Anda di halaman 1dari 2

5 NASIHAT UNTUKMU YANG SERING BERLINDUNG DI BALIK KATA ‘KHILAF’

Ini bukanlah sikap yang bijak, lho

Ungkapan pepatah tak ada gading yang tak retak mungkin sudah akrab di telinga. Sebagaimana yang kita tahu,
ungkapan ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun orang yang sempurna. Sebenar dan sebijak apa pun kita, dalam
hidup pasti pernah melakukan kesalahan, baik itu disengaja maupun tidak.
Namun sayangnya, banyak orang yang menganggap kesalahan sebagai sesuatu yang wajar. Alih-alih bertanggung jawab
atas apa yang telah diperbuat, yang ada mereka justru berlindung di balik kata "khilaf". Jika kamu termasuk orang yang
seperti itu, berikut lima nasihat yang layak kamu resapi.
1. Kesalahan sudah sepatutnya diakui dan dipertanggungjawabkan
Sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan, kita pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidup. Baik kesalahan
yang kamu lakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Entah itu bentuk kesalahan yang bersifat kecil maupun yang
bersifat besar.
Sayangnya, masih cukup banyak orang yang berlindung di balik kata "khilaf" atas kesalahan yang telah diperbuat.
Padahal sikap yang demikian ini tidak bisa dibenarkan, lho. Bagaimanapun juga, kesalahan yang telah diperbuat sudah
seharusnya diakui dan dipertanggungjawabkan.
2. Berlindung di balik kata "khilaf" bukan sikap yang bijak
Tentu kita sudah terlampau sering mendengar sebaris kata singkat ini. Ketika tengah berbuat kesalahan atau larut dalam
perilaku-perilaku buruk yang tidak dibenarkan oleh aturan, dengan ringannya lidah mengucapkan bahwa semua itu tidak
terlepas dari kekhilafan.
Namun tahukah kamu? berlindung di balik kata khilaf ternyata bukan sikap yang bijak, lho. Secara tidak langsung kamu
sama saja membenarkan perilaku buruk yang telah diperbuat. Padahal yang namanya kesalahan tetaplah kesalahan.
Tidak ada alasan untuk mengelak darinya.
3. Menyembunyikan kesalahan di balik kata "khilaf" menunjukkan bahwa kamu seorang pengecut
Pernahkah kamu berbuat kesalahan namun malu untuk mengakuinya? Sepertinya fenomena macam ini sudah sering
kita jumpai di lingkungan sekitar. Alih-alih mengakui, banyak orang justru beranggapan bahwa kesalahan yang dilakukan
adalah sesuatu yang lumrah dan bentuk dari ketidaksengajaan.
Jika ini terjadi hanya sekali mungkin masih bisa dimaklumi. Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana jika perilaku yang
demikian terus diulangi sepanjang waktu? Jika kamu termasuk orang yang seperti itu, ketahuilah bahwa
menyembunyikan kesalahan di balik kata "khilaf" menunjukkan kamu seorang pengecut.
4. Kamu tidak ingin dipandang sebagai manusia yang tidak berintegritas, kan?
Kata "khilaf" mungkin sudah dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Jika ini terjadi hanya sekali atau dua kali mungkin
orang-orang sekitar masih bisa memaklumi. Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana jika "khilaf" itu kamu ucapkan
terus menerus sehabis melakukan kesalahan.
Perlu diketahui, mungkin pada awalnya orang-orang di sekitar masih bisa memberikan toleransi. Jika perilaku seperti ini
terus dilakukan secara berulang, sudah pasti yang menerima akibatnya adalah dirimu sendiri. Kamu dipandang sebagai
manusia yang tidak berintegritas.
5. Khilaf yang dilakukan berkali-kali justru menimbulkan catatan buruk bagi diri sendiri
Memang tidak dapat dimungkiri jika baik buruk seseorang tergantung bagaimana ia dalam bersikap dan bertingkah laku.
Ketika berbuat kesalahan, alangkah lebih baik kamu berani mempertanggungjawabkannya. Bukan malah lari dan
menghindar.
Namun demikian, pandangan dari orang-orang sekitar ini bisa berubah karena perilaku buruk yang masih kamu
pertahankan. Meskipun terlihat sepele, tapi berlindung di balik kata "khilaf" tidak akan banyak membantumu. Apa yang
terjadi justru sebaliknya. Khilaf yang dilakukan berkali-kali justru menimbulkan catatan buruk bagi diri sendiri.
Kesalahan adalah hal yang lumrah dilakukan banyak orang. Meskipun begitu, kesalahan tetap tidak dapat dibenarkan.
Jika kamu termasuk orang yang sering berlindung di balik kata khilaf, resapi lima nasihat di atas, ya!
Sumber : https://www.idntimes.com/life/inspiration/mutia-zahra-4/nasihat-untuk-orang-sering-berlindung-di-balik-
kata-khilaf-c1c2?page=all

Anda mungkin juga menyukai