekretaris dan anggota, yang ditetapkan dan bertanggung jawab kepada ketua komite
medic.
2.3. Keanggotaan
Sub komite mutu profesi sekurang-kurangnya terdiri dari 2-3 orang staf medis yang
memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian sekurang-kurangnya terdiri
dari ketu, sekretaris dan anggota, yang ditetapkan dan bertanggung jawab kepada
ketua komite medic.
3.2. Konsep
a. Staf medis dalam melaksanakan asuhan medis dirumah sakit harus menerapkan
prinsip-prinsip profesionalisme kedokteran
b. Upaya peningkatan profesionalisme staf medis dilakukan dengan melaksanakan
program pembinaan profesionilsme kedokteran dan upaya pendisiplinan
berperilaku professional staf medis dilingkungan rumah sakit
c. Dalam penanganan asuhan medis tidak jarang dijumpai kesulitan dalam
pengembalian keputusan etis sehingga diperlukan adanya suatu unit kerja yang
dapat membatu memberikan peimbangan dan pengambilan keputusan etis
tersebut.
d. Tolak ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku professional staf medis antara
lain :
Pedoman pelayanan kedokteran dirumah sakit
Prosedur kerja pelayanan dirumah sakit
Daftar kewenangan klinis dirumah sakit
Pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan medis
(white paper) dirumah sakit.
Kode etik kedokteran Indonesia
Pedoman perilaku professional kedokteran
Pedoman pelayanan medis
Standar prosedur operasinal asuhan medis.
3.3. Keanggotaan
Sub komite mutu profesi sekurang-kurangnya terdiri dari 2-3 orang staf medis yang
memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasian sekurang-kurangnya terdiri
dari ketu, sekretaris dan anggota, yang ditetapkan dan bertanggung jawab kepada
ketua komite medic.
3.8. Pemeriksaan
a. Dilakuka oleh panel pendisiplinan profesi
b. Melalui proses pembuktian
c. Dicacat oleh petugas skretariat komite medis
d. Terlapor dapat didampingi oleh personil dirumah sakit tersebut
e. Panel dapat menggunakan keterangan ahli sesuain kebutuhan
f. Seluruh pemeriksaan yang dilakukan oleh panel disiplin profesi besifat tertutup
dan pengambilan keputusan bersifat rahasia.
3.9. Keputusan
a. Keputusan panel yang dibentuk oleh subkomite etik dan disiplin profesi diambil
berdasarkan suara terbanyak untuk menentukan atau tidak pelanggaran disiplin
profesi kedokteran di rumah sakit.
b. Bilaman terlapor merasa keberatan dengan keputusan panel, maka yang
bersangkurtan dapat mengajukan keberatannya dengan mmberikan bukti
barubkepada sub komite etika dan kepada disiplin yang kemudian akan
membentuk panel baru, keputusan ini bersifat final dan dilaporkan kepada direksi
rumah skait melalui komite medis.
N PERSEDIAAN JUMLAH
O BARANG BARANG
ATK
1 Kertas HVS 2
2 Bolpoint 10
3 Klip besar 1
4 Klip kecil 2
5 Sepidol boardmaker 2
6 Sepidol permanen 1
7 Isolasi 1
8 Steples 1
9 Isi stepes 2
RUMAH TANGGA
1 Tissue cuci tangan 2
2 Sabun cair cuci tanagn 1
3 Kresek hitam sampah 10
besar
BAB VI
PENGENDALIAN MUTU
Mutu komite medic dapat dilihat dari hasil kinerja staf medis yang mengutamakan
keselamatan masien. Indicator mutu untuk komite emdis RSIA “Fatimah” Lamongan adalah :
a. Angka KTD yang diakibatkan oleh staf medis
b. Kejadian pelanggaran etik dan disiplin staf medis
Indicator-indikator ini dievaluasi setiap bulan dan dilaporkan kepada direktur serta dibuat
laporan pertanggung jawaban tahunan oleh ketua komite medis kepada direktur.
BAB VII
PENUTUP
Perlindungan keselamatan paien merupakan tujuan dari dibentuknya komite medic rumah
sakit. Oleh karena itu dengan dibentuknya pedoman pelayanan komite medic ini, maka
diharapkan penyelenggaraan komite medis RSIA “Fatimah” Lamongan akan berjalan dengan
baik sesuai dengan harapan dan tujuan keselamatan pasien dapat tercapai.
Ditetapkan di : Lamongan
Tanggal : 02 Agustus 2018
Direktur RSIA “Fatimah”
Lamongan