TENTANG
PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
BLUD RSU BOMBANA
tentang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bombana
Pada Tanggal 2019
Direktur BLUD RSU BOMBANA
drg. RISWANTO
Nip. 19850712 201405 1 001
PENATA III/c
Lampiran : Keputusan Direktur BLUD RSU
Nomor : 445/1184/I/2019
Tanggal : 2 Januari 2019
Tentang : Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
BAB I
PENDAHULUAN
Selanjutnya untuk mengukur hasil kerja perlu ada alat ukur berupa
instrumen mutu pelayanan yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil.
Di samping Iitu, upaya pengendalian mutu terpadu di RS juga perlu ditingkatkan
sehingga mutu pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam
hal ini khususnya untuk mengupayakan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan serta adanya sistem
monitoring pelayanan kesehatan.
BAB II
LATAR BELAKANG
0 Tujuan Khusus
0.0 Meningkatkan mutu pelayanan klinis, mutu manajemen dan pemenuhan
sasaran keselamatan pasien
0.1 Mengurangi variasi asuhan klinis di pelayanan melalui kepatuhan DPJP
terhadap PPK-CP
0.2 Menyusun program, pelaporan terkait insiden keselamatan pasien
secara berkesinambungan.
BAB IV
PENGERTIAN
A. Definisi
Beberapa definisi yang harus dipahami dalam upaya pelaksanaan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit sebagai berikut:
1. Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
Adalah memperkecil (reduction) risiko dan memberikan asuhan
aman yang berhubungan dengan proses klinik maupun meminimalkan
risko lingkungan fisik pada pasien dan staf yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menerapkan standar pekerjaan, penerapan
efisiensi, penggunaan sumber daya yang rasional untuk mendapatkan
hasil akhir yang maksimal.
Nilai dasar peningkatan mutu dan keselamatan pasien, adalah
sebagai berikut:
0 Kualitas atau mutu rumah sakit yang rendah dapat membahayakan
konsumen pengguna jasa
0 Kualitas atau mutu yang rendah menimbulkan invektifitas, baik bagi
pemberi pelayanan ataupun konsumen pengguna jasa
1 Kualitas atau mutu pelayanan rumah sakit yang rendah dapat pula
berdampak terhadap makin mahalnya biaya yang harus ditanggung
konsumen pengguna jasa
2 Upaya menjaga dan meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan
rumah sakit yang baik merupakan kebanggaan setiap SDM rumah
sakit yang menjunjung profesionalisme.
Upaya menjaga dan meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan
rumah sakit merupakan kewajiban dan tugas pokok setiap petugas
kesehatan.
4. Clinical Pathway
Clinical pathway adalah suatu alur proses kegiatan pelayanan pasien
spesifik untuk suatu penyakit atau tindakan tertentu, mulai dari pasien
masuk sampai pasien pulang yang merupakan integrasi dari pelayanan
medis, pelayanan keperawatan, pelayanan farmasi dan pelayanan
kesehatan lainnya.
5. Indikator Klinis
Adalah indikator yang dipantau di area pelayanan yang berhubungan
langsung dengan pasien atau klinikal yang menjadi fokus pemantauan
sesuai standar meliputi: assesmen pasien, layanan laboratorium, layanan
radiologi dan pencitraan diagnostik, prosedur bedah, penggunaan
antibiotik dan pengobatan lainnya, kesalahan obat dan kejadian nyaris
cidera, penggunaan anastesi dan sedasi, penggunaaan darah dan
produk – produk darah, ketersediaan isi dan penggunaan catatan tentang
pasien, pencegahan dan pengendalian, pengawasan serta pelaporan
infeksi dan penelitian klinis.
6. Indikator Manajemen
Adalah indikator yang dipilih yang berhubungan dengan area
manajerial meliputi: pengadaan suplai serta obat obatan penting bagi
pasien yang dibutuhkan, pelaporan kegiatan seperti diatur oleh undang
undang, manajemen resiko, manajemen penggunaan, harapan dan
kepuasan pasien dan keluarga pasien, harapan dan kepuasan staf,
demografi dan diagnosis klinis pasien, manajemen keuangan,
pencegahan dan pengendalian peristiwa.
8. Kejadian Sentinel
Kejadian sentinel merupakan suatu kejadian tidak diharapkan (KTD)
yang mengakibatkan kematian, cedera permanen atau cedera berat yang
temporer dan membutuhkan intervensi untuk mempertahankan
kehidupan, baik fisik maupun psikis yang tidak terkait dengan perjalanan
penyakitnya, dan atau disebabkan karena salah satu hal di bawah ini:
0 Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan alamiah
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya.
0 Kehilangan fungsi utama (major) secara permanen yang tidak terkait
dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang
mendasari penyakitnya.
1 Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi.
6 Penculikan bayi.
7 Bayi yang dipulangkan bersama orang tua yang bukan orang tuanya.
13. RCA
Analisa akar masalah / Root Causa Analysis adalah sebuah alat
kerja yang sangat berguna untuk mencari akar masalah dari suatu
insiden yang telah terjadi.
15. FMEA
Failure mode and effects analysis (FMEA) adalah salah satu teknik
untuk perbaikan sistem yang dapat meningkatkan keselamatan. FMEA
adalah, sistematis proaktif, dan teknik berbasis tim, berdasarkan
beralasan yang digunakan untuk mencegah proses dan produk masalah
sebelum terjadi. Ini menyediakan lihat tidak hanya pada apa masalah
bisa terjadi tetapi juga di seberapa parah dampak dari masalah bisa
menjadi (The Joint Commission, 2010)
0 Failure: Ketika sistem atau bagian dari sistem melakukan cara yang
tidak dimaksudkan atau diinginkan.
1 Mode: Cara di mana sesuatu, seperti kegagalan, bisa terjadi.
1 Dimensi Mutu
Mutu adalah konsep yang bersifat komprehensif dan multisegi yang
mengukur satu atau lebih dimensi mutu, seperti diantaranya kompetensi
teknis, akses pelayanan, efektifitas, efisiensi, hubungan interpersonal,
kontinuitas, keselamatan, dan fasilitas. Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien RS untuk tahun 2019 mengukur 7 dimensi mutu
dari World Health Organization (WHO, 2018) yaitu: (1) Aman, (2) Efektif,
0 Fokus pada Pasien, (4) Efisien, (5) Tepat Waktu, (6) Adil dan (7)
Integrasi. Rincian masing-masing dimensi mutu sebagai berikut ini:
ĀĀȀĀᜀĀ∀ĠЀĀĀЀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ0 Aman
(Safe)
ĀĀȀĀᜀĀ∀ĠЀĀĀЀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ2 Foku
s pada Pasien (Patient Centered)
Integrasi (integrated)
0 Penetapan Prioritas
a. Pemilihan Prioritas Mutu tingkat Rumah Sakit
Pimpinan Rumah Sakit mempertimbangkan penentuan prioritas
berdasarkan topik yang berfokus pada area perbaikan misalnya pelayanan
kanker, jantung dan lainnya, Data data permasalahan yang ada, misalnya
komplain pasien, capaian indikator mutu yang masih rendah, terdapat
kejadian tidak diharapkan terdapat sistem serta proses yang memperlihatkan
variasi penerapan dan hasil yang paling banyak, dampak dari perbaikan
misalnya penilaian perbaikan efisiensi suatu proses klinis yang kompleks,
dampak pada perbaikan sistem sehingga efek perbaikan dapat terjadi di
seluruh rumah sakit misalnya sistem manajemen obat di rumah sakit , riset
klinis dan program pendidikan profesi kesehatan merupakan prioritas untuk
rumah sakit pendidikan, Kepatuhan penuh terhadap sasaran keselamatan
pasien. Adapun dasar pemilihan prioritas rumah sakit yaitu:
oleh pemerintah
7. Apakah terkait pengukuran yang diminta akreditasi
8. Apakah terkait sasaran keselamatan pasien
9. Pernahkan menerima complain pasien atau staf
dalam/area ini
10. Sudahkah aktifitas ukuran menunjukkan penurunan
performa
11. Apakah pernah teridentifikasi adanya potensial
masalah dalam literature atau asosiasi profesi atau
sumber lain
12. Apakah perlu kejadian khusus
13 Apa sumber daya yang diperlukan
14. Apakah proyek ini dapat menghemat biaya
0 Kepala unit sebagai fasilitator mencatat semua ide-ide yang diajukan oleh
peserta brainstorming.
