Anda di halaman 1dari 21

KETERAMPILAN

NEGOSIASI
1. Eva Putri Rahadian (1510631140046)
2. Irma Suryani W (1510631140075)
3. Lutpi Kamaludin (1510631140082)
4. Margareth Natalia H (1510631140085)

Your Date Here


Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang
baru. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua
kepentingan yang berbeda, misalnya antara penjual dan
pembeli atau antara produsen dan konsumen. Oleh
karena itu, agar terjadi suatau kesepakatan diantara
kedua belah pihak, diperlukan negosiasi.
Sementara itu, orang yang sering melakukan negosiasi
disebut sebagai seorang negosiator. Dalam setiap proses
negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan
atau berbeda sudut pandangnya. Agar dapat
menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah
pihak perlu bernegosiasi.
#1 Pengertian
Negosiasi

3
PENGERTIAN NEGOSIASI

01 02 03
Robbins & Judge Ivancevich Sopiah

(2013) (2007) (2008)


yaitu sebagai suatu negosiasi negosiasi merupakan
proses yang terjadi di merupakan sebuah suatu proses tawar-
mana dua pihak atau proses di mana dua menawar antara
lebih menyepakati pihak (atau lebih) pihak-pihak yang
bagaimana cara yang berbeda terlibat dalam konflik.
mengalokasikan pendapat berusaha
sumber daya yang mencapai
langka. kesepakatan.

4
PENGERTIAN NEGOSIASI

Negosiasi adalah suatu upaya yang dilakukan antara pihak-


pihak yang berkonflik dengan maksud untuk mencari jalan
keluar untuk menyelesaikan pertentangan yang sesuai
kesepakatan bersama.

5
#2Dua Tipe
Negosiasi Dasar

6
Dua Tipe Negosiasi Dasar

1. Negosiasi Distributif
Suatu negosiasi yang berusaha untuk
membagi sejumlah tetap sumber
daya, dimana terdapat situasi kalah-
menang.

2. Negosiasi Integratif
Negosiasi yang mengusahakan satu
penyelesaian atau lebih yang dapat
menciptakan suatu pemecahan yang
saling menguntungkan. Penyelesaian
negosiasi integratif adalah menang-
menang.

7
Ciri-ciri Negosiasi Negosiasi Distributif Negosiasi Integratif

Jumlah sumber daya untuk


Jumlah sumber daya untuk
Sumber daya tersedia dapat dibagi sesuai dengan
dapat dibagi tetap
pihak yang bernegosiasi

Motivasi Primer Saya menang-anda kalah Saya menang-anda menang

Saling cocok atau sama dan


Kepentingan Primer Saling berlawanan
sebaliknya

Fokus pada hubungan Jangka Pendek Jangka Panjang

8
#3 Faktor-Faktor yang
mempengaruhi
kemampuan negosiasi

9
Mc Guire (2004) mengatakan terdapat tiga faktor
utama dalam kemampuan negosiasi yang baik, yaitu:

Patience adalah negosiator yang baik menyadari bahwa negosiasi membutuhkan


Patience proses, termasuk di dalamnya untuk menghilangkan sekat diantara kedua pihak
dan bukan merupakan hasil instan.

Self Self confidence, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan
memiliki kepercayaan diri berarti memiliki pula keyakinan akan
confidence kemampuannya untuk mencapai keberhasilan negosiasi.

Communication skill, yaitu negosiator yang baik


Communication menyadari bahwa dengan melibatkan dua pihak,
skill negosiasi membutuhkan kemampuan komunikasi yang
baik agar mampu menangkap pesan secara efektif.

10
Filley (dalam Sepasthika, 2010) menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan negosiasi adalah:

Text here
Kepercayaan
Add text perspektif
terhadap add text
Add text add text
sendiri
Add textdan
add pihak
text
Pemahaman akan
Kehadiran masing- lain. dinamika negosiasi.
Text here
masing pihak untuk Motivasi dan
mencapai tujuan. Add text add text
komitmen untuk
Add text add text
bekerjasama.
Add text add text
Kepercayaan diri
pribadi untuk
Komunikasi yang
memecahkan
masalah.
akurat dan jelas.

