Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

“SELF-AWARENESS”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
ALISYA PUTRI YUWONNO
AURELLIA NURISSA
ANDRES ARYA
ADZAN SUKMOAJI
KIFKIE TEZAR AYUBIE
RIFHA PUTRA

SMA NEGERI 2 PONTIANAK


TAHUN PELAJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT , yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Self-Awareness”. Karya Ilmiah ini adalah salah satu
tugas Bahasa Indonesia.

Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan tentang materi yang disajikan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Khususnya kepada
ibu Sri Hartati S.Pd. yang telah memberi pengarahan dan dorongan dalam proses penyusunan
makalah ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan penulis , oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan
saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah
ini.

Akhirnya penulis berharap , semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca atau yang membutuhkannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ………………………….........................................................................

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….......

BAB I PENDAHULUAN …………………………...................................................................

1.1. Latar Belakang …………………………...


1.2. Batasan Masalah …………………………...
1.3. Rumusan Masalah…………………………...
1.4. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI …………………………...


2.1. Definisi Self Awareness…………………………...
2.2. Jenis-jenis Self Awareness…………………………...
2.3. Faktor yang Memengaruhi Self Awareness …………………………...
2.4 Aspek- Aspek Self Awareness
2.5 Tahapan Pembentukan Self Awareness

BAB III PENUTUP …………………………...


5.1.Kesimpulan …………………………...
5.2.Saran …………………………...

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketika berada dalam suatu masalah, kita seringkali bersikap tidak terima dan
menyalahkan orang lain karena tidak mau menyalahkan diri sendiri. Padahal jika kita
mencoba memahami diri sendiri, akan menjadi langkah yang baik dalam membangun
kesadaran diri.

Self-awareness atau kesadaran diri merupakan kemampuan individu untuk bisa


mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari sifat, karakter, emosi,
perasaan, pikiran dan cara adaptasi dengan lingkungan.

Kenapa sih self-awareness menjadi hal yang penting dalam kehidupan kita.
Dengan adanya self-awareness membuat individu bisa mengenali berbagai potensi dalam
dirinya baik kekuatan, kelemahan hingga kepribadian. Olehkarena itu dapat
dimanfaatkan dan dievaluasi sebagai langkah peningkatan kualitas diri. Selain itu,
individu yang memahami dirinya sendiri akan cenderung tidak mudah tersinggung atau
sakit hati ketika diberikan kritik dan saran dari orang lain. Karena individu tersebut sadar
bahwa masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki dan bisa menyaring segala masukan
yang membangun. Fokusnya lebih ke arah perbaikan diri dan membuatnya ingin terus
belajar. Ia akan lebih terbuka sehingga bisa memperluas pola pikirnya. Dengan self-
awareness kita menjadi lebih percaya diri dalam situasi dan kondisi apapun serta
membangun komunikasi efektif dengan orang lain. Individu yang memiliki kesadaran
diri selalu mampu memikirkan terlebih dahulu kata-kata apa yang harusnya diungkapkan
dan diatur terlebih dahulu sebelum diucapkan.

1.2 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis
membahas beberapa pokok pemasalahan perihal upaya untuk lebih memahami diri
sendiri secara utuh, baik dari sifat, karakter, emosi perasaan, pikiran dan cara adaptasi
dengan lingkungan.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat di gunakan untuk menjadi pusat perhatian dan
kejadian adalah:

1. Bagaimana cara membangun self awareness?


2. Manfaat dari self awareness?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyadarkan ke masyarakat bahwa betapa pentingnya self awareness.


2. Untuk menambah wawasan terkait self awareness.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang mampu
memberikan banyak manfaat bagi pembaca. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu serta referensi teori
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi self awareness.

2. Manfaat Praktis
hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman kepada diri pribadi
tentang pentingnya peningkatan self-awareness sebagai upaya untuk mengurangi
perilaku ketidakdisiplinan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Self Awareness

Self awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan seseorang dalam memahami
kesadaran pikiran, perasaan, dan evaluasi diri sehingga dapat mengetahui kekuatan,
kelemahan, dorongan, dan nilai yang terjadi pada dirinya dan orang lain. Individu dengan
self awareness yang baik bisa membaca situasi sosial, memahami orang lain, dan
mengerti harapan orang lain terhadap dirinya sehingga dapat merefleksi diri, mengamati
dan menggali pengalaman, termasuk mengendalikan emosi.