1 Ide–ide yang telah dicatat, direview ulang, didiskusikan dan diklarifikasikan
bersama anggota tim yang terlibat.
2 Kepala unit kerja memutuskan penentuan masalah di unit kerjanya masing
masing yang akan dilakukan pengukuran.
3 Kepala unit kerja merumuskan akar penyebab dari setiap permasalahan
yang telah dipilih dan wajib memilih masalah yang telah dipersyaratkan
pada Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4 Kepala unit kerja memilih akar penyebab masalah yang memiliki skor
tinggi untuk dijadikan fokus penyelesaian.
5 Kepala unit kerja memilih akar masalah yang dominan untuk diangkat
menjadi indikator.
6 Kepala unit kerja mengumpulkan form penentuan prioritas masalah yang
sudah terisi dan daftar indikator ke Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
23Meningkatkan Mutu
1 Pengelolaan risiko.
0 Program PMKP dapat diketahui oleh front line staf dan juga staf lainnya di
Rumah Sakit
Komunikasi Penanggung Jawab Mutu ke staf mutu di tingkat instalasi.
Komunikasi Direktur secara tertulis melalui surat resmi mengundang
seluruh penanggung jawab mutu dan Penanggung Jawab data di
masing masing instalasi/bidang/bagian untuk hadir pada rapat mutu
dan keselamatan pasien setiap triwulan.
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien mempresentasikan laporan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di tingkat Rumah Sakit
kepada seluruh penanggungjawab mutu dan Penanggung Jawab data
di tingkat instalasi/bidang/bagian.
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan koordinasi ke masing
masing penanggung jawab instalasi/bidang/bagian untuk
melaksanakan rekomendasi dari Direktur.
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien menyiapkan laporan mutu dan
keselamatan pasien setiap triwulan yang dilaporkan oleh Direktur ke
pemilik
0 Publikasi Data Hasil Kegiatan Program PMKP
ȀĀ⸀ĀЀĀĀȀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀̀ĀȀĀ⸀ĀЀĀȀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ0 Publik
asi external adalah proses penerbitan laporan data mutu ke media
publikasi secara eksternal (masyarakat umum) melalui website rumah
sakit atau data yang diberikan untuk benchmark ke rumah sakit lain
dimana data yang dipilih adalah data yang telah dilakukan validasi
internal serta mendapatkan persetujuan dari Direktur. Lakukan unggah
data mutu ke website resmi RS oleh Instalasi Teknologi dan Informasi.
ȀĀ⸀ĀЀĀĀȀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀̀ĀȀĀ⸀ĀЀĀȀȀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ1 Publik
asi Internal adalah proses penerbitan laporan data mutu ke media
publikasi secara internal (masyarakat internal rumah sakit) melalui
laporan resmi, presentasi, deseminasi, dan media informasi lainnya
baik media cetak dan elektronik.
1 Kerahasiaan Data
Yang dimaksud dengan keamanan data dan informasi RS yaitu:
Perlindungan yang diberikan terhadap data dan informasi baik berupa
manual maupun elektronik yang dimiliki RS, yang berasal dari internal
maupun external RS terhadap pihak yang tidak memiliki akses/
unauthorized person, ancaman kerusakan, pengerusakan, kehilangan,
penghilangan, dan pengubahan data dan informasi.
Disamping itu koordinasi dan fasilitasi juga dilakukan terkait program mutu
penentuan indikator, penyusunan profil indikator, pembuatan kertas kerja,
manajemen data mulai dari pengumpulan data, validasi data, analisa serta
pelaporan sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Upaya ini
dilakukan dengan berkoordinasi dengan para penanggung jawab data (PIC),
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan Tim Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (TKPRS).
KETUA
Guntur,SKM
- KOMITE MEDIK
- KOMITEKEPERAWATAN
- KOMITE PPI
SEKRETARIS
- KOMITE K3RS
- SUB BAGIAN Sutriyati, S.Kep Ns
KEPEGAWAIAN
- KOMITE TENKES LAIN
PIC
KEPALA
UNIT/RUANGAN
Secara detail tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari masing-masing
pihak adalah sebagai berikut:
23 Pemilik ( PEMDA )
0 Pemilik ( PEMDA ) berasal dari luar rumah sakit, bertanggung jawab
dalam memberikan arahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
program PMKP Rumah Sakit.
1 Pemilik ( PEMDA ) menyetujui program PMKP Rumah Sakit
2 Pemilik (PEMDA) menerima laporan secara berkala tentang
pelaksanaan program PMKP Rumah Sakit.
3 Pemilik (PEMDA) menindaklanjuti laporan dengan membuat
rekomendasi yang dibutuhkan sesuai dengan laporan pelaksanaan
program PMKP Rumah Sakit yang diberikan.
24 Direktur
0 Direktur menerima laporan secara berkala terkait program PMKP dari
Penanggung Jawab Mutu
1 Direktur menindaklanjuti laporan dengan memberikan feedback /
disposisi yang dibutuhkan sesuai dengan laporan yang diberikan sesuai
dengan tanggung jawab dan kewenangan masing masing.
2 Direktur memantau dan mengawasi program PMKP di wilayah kerjanya
dengan melakukan supervise mutu dan keselamatan.
23 Sekretaris
Mengatur rapat dan jadwal rapat Komite PMKP
Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapan yang diperlukan
Membantu meminta laporan indikator kepada unit kerja terkait
Menganalisis data PMKP bersama ketua dan anggota Komite PMKP
Mendokumentasikan hasil pencapaian indikator area klinis, manajerial dan
indikator sasaran keselamatan pasien
Menjadi notulen di setiap kegiatan pertemuan Komite PMKP
Mengorganisir kebutuhan logistik Komite PMKP
Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Komite
PMKP
Mengerjakan tugas – tugas administratif dan kesekretariatan lainnya
PIC
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Pena
nggung jawab data mutu adalah kumpulan orang yang terpilih sebagai
champion dalam pelaksana program mutu di setiap wilayah kerjanya
dengan kualifikasi mempunyai pengalaman dalam aspek
pengumpulan data, validasi data, analisis data dan upaya perbaikan
mutu.
b. Penanggung jawab data mutu memiliki tanggung jawab dalam
mengedukasi, mengumpulkan memvalidasi, menganalisa data mutu di
unit kerja masing-masing.
c. Penanggung jawab data mutu mengawasi dan memantau
perkembangan pelaksanaan program PMKP.
Penanggung jawab data mutu melaporkan hasil pencatatan data mutu yang
telah divalidasi ke Ketua Pelaksana Program Mutu.
Penanggung jawab data mutu berpartisipasi dalam merancang,
melaksananakan upaya perbaikan mutu berkelanjutan dengan
melakukan proyek perbaikan mutu secara regular dan berkelanjutan.
Penanggung jawab data mutu berpartisipasi aktif dalam upaya inovasi
mutu, konvensi mutu internal dan eksternal.
Keterlibatan KSM, KPS dan peserta didik dalam program mutu adalah
setiap orang yang telah terdaftar sebagai staf klinis dan peserta didik
dalam jenjang pendidikan tertentu yang sedang menjalankan proses
pendidikan di rumah sakit, terlibat dalam kegiatan pemantauan indikator
mutu yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Keterlibatan spesialis dan
peserta didik dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dalam kegiatan Akreditasi KARS dan JCI.
KEGIATAN
a. Clinical Pathway
RS membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi sesuai dengan
prinsip peningkatan mutu yang konsisten dengan visi, rencana strategis
rumah sakit, kebutuhan pasien, kebutuhan staf, kebutuhan keluarga,
menggunakan PPK dan Clinical pathway dalam memberikan pelayanan,
berdasarkan analisa tim risiko serta informasi lain dari berbagai kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Rumah sakit dalam hal ini Pelayanan Medik dan Keperawatan melakukan
koordinasi dengan KSM dan Komite Medik, menentukan paling sedikit 5
area prioritas setiap tahun dengan fokus penggunaan pedoman klinik
dan clinical pathways atau protokol klinik. RS melaksanakan pedoman
klinik dan clinical pathways atau protokol klinik di setiap area prioritas
yang ditetapkan. Pedoman praktik klinis, alur perawatan klinis (clinical
care pathway), dan protokol klinis yang sesuai dengan populasi pasien
dan misi rumah sakit harus:
0 Sesuai dengan populasi yang ada dan misi rumah sakit
7 Rumah Sakit dalam hal ini Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan
melakukan monitoring penggunaan pedoman klinis, Clinical Pathway dan
menganalisa secara periodik dalam upaya mengurangi variasi dalam
proses dan hasil.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Memil
ih indikator yang mendukung upaya perbaikan prioritas RS yang
ditetapkan oleh Direktur yang terkait secara spesifik dengan unit
layanannya.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 Memil
ih indikator yang terkait prioritas unit/instalasi untuk mengurangi
variasi, meningkatkan efisiensi RS, meningkatkan kepuasan pasien,
peningkatan keselamatan pelayanan beresiko tinggi
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 Memil
ih indikator yang yang dapat dipergunakan untuk evaluasi praktek
profesional berkelanjutan PPA (Profesional Pemberi Asuhan)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771 Memil
ih indikator yang terkait evaluasi kontrak kerjasama dengan pihak
ketiga (jika ada).
2 Indikator Kegiatan Surveillance Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pimpinan RS menetapkan indikator PPI yang menjadi fokus pemantauan
dalam program PMKP terdiri dari indicator indicator sebagai berikut:
c. Keselamatan Pasien
Pelaporan insiden penting karena pelaporan akan menjadi awal proses
pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
Pelaporan dimulai dengan pembuatan suatu sistem pelaporan insiden di
rumah sakit meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan dan
prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial
terjadi ataupun yang nyaris terjadi. Pelaporan insiden dibuat olah semua
staf RS yang pertama menemukan kejadian / insiden atau semua staf yang
terlibat dalam kejadian / insiden. Pelaporan insiden dilakukan scara online
dengan mengisi form laporan insdien di SIMRS. Karyawan diberikan
pelatihan menganalisis sistem pelaporan insiden mulai dari maksud, tujuan
dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi formulir
laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian pengertian yang
digunakan dalam system pelaporan dan cara menganalisa laporan.
Laporan insiden bersifat rahasia tidak boleh dicopy dan tidak boleh
disebarluaskan.
Administrasi
0 Proses administrasi (kejadian yang terkait proses
administrasi)
1 Masalah administrasi
Dokumentasi
0 Dokumen yang terkait
1 Masalah dokumentasi
Medikasi / Cairan infus
Proses penggunaan medikasi / cairan infus
3 Oksigen / gas
4 Alat medis / alat kesehatan (equipment property)
5 Laboratorium / patologi
6 Batal operasi
d. Manajemen Risiko
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses yang berkelanjutan
sistematis mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko dengan
tujuan mengurangi dampak yang merugikan bagi organisasi dan individu.
Dengan penekanan pada perubahan budaya kerja dari organisasi dan
manajemen pencegahan. Pencegahan risiko dalam manajemen risiko di
rumah sakit adalah risiko klinis dan non-klinis. Risiko klinis adalah semua
risiko yang dapat dikaitkan langsung dengan pelayanan medis, dan layanan
lain yang dialami pasien di institusi kesehatan. Seperti manajemen farmasi,
masuk dan keluar dari rumah sakit, pengendalian infeksi, kecukupan jumlah
perawat yang melayani, dan sebagainya.
FMEA
Topik FMEA yang diangkat didefinisikan secara jelas pada setiap proses-
proses yang terjadi.
Membuat bagan alur dari proses yang ada. Setiap proses digambarkan
dalam bagan alur.
Setelah tanggal target untuk tindakan yang disarankan (s), tindak lanjut
untuk memastikan tindakan dilaksanakan dan pada tanggal apa.
Mendokumentasikan temuan Anda pada formulir FMEA.
Sekarang bahwa tindakan yang direkomendasikan telah dilaksanakan,
skor bahaya harus lebih rendah. Jadi, kembali probabilitas bahwa
modus penyebab kegagalan menggunakan Probability Peringkat Meja
dan mendokumentasikan rating baru pada formulir FMEA.
Mendapatkan skor bahaya baru dengan mengalikan kali keparahan
probabilitas dan dokumen pada formulir FMEA. Skor bahaya yang baru
sekarang sudah ada.
e. Penilaian Kinerja (RS, Unit Kerja, Para Pimpinan RS, Tenaga Profesi, Staf)
Penilaian Kinerja Rumah Sakit
Rencana Strategi (Renstra) 5 tahunan rumah sakit akan dijabarkan
dalam rencana kerja tahunan, dimana rencana kerja tahunan ini terdiri
dari target layanan serta target manajemen/keuangan rumah sakit.
Kinerja rumah sakit dinilai satu tahun sekali dengan menilai perjanjian
kinerja yang dinilai dengan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) dan perencanaan dan realisasi dalam RBA dinilai dengan
realisasi belanja anggaran. Adapun 5 komponen penilaian kinerja rumah
sakit terdiri dari:
Profesionalisme
Keluhan Pelanggan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Pre Penilaian: Kepala Ruangan melakukan penilaian pelaksanan
Asuhan Keperawatan/ Kebidanan yang diberikan oleh Perawat,
Bidan dan Perawat Gigi di lingkungan kerjanya dicocokkan
dengan (Buku Catatatan Pribadi) BCP.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Kepala Ruangan mengumpulkan hasil penilaian ke Tim Fungsional
Verifikator Remunerasi yang telah ditunjuk.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Tim Verifikator melakukan verifikasi terhadap nilai tersebut, dan
memasukan kedalam komputer sesuai dengan format dan rumus
pembagi yang telah di tentukan. Bila ditemukan nilai yang tidak
sesuai maka tim verifikator akan melakukan telusur dan koordinasi
dengan penanggung jawab ruangan (atasan langsung).
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Hasil Verifikasi dari Tim verifikator tersebut akan diusulkan ke
Bidang Keperawatan selaku atasan pejabat penilai ditingkat
manajemen.
Bidang Keperawatan selaku atasan pejabat penilai melakukan
verfikasi kembali, dan bila ditemukan ketidak sesuaian, akan
ditelaah berdasarkan bukti pada Rekam Medik.
Bidang Keperawatan menyerahkan hasil penilaian ke Bagian Sumber
Daya Manusia
Perawatan Pasien:
0 Pengkajian Keperawatan
1 Diagnosa Keperawatan
3 Tindakan Keperawatan
4 Evaluasi Keperawatan
Pengetahuan Perawat
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Fire Safety
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Pembelajaran dan Perbaikan Berbasis Praktek
Penggunaan singkatan yang tepat pada dokumentasi
keperawatan
0 Profesional
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Orientasi pelayanan (ramah, cuci tangan, cepat tanggap, dan
pasien puas): tidak ada komplain dari pasien dan keluarga.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Integritas (taat terhadap aturan rumah sakit): jujur dan dipercaya
dalam setiap tindakannya.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Komitmen (berpedoman pada standard operational procedure
(SOP), clinical pathway, laporan kejadian kasus): tidak ada
insiden (Keselamatan Pasien).
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Disiplin (kehadiran) : taat kepada aturan jam kerja dan
menggunakan uniform yang telah ditetapkan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Kerjasama : mampu bekerja dalam tim dan tidak ada komplain
dari tim kerja
0 Diklat PMKP
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Pelati
han Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien bagi pimpinan
adalah pelatihan mutu dan keselamatan pasien yang diberikan
kepada direksi dan dan semua jajaran pimpinan dan penanggung
jawab mutu di masing masing instalasi baik yang dilakukan di
lingkungan rumah sakit maupun di luar rumah sakit. Pelatihan ini
dilakukan secara kontinyu minimal satu tahun sekali dan mengikuti
perkembangan dan pengetahuan terkini
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 Pelati
han Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien kepada ketua
program mutu, penanggung jawab data
adalah pelatihan mutu dan keselamatan pasien yang diberikan
kepada ketua program mutu, Penanggung Jawab data mutu yang
bertanggung jawab di dalam pengumpulan data indikator mutu
kedalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS). Pelatihan
dilakukan minimal setahun sekali serta menggunakan update
pengetahuan dan informasi terkini.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 Pelati
han Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien kepada staf
pelaksana mutu
adalah pelatihan mutu dan keselamatan pasien yang diberikan
kepada semua staf yang melaksanakan program mutu dan
keselamatan pasien yang diberikan secara rutin minimal setahun
sekali dan mendapatkan update pengetahuan terkini.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771 Traini
ng Berkelanjutan tentang Mutu dan Keselamatan pasien adalah
pelatihan berkelanjutan yang dilakukan kepada semua staf klinis
dalam bentuk in house training dan program pendampingan mutu di
masing masing instalasi oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Pada akhir dari pelatihan mutu ini dilakukan post test dan hasil
evaluasi akan dilampirkan dalam laporan pelaksanaan pelatihan oleh
bagian pendidikan dan penelitian. Berikut ini jadwal pelatihan hari
pertama dan hari kedua :
Hari pertama:
Materi Pelatihan Bagi Pimpinan
NARASUMBER/
WAKTU MATERI
FASILITATOR
Hari Pertama
08.00 –
Registrasi Diklat
08.30
08.30 – Pembukaan oleh MC , Laporan Ketua Panitia
Diklat
09.15 dan Sambutan Direktur
09.15 – Materi 1: Kebijakan Mutu danKeselamatan
Direktur
10.00 Pasien Rumah Sakit
Materi 2: Pedoman dan Prioritas Program Mutu
10.00 – Ka Komite Mutu dan
Prioritas Rumah Sakit dan Program Mutu Unit
10.45 Kerja KeselamatanPasien
10.45 – Materi 3: Keselamatan Pasien, RCAdan Ka. Sub Komite
11.30 Budaya Keselamatan Keselamatan Pasien
11.30 – Materi 4: Sistem Manajemen Data Terintegrasi
Ka Instalasi TI
12.00 (SIMRS)
12.00 –
ISHOMA Diklit
12.30
12.30 –
Materi 5: PDSA Ka KMKP
13.00
13.00 –
Materi 6: Program dan Indikator PPI th 2019 Ka Komite PPI
13.30
13.30 – Materi 7: Program PPRA 2019 dan Audit
Ka Komite PPRA
14.00 Penggunaan Antibiotika
14.00 – Materi 8: PPK dan Clinical Pathway: Program
Ketua Komite Medik
14.30 Prioritas, Audit Klinis dan atau Audit Medis
14.30 – Materi 9: Manajemen Resiko, Daftar Resiko, Ka Sub Komite Manajemen
15.00 Pengelolaan Resiko dan FMEA Resiko
15.00 –
15.30 Post Test Diklit
Hari Kedua:
NARASUMBER
WAKTU MATERI
/FASILITATOR
Hari Kedua
07.30 – Registrasi Diklat
08.00
08.00 – Materi 1: Program Mutu Prioritas RS dan Unit Kerja
Tim KMKP
08.30
08.30 - Materi 2: Audit Clinical Pathway dan pelaporan Ka Komite
09.00 Medik
09.00 – Materi 3: Pemantauan Data PPI dan pelaporannya Tim PPI
09.30
09.30 – Materi 4: Indikator PPRA, Pengumpulan Data dan Pelaporan Tim PPRA
10.00
10.00 – Materi 5: Insiden dan Pelaporan Keselamatan Pasien, Tim
10.30 Investigasi Sederhana, Survey Budaya Keselamatan Keselamatan
Pasien RS
10.30 – Materi 6: Analisis, Validasi Data Publikasi Data Mutu Tim KMKP
11.00
11.00 – Materi 7: PDSA dan Analisis Dampak Tim KMKP
11.30
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Progr
am PMKP di unit kerja disusun berdasarkan identifikasi masalah yang
ada di unit kerja dengan mempertimbangan 14 kriteria untuk
memprioritaskan masalahnya dan dipilih 2-3 masalah prioritas yang
tertuang sebagai indikator yang ada pada program PMKP unit kerja.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 Progr
am ini direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi secara
berkala oleh kepala unit kerja. Hasil kegiatan tersebut dilaporkan secara
berkala kepada atasan langsung dan ditembuskan ke KMKP.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 Penca
tatan dilakukan sesuai dengan profil indikatornya melalui SIM RS dan
data dikumpulkan lalu dilakukan analisis.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771 Unit
kerja melaporkan hasil kegiatan dari pelaksanaan program di unit
kerjanya setiap bulan melalui SIM RS dan setiap triwulan ke masing-
masing ke atasan langsung dan ditembuskan ke KMKP.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772 Penca
tatan dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dilakukan oleh unit
kerja jika ada kejadian ke Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
dilaporkan lewat SIM RS sesuai ketentuan pelaporan insiden
keselamatan pasien.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773 Penila
ian kinerja individu/staf (tenaga profesi dan non profesi) dilakukan oleh
masing-masing pimpinan unit kerja.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ774 Penila
ian kinerja unit dilakukan oleh Bagian Perencanaan dan Evaluasi setiap
tahun yang sudah disusun sebelumnya dan disampaikan pada rapat
tapja.
a. Definisi:
Interpretasi data,
Unit Kerja
Direktur
Tata Laksana
Adapun prosedur tata laksana kegiatan analisa data mutu di
BLUD RS Konawe adalah sebagai berikut:
Validasi data
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal
melaksanakan proses validasi data internal indikator mutu adalah
sebagai berikut:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Untuk menyediakan data dan informasi mutu yang valid sebagai
dasar mengambil keputusan manajemen dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Monitoring akurasi data yang dikumpulkan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan
reproducible
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang dikumpulkan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Tanggung jawab mutu pelayanan kesehatan untuk
masyarakat / publik.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773
Mendorong peningkatan dalam proses pengumpulan data.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ774
Ukuran yang dapat dipercaya untuk potensial benchmarking
selanjutnya.
DataValid / Akurat
Ruang Lingkup
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Validator adalah orang yang telah memiliki kewenangan
melakukan validasi data. Validator menilai kebutuhan validasi
dengan menentukan indikator yang dipilih dari indikator rumah
sakit yang layak untuk dilaksankan validasi.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Validator menentukan jumlah sampel untuk validasi data mutu.
Penggunaan 100% sampel (total sampling) hanya diperlukan
apabila jumlah rekor, kasus, atau data lainnya dengan jumlah
total sumber data original sebesar 1-16 sampel, bila besar
maka dihitung dengan mengunakan tabe Isaac dan Michael
(Sugiyono, 2017). Hitungan akurasi data dengan metode
membandingkan hasil data orang pertama (First Abstractor)
dengan orang kedua (Second Abstractor).
Hasil akurasi data ≥ 90% dikatakan sebagai data valid / akurat
(Richard, 2012)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Validator melakukan pengumpulan ulang dengan mengisi kerta
kerja sesuai dengan cara pengumpulan data yang
dikumpulkan oleh pengumpul data pertama.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Validator menghitung keakuratan data dengan metode
membandingkan hasil data orang pertama dengan validator
dengan rumus sebagai berikut:
Metode1
Metode2
X= P1 x 10%
Metode3
Keterangan:
Direktur
Direktur menerima laporan setiap kegiatan validasi data internal
indikator mutu yang akan dijadiakan bahan rapat untuk perbaikan dan
peningkatan mutu sehingga dapat berdaya guna bagi tenaga
kesehatan dan memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Tata Laksana
Adapun prosedur tata laksana validasi internal data indikator mutu
di BLUD RS Konawe adalah sebagai berikut:
(P2 dikatakan valid bila nilai P2 ≥ 90% atau nilai P2 berada pada
rentang P1 - x dan atau P1 + x)
HASIL
%
CAPAIAN HASIL KET
First
ORANG VALIDASI (Valid =
STANDAR Abstractor
NO INDIKATOR PERTAMA (Second jikanilai
QPS dengan
(First Abstractor) validasi
Second
Abstractor) (%) ≥90%)
(%) Abstractor
1
2
3
4 dst
Benchmarking data
0 Definisi
Beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Benchmarking didefinisikan sebagai proses perbaikan mutu dimana
organisasi mengukur performance dengan membandingkan nya
dengan organisasi lain yang terbaik,
menentukan bagaimana Rumah Sakit mencapai performance nya
dan menggunakan infromasinya untuk meningkatkan
performance nya (Sower, Duffy dan Gerald 2008).
Benchmark Data Mutu adalah membandingkan hasil pencapaian
data mutu internal rumah sakit dengan data mutu rumah sakit
lain, evidence base dan ketentuan lainnya untuk membantu
rumah sakit memahami sumber dan sifat perubahan yang tidak
dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan.
Data Mutu adalah data pencapaian hasil pemantauan indikator mutu
sesuai dengan standar PMKP 3 yang telah dilakukan analisis.
Proses analisis komparasi sesuai Standar PMKP 4.2 yaitu, Proses
analisis dilakukan dengan membandingkan secara internal,
membandingkan dengan rumah sakit lain bila tersedia, dan
membandingkan dengan standar keilmuan serta membandingkan
dengan praktek yang baik. Maksud dan tujuannya sebagai
berikut: Sasaran dari analisis data adalah agar dapat dilakukan
perbandingan bagi rumah sakit melalui empat cara:
0 Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan ke
bulan atau satu tahun ke tahun berikutnya.
1 Dengan rumah sakit luar yang memiliki performance yang
baik.
2 Dengan standar, seperti ditetapkan oleh badan akreditasi,
ikatan profesional atau menggunakan ketentuan yang
ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan.
3 Dengan database external yang didapatkan dari literature
yang diakui referensinya sebagai acuan praktek yang paling
baik.
Proses benchmarking harus memenuhi prinsip prinsip yang
ditentukan oleh standar Etika Benchmarking Internasional
(Sower, Duffy dan Gerald 2008) yaitu:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Prinsip legalitas
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Prinsip pertukaran / exchange
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Prinsip kerahasiaan / confidentiality
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Prinsip Penggunaan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Prinsip Kontak dengan orang pertama / first party contact
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773
Prinsip kontak dengan orang ketiga / third party contact
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ774
Prinsip penyelesaian / completion
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ775
Prinsip pemahaman and tindak lanjut / understanding and action.
SISMADAK
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
KMKP membuka Sismadak
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Indikator yang definisi numerator dan denumeratornya sama
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Melakukan analisis Benchmarking
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀ771 Melaporkan hasil analisis Benchmarking untuk
upaya perbaikan ke pimpinan RS
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773
Melaksanakan langkah perbaikan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ774
Merumuskan cara pengukuran efektivitas langkah perbaikan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ775
Melakukan evaluasi seluruh upaya perbaikan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ776
Mengambil langkah tambahan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ777 Men
Langkah-Langkah RCA
anggota tim
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Tim dibentuk secara ad hoc, terdiri dari:
Merumuskan masalah
Hasil : Disepakatinya PE
0 Peristiwa yang jika tidak ada maka kejadian yang tidak diharapkan
tersebut tidak terjadi.
1 Dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari kata benda
dan kata kerja.
2 Memiliki lokasi dan waktu yang dapat ditentukan.
Titik awal untuk mencari akar masalah dimulai dari Primary Effect
dengan menggunakan pertanyaan MENGAPA PRIMARY EFFECT
tersebut terjadi.
Penyebab dari primary effect dirumuskan dalam dua hal, yaitu AKSI DAN
KONDISI.
AKSI merupakan perbuatan manusia yang menyebabkan terjadinya PE,
sedangkan KONDISI adalah faktor-faktor yang berkontribusi
terjadinya PE (akibat).
Faktor kontribusi tersebut dapat berupa peralatan, lingkungan, informasi
dan human factor. Yang dimaksud sebagai human factor adalah
situation awareness, kerja sama tim, kepemimpinan, pengambilan
keputusan, stress, kelelahan, dan komunikasi.
Setiap AKSI dan KONDISI harus didukung oleh bukti-bukti yang didapat
melalui investigasi.
Dalam menentukan KONDISI dapat dibantu antara lain dengan metode
tulang ikan (fish bonemethod).
Setiap KONDISI yang diidentifikasi dicari penyebabnya dengan metode 5
WHY yang menghasilkan AKSI dan KONDISI kembali, dan demikian
seterusnya sampai 5 kali. Hanya KONDISI lah yang dicari
penyebabnya. Biasanya jika sudah dilakukan sebanyak lima kali
maka akan ditemukan akar masalah.
Dalam mengidentifikasi KONDISI, tim tetap berfokus kepada proses
bukan kepada individu.
Setelah mengetahui akar masalah, tim mengkaji situasi/proses di dalam
pelayanan rumah sakit berkaitan dengan akar masalah dan penting
untuk dikelola.
Pengelolaan tersebut dilakukan dengan mencari barrier atau penghalang
agar kejadian tersebut tidak terulangkembali.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Menggunakan sistem proaktif untuk mencegah kegagalan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Membuat sistem yang yang mudah dan aman untuk dilakukan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Membuat desain sistem yang paling sulit untuk terjadi kesalahan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Prosedur dibuat sederhana dan sesuaistandar
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Membuat suatu sistem yang mampu mendeteksi kegagalan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773
Membuat prosedur otomatis
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ774
Pastikan pelatihan dan proses asesmen kompetensi.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ775
Memastikan suatu sistem pelaporan non punitive terhadap kejadian
nyaris cedera
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ776
Mengeliminasi titik-titik risiko.
Dilakukan brainstorming bentuk-bentuk penghalang/barrier dan dibuat
skala 1 (paling tidak efektif) hingga 6 (paling efektif). Menetapkan
skala tersebut dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
0 Kemungkinan keberhasilan untuk mencegah terjadi ulangnya
kejadian.
1 Kesesuaian dengan visi dan misi Rumah Sakit
2 Risiko
3 Mampu laksana
4 Kemungkinan barrier tersebut untuk menimbulkan kejadian tidak
diinginkan yang lain.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Dapat diterima oleh pihak manajemen, dokter dan staf lainnya.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Adanya kendala terhadap pelaksanaan barrier tersebut.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Waktu implementasi
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Solusi jangka pendek vs solusi jangka panjang.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Biaya
5 Kemampuan untuk diukur keberhasilannya.
Rekomendasi penghalang tersebut disampaikan kepada pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk dilakukan uji coba dan
implementasi.
0 Plan (Rencana)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Membuat atau mendesain atau mendesain ulang proses atau
memperbaiki proses yang telahada.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Menetapkan cara untuk uji terhadap proses tersebut
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Menetapkan tolok ukur keberhasilan strategi dan tujuan yang
ingin dicapai
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Menetapkan cara mengumpulkan data untuk menilai keberhasilan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Menetapkan tim untuk melakukan pengujian
1 Do (Pelaksanaan)
Melakukan proses yang akan dilakukan pada area kecil
Mengumpulkan data keberhasilan pelaksanaan strategi.
Menetapkan hasil pengujian
Memutuskan apakah perubahan pada proses berhasil atau
tidak.
Mengidentifikasi pelajaran yang dapat ditarik dari proses uji
coba.
c. Study (Analisis)
Menganalisis hasil dari uji proses
Memutuskan apakah perubahan terhadap proses berhasil atau
tidak
Mengidentifikasi dan menarik pelajaran yang dapat terjadi d.
Act (Implementasi)
Jika uji coba berhasil, implementasi proses harus dilaksanakan.
Jika uji coba tidak berhasil, dilakukan modifikasi dan siklus uji
coba diulang kembali.
Identifikasi pelajaran yang dapat ditarik.
Teknik uji coba proses dapat juga dilakukan dengan Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA).
Tahap dalam melakukan FMEA adalah sebagai berikut:
Manajemen Resiko
a. Definisi
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Tata
kelola klinis adalah suatu kerangka kerja yang meliputi seluruh
kerangka kerja organisasi termasuk seluruh staf dapat memberikan
pelayanan kepada pasien dengan kualitas pelayanan klinis yang terukur
dan akuntabel. Kerangka kerja ini telah disetujui sebagai sistem dan
proses untuk kontrol perbaikan kualitas pelayanan yang berorientasi
bagi pasien.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 Manaj
emen risiko dapat digambarkan sebagai proses yang berkelanjutan
sistematis mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola risiko dengan
tujuan mengurangi dampak yang merugikan bagi organisasi dan
individu. Dengan penekanan pada perubahan budaya kerja dari
organisasi dan manajemen pencegahan.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 Risiko
klinis adalah semua risiko yang dapat dikaitkan langsung dengan
pelayanan medis, dan layanan lain yang dialami pasien di institusi
kesehatan. Seperti manajemen farmasi, masuk dan keluar dari rumah
sakit, pengendalian infeksi, kecukupan jumlah perawat yang melayani,
dan sebagainya.
1 Risiko non-medis dapat berupa risiko organisasi, serta risiko keuangan.
Risiko organisasi yang secara langsung berkaitan dengan komunikasi,
layanan produk, perlindungan data, sistem informasi dan semua risiko
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Risiko dalam
hal keuangan yang pasti dapat mengganggu kontrol keuangan yang
efektif, termasuk sistem yang harus mampu untuk memberikan catatan
akuntansi yang baik.
Tujuan
Untuk menjamin keamanan pasien, staf dan masyarakat dan untuk
memberikan kualitas, pelayanan berpusat pada pasien dalam mencapai
hasil yang sangat baik serta dapat mempromosikan penggunaan terbaik
dari sumber daya yang ada, melalui pendekatan terpadu untuk mengelola
risiko dari semua sumber.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 K
epala bidang pelayanan medik dan Keperawatan
Kepala bidang pelayanan medik dan Keperawatan memiliki
tanggung jawab keseluruhan untuk memimpin, dan
pengiriman, agenda keselamatan pasien dan untuk
memastikan kualitas dan terbaik hasil klinis mungkin, serta
memungkinkan staf medis untuk mencapai hasil yang lebih
baik dan layanan yang aman.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 D
iklat.
Diklat bertanggung jawab untuk manajemen sumber daya
manusia dan pendidikan terkait dengan keselamatan dan
manajemen risiko pendidikan.
Memastikan dan program pembelajaran diidentifikasi,
dilaksanakan dan dievaluasi.
Memastikan laporan insiden yang terkait dengan kesempatan
belajar bagi staf diidentifikasi dan diimplementasikan,
Kasubag Umum
Kasubag Umum bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
program yang komprehensif dari penilaian risiko diterapkan di
semua bidang termasuk infrastruktur, pemeliharaan, kebakaran
dan pengelolaan limbah.
Keuangan
Keuangan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
perencanaan dan pelaksanaan manajemen risiko keuangan
Memberikan bantuan analisis biaya manfaat
Keterlibatan Staf
Rumah Sakit mendorong semua staf di semua tingkatan untuk
terlibat dalam manajemen risiko dan mendorong staf untuk bekerja
dengan budaya yang kuat untuk meningkatkan kekhawatiran
tentang masalah risiko. Rumah Sakit mendorong keterlibatan staf
melalui beberapa mekanisme termasuk:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Memberikan persetujuan umum yang mencakup hak pasien dan
tanggung jawab untuk melaporkan acara / situasi yang
menyebabkan keselamatan mereka.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Komplain formal dan informal.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Survey kepuasan pasien.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Tata Laksana Manajemen Risiko
1. Proses Manajemen Risiko
Pedoman manajemen risiko untuk BLUD RS Konawe dibagi
dalam 5 langkah / proses.
d a n Konsultasi
Gambar 1 : Risk Manajemen Proses
Komunikasi
Monitoringd a n Revie w
MENEGAKKAN KONTEKS
Menegakkan konteks mengacu pada parameter organisasi
dan lingkungan di mana proses manajemen risiko klinis harus
dilakukan, tujuan dari kegiatan risiko dan konsekuensi potensial yang
bisa timbul dari pengaruh internal daneksternal.
IDENTIFIKASI RISIKO
Mengidentifikasi risiko klinis mengacu pada identifikasi
komprehensif risiko harus dikelola dengan menggunakan suatu
proses yang sistematis terstruktur dengan baik adalah penting,
sebagai risiko potensial tidak diidentifikasi pada tahap ini
dikecualikan dari analisis lebih lanjut dan pengobatan. Semua risiko
material harus diidentifikasi, apakah mereka berada di bawah kendali
organisasi.
Pasien
Stafmedis
Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di RS
Fasilitas RS
Lingkungan RS
Bisnis RS
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko mengacu pada proses yang sistematis untuk
memahami sifat risiko dan untuk mengurangi tingkat risiko untuk
memisahkan risiko minor diterima dari risiko utama, dan
menyediakan data untuk membantu dalam evaluasi dan pengobatan
mereka.
Analisa risiko terdiri dari Risk grading Matrix, Root Cause Analysis
(RCA) and Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Risk Grading
Matrix: "Risiko sebagai fungsi probabilitas dari suatu peristiwa yang
tidak diinginkan, dan tingkat keparahan atau besarnya dampak dari
insiden”.
Level DESKRIPSI
• Berkurangnya
fungsi motorik /
Dapat diatasi
sensorik
CIDERA dengan ederaluas
PASIEN Tidak ada cedera pertolongan • Setiap kasus Kehil Kematian
yang
pertama angan fungsi
memperpanjang
perawatan
PELAYANAN/
TERHENTI LEBIH TERHENTI LEBIH TERHENTI LEBIH TERHENTI LEBIH TERHENTI
OPERASIO
DARI 1 JAM DARI 8 JAM DARI 1 HARI DARI 1 MINGGU PERMANEN
NAL
DAMPAK
DAMPAK KECIL DAMPAK SERIUS
BERMAKNA THD
THD MORIL THD MORIL MENJADI
MORIL
REPUTASI RUMOR KARYAWAN DAN KARYAWAN DAN MASALAH BERAT
KARYAWAN DAN
KEPERCAYAAN KEPERCAYAAN BAGI PR
KEPERCAYAAN
MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT
KELOLA RISIKO
Perlakuan resiko melibatkan mengidentifikasi berbagai pilihan
untuk mengobati risiko, menilai pilihan mereka, menyiapkan rencana
penanganan resiko dan mengimplementasikannya. Hal ini meliputi:
Tranfer Risiko
Mentransfer risiko klinis mungkin melibatkan berbagi risiko
dengan pihak lain. Sebagai prinsip umum, risiko dapat
ditransfer oleh kontrak, undang-undang, proses administrasi
atau asuransi ke pihak lain yang dapat melaksanakan kontrol
yang paling efektif atas risiko tersebut.
Menerima Risiko
Menerima risiko dalam organisasi dapat berlangsung
dalam situasi di mana itu adalah baik tidak mungkin atau
terlalu mahal untuk menghindari, mengurangi atau
mentransfer risiko ke organisasi lain.
Manajemen Klaim
Aturan dari klaim manajemen:
Laporan tahunan
Tim manajemen risiko memberikan laporan berkala ke rumah
sakit setidaknya setiap tahun. Laporan ini akan merangkum
kegiatan, prestasi, dan isu-isu manajemen risiko yang terjadi
sejak laporan sebelumnya.
Risk register
Register risiko adalah dokumen hidup dan akan mencakup
risiko yang teridentifikasi dari semua jenis sumber, termasuk
ulasan strategis, penilaian audit klinik, sesuai dengan standar
dan tren pemantauan dari sistem. register risiko dapat
membentuk bagian dari daftar risiko yang terintegrasi yang
menggabungkan risiko organisasi klinis dan lainnya. Setiap
risiko klinis diidentifikasi, daftar risiko mencatat: Sumber risiko;
Area risiko; Kontrol risiko yang ada; Frekuensi dan dampak;
Level risiko; dan Kerentanan risiko terhadap faktor internal
ataupun eksternal.
Ruang Lingkup
Pedoman budaya aman ini berlaku bagi semua pegawai BLUD RS
Konawe dan termasuk dokter diknas, mitra kerja dan peserta didik dalam
melaksanakan tugas sehari-hari sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangannya.
0 Pengetahuan
1 Sikap
2 Motivasi
3 Kompetensi
4 Kepribadian
Faktor Perilaku Organisasi
Yaitu kondisi lingkungan kerja yang diukur dari segi organisasi
pelayanan kesehatan secara umum. Faktor perilaku organisasi
yaitu:
0 Kepemimpinan
1 Kewaspadaan Situasi
2 Komunikasi
3 Kerja Tim
4 Stress
5 Kelelahan
6 KepemimpinanTim
7 Pengambilan Keputusan
Faktor Lingkungan
Merupakan pendukung proses pelayanan dalam organisasi
kesehatan, yang terdiri dari:
0 Perlengkapan
1 Peralatan
2 Mesin
3 Kebersihan
4 Teknik
5 Standar prosedur operasional
(MODELING)
(LEADERSHIP) AMAN
ISYARAT (CUES)
KONTRAK
Menegakkan akuntabilitas
Buat proses untuk merangkul semua orang agar bertanggung
jawab ikut terlibat, terutama manajer dan supervisor. Mereka
adalah pemimpin dalam perubahan ke arah positif.
Budaya melapor
Rumah Sakit membangun budaya Berani Melapor atas
tindakan yang mengancam keamanan dan keselamatan
pasien, keluarga, staf dan masyarakat / pengunjung melaui
sosialisasi, edukasi dan ronde keselamatan pasien.
Rayakan keberhasilan
Rumah Sakit merayakan keberhasilan untuk menjaga semua
orang tetap termotivasi dan usaha itu diperbarui sepanjang
proses.
Penetapan Program
Rumah sakit menetapkan budaya aman sebagai salah satau
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
Sistem Pengaduan
Rumah sakit memfasilitasi pengaduan pasien, keluarga pasien,
staf, dan masyarakat melalui Alur Pengaduan, hotline
pengaduan penanganan pengaduan.
Pedoman Perilaku
0 Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
(Stakeholders)
Perilaku Profesional
Standar perilaku: kami akan bersikap dan berperilaku
profesional sesuai Kode Etik Pegawai BLUD RS Konawe
0 Kami akan bekerja sesuai dengan standar dalam bidang
tugas dan berorientasi pada hasil terbaik
1 Kami akan senantiasa mengmbangkan diri dan belajar
terusmenerus
2 Kami akan bekerja mengikuti etika profesi kami
3 Kami tidak menutup diri terhadap perubahan dan
perkembangan
Sumber: http://www.institute.nhs.uk/
PDSA adalah pendekatan ilmiah yang dilakukan untuk menguji perubahan dan
melakukan perbaikan yang terdiri dari empat fase:
a. P = Plan : Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu upaya menjabarkan cara penyelesaian
masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta
saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam
melaksanaan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari
perencanaan adalah tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu
yang akan diselenggarakan. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan perbaikan yaitu :
0 Apa yang akan dilakukan upaya perbaikan: jelaskan tugas, kegiatan
yang akan dipilih untuk dilakukan upaya perbaikan
1 Siapa, Jelaskan yang akan terlibat dalam upaya perbaikan
2 Kapan, Jelaskan waktu perbaikan, buat secara spesifik
3 Dimana, jelaskan dimana akan dilakukan upaya perbaikan
4 Apa yang akan diprediksi akan terjadi
5 Data informasi apa yang akan dikumpulkan untuk mengukur upaya
perbaikan
D = Do : Pelaksanaan
Melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan rencana
tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu
terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut
dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup melaksanakan proses pemantauan indikator mutu adalah
sebagai berikut:
1 PIC data juga memiliki peran sebagai Kelompok Gugus Kendali Mutu
perannya dalam pemantauan indikator mutu sebagaiberikut:
1.768.0 Merancang kertas kerja/format pemantauan indikator terkait
dengan upaya inovasi mutu di unit kerjanya.
1.768.1 Melaksanakan pemantauan data mutu sesuai dengan kertas
kerjanya
1.768.2 Merekapitulasi hasil pengumpulan data inovasi mutu di unit
kerjanya.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Menganalisis dan membuat laporan pelaksanaan inovasimutu.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Melaporkan laporan inovasi/GKM atasan dan ditembuskan Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Ikut berpartisipasi dalam konvensi mutu internal maupun internal
setiap tahun
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Mempertahankan upaya perbaikan yang sudah dicapai secara
berkesinambungan.
Tata Laksana
Adapun prosedur tata laksana pemantauan indikator mutu di BLUD RS Konawe
adalah sebagai berikut:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Form
at Pencatatan adalah instrumen teknis pencatatan indikator mutu yang
dibuat sesuai dengan definisi operasional masing-masing. Format
Pencatatan ini merupakan matrik/ table yang dibuat untuk diisi informasi:
demografi sampel, data sesua dengan definisi numerator, data sesuai
dengan definisi denominator dan data tambahan yang dibutuhkan setiap
indikator.
1 Sampel adalah objek/ kondisi atau peristiwa yang akan dicatat sesuai
dengan definisi operasional indikator mutu. Denominator tidak harus
semua populasi bisa dilakukan dengan mengambil sampel. Penentuan
jumlah sampel dari populasi dengan mengunakan Tabel Isaac dan
Michael dengan taraf kesalahan 1 %, 5 % dan 10%
2 Numerator dan Denominator merupakan bagian formula dari definisi
operasional indikator mutu. Numerator (pembilang) adalah nilai / angka
yang akan dibagi oleh Denominator (penyebut). Pembilang merupakan
bagian dari penyebut. Denominator (penyebut) adalah nilai / angka yang
digunakan sebagai faktor pembagi.
PIC melakukan pemantauan berdasarkan format pemantauan / worksheet yang
ada pada setiap profil indikator
PIC melaksanakan pemantauan indikator berdasarkan frekuensi pemantauan
indikator sebagaiberikut:
0 Frekuensi pemantauan indikator mutu dilakukan sesuai profil indikator
1 Hasil pemantauan indikator mutu dilakukan analisis setiap 3 bulan atau
sesuai dengan kebutuhan analisis berdasarkan profil indikator
2 Hasil Pemantauan indikator yang sudah berhasil mencapai target
dipertahankan untuk tetap dipantau dalam 4 periode pemantauan
3 Frekuensi pemantauan indikator yang sudah berhasil mencapai target
dan tetap bertahan baik dalam 4 periode pemantauan, untuk pemantuan
selanjutnya bisa diperjarang atau hanya dilakukan bila ada
kecenderungan pencapaian tidak konsisten atau menurun kembali
setidak tidaknya sesuai dengan jumlah sampel minimal (30 sampel untuk
setiap variable) selama 5 tahun sesuai dengan periode Rencana
Strategis (renstra) rumah sakit.
Frekuensi pemantauan indikator SPM dilakukan setiap bulan atau setiap 3
bulan atau setiap 6 bulan sesuai dengan profile indikator secara terus
menerus selama indikator SPM masih berlaku.
d. Melakukan pemantauan ulang terkait hasil indikator mutu yang hasil
pemantauan tahun sebelumnya tidak mencapa itarget.
e. KMKP membuat laporan triwulan dari hasil rekapitulasi seluruh laporan
kegiatan mutu dalam 3 bulan, untuk mengevaluasi seluruh pemantauan
indikator mutu yang akan di laporkan kepada Direktur dan Dewan Pengawas. f.
Penanggung Jawab data membuat rekapitulasi seluruh laporan kegiatan
pemantauan data indikator mutu unit kerja setiap 3 bulan sekali sesuai profil
indikator.
g. Penaggung jawab mutu di setiap bidang / bagian / instalasi dan unit kerja
melakukan koordinasi dengan atasan masing-masing dan KMKP untuk
kemungkinan mengangkat kembali indikator yang belum mencapai target
untuk tetap dipantau pada periode berikutnya atau diangkat sebagai
pemantauan indikator di tingkat Rumah sakit.
Pelaporan
0 Alur Pelaporan Data Indikator Mutu : Unit Kerja ke Komite PMKP ke
Direktur RS dan ke Pemilik
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Defini
si
Beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal melaksanakan proses
pelaporan data mutu adalah sebagai berikut:
Ruang Lingkup
Ruang lingkup proses pelaporan data mutu adalah sebagai berikut:
2 Laporan PDSA
Laporan yang dibuat oleh Bidang/Bagian dan instalasi untuk
merencanakan suatu perbaikan mutu secara komprehensif,
berdasarkan evidence based dan yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan metode PDSA.
3 Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Ka Instalasi/Bidang/Bagian/Unit dan KMKP
untuk memberikan gambaran hasil kegiatan mutu setiap tahun yang
berisi grafik pemantauan selama setahun, serta analisis pencapaian
dari waktu ke waktu, analisis dengan RS luar, benchmark dengan
database dari evidence based yang dilaporkan ke Direktur dan
pemilik.
Tata Laksana
Prosedur tata laksana pelaporan kegiatan mutu di RS adalah digambarkan
sebagai berikut:
Grading
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Grade Biru: Investigasi sederhana oleh Atasan Langsung, waktu
maksimal 1minggu.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Grade Hijau: Investigasi sederhana oleh Atasan Langsung, waktu
maksimal 2 minggu.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770
Grade Kuning: Investigasi komprehensif/ Analisis akar masalah /RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771
Grade Merah: Investigasi komprehensif/ Analisis akar masalah / RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3):
Bands Risiko
Band risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat
warna yaitu: Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna Bands akan
menentukan Investigasi yang akan dilakukan: (Tabel 3)
Warna Bands: Hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut kebawah
Contoh : Pasien jatuh dan tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti
ini di RS X terjadi pada 2 tahun yang lalu.
Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap mgg /bln) Moderate Moderate High Extreme Extreme
5
Sering terjadi
(Bebrp x /thn) Moderate Moderate High Extreme Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 thn/x) Low Moderate High Extreme Extreme
3
Jarang terjadi
(2-5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
2
Sangat jarangsekali
Low Low Moderate High Extreme
(>5 thn/x)
1
Feedback data hasil analisis indikator mutu: Komite PMKP
melaporkan ke Direktur RS ke unit kerja dan Feedback insiden
report: Direktur ke unit kerja
0 Definisi
Adapun beberapa definisi yang harus dipahami dalam hal
melaksanakan panduan penggunaan data mutu dan keselamatan
pasien dalam pengembangan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 D
ata adalah angka atau fakta yang diinterpretasikan untuk tujuan
pengambilan kesimpulan (Spath, 2009)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769 Pe
mantauan dalam mutu adalah elemen yang berhubungan
dengan semua kegiatan manajemen mutu (Spath, 2009)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ770 Pe
rformance/Kinerja diukur untuk mengetahui mutu di suatu area,
upaya peningkatan mutu yang akan dikembangkan,
mengevaluasi apakah perubahan telah mencapai hasil yang
diharapkan (Spath, 2009)
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ771 In
dikator Mutu Rumah Sakit adalah indikator mutu yang
ditetapkan oleh rumah sakit dengan Surat Keputusan (SK)
pemberlakuan dari Direktur dan selanjutnya dipantau di seluruh
area baik area klinis maupun non klinis (manajemen), indikator
PPI, indicator sasaran keselamatan pasien di tingkat rumah
sakit dan indikator prioritas diInstalasi/bidang/bagian
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772 D
ata Mutu dan keselamatan pasien adalah data yang berupa
angka atau persentase hasil pemantauan kegiatan indikator
mutu dan keselamatan pasien yang telah di tetapkan di seluruh
Rumah Sakit
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773 Pe
nggunaan Data PMKP untuk pengembangan rumah sakit yaitu
data mutu dan keselamatan pasien yang digunakan untuk dasar
pengambilan kebijakan dan perencanaan di tingkat rumah sakit
1 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penggunaan mutu dan keselamatan pasien
sebagai dasar pengembangan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768 Data
Mutu dan Keselamatan Pasien adalah data pemantauan
mutu dan keselamatan pasien yang telah dilakukan analisis dan
dilaporkan kepada pimpinan Rumah sakit dan Dewan Pengawas
setiap Triwulan.
2 Perbaikan dengan fokus PDSA
Adalah kegiatan perbaikan yang dilakukan terhadap upaya
perbaikan di masing masing Unit/Bidang/Bagian dan terhadap
indikator yang belum mencapai target melalui PDSA yang
dilaporkan kepada atasan masing masing
3 Rekomendasi Dirut/Pemilik
Adalah kegiatan pemberian rekomendasi dan feedback terkait
kegiatan mutu dan keselamatan pasien yang diberikan oleh
Direkur/ Pemilik kepada instalasi/departemen terkait untuk
dilakukan tindak lanjut
Tata Laksana
Adapun prosedur tata laksana komunikasi kegiatan mutu dan
keselamatan pasien di RS adalah sebagai berikut:
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Panduan Pelaksanaan Mitra
Kerjasama, yaitu: Pelaksanaan kerjasama yang meliputi
pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang serta
Kerjasama administrasi meliputi kerjasama pendidikan, sewa
lahan/bangunan dan tenaga profesional.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ768
Penggunaan alat kesehatan /penunjang
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ769
Pemberian pelayanankesehatan
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
770 Praktek kerja lapangan bagi peserta didik jenjang
diploma dan sarjana.
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
771 Penyewaan lahan / tanah / bangunan untuk kegiatan
bisnis
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ772
Rujukan dengan rumah sakit jejaring
ĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀЀĀĀĀЀĀȀĀ⤀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ773 Admin
istrasi dan keuangan. c. Tata
Laksana
Adapun tugas tim pengkaji dan evaluasi adalah:
BAB X
MONITORING
DAN EVALUASI
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan supervisi program mutu dan keselamatan
pasien adalah sebagai berikut:
Supervisi langsung
Supervisi langsung merupakan ruang lingkup pengawasan yang
dilakukan secara langsung oleh pemimpin atau pengawas dalam hal
ini adalah Derektur, Direksi, KMKP, Ka Bag dan Ka Bid dengan
mengamati, meneliti, memeriksa on the spot di unit pelayanan, dan
menerima laporan-laporan secara langsung dari pelaksana
khususnya penanggung jawab data. Kendala dan hambatan yang
dihadapi di dalam mengimplementasikan mutu dan keselamatan
pasien. Direktur akan memberikan support dan dukungan terhadap
unit kerja yang menghadapi kendala di dalam pengumpulan data,
pelaporan serta analiais data mutu dan keselamatan pasien.
Item supervisi.
laporan dan rapat hasil supervisi.
tindak lanjut laporan supervisi.
b. Tatalaksana Supervisi
Tata laksana supervisi dalam pelaksanaan program PMKP di RS
dilakukan secara berjenjang dan menjadi tanggung jawab melekat pada
setiap pimpinan yang terdiri dari Direktur Kepala bidang/seksi dalam
pelaksanaannya dibantu oleh KMKP. Adapun tatalaksana pengawasan
adalah sebagai berikut :
c. Tatalaksana Pelaporan
Laporan Pengawasan adalah bentuk dokumentasi dari kegiatan
pengawasan yang berkelanjutan, dilaksanakan secara periodik diakhir
satu periode kegiatan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan
kegiatan selanjutnya dengan tatalaksana sebagai berikut:
Ditetapkan di : Unaaha