Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA Dosen

Pengampu: Ayu Gigih Rizqia, M.Psi., Psikolog

IRA PRASTIWI
21310410060

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
2023
I. IDENTITAS SUBJEK

Nama : A S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 22 tahun
Tempat, tanggal lahir : Magelang, 21 Agustus 2000

Status : Belum Menikah

Alamat : Magelang

Pekerjaan : Karyawan Swasta

II. SETTING

Tempat : Kaktus Coffee Place

Waktu : Pukul 22.00 – 22.11 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 21 Juli 2023

III. TUJUAN

Observasi dan wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kesadaran diri (self awareness) dalam memahami kemampuan diri.

IV. METODE

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur.

Wawancara terstuktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data oleh peneliti atau

pengumpul data bila mereka mengetahui dengan pasti tentang apa yang akan diperoleh,

sehingga dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan

wawancara terstruktur ini, setiap responden diberikan pertanyaan yang sama dan

pengumpul data mencatat setiap jawabannya. Bentuk observasi yang digunakan adalah

observasi sistematik. Menurut Hadi (2002), ciri pokok dari observasi sistematik/

berstruktur adalah kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah di atur


kategorisasinya lebih dulu dan ciri-ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam

kategori-kategori itu. Selain itu, bentuk observasi lain yang digunakan adalah observasi

non partisipan, di mana observer tidak terlibat secara langsung dengan kegiatan

observee (Hadi, 2002). Sedangkan untuk teknik pencatatan observasinya

menggunakan checklist di mana teknik ini digunakan untuk mencatat tingkah laku

objektif yang muncul pada proses observasi sedang berjalan untuk mengetahui ada

atau tidaknya suatu tingkah laku tertentu dalam situasi tertentu.

V. LANDASAN TEORI

a. Pengertian Kesadaran diri (Self- Awareness)

Self Awareness sebagai konsep diri sangat penting artinya, setiap individu dapat

memandang diri dan dunianya, dan tidak hanya berpengaruh terhadap perilakunya,

tetapi juga tingkat kepuasan yang diperoleh dalam hidupnya.

Kesadaran diri adalah keadaan sadar terjaga atau pengetahuan mengenai peristiwa

yang terjadi di luar dan di dalam dirinya, termasuk sadar akan pribadinya dan pemikiran

mengenai pengalamannya. Seseorang akan sadar dengan apa yang ia lakukan dan apa

yang ia katakan, serta apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya. Goleman

mengemukakan kesadaran diri adalah mengetahui apa yang dirasakan oleh dirinya

sendiri. Lebih lanjut Goleman menjelaskan bahwa kesadaran diri adalah kemampuan

untuk merasakan, mengartikulasi, dan merefleksikan keadaan emosional seseorang.

Setiap emosi yang dirasakan dapat dikendalikan dengan merefleksikan terlebih dahulu

peristiwa-peristiwanya.

Seseorang yang memiliki self-awareness akan bertumbuh dengan kemampuan untuk

mengembangkan dirinya. Ia akan memiliki wawasan mengenai bagaimana dirinya (self

concept) yang merupakan hasil dari keyakinan yang ia miliki, baik dari karakteristik

secara fisik, psikologis, maupun sosial dan emosional. Hal ini akan melahirkan

penghargaan atas dirinya sendiri (self esteem) hingga mampu menempatkan diri dalam
berbagai identitas di tengah masyarakat (multiple selves) (Goleman,1996). Sadari diri

dan mampu beradaptasi!

b. Aspek Kesadaran diri (Self- Awareness)

Sedangkan menurut Goleman (1996), terdapat tiga aspek dalam kesadaran diri (self

awareness) yaitu:

1. Kemampuan dalam mengenali emosi serta pengaruh dari emosi tersebut. Individu

dengan kecakapan ini akan mengetahui makna dari emosi yang mereka rasakan serta

mengapa emosi tersebut terjadi, menyadari keterkaitan antara emosi yang dirasakan

dengan apa yang dipikirkan, mengetahui pengaruh emosi mereka terhadap kinerja, serta

mempunyai kesadaran yang dapat dijadikan pedoman untuk nilai-nilai dan tujuan-tujuan

individu.

2. Kemampuan pengakuan diri yang akurat meliputi pengetahuan akan sumber daya

batiniah, kemampuan dan keterbatasan diri. Individu dengan kecakapan ini menyadari

kelebihan dan kelemahan dirinya, menyediakan waktu untuk introspeksi diri, belajar dari

pengalaman, dapat menerima umpan balik maupun perspektif baru, serta mau terus

belajar dan mengembangkan diri. Selain itu individu juga menunjukkan rasa humor serta

bersedia memandang diri dari banyak perspektif.

3. Kemampuan mempercayai diri sendiri dalam arti memiliki kepercayaan diri dan

kesadaran yang kuat terkait harga diri serta kemampuan dirinya. Individu dengan

kecakapan ini berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya sebagai cara untuk

mengungkapkan eksistensi atau keberadaan dirinya, berani mengutarakan pandangan

yang berbeda atau tidak umum dan bersedia berkorban untuk kebenaran, serta tegas

dan mampu membuat keputusan yang tepat walaupun dalam keadaan yang tidak pasti.

c. Indikator-indikator Self Awareness

Menurut Goleman (1996), kesadaran diri atau self awareness pada individu dapat diketahui
melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:

• Mengenali perasaan dan perilaku diri sendiri. Individu mampu mengenali perasaan apa
yang sedang dirasakannya, mengapa perasaan itu muncul, perilaku apa yang
dilakukan, serta dampaknya pada orang lain.
• Mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Individu mampu mengenali atau
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dirinya.
• Mempunyai sikap mandiri. Individu mempunyai sikap mandiri atau tidak bergantung
pada orang lain yang menunjukkan adanya dorongan atau motivasi untuk melakukan
sesuatu yang didasarkan pada keyakinan akan kemampuan diri sendiri.
• Dapat membuat keputusan dengan tepat. Individu mampu membuat atau mengambil
keputusan dengan tepat khususnya yang berkenaan dengan perencanaan karier. •
Terampil dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat, dan keyakinan. Individu
memiliki keberanian dan kesadaran untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
pendapat, maupun keyakinan dirinya sendiri yang mencerminkan nilai-nilainya sendiri. •
Dapat mengevaluasi diri. Individu mampu memeriksa, menilai atau mengoreksi dirinya,
belajar dari pengalaman, serta menerima umpan balik terkait dirinya dari orang lain.

VI. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan-peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. 1 buah Handphone untuk merekam Audio dan wawancara

b. Pulpen

c. Kertas

d. Draft wawancara
VII. PEDOMAN WAWANCARA
No. Aspek Definisi Guide
Operasional
1. Kemampuan Mampu 1. Bagaimana anda
dalam mengenali mengetahui memahami emosi yang
emosi. makna dari emosi sedang anda rasakan?
yang dirasakan
2. Mengapa perasaan
serta mengapa
marah, sedih, kecewa itu
emosi
muncul?
tersebut terjadi,
menyadari 3. Perilaku apa yang
keterkaitan anda lakukan untuk
antara emosi mengatasi perasaan
yang itu?

dirasakan dengan
4. Apa dampak emosi
apa yang
yang anda rasakan
dipikirkan,
pada orang lain?
mengetahui
pengaruh emosi 5. Apa dampak emosi

mereka terhadap terdahap kinerjamu?

kinerja, serta 6. Bagaimana anda


mempunyai meyikapi orang yang
kesadaran yang berkata negatif tentang
dapat dijadikan diri anda?
pedoman untuk
7. Bagaimana anda
nilai nilai dan
mengetahui serta
tujuan
memahami emosi orang
tujuan individu.
lain disekitar anda?

2. Kemampuan Individu dengan 1. Apa 2 kekuatan


pengakuan diri kecakapan ini utama anda?
yang akurat menyadari 2. Apa 2 kelemahan utama
meliputi kelebihan dan anda?
pengetahuan kelemahan 3. Bagaimana anda bisa
akan sumber dirinya, memandang diri
daya menyediakan dalam
batiniah, waktu untuk
kemampuan dan introspeksi diri,
keterbatasan diri. belajar dari

pengalaman, berbagai macam


dapat menerima perspektif?
umpan 4. Bagaimana penapat
balik maupun orang lain tentang anda?
perspektif baru, 5. Bagaimana anda bisa
serta mau terus menerima umpan balik
belajar dari orang lain mengenai
dan siapa diri anda?
mengembangkan 6. Bagaimana anda
diri. Selain itu bisa menempatkan diri
individu (beradaptasi) dalam
juga berbagai identitas di
menunjukkan tengah masyarakat?
rasa humor
serta
bersedia
memandang diri
dari banyak
perspektif.
3. Kemampuan Memiliki 1. Bagaimana anda
mempercayai diri kepercayaan diri bisa membuat suatu
sendiri dan kesadaran keputusan yang
yang kuat terkait penting dalam hidup
harga diri serta anda?
kemampuan
dirinya. Individu 2. Bagaimana anda
berani untuk bisa melakukan
menyuarakan sesuatu
keyakinan dirinya, yang tidak pernah anda
berani lakukan sebelumnya?
mengutarakan
3. Apa yang anda
pandangan yang
lakukan untuk
berbeda atau
memaksimalkan
tidak umum dan
kemampuan anda?
bersedia
berkorban untuk 4. Bagaimana anda bisa
kebenaran, serta berani
tegas dan mampu mengungkapkan
membuat pikiran dan perasaan
keputusan yang anda?
tepat walaupun
5. Apa yang anda
dalam keadaan
lakukan jika tidak ada
yang tidak pasti.
satu
orangpun yang
mendukung keputusan
anda?

6. Bagaimana anda
memandang diri anda?

7. Jika anda adalah


karyawan baru,
bagaimana anda
menyesuaikan diri
terhadap rekan-rekan
kerja anda?

8. Apa yang anda


lakukan jika anda gagal
mencapai sesuatu
yang anda inginkan?

VIII. FORM OBSERVASI

LEMBAR PANDUAN OBSERVASI


Pendidikan Subjek : SMA Usia
Tanggal : 21 Juli 2023 Waktu :
Subjek : 23 tahun Nama
22.00 s/d 22.11 WIB Nama Subjek :
Observer : Ira Prastiwi
AS

Keterangan: √ : Ya - : Tidak
No Indikator Pengertian Ya Pengertian
. Jika “Tidak” /Tdk Jika “Ya”

1. Kemampuan dalam mengenali emosi

a. Mengenali Tidak √ Mengakui


perasaan mampu akan pikiran,
dan
perilaku mengatur / perasaan,
diri sendiri. mengendalik dan
evaluasi diri.
a n perasaan Terampil
diri sendiri.

dalam
mengemuka
ka n apa
yang
dirasakan.

2. Kemampuan pengakuan diri

a. Menyadari Menerima √ Mengetahui


kelebihan segala mana yang
dan situasi bisa dan
kelemahan yang tidak tidak bisa
dirinya. memungkin dilakukan.
ka n untuk
dirinya.

b. Selalu √ Mampu
menyediakan menyalahk melihat
waktu untuk an orang kedalam diri
introspeksi lain atas
diri kegagalan
dimasa lalu.

c. menerima Tidak √ Menerima


umpan balik mampu masukan
maupun menerima dan
perspektif perspektif prespektif
baru orang lain. orang lain
terhadap
dirinya.

3. Kemampuan mempercayai diri sendiri


a. Mempunyai Membutuhk √ Mampu
sikap an validasi membuat
mandiri. terus keputusan
menerus penting
dari orang dengan
lain keyakinan
akan dalam diri.
keputusan
pribadinya.

IX. VERBATIM

Subjek sedang berada di duduk dan bersiap untuk di wawancarai.depat outlet untuk

menyambut setiap pelanggan dan calon pelanggan yang datang.

Keterangan:

A : Kemampuan dalam mengenali


diri sendiri.
emosi.
IR : Interviewer IE : Interviewee
B : Kemampuan pengakuan diri.

C : Kemampuan mempercayai

VERBATIM BARIS KODE


IR: Selamat malam mas, sebelumnya saya mau 1 A1
mengucapkan terima kasih, karena Mas sudah mau 2
bersedia menjadi subjek Saya dalam hal ini. 3
Perkenalkan nama Saya Ira Saya dari Fakultas 4
Psikologi Universitas Proklamasi 45. Em.. boleh 5
perkenalan diri dulu Mas namanya siapa, 6
alamatnya di mana, dan pekerjaannya apa? 7
IE : Oke, em.. sebelumnya perkenalkan nama Saya Agung 8
Sutrisno, untuk pekerjaan Saya itu sendiri adalah 9
sebagai karyawan pabrik di salah satu produsen 10
traktor terbesar di Indonesia. Kemudian untuk domisili 11
saya berdomisili di Magelang.
12
IR : Lumayan jauh juga ya rumahnya. 13
IE : Lumayan sekitar, mungkin dari sini tuh sekitar 50 kiloan.
14
IR : Oh oke oke oke. Em.. Gini Mas saya mau tanya nih
15
kapan terakhir kali Mas ngerasa kesal dan kenapa?
16
IE : Kapan terakhir kali ngerasa kesal dan kenapa ya em..
17
mungkin em.. itu Saya em.. bisa menjawab kapan saya
18
terakhir merasa kesal itu adalah kemarin dan untuk
19
kenapanya, ya karena saya merasa bahwa sesuatu yang
20
memang tidak seharusnya disampaikan atau sesuatu
yang tidak seharusnya keluar em.. dari apa yang 21 A2
sudah dibahas itu keluar ke pihak eksternal gitu, jadi 22
itu menjadi sesuatu hal yang membuat saya 23
seolah-olah saya itu dituduh sebagai seseorang yang 24
em.. apa namanya 25 A3
seseorang yang menjelek-jelekkan sebuah institusi. IR 26 A4
: Oh oke oke oke. terus perilaku apa yang Mas lakukan 27
untuk mengatasi perasaan itu mas? 28
IE : Yang jelas itu Saya berusaha untuk mencerna apa 29
yang dia sampaikan terlebih dahulu kemudian saya em.. 30
mingkin berdiam diri di kamar terlebih dahulu biar em.. lebih 31
tenang, setelah tenang mungkin saya akan ini sih.. berpikir 32 A5
bagaimana cara selanjutnya yang akan saya lakukan
33
dan jika memang sudah mentok ya saya berusaha untuk A6
34
mengistirahatkan diri terlebih dahulu karena nanti em..
35
takutnya akan jadi stres yang berlebihan dan itu juga nggak
36
bagus untuk kesehatan.
37
IR : Wah oke Mas. Terus dampak emosi yang Mas rasakan
38
itu terhadap orang lain itu seperti apa kira-kira?
39
IE : Mungkin untuk dampaknya secara signifikan itu bisa A7
40
dibilang nggak ada ya untuk orang lain, karena itu
41
saya merasa itu adalah masalah saya sendiri
42
bukan masalah orang lain begitu.
43
IR : Oke kalau untuk orang lain lebih nggak ada ya gitu. IE :
44
Iya bisa dibilang nggak ada dampak apa-apa untuk orang A8
45
lain.
46
IR : Oke kalau untuk kinerja Mas sendiri, dampaknya? IE :
47
Nah untuk dampak di kinerja ya itu di tempat kerja itu
48
nggak ada dampak apapun, ya ketika saya merasakan
49
kesedihan em.. ataupun tertekan itu untuk dampaknya
50
sendiri itu bisa dibilang nggak ada ya tetap konsisten di
em.. kinerja itu kemungkinan saya tetap konsisten baik. 51

Kemudian jika saya merasakan sesuatu yang 52

menyenangkan kinerja saya akan lebih meningkat. 53


54
55
IR : Oke Mas tadi kan Mas cerita kalau Mas merasa dituduh 56 A9
menjelekkan suatu institusi ya em.. terus gimana Mas 57
menyikapi orang yang berkata negatif tentang diri 58
mas? 59
IE : Em.. Yang pertama itu yang jelas cara saya 60
menyikapinya yaitu bukan langsung bertemu 61 A10
dengan orang yang menuduh saya, saya coba 62
berusaha untuk bernegosiasi ya dan 63
menyampaikan memang apa yang saya sampaikan 64
itu tidak sepenuhnya bisa dibilang tidak ada niatan 65
sama sekali untuk menjelekkan institusi tersebut dan
66
Saya berusaha koordinasi dengan em..
67
orang-orang yang berada di institusi tersebut dan A11
68
juga saya berkoordinasi dengan dosen saya untuk
69
mencari jalan keluar yang lebih baik itu seperti apa.
70
IR : Oke Mas, terus gimana Mas bisa mengetahui serta
71
memahami emosi yang orang lain rasakan di sekitar
72
Mas?
73
IE : Hmm.. Gampang itu, sebenarnya ketika seseorang
74
emosi itu apalagi orang yang ekspresif ya itu akan
75
sangat terlihat ketika dia marah itu matanya agak
76
memencingkan atau mungkin cara dia memandang
77
sesuatu itu dia cenderung sinis itu bisa dibilang dia
78
sedang emosi seperti itu dan ketika dia senang
79
biasanya cenderung tersenyum dan dia akan
cenderung menyapa terlebih dahulu dan mengajak 80
B1
komunikasi. 81

IR : Oke baik Mas. Em.. kita kan sebagai manusia pasti 82


B2
punya kekurangan dan kelebihan ya Mas, apa dua 83

kekuatan utama yang Mas punya? 84

IE : Dua kekuatan utama mungkin yang dimaksud kelebihan 85

ya? kelebihan utama saya saya merasa kelebihan 86

utama saya itu mudah akrab dengan orang lain dan 87


saya juga mudah bergaul dengan orang lain dan 88
em.. Mungkin selain akrab saya juga tipe orang yang
89
bisa mengontrol emosi saya sendiri.
90
IR : Oke itu tadi kan kekuatan utama ya Mas, saya juga
pengen tahu apa kelemahan utama Mas?
IE : Nah, Untuk kelemahan utama itu seperti Kebanyakan 91 B3
orang dan pada umumnya orang ya salah satu 92
kekurangan em.. salah dua bukan salah satu ya itu 93
adalah saya itu gampang lupa makanya saya kadang 94
ke mana-mana itu bawa buku untuk mencatat 95
informasi informasi yang penting itu yang pertama. 96
Kemudian untuk yang kedua itu saya em.. ini ya apa 97
namanya, em.. yang kedua itu mungkin sebentar saya 98 B4
pikir terlebih dahulu untuk menjawab ini.
99
IR : Oke silakan. 100
IE : Emm mungkn saya ini em.. kadang gampang lelah
101
ketika saya sering bertemu dengan banyak orang gitu.
102
IR : Oh oke, jadi gampang capek gitu ya, terkuras energinya
103
mungkin ya mas?
104
IE : Iya, mungkin kalo orang psikologi itu menyebutnya
105
social batrainya cepat habis gitu, drop.
106
IR : Oh oke, em.. bagaimana Mas bisa memandang diri
107
dalam berbagai macam prespektif ?
108
IE : Kalau memandang diri sendiri terhadap, em.. ka.. kalau B5
109
memandang diri ya itu kalau dari berbagai macam
110
prespektif ya saya juga cukup kesulitan. Mungkin bagi B6
111
saya sendiri perspektif orang lain itu juga terserah
112
mereka bagaimana cara mereka memandang
113
hidup saya, itu terserah mereka. Bagi saya itu yang
114
penting saya tidak menyakiti orang lain ataupun
115
saya merugikan orang lain seperti itu
116
IR : Terus gimana Mas bisa menempatkan diri atau
117
beradaptasi dalam berbagai identitas di tengah
118
masyarakat?
119
IE : Untuk hal yang itu, em.. ini ya di Indonesia sendiri itu
120
punya prinsip yang namanya “dimana bumi dipijak B7
disitu langit dijunjung” ya seperti itu ya saya 121

menyesuaikan dengan apa yang ada dilingkungan 122

tersebut, tapi bukan berarti em.. ketika saya 123

dilingkungan criminal saya akan bertindak criminal, 124


125
tidak berarti seperti itu. Saya tetap em.. berusaha
dengan pendirian saya sebagai em..
orang yang tidak berbuat criminal yang merugikan 126 C1
bagi orang lain, saya akan cenderung lebih berusaha 127
untuk ee menjadi orang yang lebih baik diantara orang 128
lain. 129
IR : Oke mas, sekarang mengenai pengambilan keputusan, 130
pastikan setiap orang itu perlu mengambil suatu 131
keputusan penting untuk hidupnya, nah gimana Mas 132
bisa membuat suatu keputusan yang penting dalam 133
hidup mas? 134
IE : Keputusan yang penting dalam hidup saya ya, itu em.. 135 C2
ketika saya sudah berusaha mantap itu berarti saya 136
sudah mengetahui ya risiko atau konsekuensi 137
yang akan saya dapat dari keputusan saya dan
138
saya ketika memang sudah merasa mantap ya em.. B8
139
akan saya lakukan gitu, yang penting em.. seperti
140
yang diawal tadi ya tidak merugikan orang lain.
141
IR : Kalau misalnya melakukan sesuatu yang sebelumnya
142
Mas belum pernah lakukan itu gimana? C3
143
IE : Belum pernah dilakukan ya? saya mungkin akan
144
mempelajari terlebih dahulu apa yang akan saya
145
lakukan gitu. Ketika saya sudah mempelajari dan
146
saya sudah bisa dan saya sudah memahami saya
147
berusaha untuk melakukan itu. Dan semisal sudah
148
mentok em..
149
terkait itu, saya akan bertanya kepada orang yang
150
lebih ahli disitu.
151
IR : Em oke, gimana cara Mas em.. untuk memaksimalkan
152
kemampuan mas?
153
IE : Untuk memaksimalkan kemampuan itu em.. saya akan
154
terus belajar juga sih itu, karna saya juga punya
155
prinsip kalau belajar dan berubah begitu.
156
IR : Oke, Terus gimana mas bisa berani mengungkapkan
157
pikiran dan perasaan Mas?
158
IE : Gimana saya berani mengungkapkan pikiran dan
159
perasaan ya? Itu saya berani kayak gitu biasanya
160
karena saya percaya dengan orang yang saya temui
atau mungkin
saya percaya dengan orang ini ya seperti dosen 161 B9
saya, saya percaya dengan mereka karena saya 162
merasa mereka itu bisa menjaga rahasia ataupun 163
em.. hal-hal yang saya sampaikan meskipun itu 164
bersifat privasi. 165
IR : Berarti mas lebih fokus orang yang support mas ya? IE : 166 C4
Iya, benar sekali dari pada membuang energi mending 167
saya mengumpulkan energi untuk membuat saya 168
menjadi lebih baik. 169
IR : Terus gimana, em.. apa yang mas lakukan kalau gak 170
ada satu orang pun yang mendukung keputusan mas? IE : 171
Jika keputusan saya itu baik, berarti saya sudah 172
pertimbangkan itu ya, saya akan tetap melakukannya dan C5
173
jika semisal tidak ada yang support ya bagi saya itu
174
tidak masalah.
175
IR : Oke mas, terus gimana mas memandang diri mas? IE :
176
Saya memandang diri saya itu saya juga agak kebingungan
177
ya, bagaimana saya cara memandang saya terhadap diri
178
sendiri itu, mungkin saya merasa diri saya itu orang yang
179
baik, tapi mungkin bagi orang lain saya itu orang yang jahat C6
180
di versi cerita orang lain. Tapi saya tetap berusaha untuk
181
menjadi orang yang baik.
182
IR : Oke, misalnya nih mas, Mas adalah seorang karyawan
183
baru, terus gimana mas menyesuaikan diri terhadap
184
rekan-rekan kerja mas?
185
IE : Mungkin yang pertama itu untuk penyesuaian terhadap
186
rekan kerja ketika jam istirahat ya itu saya mungkin
187
akan cenderung SKSD atau sok kenal sok dekat aja A12
188
untuk membangun report terhadap teman-teman
baru saya 189
190
agar em.. tidak ada kesan negatif dari mereka
terhadap saya. 191
192
IR : Oke terus saya pengen tahu misalkan mas gagal dalam
mencapai sesuatu yang mas inginkan, apa yang mas 193

lakukan? 194
195
IE : Ya, ketika gagal dalan mencapai sesuatu ya gak 196 C7
masalah bagi saya yang penting saya sudah 197
mencoba untuk hal itu dan bisa dicoba lain waktu 198
IR : Oke mas saya rasa udah cukup untuk wawancaranya, 200
informasi yang mas sampaikan udah saya catat dan 201
itu akan saya jadikan laporan untuk syarat UAS saya. 202
Saya ucapkan terima kasih untuk waktu yang sudah 203
diluangkan, semoga mas sukses untuk kedepannya. 204
IE : Amin, terima kasih juga ya mbak ya. 205
IR : Sama-sama mas. 206

X. KATEGORISASI DATA
ASPEK JUMLAH KODING DATA
A. 12 A1 (18) A1: saya terakhir merasa kesal
itu adalah kemarin
Kemampuan
A2 (28)
dalam A2: mencerna apa yang dia
A3 (32) sampaikan terlebih dahulu
mengenali
A4 (33) A3: bagaimana cara selanjutnya
emosi.
yang akan saya lakukan
A5(39)
A4: berusaha untuk
A6(41) mengistirahatkan diri terlebih

A5: dampaknya secara signifikan itu


A7(47)
bisa dibilang nggak ada ya untuk

A8(52) orang lain,

A6: saya merasa itu adalah


A9(60)
masalah saya sendiri bukan

A10 (65) masalah orang lain

A7: dampak di kinerja ya itu di


A11(72)
tempat kerja itu nggak ada
dampak apapun
A12
(188)
A8: jika saya merasakan sesuatu
yang menyenangkan kinerja saya
akan lebih meningkat.

A9: bukan langsung bertemu


dengan orang yang menuduh saya,
saya coba berusaha untuk
bernegosiasi ya dan
menyampaikan,

A10: Saya berusaha koordinasi


dengan em.. orang-orang yang
berada di institusi tersebut dan juga
saya berkoordinasi dengan dosen
saya untuk mencari jalan keluar
A11: Gampang itu sebenarnya
ketika seseorang emosi itu apalagi
orang yang ekspresif

A12: Membangun report


terhadap teman-teman baru
saya

B. 9 B1 (85) B1: mudah akrab dengan orang lain


dan saya juga mudah bergaul
Kemampuan
B2 (87) dengan orang lain, bisa mengontrol
pengakuan emosi saya sendiri
B3 (94)
diri.
B2: bisa mengontrol emosi saya
B4 (101)
sendiri B3: gampang lupa

B5 (112) B4: gampang lelah ketika saya


sering bertemu dengan banyak
B6 (114)
orang

B7(124) B5: terserah mereka bagaimana


cara mereka memandang hidup
B8 (149)
saya

B9 (161) B6: Bagi saya itu yang penting


saya tidak menyakiti orang lain

B7: Saya tetap em.. berusaha


dengan pendirian saya sebagai
em.. orang yang tidak berbuat
criminal yang merugikan bagi
orang lain

B8: bertanya kepada orang yang


lebih ahli

B9: saya percaya dengan orang ini


ya seperti dosen saya, saya
percaya dengan mereka
C. 7 C1(136) C1: saya sudah mengetahui ya
risiko atau konsekuensi yang akan
Kemampuan
C2(145) saya dapat dari keputusan saya
mempercay
C3(153) C2: mempelajari terlebih dahulu
ai diri sendiri
apa yang akan saya lakukan
C4(166)
C3: em.. saya akan terus belajar

C5(173) juga sih itu, karna saya juga punya


prinsip kalau belajar dan berubah
C6(180) begitu.

C7(197) C4: mending saya mengumpulkan


energy untuk membuat saya
menjadi lebih baik

C5: semisal tidak ada yang support


ya bagi saya itu tidak masalah

C6: Tapi saya tetap berusaha


untuk menjadi orang yang baik

C7: yang penting saya sudah


mencoba untuk hal itu dan bisa
dicoba lain waktu.

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikatakan bahwa semua aspek

pada variabel self-awareness, yakni aspek kemampuan dalam mengenali emosi,

kemampuan pengakuan diri, dam Kemampuan mempercayai diri sendiri, telah

terungkap. Hal tersebut terlihat dari 12 kali munculnya aspek kemampuan dalam

mengenali emosi, 9 kali munculnya aspek kemampuan pengakuan diri, 7 kali

munculnya aspek kemampuan mempercayai diri sendiri.

XI. KESIMPULAN OBSERVASI & WAWANCARA

Subjek merupakan karyawan di salah satu perusahaan traktor terbesar di


Indonesia. Subjek memiliki kemampuan dalam menunjukan kesadaran diri dalam

memahami kemampuan diri. Hal itu pada hasil wawancara yakni adanya

mengetahui makna dari emosi yang dirasakan serta mengapa emosi tersebut

terjadi, menyadari keterkaitan antara emosi yang dirasakan dengan apa yang

dipikirkan, yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“saya terakhir merasa kesal itu adalah kemarin”

“mencerna apa yang dia sampaikan terlebih dahulu.”

Hal tersebut didukung hasil observasi yakni kesadaran mengenai pikiran,

perasaan, dan evaluasi diri serta keterampilan dalam mengemukakan apa yang

dirasakan. yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“bagaimana cara selanjutnya yang akan saya lakukan.”

“berusaha untuk mengistirahatkan diri terlebih dahulu.”

“bukan langsung bertemu dengan orang yang menuduh saya, saya

coba berusaha untuk bernegosiasi ya dan menyampaikan.”

Subjek mengetahui pengaruh emosi mereka terhadap kinerja, serta

mempunyai kesadaran yang dapat dijadikan pedoman untuk nilai-nilai dan tujuan

tujuannya. yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“dampaknya secara signifikan itu bisa dibilang nggak ada ya untuk

orang lain.”

“jika saya merasakan sesuatu yang menyenangkan, kinerja saya akan

lebih meningkat.”

“Saya berusaha koordinasi dengan em.. orang-orang yang berada di

institusi tersebut dan juga saya berkoordinasi dengan dosen saya


untuk mencari jalan keluar.”

“Membangun report terhadap teman-teman baru saya.”

Selain itu, hasil wawancara menunjukkan adanya kecakapan ini menyadari

kelebihan dan kelemahan dirinya, yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“mudah akrab dengan orang lain dan saya juga mudah bergaul dengan

orang lain, bisa mengontrol emosi saya sendiri.”

“bisa mengontrol emosi saya sendiri.”

“gampang lupa.”

“gampang lelah ketika saya sering bertemu dengan banyak orang.”

Berdasarkan hasil wawancara juga ditemukan bahwa subjek menyediakan

waktu untuk introspeksi diri, belajar dari pengalaman, dapat menerima umpan balik

dan bersedia memandang diri dari banyak perspektif yang terlihat dari jawaban

subjek berikut ini:

“bertanya kepada orang yang lebih ahli.”

“saya percaya dengan orang ini ya seperti dosen saya, saya percaya

dengan mereka.”

“Bagi saya itu yang penting saya tidak menyakiti orang lain.” “Saya

tetap em.. berusaha dengan pendirian saya sebagai em.. orang yang

tidak berbuat criminal yang merugikan bagi orang lain.”

Subjek Memiliki kepercayaan diri dan kesadaran yang kuat terkait harga diri

serta kemampuan dirinya, yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“semisal tidak ada yang support ya bagi saya itu tidak masalah.”
“mending saya mengumpulkan energi untuk membuat saya menjadi

lebih baik.”

“yang penting saya sudah mencoba untuk hal itu dan bisa dicoba lain

waktu.”

Ia berani untuk menyuarakan keyakinan dirinya, berani mengutarakan

pandangan yang berbeda atau tidak umum. Hal ini terlihat dari hasil wawancara

yang menunjukkan adanya perilaku subjek untuk mengambil keputusan. Hal ini

terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“terserah mereka bagaimana cara mereka memandang hidup saya.”

“Bagi saya itu yang penting saya tidak menyakiti orang lain.” “saya

sudah mengetahui ya risiko atau konsekuensi yang akan saya dapat

dari keputusan saya.”

Selain itu, dari hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek mau terus

belajar dan mengembangkan diri, yang terlihat dari jawaban subjek berikut ini:

“em.. saya akan terus belajar juga sih itu, karna saya juga punya

prinsip kalau belajar dan berubah begitu.”

“Tapi saya tetap berusaha untuk menjadi orang yang

baik.” “mempelajari terlebih dahulu apa yang akan saya

lakukan.”

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa subjek memiliki kesadaran diri

(self-awareness) yang baik dalam memahami kemampuan diri. Hal itu didukung

dengan kemampuan subjek dalam mengenali emosi. Subjek juga memiliki

kemampuan untuk sadar dengan apa yang ia lakukan dan apa yang ia katakan,
serta apa yang harus ia lakukan dalam kehidupannya.

Subjek Memiliki kepercayaan diri dan kesadaran yang kuat terkait harga diri

serta kemampuan dirinya. Hal ini akan melahirkan penghargaan atas dirinya

sendiri (self-esteem) hingga mampu menempatkan diri dalam berbagai identitas di

tengah masyarakat (multiple selves) (Goleman,1996).

Subjek juga memiliki kemampuan mengontrol emosi yang baik, ia mencoba

untuk mengkomunikasikan tuduhan yang orang lain berikan padanya. Seseorang

yang memiliki self-awareness yang baik akan menjadi individu yang memiliki

kemampuan untuk dapat mengendalikan dirinya atau self-control

(Robichaux,2019).

Subjek juga dapat menerima umpan balik maupun perspektif baru, serta mau terus

belajar dan mengembangkan diri.

DAFTAR PUSTAKA

Goleman, Daniel. (1996). Emotional Intelligence Why it Can Matter More Than IQ. New

York: Bantam Books.

Hadi, S. (2002). Metodologi Riset. Yogyakarta: Andi Ofset

Robichaux, Alexi. 2019. Better Up : “From Self-Awareness to Self Control : A Powerful

Leadership Technique”, diakses dari https://www.betterup.com/en-us/resources/from

self-awareness-to-self-control-a-powerful-leadership-technique, diakses pada 25 Juli

2023.

LINK GDRIVE (Rekaman)

https://drive.google.com/drive/folders/10oMIt_IjeL46Q5hAAg2cMIdVySDbmrsS

Anda mungkin juga menyukai