Ahli psikologi menyebut istilah lain dari kesadaran diri dengan nama metakognisi
dan metamood, yaitu kesadaran orang akan proses berpikir dan kesadaran emosinya
sendiri. Proses metakognisi menyebabkan individu dapat mengontrol aktivitas
kognitifnya, sehingga dapat mengarahkannya untuk memilih situasi dan strategi yang
tepat bagi dirinya di masa yang akan datang.

Self awareness atau kesadaran diri merupakan fondasi hampir semua unsur
kecerdasan emosional, langkah awal yang penting untuk memahami diri sendiri dan
untuk berubah. Kesadaran diri adalah salah satu ciri yang unik dan mendasar pada
manusia, yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

Berikut definisi dan pengertian self awareness atau kesadaran diri dari beberapa
sumber buku:

 Menurut Listyowati (2008), self awareness adalah keadaan dimana individu dapat
memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya, yaitu kesadaran mengenai pikiran,
perasaan, dan evaluasi diri. Individu yang memiliki self-awareness yang baik maka
memiliki kemampuan mengontrol diri, yakni mampu membaca situasi sosial dalam
memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya.
 Menurut Koeswara (1987), self awareness adalah sebagai kapasitas yang
memungkinkan manusia mampu mengamati dirinya sendiri maupun membedakan
dirinya dari dunia (orang lain), serta kapasitas yang memungkinkan manusia mampu
menempatkan diri di dalam waktu (masa kini, masa lampau, dan masa depan).
 Menurut Goleman (1996), self awareness adalah kemampuan seseorang untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain
serta perhatian terus menerus terhadap batin seseorang, merefleksi diri, pikiran
mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi.
 Menurut Solso dkk (2007), self awareness adalah kesiapan (awareness) terhadap
peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kognitif yang terdiri dari
memori, pikiran, perasaan dan sensasi fisik.

2.2 Faktor Yang Memengaruhi Self Awareness

Goleman, menyebutkan ada tiga utama dalam kesadaran diri, yaitu:


1) Mengenali emosi: mengenali emosi diri dan pengaruhnya. Orang dengan kecakapan
ini akan:

a. Mengetahui emosi makna yang sedang mereka rasakan dan mengapa terjadi

b. Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan.

c. Mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja.

d. Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan sasaran-


sasaran mereka.

2) Pengakuan diri yang akurat: mengetahui sumber daya batiniah, kemampuan dan
keterbatasan ini. Orang dengan kecakapan ini akan

a. Sadar tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya.

b. Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman, terbuka bagi


umpan balik yang tulus, perspektif baru, mau terus belajar dan mengembangkan
diri.

c. Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan
perspektif yang luas.

3) Kepercayaan diri: kesadaran yang kuat tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri.
Orang dengan kemampuan ini akan :

a. Berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan “keberadaannya”.

b. Berani menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban demi
kebenaran.

2.3 Jenis-jenis Self-Awareness

Jika melansir dari Harvard Business Review, terdapat dua jenis self awareness. Di bawah
ini adalah beberapa penjelasannya:

1. Self-awareness internal

Ini adalah jenis self awareness yang berarti kesadaran diri yang fokus pada bagaimana
cara kamu melihat diri sendiri. Apa yang menjadi passion kamu, apa saja nilai yang
kamu anut, dan bagaimana cara kamu berperan di dalam lingkungan sekitarmu?

Dengan memiliki kesadaran internal semacam itu, kamu akan mendapatkan hidup
yang lebih bahagia. Kepuasan terhadap hal-hal yang kamu lakukan juga lebih mudah
tercapai.
Selain itu, dengan memiliki self awareness internal yang tinggi, akan membuat stress
dan kegelisahan yang kamu rasakan lebih terkontrol.
2. Self-awareness eksternal

Jenis kesadaran diri yang satu ini adalah kebalikan dari self awareness internal.
Dimana ketika kamu memiliki kesadaran diri jenis ini, maka kamu akan lebih bisa
memahami bagaimana orang lain memandangmu. Kesadaran diri ini memiliki
hubungan dengan sikap empati. Jika kamu memiliki self awareness eksternal dengan
baik, kamu akan lebih bisa memahami orang lain.

2.4 Aspek-aspek Self Awareness

Menurut Ahmad (2008), kesadaran diri atau self awareness pada individu terdiri dari
beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

1. Konsep diri (self-concept). Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang
dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu
tentang diri mereka sendiri (karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional).
2. Proses menghargai diri sendiri (self-esteem). Harga diri adalah dasar untuk
membangun hubungan antar manusia yang positif, proses belajar, kreativitas serta
rasa tanggung jawab pribadi. Harga diri merupakan semen yang merekat kepribadian
individu menjadi satu struktur yang positif, utuh, dan efektif. Pada tiap tahapan
kehidupan individu, harga diri inilah yang menentukan tingkat kemampuan mengolah
sumber daya atau potensi yang dibawanya sejak lahir.
3. Identitas diri individu yang berbeda-beda (mutiple selves). Identitas berbeda atau
multiple selves adalah ketika individu melakukan berbagai aktivitas, kepentingan, dan
hubungan sosial. Ketika individu tersebut terlibat dalam suatu hubungan inter-
personal, maka ia memiliki dua konsep diri. Pertama, persepsi mengenai diri sendiri,
dan persepsi tentang orang lain terhadap diri individu itu sendiri. Kedua, identitas
berbeda juga dapat dilihat dari bagaimana individu memandang diri ideal-nya. Yaitu
saat bagian konsep diri memperlihatkan siapa diri individu yang sebenarnya dan
bagian lain memperlihatkan ingin menjadi apa (idealisasi diri). Identitas ini disebut
juga dengan kesadaran diri pribadi dan kesadaran diri publik.

2.5 Tahapan Pembentukan Self Awareness

Menurut Sastrowardoyo (1991), untuk mencapai kesadaran diri yang baik, terdapat
beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

1. Tahap ketidaktahuan. Tahap ini terjadi pada seorang bayi yang belum memiliki
kesadaran diri, atau disebut juga dengan tahap kepolosan.
2. Tahap berontak. Tahap ini identik memperlihatkan permusuhan dan pemberontakan
untuk memperoleh kebebasan dalam usaha membangun inner strength.
Pemberontakan ini adalah wajar sebagai masa transisi yang perlu dialami dalam
pertumbuhan, menghentikan ikatan-ikatan lama untuk masuk ke situasi yang baru
dengan keterikatan yang baru pula.
3. Tahap kesadaran normal akan diri. Dalam tahap ini seseorang dapat melihat
kesalahan-kesalahannya untuk kemudian membuat dan mengambil tindakan yang
bertanggung jawab. Belajar dari pengalaman-pengalaman sadar akan diri disini
dimaksudkan satu kepercayaan yang positif terhadap kemampuan diri. Kesadaran diri
ini memperluas pengendalian manusia atas hidupnya dan tahu bagaimana harus
mengambil keputusan dalam hidupnya.
4. Tahap kesadaran diri yang kreatif. Dalam tahapan ini seseorang mencapai
kesadaran diri yang kreatif mampu melihat kebenaran secara objektif tanpa
disimpangkan oleh perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan subjektifnya. Tahapan
ini bisa diperoleh antara lain melalui aktivitas religius, ilmiah atau dari kegiatan-
kegiatan lain di luar kegiatan-kegiatan yang rutin. Melalui tahapan ini seseorang
mampu melihat hidupnya dari perspektif yang lebih luas, bisa memperoleh inspirasi-
inspirasi dan membuat peta mental yang menunjukkan langkah dan tindakan yang
akan diambilnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis menarik kesimpulan bahwa self
awareness ini sangatlah penting dan harus di miliki oleh setiap orang.

Terkadang banyak orang yang masih bertanya bagaimana untuk cara kita untuk
bekerja dengan passion yang kita mau, atau terkadang remaja yang bingung ingin
melanjutkan jenjang karirnya. Bagi penulis, jawabannya adalah paham diri atau self
awareness.

Maka dari pada itu penulis membuat laporan tugas karya ilmiah ini dengan bertema
“self awareness” karena bagi penulis, sangat lah penting untuk mmebangun self
awareness di dalam diri setiap orang.
DAFTAR PUSAKA

https://www.gramedia.com/best-seller/self-awareness-kesadaran-diri/

https://www.kajianpustaka.com/2020/12/kesadaran-diri-self-awareness.html

https://binus.ac.id/binusian-journey/2022/08/08/self-awareness-untuk-memperbaiki-diri-dan-
memperbaiki-hidup/

https://glints.com/id/lowongan/self-awareness-adalah/

Anda mungkin juga menyukai