Text here Text here


Add text add text add text add text add text add text
Your Date Here Your Footer
ALLPPT.com _ Free Powerpoint Here Diagrams and Charts
Templates, 11
#4 Proses
Negosiasi

12
Menurut Robbins & Judge (2013)proses negosiasi memiliki
suatu model yang memiliki lima langkah, yaitu seperti pada
gambar berikut
5
PENUTUPAN PERSIAPAN
DAN DAN
PELAKSANAAN PERENCANAAN
1

4
TAWAR
MENAWAR PENENTUAN
DAN ATURAN
PEMECAHAN DASAR
MASALAH
PENJELASAN
DAN 2
3 PEMBENARAN
1. Persiapan dan Perencanaan
Awal mula atau sejarah
Dasar dari konflik yang terjadi faktor yang mendorong
01 02 konflik tersebut ke arah
perundingan.

Siapa saja yang terlibat dari Siapa saja yang


konflik tersebut. 03 04 terlibat dari konflik
tersebut.
Apa tujuan dari
perundingan yang akan 05
dilakukan tersebut.

Dengan menyiapkan beberapa poin diatas, maka pada saar perundingan berlangsung
akan semakin siap dalam mengatasi pendirian lawan dan siap untuk melawan argumen-
argumen lawan dengan fakta dan angka yang mendukung.

14
2. Penentuan Aturan Dasar
Siapa saja yang akan melakukan perundingan? 1

Dimana lokasi perundingan akan dilaksanakan? 2

Tentukan waktu yang tepat untuk melakukan perundingan tersebut. 3

Batasi masalah dalam perundingan tersebut. 4

Pada tahap ini, pihak-pihak terkait juga akan mempertukarkan usulan


15 atau tuntutan mereka.
16
1. Penjelasan dan Pembenaran

Di tahap ini, setelah tiap pihak terkait mempertukarkan pendirian dan keinginan masing-masing, maka pada tahap ini
kedua belah pihak saling menegaskan, memperjelas, memperkuat, dan membenarlkan antar permintaan masing-masing
pihak.

Pada tahap ini, kedua belah pihak memberi informasi mengenai persoalan, mengapa persoalam ini penting, dan
bagaimana keinginan masing-masing pihak.

2. Tawar-menawar dan Pemecahan Masalah

Di tahap ini lah hakikat dari proses perundingan yaitu beri dan ambil yang aktual dalam upaya

memperbincangkan suatu persetujuan. Di tahap ini juga kedua belah pihak perlu membuat sebuah konsesi

(kontrak).

3. Penutupan dan Pelaksanaan

Langkah terkahir dalam proses perundingan adalah memformalkan persetujuan

yang telah dikerjakan dan dikembangkan di setiap prosedurnya. hal-hal spesifik

diperlukan dalam memfornalkan persetujuan tersebut.


#5 Perilaku
Negosiasi

17
Menurut Jackman (2005) memilih perilaku yang tepat pada
saat bernegosiasi bisa menjadi faktor penentu keberhasilan
atau kegagalan.

Perilaku Perilaku
Manipulatif
Asertif

04 01

03 02
Perilaku Perilaku
Pasif Agresif

18
#6 Trend

19
Berbagai ulasan baik riset experimen atau teoritis lebih banyak mengarahkan ke
negosiasi menang-menang (win-win). Tracy dan Peterson (dalam Meiyanto & Soedarjo,
1999) dan Jackman (2005) menemukan bahwa pendekatan atau taktik negosiasi integratif
(win-win) menunjukkan hasil yang lebih berguna dibandingkan dengan negosiasi
distributif (win-lose). Negosiasi Integratif direkomendasikan karena memiliki potensi
untuk memperluas alternatif dan meningkatkan hasil kedua belah pihak. Ditemukan pula
bahwa dalam negosiasi integrati ditunjukkan betapa pentingnya hubungan saling percaya
dan saling menghormati yang dibangun atas dasar kemurnian, keterbukaan dan
komitmen bersama.
Kreitner dan Kinicki (2004) menambahkan bahwa berdasarkan
penelitian negosiasi diketahui bahwa ciri-ciri kepribadian dapat
mempengaruhi keberhasilan bernegosiasi. Begitu pula dengan
suasana hati baik dan buruk dapat berdampak positif atau negatif
masing-masing pada rencana-rencana dan hasil-hasil negosiator.
Serta kurang memahami pihak lain membuat negosiasi lintas budaya
lebih sulit daripada negosiasi di dalam negeri.
20
Thank You!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai