Categories:
by Rona Binham
Takut berbicara di muka umum adalah fenomena yang tidak asing di kalangan masyarakat luas.
Jika Anda merasa bahwa saat ini Anda masih takut berbicara di muka umum, Anda tidak usah
khawatir, karena banyak sekali di dunia yang mengalami hal yang sama dengan Anda.
1. Takut Gagal.
Perasaan takut gagal ini lumrah dialami oleh orang yang baru belajar public speaking. Takut
gagal itu sendiri lebih disebabkan pikiran negatif dan penilaian terhadap diri sendiri yang terlalu
rendah. Orang seperti ini adalah tipe orang yang kalah, sehingga pikirannya selalu dihantui
dengan kegagalan-kegagalan.
Merasa diri tidak mampu untuk melakukan hal tersebut. Tidak percaya diri ini diakibatkan
karena seseorang sering memandang rendah diri sendiri. Selain itu bisa juga dikarenakan tidak
mengenal diri secara baik, dan keterbatasan wawasan yang dimiliki.
3. Traumatis
Traumatis adalah keadaan di mana seseorang merasa takut melakukan suatu hal pernah
mencekam atu kejadian buruk di masa lalu. Kaitannya berbicara di muka umum, bisa saja
traumatis ini diakibatkan karena seseorang pernah punya pengalaman buruk sebelumnya. Setiap
orang bisa saja mengalami hal ini, dimana pada waktu tertentu dia pernah dipermalukan atau
pernah mengalami kegagalan saat berbicara di muka umum.
4. Takut Salah
Orang yang takut salah, pada umumnya dikarenakan karena penguasaan materi atau bahan yang
masih kurang, atau bisa juga karena kurangnya rasa percaya diri. Orang takut salah bisa juga
dikarenakan pikiran yang terlalu perfeksionis, sehingga ketika ia mau tampil di muka umum, ia
akut tidak bisa menampilkan performa yang terbaik.
Namanya berbicara di muka umum, pasti akan melibatkan orang lain dan setaip orang itu punya
hak untuk menilai penampilan seseorang saat berbicara di muka umum. Karena audiens itu
beragam, maka beragam pula penilaian yang akan muncul. Ketiak tampil baik, maka
kemungkinan akan dinilai baik, sebaliknya ketika tampil buruk, maka kecenderungan dinilai
buruk juga semakin besar. Hal inilah yang kemudian membuat pikiran seseorang menjadi sedikit
paranoid, orang cenderung berpikir penilian buruk yang akan didapat, dari pada berpikir tentang
penilaian positif yang akan diterima.
6. Kurang persiapan
Kurang persiapan juga salah satu faktor yang menyebabkan seseorang takut berbicara di muka
umum. Ketika seseorang menyadari dirinya kurang persiapan, maka ia tahu konsekuaensi yang
akan di dapat dan prediksi hasil yang akan diperoleh. Sehingga hal ini memunculkan sebuah
ketakutan, kalau-kalau apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi.
1. Lakukan Afirmasi
Melakukan afirmasi, sepertinya adalah kegiatan sepele yang tidak memberikan kontribusi nyata
pada keberanian seseorang. Tapi kenyataannya tidak demikian. Kalau benar-benar dilakukan,
reaksinya akan begitu luar biasa. Saya sudah membuktikan hal ini, kalau Anda tidak percaya
silahkan Anda coba. Caranya sangat sederhana, sambil menepuk dada, katakan pada diri Anda
sendiri, seperti:
Ketika rasa takut melanda, biasanya diri Anda akan teras cemas, gugup, nafas tidak teratur dan
keringat dingin keluar dari kulit. Jika hal ini terjadi maka, langkah yang harus Anda lakukan
adalah mengatur perasaan Anda. Caranya aturlah nafas Anda, tarik nafas, secara penuh,
kemudian hembuskan pelan-pelan. Sambil melakukan hal itu, konsentrasikan pikiran pada hal-
hal yang positif, dengan begitu Anda akan lebih tenang.
Hal in sebenarnya adalah faktor teknis yang memang harus dilakukan oleh pembicara. Untuk
meredam rasa takut, satu lagi yang bisa Anda lakukan adalah lakukan persiapan dengan baik. Ini
akan sangat menolong Anda, melawan rasa takut. Semakin Anda siap, maka rasa takut akan
semakin kecil, meskipun belum bisa hilang sama sekali. Jadi persiapkanlah semua hal yang Anda
butuhkan dari segi materi, pengenalan audien, pengenalan tata ruang, penggunaan alat bantu dan
lain-lain.
4. Lakukanlah Tindakan
Keberanian berarti melakukan tindakan, walaupun kita merasa takut. Ketakutan Anda mungkin
tidak akan hilang, tetapi Anda bisa belajar mengatasi ketakutan. Salah satu cara yang menurut
saya sangat efektif adalah dengan cara pergi dan hadapi ketakutan tersebut. Logikanya
bagaimana mungkin Anda bisa mengumpulkan keberanian untuk berbicara di muka umum, jika
tidak pernah bicara di muka umum? Bagaimana caranya belajar menghadapi penolakan kalau
Anda tidak pernah merasakan penolakan? Bagaimana bisa belajar menghadapi rasa malu, jika
Anda tidak pernah dipermalukan? Kunci utamanya hanya satu yaitu, melakukan tindakan. Jadi
jika rasa takut di muka umum itu menyerang, maka pergilah dan lawan rasa takut itu dengan
Anda berbicara di depan umum.
Ketika Anda masih memiliki rasa takut saat di depan audiens, usahakan kurangi melakukan
kontak mata secara langsung. Tapi Anda juga tidak boleh membuang pandangan dari audien,
karena itu akan membuat audiens marasa tidak Anda perhatikan. Untuk menyiasti hal ini,
usahakan pandangan Anda tetap menyebar, kesamping kanan, kiri, dan ke depan. Kalau belum
berani melakukan kontaks mata secara langsung dengan audien, pandanglah bagian pelipis ke
atas. Setelah hal ini bisa Anda lewati silahkan selanjutnya lakukan kontak mata dan interaksi
yang aktif dengan audiens.
utive Corner
Post on 05-Jul-12
by Agus Gunawan
Tahun demi tahun ajaran berjalan dan nilai matematika Amir tidak pernah lebih dari 7, kejadian
ini berlangsung hingga tamat perguruan tinggi. Setelah lulus Amir sangat beruntung karena
diminta oleh perusahaan asing untuk menduduki posisi sales dengan gaji dan komisi yang sangat
besar. Hal ini terjadi karena Amir memang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang sangat
baik.
Hingga suatu saat Amir mendapatkan order yang sangat besar. Order tersebut mengharuskan
dirinya menghitung dengan teliti potongan harga yang akan diberikan, karena akan ada banyak
biaya yang dibebankan. Karena "ketidak sukaannya dengan matematika" maka Amir tanpa sadar
telah melakukan kesalahan yang fatal dalam perhitungan, sehingga perusahaan rugi Milyaran
Rupiah. Dalam hitungan hari Amir segera dirumahkan oleh atasannya. Maka hilanglah
kesempatan Amir untuk mendapatkan penghasilan dan komisi penjualan yang besar, padahal ia
sudah memesan tiket liburan untuk seluruh anggota keluarganya. Jadi Amir gagal dalam karir
pekerjaannya karena memiliki persepsi yang tidak mendukung tujuannya sekarang, yakni
menjadi kaya di waktu muda.
Bagi kita yang melihat dari sudut pandang orang ke 3, persepsi Amir terhadap matematika
adalah suatu hal yang konyol. Amir sebagai pelaku tetap tidak menyadari bahwa dirinya
dibelenggu oleh persepsi tersebut hingga sekarang. Bayangkan Amir bahkan beberapa kali
mengalami kegagalan yang sama di pekerjaan barunya dan sekali lagi ia tidak tahu bahwa
dirinya terbelenggu oleh persepsi yang tidak menguntungkan.
Dalam public speaking ada banyak mental block yang dapat menjadi penghalang keberhasilan
proses pembelajaran Anda! Contoh dari mental block atau persepsi yang tidak mendukung
adalah :
Berikut saya akan bagikan beberapa tips singkat, untuk mengatasi mental block tersebut.
Carilah wadah atau komunitas untuk anda dapat berlatih, bila tidak ada lakukan di depan cermin
Carilah bahan untuk berbicara dalam 15 menit, sesuai dengan yang anda suka atau kuasai
Tulislah ulang bahan tersebut sebelum anda bicara, bila perlu sertakan coretan coretan atau
gambar-gambar dalam catatan tersebut
Bacalah dan renungkan terlebih dahulu apa yang ditulis, serta bayangkan bagaimana anda
membawakannya dengan baik
Praktek kenapa yang telah anda persiapkan dengan baik. Bila membutuhkan catatan, tulislah
dalam beberapa point pokok saja, dan pastikan masing-masing point adalah kalimat pendek
sekitar 7 kata
Selama berbicara amati juga perasaan yang muncul secara sekilas saja
Usai bicara tulislah perasaan-perasaan yang muncul tersebut
Carilah waktu untuk merenungkan perasaan-perasaan yang muncul dan telah anda tulis
tersebut. Pikirkan baik-baik apa saja yang mungkin menyebabkan anda menjadi seperti itu
Berdoalah dengan tenang dan penuhi hati anda dengan rasa cinta
Dalam keadaan yang tenang dan diliputi rasa cinta, maafkan dan ampuni setiap kejadian atau
orang-orang di masa lalu, yang mungkin tanpa sengaja turut andil. Memaafkan dan menerima
dengan tulus ikhlas akan membuat anda menjadi lebih berkualitas
Tuangkan dalam tulisan apa yang anda telah ucapkan dalam doa tadi
Persiapkan dan pelajari kembali materi anda, lakukan seperti cara di atas, dan cobalah untuk
berbicara lagi didepan orang lain
Latihlah beberapa bagian dari materi yang anda rasa agak sulit disampaikan
Selamat mencoba dan ucapkan syukur kepada Tuhan untuk setiap kemajuan yang anda dapat.
Kita akan segera bertemu kembali pada materi berikutnya ! Sukses buat
Anda !
Regards,
Agus Gunawan
Professional Trainer & Coach
Master Trainer
Agus Gunawan adalah seorang Professional Trainer dan Coach, yang mengkhususkan dirinya
dalam memberikan pelatihan bisnis untuk berbagai kalangan terutama saat mereka berbicara di
depan umum dan membawakan presentasi dengan luar biasa. Mr. Agus Gunawan telah
berpengalaman bicara di depan ribuan orang sekaligus dalam berbagai seminar tingkat Nasional
dan juga di hadapan berbagai perusahaan ternama.
Sebagai bagian dari pelayanan kami kepada anda, JobsDB.com selalu berupaya
menyediakan berbagai informasi mengenai dunia kerja, tips kepemimpinan, info karir
dan tentunya puluhan ribu lowongan kerja terbaru. Besar harapan artikel diatas
bermanfaat bagi anda
Other Articles
More
bicara » Cara Mengatasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum
1. Atur nafas sampai merasa tenang. yaitu sebelum memulai berbicara didepan umum, pastikan
bahwa rasa grogi kita hilang atau tidak nampak, dengan cara mengatur pernafasan setenang
mungkin. Jangan memulai pembicaraan dengan kondisi yang masih grogi, hal ini bisa
menimbulkan kesalahan ucapan atau bisa membuat kita salah tingkah.
2. Buat jeda beberapa saat sebelum memulai pidato. Buatlah jeda antara sekitar 1 menit sebelum
memulai pidato atau pembicaraan, pastikan persiapan-persiapan sudah lengkap dan rasa PD
sudah muncul.
3. Yakini bahwa tanda-tanda kecemasan fisik itu tak terlihat. Pastikan bahwa kecemasan atau
gerak tubuh yang menunjukan bahwa kita dalam keadaan gugup tidak terlihat oleh audiens, hal
ini akan mempengaruhi audiens, dan audiens akan mengira bahwa kita telah siap sepenuhnya.
4. Jangan biarkan hadiri mengetahui kegugupan Anda, apalagi meminta maaf untuknya. Jangan
sekali-kali meminta maaf atas kegugupan, kesalahan tingkah, atau kecemasan kita. Hal ini justru
akan membuat audiens menganggap kita tidak profesional, dan berstatus biasa, juga
menganggap kita tidak berwawasan luas
5. Buatlah persiapan matang sebelum tampil. Hal ini berkaitan dengan persiapan seperti catatan
kecil untuk membantu kita dalam berpidato, dan pastikan sound sistem berjalan dengan baik.
6. Terimalah ketidaksempurnaan. Kita harus tampil Percaya Diri, pastikan bahwa kita bisa
berbicara di depan umum, jangan menghiraukan tentang ketidak sempurnaan kita, hal ini justru
akan membuat rasa PD kita semakin menurun.
7. Jangan terbebani oleh penampilan, fokuslah pada komunikasi. Dalam berbicara komunikasi
adalah hal utama, oleh karena itu kita harus mengedepankan komunikasi kita dengan audiens,
pastikan komunikasi kita berjalan dengan lancar, Jangan terbebankan oleh penampilan.
8. Jangan membebani pikiran dengan berusaha menghafal isi pidato. Ini merupakan kebiasaan
yang sering dilakukan. Jangan menghapal keseluruhan isi pidato, kita hanya dituntut membaca
sekilasa dan memahami bahan pidato, jika kita menghafal, justru malah membebani pikiran
kita,, dan kita terlihat terlalu mengacu pada teks.
9. Gunakan alat-alat bantu untuk mengalihkan kecemasan. Untuk menghilangkan kecemasan
yang nampak, alihkan dengan alat-alat disekitar anda, misal dengan microfone, sapu tangan,
kertas catatan, dll, buat audiens tidak melihat tanda-tanda kecemasan kita.
10. Bayangkan diri Anda tengah memberikan pidato yang bagus dan kuat. Kita harus berfikiran
bahwa apa yang kita sampaikan adalah suatu informasi yang bagus dan berkualitas, hal ini dapat
membantu meningkatkan rasa percaya diri kita.
Sobat sedang membaca artikel tentang Cara Mengatasi Ketakutan Berbicara di Depan
Umum. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun
jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya. Terima Kasih...
Motivasi
by Rona Binham
Berbicara di depan umum sering kali menjadi momok bagi banyak orang. Mereka bilang
berbicara di depan umum itu adalah hal yang sulit dan hanya bisa di lakukan dengan baik oleh
orang yang mempunyai bakat lenguistik yang tinggi. Apakah anggapan itu benar?
Terlepas dari benar dan tidaknya anggapan tersebut, yang perlu anda ketahui adalah tidak ada
yang sulit jika anda mau belajar dan mencoba. Sulit itu hanya berlaku bagi mereka yang tidak
mau belajar dan mencoba. Sekarang coba tanyakan pada diri anda, apa yang membuat anda
merasa sulit berbicara di depan umum?
Sekarang coba anda jawab pertanyaan berikut untuk bisa menjawab pertanyaan di atas dengan
tepat!
Apakah anda selalu merasa tidak percaya diri dengan kemampuan anda?
Apakah anda takut di ketawain atau di ejek saat anda tampil di depan?
Jika jawaban anda “YA” maka berbahagialah anda bisa menemukan artikel ini. Dalam artikel ini
saya akan mencoba memberikan solusi bagi anda terkait dengan bagaimana berbicara di depan
umum secara lebih percaya diri.
Sebenarnya cara yang akan saya beritahukan kepada anda bukan cara baru dan juga bukan cara
yang instan, karena menurut saya untuk bisa berbicara di depan umum dengan baik di butuhkan
sebuah proses. Hanya ada beberapa yang ingin saya sampaikan. Diantaranya adalah sebagai
berikut:
Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengetahuan anda terhadap dunia.
Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa di jangkau
dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga
mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan
memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan
kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan
umum.
Apa yang sudah anda pelajari harus dipraktekkan. Dari itu anda membutuhkan sarana untuk
mengekspresikan diri untuk meningkatkan kemampuan berbicara anda. Sarana-sarana tersebut
sebenarnya sangat banyak. Di sekolahan atau kampus diskusi kelompok atau kegiatan organisasi
sekolah bisa di jadikan sarana untuk melatih kemampuan tersebut. Jika anda sebagai anggota
masyarakat, anda bisa berlatih melalui organisasi masyarakat yang ada. Manfaatkan sarana
tersebut semaksimal mungkin
3) Berani mencoba
Keberanian akan menjadi titik akhir dari keberhasilan anda dalam meningkatkan kemampuan
berbicara di depan umum. Apa yang sudah anda upayakan sebelumnya akan sia-sia saja jika
anda tidak berani untuk mencoba. Jangan pernah takut untuk di nilai oleh orang lain, karena
dengan penilaian dari orang lain, akan semakin memacu anda untuk menampilkan yang terbaik.
Saya yakin tidak ada orang yang mau dinilai buruk oleh orang lain, tapi percayalah sesuatu yang
baik akan di mulai dari hal buruk.
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya cara di atas bukan cara instan, karena menurut saya
memang tidak ada cara yang instan untuk mencapai keberhasilan. Yang terpenting hanya satu
“Action”. Mulai detik ini mulailah untuk menyempatkan waktu membuka menambah wawasan
dengan banyak membaca, aktif di organisasi sekolah, masyarakat dan forum diskusi serta jangan
takut-takut untuk mencoba.
by Rona Binham
Mengucapkan eh….adalah salah satu dari kebiasaan buruk yang sering kali menjadi pengganggu
saat kita sedang berbicara di depan umum.
Saya pribadi dulu sering mengucapkan kata-kata seperti itu, tapi lama kelamaan saya tahu bahwa
kata seperti sangat mengganggu, bahkan hal itu bisa menurunkan kredibilitas kita sebagai
seorang pembicara. AKhirnya saya pun belajar bagaimana saya bisa mengurangi kata-kata
pengganggu tersebut seminim mungkin bahkan saya berusaha menghilangkan kata-kata itu saat
saya berbicara di depan umum.
Sering kali kita tidak menyadari bahwa kata eh… itu sering terucap saat berbicara di depan
umum. Bahkan kalau dihitung jumlahnya sangat banyak. Saya punya sedikit cerita yang cukup
lucu, dulu saya punya teman yang kalau gurunya menjelaskan di depan kelas, dia bukannya
mendengarkan tapi malah menghitung jumlah kata eh… yang diucapkan guru dari awal
mengajar sampai selesai. Setelah selesai dia menceritakan jumlah kata eh… yang diucapkan
guru tersebut kepada teman-temannya. Dan saat itu, guru tersebut benar-benar menjadi bahan
tertawaan yang cukup menggelikan.
Dulu saya belum memahami bahwa kata-kata itu mengganggu. Tapi sekarang saya sangat sadar
bahwa kata itu, benar-benar sangat mengganggu jika dikatakan secara berlebihan saat kita
berbicara di depan umum. Dan ini adalah salah satu masalah yang sering saya jumpai saat
mendengarkan orang lain berbicara di depan umum. Masalah-masalah seperti ini, bukan hanya
dilakukan oleh para pembicara pemula saja, tetapi pembicara yang sudah pengalaman pun masih
ada beberapa yang sering mengucapkan kata eh… secara berlebihan.
Eh….Apa Masalahnya?
Masalahnya sederhana jika diucapkan secara berlebihan ini benar-benar sangat mengganggu apa
yang diterima oleh audiens, bahkan ini bisa menurunkan kredibilitas kita sebagai seorang
pembicara.
Bagaimana Mengurangi Kebiasaan Mengucapkan eh… pada Pidato atau presentasi Anda?
Sebelum Anda belajar bagaimana mengurangi kebiasaan ini, maka langkah awal yang harus
Anda lakukan adalah mengetahui seberapa sering Anda mengucapkan kata eh… saat berbicara.
Ada tiga hal yang bisa Anda lakukan
Pertama, mintalah umpan balik dari orang lain. Luangkan waktu Anda untuk berlatih di depan
orang lain, dan mintalah orang lain tersebut menghitung jumlah eh yang Anda ucapkan. Bukan
hanya itu saja, akan lebih baik jika Anda meminta mereka untuk menanggapi secara jujur tentang
dampak yang mereka rasakan dengan kata eh… yang sering kita ucapkan.
Kedua, rekam suara Anda. Ini adalah cara yang menurut saya cukup baik, dengan cara ini Anda
bisa menghitung sendiri jumlah kata eh… yang Anda ucapkan dan seberapa besar dampak
penggunaan kata tersebut untuk diri Anda sebagai pendengar
Tiga, rekam dengan video. Kalau Anda ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, Anda juga bisa
menggunakan perekam video. Dengan begini, selain mendengar kata verbal yang Anda
ucapkan, Anda juga bisa melihat ekspresi wajah dan mata ketika mengucapkan kata eh…
Setelah Anda menemukan diri Anda masih sering mengucapkan kata eh…langkah selanjutnya
Anda harus terus berlatih, hingga Anda bisa meminimalisir penggunaan kata eh…ketika sedang
berbicara
Saya sering kali melakukan penilaian terhadap diri saya sendiri. Pada saat saya memiliki
persiapan yang sangat baik, maka kata eh,,,bisa saya minimalkan dengan baik, namun pada saat
saya kurang persiapan, maka sering kali kata eh…ini terucap dari mulut saya. Dari hal ini saya
menyimpulkan dengan melakukan persiapan yang matang, termasuk dalam penguasaan materi
hal itu bisa mengurangi pengucapan kata eh…saat berbicara di depan umum.
Sering kali ketika berbicara, tempo bicara kita begitu cepat, sehingga ini membuat kita sulit
mengendalikan apa yang akan kita sampaikan. Dan hal ini sering kali membuat kita terjebak
dalam keadaan di mana kita sering mengucapkan kata eh…yang tidak kita sadari. Untuk itulah
sebagai pembicara yang baik, jangan tergoda untuk berbicara dengan cepat. Bicaralah dengan
tempo yang tepat.
4. Gunakanlah jeda
Ini adalah cara yang cukup efektif dan sering kali saya gunakan juga saat berbicara di depan
publik. Penggunaan teknik jeda yang tepat, akan membuat penampilan kita lebih elegan di
hadapan audiens. Dan Jeda juga sangat efektif untuk menghilangkan kata eh…. Rasionalnya
begini ketika Anda akan mengatakan kata eh… maka Anda ganti dengan diam. Awalnya ini
memang akan sulit, tapi setelah Anda melakukan beberapa kali, ini benar-benar akan membuat
Anda mampu meminimalisir penggunaan kata eh…saat berbicara di depan umum.
Demikianlah beberapa strategi yang bida Anda gunakan untuk mengurangi kebiasaan
mengucapkan kata eh…saat berbicara di depan publik. Mungkin Anda punya pendapat lain?
kalau Anda punya pendapat lain silahkan berikan komentar Anda melalui kotak kementar.
Semoga bermanfaat
23
by Rona Binham
Saya yakin Anda tidak mau menanggung resiko kegagalan dalam presentasi Anda. Karena
kegagalan presentasi yang Anda sampaikan bisa jadi akan cukup berdampak bagi diri Anda,
minimal akan menurunkan kredibilatas Anda dihadapan orang lain. Untuk itu saya sangat
menyarankan untuk melakukan latihan secara intensif sebelum melakukan presentasi.
Manfaat latihan
Secara lebih rinci ada beberapa manfaat latihan sebelum melakukan presentasi.
Semakin banyak latihan maka penguasaan materi Anda akan semakin matang. Perlu kita tahu
materi ini adalah salah satu nyawa dalam presentasi. Kalau Anda tidak menguasai materi dengan
baik, maka harapan untuk menampilkan presentasi yang efektif dan menarik akan sulit tercapai.
Dari itu perbanyaklah latihan, dengan begitu penguasaan materi Anda akan semakin baik,
presentasi yang akan Anda sampaikan akan berjalan dengan baik.
Setiap presentasi punya batasan waktu bisa 20 menit, 30 menit atau satu jam bahkan lebih.
Sering kali terjadi materi di sampaikan terlalu banyak sehingga sebelum materi tersampaikan
semuanya waktu sudah habis. Atau ada juga yang sebelum waktu habis kita sudah selesai.
Mungkin ini jauh lebih baik dari pada yang tidak tersampaikan. Tapi akan jauh lebih baik lagi
jika materi yang kita sampaikan pas dengan waktu. Karena itulah latihan bisa kita jadikan sarana
untuk menyesuaikan materi dengan waktu, kalau terlalu banyak Anda bisa menguranginya, kalau
kurang Anda bisa menambahnya.
Setiap sesi presentasi itu unik. Di sinilah peran latihan akan membantu kita menemukan cara
terbaik dalam menyampaikan presentasi. Bagaimana cara berdiri, cara berbicara, penggunaan
jeda, mimik wajah sudah kita sesuaikan sedemikian rupa, sehingga pas pelaksanaan nanti kita
tahu betul cara terbaik dalam menyampaikan presentasi di hadapan audiens.
Presentasi adalah pertunjukkan. Itulah satu kalimat yang yakini, sebagai pemicu motivasi kita
untuk selalu memberikan penampilan terbaik dalam setiap sesi presentasi. Namun terkadang apa
yang sudah kita pelajari, dan sudah kita siapkan hilang begitu saja saat berada di depan audiens.
Pemicu utama hal itu adalah mental kita yang tidak kuat dan menurunnya rasa percaya.
Sedangkan kita tahu mental dan percaya diri itu akan semakin kuat apabila kita benar-benar siap
dalam segala hal. Dengan latihan yang intensif kita telah berusaha sebaik mungkin
mempersiapkan presentasi terbaik. Segala hal-hal yang akan merusak presentasi sudah kita
perhitungkan sebelumnya. Jika hal sampai tahap ini sudah kita lakukan maka dengan sendirinya
maka mental akan semakin kuat dan rasa percaya diri akan semakin kokoh.
Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan, cara in sudah saya aplikasikan dalam keseharian
saya. Cara-cara tersebut antara lain:
Cermin adalah teman setia saya dari SMP sampai sekarang, yang sering saya gunakan untuk
latihan presentasi atau berbicara di depan publik. Berlatih di depan cermin cukup efektif untuk
menilai bagaimana panampilan, bahasa tubuh, gesture tubuh, mimik wajah dan antusias kita
dalam melakukan presentasi. Anda nilai diri Anda sendiri positif, Anda perhatikan setiap hal
yang nampak di cermin. Catat hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Setelah mengetahui
kelemahan-kelemahan tersebut segera perbaiki sampai Anda menemukan penampilan terbaik
Anda.
2. Berlatih menggunakan alat perekam suara
Menggunakan tape recorder atau alat apapun yang penting bisa digunakan untuk merekam. Ini
sangat bermanfaat untuk merekam suara Anda. Apakah sudah cocok dengan presentasi yang
Anda sampaikan. Perhatikan tempo, jeda, penekanan kata dan kata-kata pengganggu seperti “e,
eh atau yang lain. kemudian Anda evaluasi dan Anda perbaiki, akan lebih baik lagi Anda minta
evaluasi dari teman. Minta teman Anda untuk mendengarkan pembicaraan Anda, kemudian
mintalah evaluasi mereka secara jujur.
Orang lain di sini bisa istri, kekasih, sahabat, dan siapa saja yang Anda anggap bisa menilai
penampilan dan pesan yang Anda sampaikan. Namun akan lebih baik lagi jika orang lain itu
adalah orang-orang yang minimal punya pengalaman presentasi, sehingga mereka akan lebih
mampu memberikan penilaian secara lebih spesifik pada aspek-aspek dari presentasi Anda.
Jika Anda menggunakan media visual atau slide power point, maka hal ini juga perlu Anda latih.
Kalau slide power point Anda buat sendiri, mungkin Anda akan lebih mudah menyesuaikan slide
dengan materi yang Anda sampaikan. Tapi kalau slide dibuat oleh orang lain, maka Anda harus
mempelajari terlebih dulu slide tersebut, supaya Anda benar-benar bisa menggunakan media
visual dengan baik saat melakukan presentasi. Latihlah presentasi Anda dari awal sampai akhir
dengan slide yang Anda gunakan, perhatikan benar jumlah slide yang akan Anda tampilkan,
selain itu Anda juga harus memperhatikan setiap transisi antar slide. Lakukan latihan ini secara
berulang sampai Anda benar-benar bisa menyesuaikan apa yang akan Anda sampaikan dengan
visual yang Anda tampilkan.
Kenapa harus berlatih dengan waktu? Karena dalam setiap sesi presentasi pasti selalu dibatasi
waktu, bisa 10 menit, 20 menit, 30 menit satu jam atau bahkan lebih. Maka Anda harus
menyesusaikan presentasi Anda dengan waktu yang diberikan kepada Anda saat melakukan
presentasi nanti. Hal ini benar-benar harus Anda latih dengan baik, karena kadang-kadang untuk
membahas satu poin saja kita butuh waktu yang agak lama. Bahkan pada saat lain, terutama
ketika Anda merasa gugup, Anda mungkin akan berbicara jauh lebih cepat dan selesai lebih
cepat dari pada yang diharapkan. Karena masalah waktu ini sangat penting, maka Anda harus
mempersiapkan ini dengan sebaik-baiknya. Sebaiknya Anda pastikan juga bahwa Anda memiliki
bahan yang cukup untuk dibicarakan.
Ketika sudah masuk hari-H di mana kita harus melakukan presentasi, sering kali kita tergoda
untuk membaca ulang catatan atau meninjau slide yang sudah kita siapkan. Asal Anda tahu hal
ini harusnya tidak perlu Anda lakukan, karena menurut pengalaman saya ini sangat tidak efektif,
karena sangat mungkin akan membuat Anda menjadi gugup dan tidak konsentrasi. Hentikan
yang namanya meninjau slide, materi atau mengingat-ingat materi yang akan Anda sampaikan.
Lebih baik lakukan sesuatu hal yang jauh lebih penting, ketika Anda sampai ditempat latihan dan
sesaat menjelang penampilan.
Minimal ada dua hal penting yang harus Anda lakukan ketiak sampai di tempat presentasi dan
sesaat sebelum melakukan presentasi. Apa saja itu?
Apakah hal ini penting? Menurut saya ini sangat penting. Karena jangan sampai ketika
melakukan presentasi Anda teganggu oleh kesalahan teknis yang mungkin terjadi. Lakukan cek
uudio, jika presentasi Anda menggunakan microphone, cek juga LCD proyektor yang akan Anda
gunakan. Selain itu pelajari juga di mana Anda akan duduk, dan dari mana Anda berjalan menuju
panggung. Kalau Anda menggunakan alat peraga atau papan tulis, Anda juga harus menentukan
di mana alat peraga tau papan tulis itu akan Anda letakkan.
Seorang pembicara yang berpengalaman tahu betul bahwa membangun hubungan awal bisa
dilakukan disaat mereka tiba ditempat presentasi. Bergaullah dengan audiens Anda, jangan
menyendiri atau berlagak dingin, yang tidak mau menyapa kalau Anda tidak disapa. Jangan
biarkan ego Anda menguasai diri Anda, dengan berlagak seperti seorang bintang, hal ini akan
merusak kredibilitas Anda di mata audiens. Selain itu ajukanlah pertanyaan dan dengarkan apa
jawaban mereka, hal ini bisa memberikan informasi penting yang dapat Anda integrasikan ke
dalam pembicaraan Anda. Satu lagi yang tak kalah penting jadilah pribadi yang menarik dan
tulus di hadapan audiens.
by Rona Binham
Berbicara di depan umum bukanlah hanya menyampaikan materi/informasi kepada publik, tetapi
lebih dari itu yaitu bagaimana kita melibatkan diri sepenuhnya untuk hasil terbaik yang bisa
Anda berikan kepada audiens. Untuk mencapai itu semua ada 8 elemen yang harus kita kuasai
supaya tampil sukses dan memukau. 8 elemen akan diuraikan sebagai berikut:
1. Penampilan
Tahukah Anda apa yang paling sering dinilai pertama kali oleh seseorang saat melihat orang
lain? jawabannya adalah penampilan. Penampilan ini akan memberi kesan tersendiri bagi orang
lain yang sedang memperhatikannya.
Jangan salah teman, penampilan sangat penting bagi seorang pembicara. Karena ini akan
membangun kesan yang menarik dari diri Anda. Dari cara Anda berjalan memasuki podium,
bahasa tubuh, pakaian, dan ekspresi wajah semua diperhatikan. Di sinilah kesan pertama itu
Anda bangun sebelum Anda mulai dalam sesi berbicara. Jika dalam hal ini Anda berhasil, maka
kepercayaan awal telah dimiliki oleh audiens terhadap diri Anda
2. Konten
Konten ini menyangkut informasi yang akan Anda sampaikan. Artinya Anda tidak bisa
sembarangan menyajikan informasi kepada audiens. Sebelum Anda naik ke podium Anda harus
benar-benar matang mempersiapkan materi,.
Minimal materi harus memuat 3 hal, yaitu pendahuluan, topik utama dan penutup/kesimpulan.
Pendahuluan minimal membahas tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan rumusan
masalah. Topik utama menjawab materi dari rumusan masalah yang telah Anda buat. Penutp,
berisi kesimpulan yang singat, dan jelas. Tentunya yang langsung mengena di pikiran klien.
Ingat, audiens Anda membutuhkan struktur dan keterlibatan untuk mempelajari atau
mempertahankan apa pun yang Anda katakan.
3. Penguasaan ruang
Penguasaan ruang yang baik oleh seorang pembicara akan mempangaruhi penerimaan informasi
yang Anda sampaikan kepada audiens. Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan seperti pengaturan ruang, posisi berdiri Anda dari hadapan audiens, alat bantu yang
Anda gunakan. Satu lagi yang juga harus Anda pahami adalah Ana berbicara atas undangan
audiens atau Anda yang mengundang audiens.
Pernah saya ditanya oleh seseorang dosen senior “apa yang akan Anda lakukan saat Anda
mengajar? Saat itu saya menjawab “pertama adalah materi, dan kedua adalah cara
menyampaiakan materi, karena keberhasilan pembelajaran apabila seorang mahasiswa mampu
menyerap dan memahami apa saja yang kita sampaikan, jadi yang akan saya lakukan dalam
mengajar adalah mengusai meteri dengan baik kemudian mengolahnya menjadi sesuatu yang
lebih mudah di makan dan dicerna oleh mahasiswa.
Sama halnya dengan perbicara di depan umum, sebagai pembicara kita jangan hanya terfokus
pada materinya saja, tapi juga harus kepada cara penyampaian yang akan kita berikan.
Bagaimana cara Anda memberikan konten jauh lebih penting daripada informasi yang akan
Anda sampaikan. Bagaimana audiens “menerima” suara Anda, ekspresi wajah Anda, gairah
Anda, pengucapan Anda pada saat berbicara di depan mereka itu harus menjadi pegangan yang
tidak boleh Anda sepelekan.
5. Perhatian
Jangan sekali-kali Anda menganggap adiens itu adalah sesosok yang tidak penting, karena hal itu
jelas akan mengganggu penampilan Anda saat berada di depan. Yang harus Anda lakukan adalah
memberikan perhatian yang penuh kepada audiens. Selain itu Anda juga harus menjaganya dari
awal sampai akhir pembicaraan. Ini adalah satu kemampuan khusus yang akan menjadikan Anda
menjadi pembicara yang ulung.
Selama Anda berbicara di depan audiens Anda pasti menginginkan semua Audiens
memperhartikan Anda dan menderngarkan apa yang Anda sampaikan. Dari itu berikanlah
mereka contoh yang nyata dan relevan, sehingga mereka terkesan tidak mengandai-andai atau
meragukan apa yang Anda sampaikan.
Tentu Anda ingin audiens meninggalkan panggung Anda dengan membawa pesab bermanfaat
yang akan segera mereka aplikasikan. Hal ini hanya bisa audiens dapat jika ada mampu
membuat beberapa kata kunci yang akan selalu diingat oleh audiens Anda. Kata kunci ini
umumnya berupa kesimpulan dan anjuran untuk take action atas apa yang baru saja mereka
peroleh.
8. Tujuan
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin ketujuh seorang pembicara selalu ingin audiens mampu
mengambil pesan dari apa yang mereka sampaikan. Namun jangan lupa pada dasarnya itu semua
bisa terwujud jika dari awal pemibara telah memiliki tujuan yang jelas atas terleselangaranya
kegiatan.
Cerita akan menambah bunga dan gemerlap untuk setiap pidato. Mereka akan mencerahkan
pidato dan penonton. Mereka yang besar untuk memperoleh penonton perhatian dan
mengilustrasikan poin-poin utama dari pidato tersebut. Mereka membuat lebih menarik dan
efektif public speaking.
Untuk cerita menjadi efektif mereka butuhkan untuk memenuhi kriteria pedoman tertentu: -
3) Jadilah yang relevan dengan topik Anda atau titik yang Anda buat
4) Tidak akan begitu dikenal penonton kehilangan minat karena mereka telah mendengar terlalu
banyak kali
5) Memiliki beberapa drama, aksi atau ketegangan Cerita-cerita yang paling efektif untuk
digunakan dalam berbicara di depan umum adalah kepentingan manusia di alam dan lebih
pribadi kepada Anda lebih baik.
1) pengalaman Anda sendiri dan pengalaman hidup pribadi Anda harus menjadi sumber utama
bahan untuk pidato Anda. Ini adalah hal-hal yang terjadi pada Anda dan sekitar Anda saat Anda
menjalani kehidupan. Cerita-cerita mungkin sederhana seperti sempalan di jari kaki atau penuh
emosi dicampur seperti tanggal yang tidak berhasil. Ambil minat dalam apa yang terjadi di
sekitar Anda dalam kehidupan sehari-hari Anda dan Anda akan segera memperoleh gudang
besar cerita yang dapat ditambahkan untuk repertoar berbicara Anda.
2) Koran / Majalah ini merupakan sumber yang sangat baik dari cerita-cerita untuk pembicara
publik. Cerita-cerita terbaik gunakan untuk pembicara tidak berita utama tetapi cerita yang lebih
kecil ditemukan di seluruh publikasi. Ketika memeriksa melalui publikasi, pembicara harus ada
dalam pikiran tema mereka atau topik.
3) Buku / TV / Film Ini dapat ladang subur bagi cerita menarik. Pembicara harus membaca dan
menonton sejumlah besar biografi mencari cerita human interest. Seperti koran Anda mencari
cerita yang tidak biasa dan juga dipercaya.
4) Para Internet Internet adalah tempat terakhir untuk mencari cerita. Ada 2 alasan a) ada
kemungkinan bahwa penonton akan berakhir-akrab dengan mereka, dan b) Internet tidak dapat
diandalkan sebagai sumber yang akurat. Tapi ada kalanya kisah menarik yang tidak biasa
dilaporkan pada yang sempurna untuk menggambarkan pesan Anda atau titik.
Ketika Anda datang di cerita-cerita yang dapat berguna, perhatikan mereka turun sehingga Anda
tidak harus mengandalkan pada memori Anda. Membangun sendiri sebuah gudang cerita dengan
mengembangkan sistem pengarsipan menurut tema baik secara elektronik atau secara fisik. Anda
akan dapat menemukan mereka ketika Anda membutuhkan mereka untuk pidato.
Mencari toko menarik membutuhkan usaha lebih dari menggunakan cerita lelah dan over-
digunakan tapi hasilnya worth it untuk Anda dan audiens Anda. para penonton akan lebih
terlibat dan tertarik pada apa yang Anda katakan. Efektivitas Anda dalam berbicara di depan
umum akan meningkatkan (Anda juga dapat menggunakan cerita untuk mengembangkan
percakapan Anda dengan cara yang sama). Jadi bisa mulai bermain lebih memperhatikan hidup
Anda dan berada di melihat keluar untuk cerita-cerita menarik yang akan membuat untuk
berbicara di depan umum lebih efektif.
Source: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
Related Articles
Bagaimana Melibatkan Audiens Dalam
Presentasi Anda
Categories:
by Rona Binham
Pernahkah Anda mendapati presentasi yang sangat membosankan, di mana pembicara berbicara
sendiri tanpa mempedulikan ada pihak lain yang mendengarkan mereka. Atau Anda sering
mendapati sebuah presentasi di mana audiens banyak yang cerita sendiri, sebagian yang lain
tertidur atau mungkin banyak diantara audiens benar-benar tidak memperhatikan apa yang
disampaikan oleh pembicara. Atau mungkin Anda sendiri pernah mengalami pengalaman buruk,
di mana saat Anda presentasi audiens tidak memperhatikan Anda.
Masalah-masalah yang saya ungkapkan di atas sering kali menjadi salah satu masalah yang
banyak di dikeluhkan oleh para pembicara pemula. Mengalami masalah seperti ini sungguh
sangat melelahkan, lelah fisik dan lelah pikiran. Pembicara benar-benar seperti tidak punya
kredibelitas saat berada di depan audiens.
Hal yang semacam ini, sumbernya sebagian besar berasal dari pembicara itu sendiri, di mana
mereka sering kali lupa bahwa ketika mereka presentasi ada pihak lain yang harus mereka
perhatikan. Kita harus ingat presentasi itu bukan hanya sekedar berbicara, tapi kita
menyampaikan pesan yang harus diterima dengan baik oleh audiens. Audiens itu selalu berharap
penyampaian yang disampaikan itu menarik dan membuat mereka tertentang untuk mendengar
apa yang disampaikan oleh pembicara. Untuk itulah sangat penting bagi seorang pembicara
melibatkan audiens dalam setiap sesi presentasi yang ia sampaikan. Hal ini akan membuat
presentasi menjadi lebih hidup, kredibilitas Anda sebagai pembicara tidak diragukan, audiens
meresa sangat dihargai dan tentunya presentasi seperti ini lebih disukai dan dipahami oleh
audiens.
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, anggap saja audiens itu gak ada, anggap saja audiens
itu batu, anggap saja audiens itu orang bodoh, jadi Anda tidak perlu takut dan grogi saat berada
di depan mereka.
Perlu saya katakan kepada Anda bahwa pendapat tersebut adalah salah besar. Anda harus tahu
dan sadar bahwa audiens Anda adalah manusia normal yang memiliki kemampuan berpikir,
memiliki potensi, bisa mendengar, bisa melihat dan bisa juga merasakan. Jadi apa yang akan kita
sampaikan dalam presentasi, pasti audiens akan memberikan respon. Sedangkan respon itu
sendiri bermacam-macam, bisa baik bisa juga sebaliknya, itu semua tergantung bagaimana kita
menyampaikan presentasi dengan baik dan melibatkan mereka dalam presentasi yang kita
bawakan.
Jika Anda berpikir bahwa setiap audiens itu pasti setuju dengan apa yang Anda sampaikan, itu
jelas sangat kurang bijaksana. Mungkin benar audiens setuju dengan apa yang Anda sampaikan,
tapi apakah itu semuanya? Jawabannya adalah belum tentu, karena sangat mungkin sekali
audiens tidak setuju dengan apa yang kita sampaikan. Karena alasan inilah, maka penting bagi
kita untuk benar-benar melibatkan mereka dalam presentasi yang kita sampaikan.
Saya punya banyak pengalaman di mana ketika saya menjadi pendengar dalam sebuh forum
presentasi, saya merasa bahwa para pembicara itu terlalu asyik dengan diri mereka sendiri,
sehingga mereka lupa dengan para audiens, yang sebenarnya ingin juga dilibatkan dalam
kesuksesan presentasi yang mereka sampaikan.
Perlu kita ingat, presentasi itu adalah sebuah interaksi, artinya dari awal presentasi dimulai
sampai presentasi diakhiri kita sedang melakukan interaksi yang efektif dengan audiens. Namun
sering kali kita beranggapan bahwa melibatkan audiens dalam presentasi itu nanti setelah masuk
sesi tanya jawab. Anggapan ini jelas sangat salah, karena melibatkan audiens itu bukan hanya
saat sesi tanya jawab saja, tapi menyeluruh dalam setaiap bagian dari presentasi Anda. rasanya
hampir semua tahap dalam presentasi membutuhkan keterlibatan efektif audiens dengan
pembicara. Dan hal ini akan dapat terwujud jika kita sadar bahwa audiens adalah bagian dari
presentasi yang kita sampaikan.
Jika di awal presentasi kita sudah mampu membuka dengan pembukaan yang cemerlang, maka
langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menyampaikan inti dari topic kepada audiens dengan
penuh antusias dan keterlibatan audiens, jangan sampai kita biarkan audiens asyik sendiri dengan
obrolannya, menikmati rasa kantuknya, dan jangan pula biarkan mereka berpikiran ingin cepat
pulang meninggalkan presentasi yang kita sampaikan.
Ini bukan pekerjaan mudah, tapi jika mau dipalajari dengan sungguh-sungguh Anda pun akan
mempu melibatkan audiens secara efektif dalam setiap sesipresentasi yang Anda lakukan.
Melakukan presentasi dalam waktu yang singkat mungkin akan lebih menguntungkan dari pada
melakukan presentasi yang lama. Namun apakah kita selalu bisa memilih presentasi yang
singkat? Jawabannya tidak, karena bisa jadi kita menyampaikan presentasi dalam durasiyang
cukup lama. Jika itu yang terjadi maka kompetensi seorang pembicara benar-benar akan diuji.
Kanapa saya mengatakan demikian? Logikanya sederhana, jika kita menyampaikan presentasi
yang durasinya lama, maka audiens akan mudah lelah, mereka akan sulit mencerna materi karena
mungkin materi terlalu banyak, dan biasanya juga presentasi yang lama itu membosankan. Inilah
yang jadi tantangan berat, dari itulah penting sekali bagi pembicara melibatkan audiens dari awal
sampai akhir presentasi. Dengan begini presentasi yang lama pun tidak akan jadi masalah.
Bagaimana melibatkan emosi audiens? Cerita, inilah salah satu cara yang menurut saya sangat
efektif untuk melibatkan emosi audiens dalam presentasi yang kita sampaikan. Dengan cerita
yang interaktif kita secara tidak langsung telah membawa mereka dalam imajinasi mereka
sendiri. Tapi apakah menggunakan cerita itu mudah? Jawabannya tidak mudah, karena kita harus
mencari cerita yang sesuai dengan materi yang kita sampaikan, selanjutnya yang sering jadi
masalah tidak semua pembicara pandai dalam bercerita. Karena itulah kemampuan harus benar-
benar Anda latih dan Anda siapkan secara baik sebelum presentasi Anda lakukan.
Cara ini perlu juga Anda pertimbangkan dalam sesi presentasi yang Anda sampaikan. Jika Anda
melakukan presentasi dalam durasi waktu yang singkat mungkin tidak masalah jika membiarkan
audiens duduk terus ditempat duduknya dari awal sampai akhir presentasi. Tapi kalau presentasi
itu Anda lakukan berjam-jam, ada baiknya kita memikirkan cara yang tepat untuk membuat
audiens itu bangkit dari tempat duduknya dan melakukan gerak. Anda beberapa cara yang bisa
Anda lakukan misalnya dengan melakukan senam otak, game, simulasi atau cara-cara yang lain.
Hal ini akan membantu audiens menghilangkan kejenuhan yang dialami. Selain itu cara ini juga
efektif untuk melibatkan audiens Anda dalam presentasi yang Anda sampaikan.
3. Ajukan Pertanyaan
Sebenarnya semua orang ingin di dengarkan, termasuk audiens Anda. Perlu Anda pahami
presentasi itu adalah komunikasi dua arah antara Anda dan audiens. Untuk itu sangat penting
bagi Anda untuk memberikan kesempatan kepada audiens untuk berbicara, menyampaikan apa
yang mereka pikir dan mereka rasakan. Ajukanlah beberapa pertanyaan kepada audiens Anda, ini
akan menunjukkan bahwa Anda sangat peduli dengan apa yang mereka pikir dan mereka
rasakan. Selain itu memberikan pertanyaan bisa juga Anda gunakan sebagai bahan evaluasi
untuk mengetahui sampai di mana audiens memahami apa yang Anda sampaikan.
Cara ini bisa kita lakukan dengan cara melakukan jajak pendapat singkat mengenai suatu isu dari
topik yang Anda sampaikan. Ini merupakan yang baik dan efektif dan efektif untuk melibatkan
audiens dalam presentasi Anda. Selain itu cara ini juga menunjukkan bahwa Anda tertarik
dengan pendapat mereka. Dan hal ini memiliki manfaat tambahan, yakni membantu Anda
mengemas isi presentasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan audiens.
5. Lakukan diskusi
Ini juga bisa menjadi pilihan yang bisa Anda gunakan untuk melibatkan audiens Anda dalam
presentasi. Ketika Anda melibatkan audiens dalam diskusi, berarti Anda memberikan
kesempatan kepada audiens untuk berpikir kritis dan menginternalisasikan poin yang Anda
sampaikan dengan cara-cara yang logis. Masing-masing audiens memiliki kesempatan yang
sama untuk mengutarakan pendapat mereka dengan lebih profesional. Ini jelas poin yang akan
menjadikan presentasi Anda menjadi lebih menyenangkan. Dalam diskusi Anda bisa membagi
audiens dalam beberapa kelompok, dan memberikan mereka topik masalah untuk dipecahkan.
Namun perlu diingat sebelum Anda mengajak audiens untuk berdiskusi, sebaiknya hal ini telah
direncanakan sebelumnya dengan matang, supaya kegiatan lebih terorganisir dengan baik dan
tidak menimbulkan debat kusir yang malah bisa merusak hubungan audiens satu dengan yang
lain.
6. Gunakan Humor
Dalam setiap sesi presentasi humor selalu memberikan suasana tersendiri dalam diri audiens.
Anda harus tahu, selain ingin mengetahui informasi yang Anda sampaikan, audiens juga
menginginkan sebuah kegembiraan saat mendengarkan presentasi. Dan untuk menciptakan
kegembiraan dalam diri audiens, humor memiliki peranan yang sangat penting. Namun perlu
Anda ingat, jika Anda bukan tipe orang yang humoris, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri.
Ingat humor yang menghibur itu bukan humor yang dibuat-buat, Anda harus pahami ini baik-
baik.
Dalam public speaking, seperti percakapan, cerita yang sangat kuat dalam mendapatkan dan
menjaga perhatian pendengar Anda. Orang-orang telah tumbuh dengan mendengarkan, membaca
dan menonton cerita. Cerita dapat digunakan secara efektif dari pembukaan, melalui tubuh dan
dalam menutup pidato.
Setiap pidato normal dapat diperkaya dengan cerita-cerita. Mencari dan memilih Menarik akan
memakan waktu dan usaha tetapi hasilnya membuat bermanfaat.
Dimana Cari Cerita Menarik sumber utama cerita kepentingan manusia akan berasal dari
pengalaman hidup Anda sendiri. Dengan menjadi pengamat kehidupan Anda akan membangun
sebuah gudang cerita yang dapat digunakan dalam pidato Anda.
Selain itu pembicara dapat menggunakan cerita mereka telah mendengar, membaca atau
menonton. Surat kabar harian adalah sumber yang sangat baik, dan dalam kebanyakan kasus
mereka dapat diandalkan untuk menjadi kenyataan. Cerita-cerita yang mungkin akan paling
berguna untuk ceramah umum akan menjadi item yang lebih kecil, bukan mereka yang membuat
berita utama. Sumber besar lainnya adalah biografi, sastra dan sejarah.
Internet dapat menjadi sumber lain besar cerita. Tapi dua peringatan adalah bahwa cerita
mungkin terlalu dikenal menjadi efektif dan internet dapat menjadi sumber diandalkan sebagai
salam untuk akurasi.
Pilih Cerita Itu Fit Anda Subyek Cerita-cerita yang dipilih harus relevan dengan pidato Anda,
menggambarkan atau membuktikan titik yang sedang dibuat. Cerita yang tidak berhubungan
dengan topik Anda atau titik akan mengalihkan perhatian penonton dan membingungkan pesan
Anda.
Gunakan Cerita Segar atau biasa Kisah-kisah yang digunakan tidak harus unik pidato Anda,
tetapi hindari cerita yang telah diceritakan dan diceritakan kembali berkali-kali. Sebagai contoh,
jika Anda ingin menggambarkan tekad dan keberanian kisah Columbus akan muncul menjadi
berita besar untuk tujuan itu. Ini memiliki potensi untuk jatuh datar karena telah diberitahu
berkali-kali bahwa pendengar Anda mungkin over-akrab dengannya. Sebuah cerita alternatif
untuk menggambarkan ini akan Fridtjof Nansen 's pertempuran 3 tahun untuk menemukan Kutub
Utara.
"Anak laki-laki bertemu seorang gadis Mereka jatuh cinta.. Mereka menikah bulan depan."
Reaksi pendengar adalah "Jadi Apa ???"
"Seiring datang pewaris pirang tinggi yang indah yang memandang anak itu dengan tampilan
yang mengatakan" mari kita saling mengenal satu sama lain lebih baik. "Dan istri harus
mengamati apa yang terjadi tetapi ditentukan untuk berjalan menyusuri lorong untuk suaminya. "
Sekarang reaksi adalah: "Tolong ceritakan lebih lanjut." Cerita ini telah menjadi menarik karena
ada antisipasi konflik, drama dan ketegangan.
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk menemukan dan memilih cerita menarik segar. Tapi imbalan
berbicara di depan umum akan membuat bermanfaat.
Source: http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
by Rona Binham
Pada umumnya dalam setiap sesi presentasi akan ada kesempatan yang diberikan oleh
penyelenggara atau presenter kepada audien untuk menanyakan sesuatu hal terkait dengan apa
yang disampaikan dalam presentasi. Sesi tanya jawab ini biasanya dilakukan setelah presenter
menyelesaikan pembahasan materi presentasi.
Tanya jawab di maksudkan untuk membantu audien lebih memahami argumen dan pesan yang
Anda sampaikan. Selain dapat membantu klien, tanya jawab ini juga memberikan banyak
manfaat untuk presenter.
Rhonda Abrams (2008) menjelaskan manfaat tanya jawab bagi presenter adalah sebagai berikut:
1. Sesi ini memungkinkan Anda untuk menunjukkan keahlian Anda dalam tpik yang Anda
bahas
2. Sesi ini menyediakan kesempatan tambahan untuk berinteraksi dan membangun
hubungan dengan audiens
3. Sesi ini membantu Anda untuk mengukur apakah audiens memahami dan menerima
pesan Anda
4. Sesi ini memberikan umpan balik yang membantu Anda memperkuat presentasi di masa
yang akan datang.
Masih menurut Rhonda Abrams (2008), ia menjelaskan ketika seseorang mengajukan pertanyaan
kepada Anda, ikuti proses tiga langkah ini:
1. Dengarkan pertanyaan tersebut dengan seksama dan penuh perhatian, dan ulangi agar
semua audiens bisa mendengar. Kecuali ruangannya kecil, jangan pernah mengandaikan
bahwa semua orang bisa mendengar keseluruhan pertanyaan.
2. Ambil jeda dan pikirkan bagaimana cara terbaik untuk menjawab pertanyaan. Ambil
waktu beberapa detik untuk menyusun tanggapan Anda. hal ini memberikan lebih banyak
kesempatan kepada Anda untuk menyiapkan jawaban yang bagus. Audiens akan dengan
mudah menerima jeda sebentar sebelum Anda memberikan tanggapan.
3. Jawab pertanyaan secara langsung. Berikan jawaban ringkas jika waktunya terbatas,
perluas jawaban Anda jika waktunya cukup longgar. Berpikirlah dengan cermat, pikirkan
tanggapan terbaik.
Sesudah menyampaikan jawaban Anda, dengan cepat beralihlah pada pertanyaan selanjutnya.
Hindari mengajukan pertanyaan apakah apakah tanggapan Anda menjawab pertanyaan mereka
secara memadai atau tidak. Meskipun mungkin ini dimaksudkan sebagai sopan santun, hal ini
biasanya akan memancing orang tersebut untuk mengajukan pertanyaan lainnya atau untuk
mengatakan sesuatu yang merusak kredibilitas Anda (Rhonda Abrams, 2008).
by Rona Binham
December 7, 2012
Slide presentasi adalah salah satu media yang sangat efektif dalam setiap sesi presentasi di era
modern. Namun yang jadi pertanyaan sudahkah setiap presenter menggunakan slide presentasi
yang menarik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan Anda kilas balik pengalaman Anda saat menjadi
audiens, entah itu pada saat presentasi materi kuliah, seminar atau presentasi bisnis. Coba Anda
tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda masih sering melihat slide yang penuh dengan
tulisan, kontras warna yang tidak sesuai, gambar yang tidak sesuai, atau penggunaan animasi
yang tidak tepat. Bagaimana penilaian yang bisa Anda berikan terhadap slide tersebut?
Menarikkah atau malah sebaliknya.
Slide presentasi bukanlah pengganti white board atau yang lain, tapi slide itu sendiri saya
percaya memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan white board. Saya yakin dengan
slide yang menarik audiens akan lebih tertarik dengan presentasi yang Anda sampaikan.
Manfaat lain dari penggunaan slide adalah mampu dilihat dengan baik oleh audiens, membuat
presentasi Anda terlihat profesional, menampilkan informasi dengan bentuk yang jelas dengan
tulisan, gambar atau pun diagram, dan dapat dengan mudah melakukan transisi dari satu visual
ke visual yang lain hanya dengan sekali tekan.
Itulah beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh ketika Anda menggunakan slide presentasi
yang baik dan menarik.
Saya pernah mendengar ungkapan bahwa gambar itu bermakna seribu bahasa. Sama halnya
dengan slide presentasi. Setiap gambar atau tulisan yang ditampilkan dalam slide harus bisa
mewakili sekian banyak makna yang akan sulit dijelaskan lewat kata-kata. Selain itu slide juga
membantu memberikan ringkasan dari apa yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami
oleh audiens.
Pertama, Anda tidak perlu khawatir tentang apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Dalam
setiap slide yang Anda tampilkan usahakan mengandung ide pokok yang akan Anda sampaikan.
Dengan begitu audiens akan lebih mudah menangkap pesan utama yang Anda sampaikan.
Kedua, Penggunaan slide akan memungkinkan Anda untuk bergerak lebih leluasa di sekitar
ruangan. Gerakan akan membantu Anda lebih santai dan tidak kaku saat melakukan presentasi.
Tiga, Anda dapat memiliki kontak mata yang baik dengan audiens. Dengan menggunakan slide
Anda akan lebih leluasa melakukan kontak mata dengan audiens. Dan hanya dalam beberapa saat
saja Anda akan melihat slide. Tapi itu tidak jadi masalah karena audiens Anda juga akan melihat
slide yang Anda tampilkan. Ini akan membantu audiens melihat dan mendengarkan pesan Anda.
Keempat, audiens Anda akan merasa nyaman karena mengetahui alur pembicaraan dengan lebih
baik. Slide yang dirancang dengan baik menunjukkan bahwa Anda punya rencana yang telah
disiapkan, sehingga dalam menyampaikan materi Anda akan mengikuti rencana yang telah Anda
tetapkan.
Tahukah Anda kesalahan umum yang paling sering dilakukan oleh orang dalam membuat slide
presentasi? Ini dia yang sering mereka lakukan
Slide presentasi yang baik hanya menampilkan poin-poin penting dari pembahasan yang akan
disampaikan. Namun kecenderungan orang membuat slide penuh dengan tulisan. Ini seperti
sebuah paragraf kalimat yang dipindahkan ke dalam ke slide. Sepertinya mereka tidak ingin
kehilangan petunjuk atau kata-kata yang ingin mereka sampaikan.
Setiap orang pasti ingin menampilkan presentasi yang menarik. Salah satu caranya adalah
dengan menambahkan animasi. Namun orang sering tidak sadar dan tidak tahu bahwa animasi
dan gambar yang mereka tampilkan itu terlalu banyak.
Terlalu banyak gambar animasi akan membuat audiens kesulitan mengambil pesan dari slide
yang ditampilkan.
3. Terlalu rumit
Satu lagi kesalahan umum yang sering dilakukan orang dalam membuat slide presentasi adalah
terlalu ramai. Sering kali orang memenuhi slide dengan banyak gambar, banyak tulisan kecil-
kecil, dan kolom-kolom yang saling dihubungkan.
Ketiga hal di atas adalah kesalahan yang paling umum dilakukan oleh banyak orang saat
membuat slide presentasi.
Perlu Anda ketahui para presenter profesional tidak pernah melakukan hal itu. Kenapa? Karena
kesalahan seperti itu akan menurunkan kredibilitas mereka sebagai presenter, menurunkan minat
audiens serta mempengaruhi pemahaman audiens terhadap pesan yang mereka sampaikan.
Sebuah slide dikatakan baik apabila memenuhi lima prinsip. Kelima prinsip tersebut antara lain:
Konten adalah pesan yang disampaikan. Slide yang baik harus mewakili pesan yang ingin
disampaikan oleh pembicara. Dan untuk membuat konten yang baik Anda harus pandai memilih
kata-kata atau kalimat yang tepat untuk slide Anda. Anda harus membaca secara jeli makalah
Anda, kemudian Anda pilih mana-mana kalimat yang akan Anda tampilkan di slide.
2. Simple
Kebanyakan slide pada umumnya memiliki kalimat yang terlampau panjang. Slide yang seperti
ini adalah contoh slide yang buruk. Slide yang baik harusnya simple hanya terdiri dari satu atau
dua kalimat yang mudah dipahami.
Slide yang baik memiliki style tulisan yang indah. Kebanyakan orang menggunakan font seperti
Calibri, Time New Roman atau Arial. Padahal Anda bisa menggunakan font yang lebih baik
seperti Lobster, Agency FB, Bebas Neue atau Bullpen 3D.
Gambar adalah elemen penting yang mendukung pesan Anda. Dengan gambar yang menarik dan
sesuai orang akan mudah tertarik dan mudah memahami pesan yang Anda sampaikan. Jika Anda
bertanya kepada para pembicara yang terlatih sekalipun mereka akan mengatakan bahwa gambar
yang menarik akan memberi nilai lebih pada slide powerpoint. Untuk itu pastikan Anda memilih
gambar yang baik dan sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan.
Selain empat hal di atas ada satu lagi yang tidak boleh Anda lupakan yaitu penggunaan warna.
Warna yang baik untuk slide Anda adalah warna yang sejuk di mata, tidak membuat mata orang
sakit. Anda harus memperhatikan warna yang Anda gunakan untuk font dan background Anda.
Usahakan warna font dan latar belakang slide memiliki kontras yang baik supaya tulisan bisa
terlihat dengan jelas.
Muncul sebuah pertanyaan “Bagaimana cara menampilkan story Telling yang Power Full?
Inilah rahasianya, para pembicara hebat itu memiliki beberapa hal yang patut kita contoh:
1. Mereka menguasai materi yang disampaikan, dan menggali bahan untuk mendukung
materi tersebut. Itu berarti untuk menampilkan story telling yang power full di butuhkan
kedalaman wawasan terkait dengan materi yang disampaikan. Di samping itu, ia mampu
menjadikan apa saja yang ada di sekelilingnya untuk memperkuat materi yang
disampaikan.
2. Memiliki integritas yang baik. Berhasil dan tidaknya cerita juga sangat dipengaruhi oleh
integritas seorang pembicara. Seperti yang kita tahu integritas itu mutlak dimiliki. Jika
tidak pembicara akan sulit menarik perhatian audiens. Hal yang harus kita ingat, audiens
menyukai sesuatu yang apa adanya dari diri pembicara. Kejujuran, ketulusan dan
kesederhanaan akan membuat audiens terpikat, tanpa harus bersusah payah membuat
mereka tertarik.
3. Mereka memiliki cerita yang relevan dengan materi. Ini jauh lebih baik dari pada cerita
yang menyimpang dari apa yang disampaikan.
4. Mereka memberikan cerita yang menggugah.Untuk melakukan ini pembicara telah
mempersiapkannya secara matang sebelum mereka melakukan presentasi. Cerita dipilih
sedemikian rupa karena memiliki daya untuk menggugah audiens untuk bertindak.
5. Mereka bercerita dengan sangat natural, tidak dibuat-buat.
6. Mereka berbicara dengan penuh antusias dan keyakinan.
by Rona Binham
Setelah Anda menemukan Ide, tujuan dan sasaran presentasi langkah selanjutnya adalah
menyusun ide menjadi sebuah kerangka presentasi.
Kerangka presentasi harus ada, tujuannya untuk mempermudah Anda dalam menjalankan
presentasi. Dengan kerangka kita akan mempunyai gambaran awal tentang segala hal yang akan
kita lakukan pada saat presentasi. Sehingga presentasi kita akan lebih terstruktur dengan baik.
Apa langkah awal yang harus dilakukan? Untuk langkah awal sebaiknya Anda tentukan judul
presentasi Anda. Buatlah judul yang menarik perhatian audiens, dengan begini audiens akan
lebih bersemangat untuk mengikutinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa judul adalah pemikat yang
akan membuat audiens Anda menunggu-nunggu presentasi yang akan Anda sampaikan.
Judul bisa juga Anda tentukan pada saat Anda membuat paper yang akan Anda sampaikan.
Membuat judul yang baik memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Artinya
membuat judul juga membutuhkan keahlian.
Berikut tips yang bisa saya sampaikan kepada Anda bagaimana membuat judul yang menarik.
1. Rajin-rajinlah baca judul buku atau artikel. Ini penting Anda lakukan supaya Anda
memiliki banyak referensi tentang judul-judul yang menarik.
2. Lakukan analisis terhadap judul-judul yang sudah Anda kumpulkan. Temukan kelebihan
dari masing-masing judul yang Anda baca. Kalau Anda sudah memilih, kemudian
renungkan dengan seksama. Kalau perlu tanyakan kepada teman Anda, sebagai bahan
umpan balik untuk Anda.
3. Judul dapat Anda buat secara bebas. Bisa berupa pernyataan, pertanyaan, atau yang lain
terserah Anda. Anda bebas berimproviasasi terhadap judul, dengan syarat Anda tidak
keluar dari tema yang sudah tema yang sudah Anda tentukan.
Itulah beberapa tips membuat judul yang cukup representative, yang apabila dicoba untuk
diterapkan Anda bisa membuat judul dengan baik dan menarik.
Dalam membuat kerangka presentasi dua kunci menuju struktur yang baik dan bermanfaat yaitu
rencana dan struktur pokok pembahasan Anda dan rencana struktur bagaimana Anda akan
mempresentasikannya. Kedua rencana tersebut jelas akan seling terkait dan saling tergantung
satu sama lain yang akan menentukan keberhasilan presentasi Anda.
Struktur Presentasi
Pada umumnya kerangka presentasi terdiri atas tiga bagian yaitu: pembuka, isi dan penutup.
Namun kadang juga ada yang menyebutnya: Introduksi (awal), pengembangan dan kesimpulan.
Pembuka
Dalam tahap ini ada dua hal yang biasanya dilakukan, yaitu melakukan kontak dengan audiens,
dan menyampaikan topik yang akan Anda sampaikan. Ini adalah tahap yang cukup menentukan
keberhasilan Anda melakukan presentasi.
Di bagian ini Anda harus mampu membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan Anda.
Biasanya audiens ingin mangetahui sejauh mana Anda akan membuat mereka yakin bahwa Anda
adalah orang yang akan menghilangkan rasa dahaga mereka.
Manfaatkan waktu sepuluh menit pertama untuk membuat diri Anda menarik di hadapan
audiens. Ini akan menjadi momentum keseluruhan isi presentasi yang akan Anda sampaikan.
Ini adalah tahap di mana Anda harus menyajikan topik pembicaraan secara mendetail namun
efisien. Artinya Anda harus mampu memilih mana-mana informasi yang harus Anda sampaikan
dan mana yang tidak perlu. Jangan sampai Anda terjebak untuk membahas semua hal secara
panjang lebar.
Kenapa tidak boleh panjang lebar, bukankah itu bagus, jadi audiens bisa mendapatkan banyak
informasi yang bermanfaat. Itu benar, namun Anda harus sadar bahwa audiens memiliki
keterbatasan, yaitu tidak mungkin mampu menyerap informasi yang sangat banyak dalam satu
kali waktu pertemuan.
Selain masalah keterbatasan penerimaan audiens, biasanya dalam setiap sesi presentasi selalu ada
batasan waktu antara 30 sampai 60 menit. Bahkan ada juga yang kadang hanya dikasih waktu 20
menit. Kalau Anda sering menonton video presentasi di TED.com. Mereka paling hanya dikasih
waktu paling lama 20 menit. Tapi hebatnya mereka para presenter profesional dapat
memanfaatkan waktu tersebut dengan baik. Ini harus kita jadikan pelajaran juga bahwa
berapapun waktu yang disediakan, gunakanlah tersebut Anda secara maksimal. Jangan banyak
tersisa tapi juga tidak boleh kurang
Penutup
Sama halnya dengan pembuka, bagian penutup juga memiliki peran yang sangat penting dalam
presentasi Anda. Kalau tadi dijelaskan pada bagian pembuka Anda harus mampu memotivasi
audiens. Sama halnya di bagian penutup Anda juga harus mampu memberikan kesimpulan yang
nendang. Artinya benar-benar bisa melekat dalam pikiran audiens.
Selanjutnya kalau memang ada, Anda bisa memberikan rekomendasi tapi kalau tidak ada, Anda
bisa menutup kegiatan presentasi Anda.
Catatan Penting!
Ingat presentasi tidak hanya sekedar menyajikan informasi, member ilustrasi, membuat
keputusan dan mendiskusikan tapi lebih dari itu presentasi harus bisa membangkitkan gairah
dan antusiasme, memotivasi serta memberikan solusi.
Pentingnya Menetapkan Tujuan Presentasi
Categories:
by Rona Binham
Menetapkan tujuan prsentasi benar-benar penting. Karena ini akan berpengaruh pada informasi
yang akan anda sampaikan kepada audiens. Menurut Feri Sulianta (2009) tujuan umum dari
presentasi adalah membuat audiensi mengerti informasi yang disajikan. Secara lebih spesifik,
ada dua tujuan utama yang tersirat, yaitu:
Tujuan khusus (tujuan esensial): mengapa presentsi diadakan. Jika presentasi mencapai
tujuannya, audiensi akan terpengaruh dan beberapa pokok memang melekat lama dalam pikiran
mereka (terlepas apakah mereka akan melakukan aksi/tindakan aktif atau tidak). Tujuan ini
mencakup:
Tujuan umum dan khusus harus selalu menjadi kerangkan kerja presenter dan setipa sesi
presentasi harus mengacu pada tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Isroi (2005) menjalaskan ada lima tujuan presentasi, yaitu:
by Rona Binham
Untuk memperlancar alur presentasi Anda dan membantu audiens mengikuti jalannya presentasi
dengan lebih baik, Anda perlu menambahkan transisi. Transisi adalah bagian integral dari
presentasi, namun banyak pembicara lupa untuk merencanakan transisi mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh transisi yang bekerja dengan baik
1. Jembatan kata atau frase - (Lebih lanjut, sementara itu, bagaimanapun, di samping itu,
akibatnya, akhirnya.
2. Memicu transisi (kata yang sama atau ide digunakan dua kali: “contoh serupa adalah
…”).
3. Ajukan Pertanyaan (“Berapa banyak dari Anda ….?”)
4. Flashback (“Apakah Anda ingat ketika saya berkata …?”)
5. Point-By-Point (“Ada tiga poin … Yang pertama adalah .. Yang kedua adalah .. dll)
6. Tambahkan Bantuan Visual sebagai suatu Transisi – Anda juga bisa menambahkan
transisi dengan alat bantu visual (slide) yang menunjukkan adanya transisi pembicaraan
ke bagian selanjutnya
7. Berhenti (Bahkan jeda sederhana, ketika digunakan secara efektif, dapat bertindak
sebagai transisi. ini memungkinkan penonton untuk “berpikir” tentang apa yang baru saja
dikatakan dan memberikan lebih banyak waktu untuk mendaftar.
8. Gunakan Gerakan Fisik (speaker harus memindahkan atau mengubah lokasi tubuh
mereka ini paling baik dilakukan ketika Anda mengubah ke ide baru atau pemikiran..
9. Gunakan Cerita Pribadi Penggunaan cerita, terutama yang pribadi adalah teknik yang
sangat efektif digunakan oleh pembicara profesional banyak. Digunakan secara efektif,
dapat membantu memperkuat poin yang Anda buat selama presentasi Anda.
10. Gunakan rumus PEP (Point, Contoh, Point) (Ini adalah format yang sangat umum
digunakan dan juga dapat dikombinasikan dengan penggunaan cerita pribadi. Membuat cerita
meyakinkan atau contoh yang Anda gunakan membantu memperkuat pesan Anda.
Kesalahan paling umum pertama dalah mereka tidak menggunakan transisi sama
sekali. Menurut saya ini adalah kesalahan yang fatal.
Kesalahan kedua yang paling umum adalah menggunakan transisi yang terlalu pendek.
Kesalahan paling umum ketiga adalah bahwa orang menggunakan transisi yang sama di
seluruh presentasi. Hal ini menjadi sangat membosankan setelah beberapa saat. Cobalah
untuk menjadi kreatif dengan transisi Anda.
Transisi yang baik berfungsi membimbing audiens Anda dalam mengikuti presentasi Anda,
membantu mereka (dan Anda) untuk tahu Anda sampai di mana, yang memudahkan mereka
menangkap dan menerima pesan Anda.
Sumber:
by Rona Binham
Masalah-masalah yang saya ungkapkan di atas sering kali menjadi salah satu masalah yang
banyak di dikeluhkan oleh para pembicara pemula. Mengalami masalah seperti ini sungguh
sangat melelahkan, lelah fisik dan lelah pikiran. Pembicara benar-benar seperti tidak punya
kredibelitas saat berada di depan audiens.
Hal yang semacam ini, sumbernya sebagian besar berasal dari pembicara itu sendiri, di mana
mereka sering kali lupa bahwa ketika mereka presentasi ada pihak lain yang harus mereka
perhatikan. Kita harus ingat presentasi itu bukan hanya sekedar berbicara, tapi kita
menyampaikan pesan yang harus diterima dengan baik oleh audiens. Audiens itu selalu berharap
penyampaian yang disampaikan itu menarik dan membuat mereka tertentang untuk mendengar
apa yang disampaikan oleh pembicara. Untuk itulah sangat penting bagi seorang pembicara
melibatkan audiens dalam setiap sesi presentasi yang ia sampaikan. Hal ini akan membuat
presentasi menjadi lebih hidup, kredibilitas Anda sebagai pembicara tidak diragukan, audiens
meresa sangat dihargai dan tentunya presentasi seperti ini lebih disukai dan dipahami oleh
audiens.
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, anggap saja audiens itu gak ada, anggap saja audiens
itu batu, anggap saja audiens itu orang bodoh, jadi Anda tidak perlu takut dan grogi saat berada
di depan mereka.
Perlu saya katakan kepada Anda bahwa pendapat tersebut adalah salah besar. Anda harus tahu
dan sadar bahwa audiens Anda adalah manusia normal yang memiliki kemampuan berpikir,
memiliki potensi, bisa mendengar, bisa melihat dan bisa juga merasakan. Jadi apa yang akan kita
sampaikan dalam presentasi, pasti audiens akan memberikan respon. Sedangkan respon itu
sendiri bermacam-macam, bisa baik bisa juga sebaliknya, itu semua tergantung bagaimana kita
menyampaikan presentasi dengan baik dan melibatkan mereka dalam presentasi yang kita
bawakan.
Jika Anda berpikir bahwa setiap audiens itu pasti setuju dengan apa yang Anda sampaikan, itu
jelas sangat kurang bijaksana. Mungkin benar audiens setuju dengan apa yang Anda sampaikan,
tapi apakah itu semuanya? Jawabannya adalah belum tentu, karena sangat mungkin sekali
audiens tidak setuju dengan apa yang kita sampaikan. Karena alasan inilah, maka penting bagi
kita untuk benar-benar melibatkan mereka dalam presentasi yang kita sampaikan.
Saya punya banyak pengalaman di mana ketika saya menjadi pendengar dalam sebuh forum
presentasi, saya merasa bahwa para pembicara itu terlalu asyik dengan diri mereka sendiri,
sehingga mereka lupa dengan para audiens, yang sebenarnya ingin juga dilibatkan dalam
kesuksesan presentasi yang mereka sampaikan.
Perlu kita ingat, presentasi itu adalah sebuah interaksi, artinya dari awal presentasi dimulai
sampai presentasi diakhiri kita sedang melakukan interaksi yang efektif dengan audiens. Namun
sering kali kita beranggapan bahwa melibatkan audiens dalam presentasi itu nanti setelah masuk
sesi tanya jawab. Anggapan ini jelas sangat salah, karena melibatkan audiens itu bukan hanya
saat sesi tanya jawab saja, tapi menyeluruh dalam setaiap bagian dari presentasi Anda. rasanya
hampir semua tahap dalam presentasi membutuhkan keterlibatan efektif audiens dengan
pembicara. Dan hal ini akan dapat terwujud jika kita sadar bahwa audiens adalah bagian dari
presentasi yang kita sampaikan.
Jika di awal presentasi kita sudah mampu membuka dengan pembukaan yang cemerlang, maka
langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menyampaikan inti dari topic kepada audiens dengan
penuh antusias dan keterlibatan audiens, jangan sampai kita biarkan audiens asyik sendiri dengan
obrolannya, menikmati rasa kantuknya, dan jangan pula biarkan mereka berpikiran ingin cepat
pulang meninggalkan presentasi yang kita sampaikan.
Ini bukan pekerjaan mudah, tapi jika mau dipalajari dengan sungguh-sungguh Anda pun akan
mempu melibatkan audiens secara efektif dalam setiap sesipresentasi yang Anda lakukan.
Melakukan presentasi dalam waktu yang singkat mungkin akan lebih menguntungkan dari pada
melakukan presentasi yang lama. Namun apakah kita selalu bisa memilih presentasi yang
singkat? Jawabannya tidak, karena bisa jadi kita menyampaikan presentasi dalam durasiyang
cukup lama. Jika itu yang terjadi maka kompetensi seorang pembicara benar-benar akan diuji.
Kanapa saya mengatakan demikian? Logikanya sederhana, jika kita menyampaikan presentasi
yang durasinya lama, maka audiens akan mudah lelah, mereka akan sulit mencerna materi karena
mungkin materi terlalu banyak, dan biasanya juga presentasi yang lama itu membosankan. Inilah
yang jadi tantangan berat, dari itulah penting sekali bagi pembicara melibatkan audiens dari awal
sampai akhir presentasi. Dengan begini presentasi yang lama pun tidak akan jadi masalah.
Ini satu pertanyaan yang akan saya jawab. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, untuk
melibatkan audiens dalam presentasi Anda. Beberapa hal ini bisa menjadi rekomendasi buat
Anda yang sering kali masih sulit mengajak audiens terlibat dalam sesi presentasi yang Anda
sampaikan. Apa saja itu?
Bagaimana melibatkan emosi audiens? Cerita, inilah salah satu cara yang menurut saya sangat
efektif untuk melibatkan emosi audiens dalam presentasi yang kita sampaikan. Dengan cerita
yang interaktif kita secara tidak langsung telah membawa mereka dalam imajinasi mereka
sendiri. Tapi apakah menggunakan cerita itu mudah? Jawabannya tidak mudah, karena kita harus
mencari cerita yang sesuai dengan materi yang kita sampaikan, selanjutnya yang sering jadi
masalah tidak semua pembicara pandai dalam bercerita. Karena itulah kemampuan harus benar-
benar Anda latih dan Anda siapkan secara baik sebelum presentasi Anda lakukan.
Cara ini perlu juga Anda pertimbangkan dalam sesi presentasi yang Anda sampaikan. Jika Anda
melakukan presentasi dalam durasi waktu yang singkat mungkin tidak masalah jika membiarkan
audiens duduk terus ditempat duduknya dari awal sampai akhir presentasi. Tapi kalau presentasi
itu Anda lakukan berjam-jam, ada baiknya kita memikirkan cara yang tepat untuk membuat
audiens itu bangkit dari tempat duduknya dan melakukan gerak. Anda beberapa cara yang bisa
Anda lakukan misalnya dengan melakukan senam otak, game, simulasi atau cara-cara yang lain.
Hal ini akan membantu audiens menghilangkan kejenuhan yang dialami. Selain itu cara ini juga
efektif untuk melibatkan audiens Anda dalam presentasi yang Anda sampaikan.
3. Ajukan Pertanyaan
Sebenarnya semua orang ingin di dengarkan, termasuk audiens Anda. Perlu Anda pahami
presentasi itu adalah komunikasi dua arah antara Anda dan audiens. Untuk itu sangat penting
bagi Anda untuk memberikan kesempatan kepada audiens untuk berbicara, menyampaikan apa
yang mereka pikir dan mereka rasakan. Ajukanlah beberapa pertanyaan kepada audiens Anda, ini
akan menunjukkan bahwa Anda sangat peduli dengan apa yang mereka pikir dan mereka
rasakan. Selain itu memberikan pertanyaan bisa juga Anda gunakan sebagai bahan evaluasi
untuk mengetahui sampai di mana audiens memahami apa yang Anda sampaikan.
Cara ini bisa kita lakukan dengan cara melakukan jajak pendapat singkat mengenai suatu isu dari
topik yang Anda sampaikan. Ini merupakan yang baik dan efektif dan efektif untuk melibatkan
audiens dalam presentasi Anda. Selain itu cara ini juga menunjukkan bahwa Anda tertarik
dengan pendapat mereka. Dan hal ini memiliki manfaat tambahan, yakni membantu Anda
mengemas isi presentasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan audiens.
5. Lakukan diskusi
Ini juga bisa menjadi pilihan yang bisa Anda gunakan untuk melibatkan audiens Anda dalam
presentasi. Ketika Anda melibatkan audiens dalam diskusi, berarti Anda memberikan
kesempatan kepada audiens untuk berpikir kritis dan menginternalisasikan poin yang Anda
sampaikan dengan cara-cara yang logis. Masing-masing audiens memiliki kesempatan yang
sama untuk mengutarakan pendapat mereka dengan lebih profesional. Ini jelas poin yang akan
menjadikan presentasi Anda menjadi lebih menyenangkan. Dalam diskusi Anda bisa membagi
audiens dalam beberapa kelompok, dan memberikan mereka topik masalah untuk dipecahkan.
Namun perlu diingat sebelum Anda mengajak audiens untuk berdiskusi, sebaiknya hal ini telah
direncanakan sebelumnya dengan matang, supaya kegiatan lebih terorganisir dengan baik dan
tidak menimbulkan debat kusir yang malah bisa merusak hubungan audiens satu dengan yang
lain.
6. Gunakan Humor
Dalam setiap sesi presentasi humor selalu memberikan suasana tersendiri dalam diri audiens.
Anda harus tahu, selain ingin mengetahui informasi yang Anda sampaikan, audiens juga
menginginkan sebuah kegembiraan saat mendengarkan presentasi. Dan untuk menciptakan
kegembiraan dalam diri audiens, humor memiliki peranan yang sangat penting. Namun perlu
Anda ingat, jika Anda bukan tipe orang yang humoris, sebaiknya Anda tidak memaksakan diri.
Ingat humor yang menghibur itu bukan humor yang dibuat-buat, Anda harus pahami ini baik-
baik.
by Rona Binham
Dari saya mahasiswa sampai sekarang saya menjadi pengajar di kampus, saya masih saja
mendapati kebiasaan-kebiasaan buruk presentasi yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa, yang
masih sama dari tahun-ketahun.
Pada umumnya mahasiswa yang mendapatkan giliran untuk melakukan presentasi datang dengan
sebuah kebingungan, rasa takut dan tanpa persiapan yang baik. hal-hal seperti bukan sekali dua
kali mereka lakukan, tapi sudah menjadi kebiasaan yang terus menerus mereka lakukan
bertahun-tahun.
Presentasi di kelas adalah sebuah komunikasi yang sangat penting karena bertujuan
menyampaikan sebuah materi kuliah, yang jelas dibutuhkan oleh para mahasiswa. Jika presentasi
yang disampaikan buruk maka besar kemungkinan apa yang disampaikan oleh presenter tidak
akan bisa diterima dengan baik oleh audiens.
Melihat keadaan yang seperti ini, saya selalu berusaha mengajarkan kepada teman-teman
mahasiswa bagaimana cara menghilangkan kebiasan-kebiasaan buruk yang selama ini mereka
lakukan. Saya termasuk pengajar yang tidak suka melihat presentasi buruk dari mahasiswa.
Berikut adalah kebiasan-kebiasaan buruk presentasi mahasiswa dan bagaimana cara
menghilangkan kebiasaan tersebut.
Melihat mahasiswa presentasi dengan membaca makalah dari awal sampai akhir presentasi
sungguh satu pemandangan saya rasa kurang menyenangkan. Kenapa saya bilang begitu? Karena
apa yang mereka lakukan itu menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan
menyampaikan materi secara baik. Terus buat apa ada presentasi kalau mereka membaca
makalah mereka. Apa yang mereka lakukan jelas tidak akan mengundang perhatian para audiens,
bahkan akan membuat audiens malas mendengarkannya.
Caranya, kuasai betul materi yang akan dipresentasikan. Baca makalah yang dibuat setiap hari
sampai sesi presentasi akan dilakukan, jangan lupa juga lakukan sesi latihan sebelum tampil di
depan kelas. Untuk hasil yang terbaik lakukan persiapan sebaik mungkin termasuk dalam
menyusun media atau alat presentasi. Setelah di depan kelas sampaikan makalah dengan media
atau alat bantu yang sudah dibuat sebelumnya.
Ini juga lebih buruk lagi, alih-alih membuat slide powerpoint tapi tetap saja mahasiswa membaca
slide yang mereka buat. Mereka mengisi slide mereka dengan satu paragrap penuh tulisan yang
kemudian mereka bacakan kepada para uadiens. Terus apa gunanya membuat powerpoint kalau
kenyataannya mereka tetap membaca.
Caranya buatlah slide powerpoint dengan baik. Perhatikan betul etika dan tata cara membuat
powerpoint, jangan asal-asalan atau sekedar copy paste kalimat ke dalam slide yang Anda buat.
Slide yang baik pada umumnya simple, memiliki latar belakang dan font yang jelas, kontras
warna yang sesuai atau kombinasi warna yang baik. Satu lagi jangan penuhi slide dengan banyak
kata-kata. Slide presentasi yang baik hanya menampilkan poin-poin penting dari pembahasan
yang akan disampaikan.
Setelah hal-hal teknis tersebut Anda lakukan, sampaikan presentasi Anda dengan cara
menampilkan slide powerpoint, yang berisi inti dari apa yang dibahas. Selanjutnya kembangkan
inti tersebut menjadi sebuah pembahasan yang menyenangkan. Di sinilah kemampuan dan
penguasaan materi diuji, kalau dapat melakukannya dengan baik, maka audiens akan
memberikan penilian positif dan perhatian pada sesi presentasi yang dilakukan.
Dalam public speaking atau presentasi ada hal-hal di luar kata-kata (verbal) yang dapat membuat
komunikasi berjalan elegan dan menyenangkan yaitu senyuman, postur terbuka, mencondongkan
badan, sentuhan, kontak mata dan anggukan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa bahasa non-
verbal ini menduduki porsi lebih besar dari pada bahasa verbal (kata-kata). Kata-kata hanya
menempati porsi 7% sementara bahasa tubuh 58% sisanya intonasi suara 35%. (Ponijan Liaw,
2004).
Namun sayangnya hal-hal tersebut pada umumnya tidak dipahami, sehingga mereka terlihat kaku
dan tidak menyenangkan saat melakukan presentasi. Mereka seakan-akan tidak mengetahui
bahwa apa yang mereka sampaikan itu sangat datar dan tidak menggugah orang untuk
mendengarkan, jika mendengarkan saja sudah ogah, rasana tidak mungkin mereka akan
menyerap materi yang disampaikan dengan baik.
Caranya lakukankan latihan sebelum melakukan presentasi. Latihan seperti ini bisa dilakukan di
depan cermin, sehingga bisa melihat sendiri bagaimana bahasa tubuh mendukung setiap kalimat
yang diucapkan.
Kenapa pada umumnya teman-teman mahasiswa tidak bisa menghadapi sesi tanya jawab denga
baik? Jawabannya cukup mudah, karena mereka tidak begitu menguasai materi dengan baik dan
tidak tahu bagaimana mensiasati sebuah pertanyaan dari audiens.
Satu lagi kebiasaan buruk yang mereka lakukan, yaitu membuka-buka buku untuk mencari
jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh audiens. Menurut saya ini sangat aneh, karena
jelas akan menunjukkan bahwa presenter tidak menguasi materi denga baik. Lagi pula jika
pertanyaan bersifat aplikatif, akan sulit juga dicari di dalam buku, hal itu justru akan membuat
pekerjaan itu sia-sia belaka.
Pertama, kuasai materi dengan baik, saya rasa ini langkah terbaik untuk mencegah terjadinya
masalah-masalah dalam sesi tanya jawab. Kedua, tidak usah dijawab kalau pertanyaan
menyimpang dari apa yang dibahas, tapi tetap katakan dengan cara yang baik supaya audiens
tidak tersinggung. Ketiga, kalau terpaksa tidak bisa menjawab pertanyaan, katakan pada audiens
bahwa jawaban akan diberikan dilain kesempatan.
Keempat hal di atas adalah kebiasaan buruk yang pada umumnya dilakukan oleh oleh sebagian
besar mahasiswa. Melalui tulisan ini saya berharap mahasiswa yang masih sering melakukan
kebiasaan-kebiasaan tersebut, bisa menghilangkannya menjadi kebiasaan yang lebih baik.
Catatan Penting: Kesuksesan presenter bukan hanya terletak pada take action yang dilakukan,
tapi bagaimana presenter mempersiapkan setiap sesi presentasi yang akan mereka hadapi
dengan sebaik-baiknya.
Tips Menggunakan Font Custom dengan
Bijak untuk Slide Power Point
Categories:
by Rona Binham
Dalam beberapa kasus, untuk memperindah font dalam slide power point seseorang memilih
untuk menggunakan font custom. Alasannya, karena font custom bisa dicari dan diinstal dengan
mudah dan memiliki variasi font yang lebih menarik dari pada font default (bawaan) seperti arial,
calibri atau time new roman. Namun saya perlu mengingatkan, Anda tetap harus berhati-hati
dalam menggunakan font custom. Terlebih jika file power point Anda akan digunakan di
komputer lain atau untuk berbagi file dengan orang lain.
Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan berbagi bagaimana cara memilih font custom
dengan bijak untuk presentasi Anda atau sekedar untuk berbagi file dengan teman Anda.
Ketika Anda memutuskan menggunakan font custom, maka saran saya sebaiknya Anda
menggunakan komputer atau leptop sendiri saat melakukan presentasi. Itu pun kalau
memungkinkan. Karena tidak jarang dalam sebuah konferensi Anda harus menggunakan
komputer atau leptop yang disediakan oleh panitia. Jika sudah begitu Anda harus menggunakan
alternatife yang kedua.
Jika Anda harus menggunakan komputer lain, lebih baik Anda menyediakan font custom dalam
file Anda. Selain itu Anda juga harus meminta panitia untuk menginstal font tersebut pada
komputer mereka. Anda berdoa saja, semoga panitia punya waktu dan mau menginstal font yang
sudah Anda siapkan.
3. Embed Font
Saran yang ketiga, embed font Anda ke dalam power point. Hal ini supaya font bisa terbaca dan
tetap sama ketika dibuka di komputer lain yang tidak terinstal font tersebut. Cara ini paling
sering digunakan, karena cukup mudah dilakukan.
Kalau Anda ingin aman, paling baik jangan menggunakan font custom. Lagi pula tidak ada
anjuran juga kita menggunakan font custom. Meskipun begitu Anda tetap harus menggunakan
font yang baik dan mudah dibaca.
Demikianlah lima saran yang bisa Anda terapkan dalam memilih font untuk slide power point
Anda. Semoga Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan font custom untuk slide power point
Anda dan kesuksesan presentasi Anda.
by Rona Binham
August 1, 2012
Jumlah audiens dalam suatu kegiatan presentasi juga sangatlah beragam. Dalam presentasi kerja,
umumnya jumlah audiens tidaklah banyak, yakni sekitar 8-12 orang. Sementara presentasi kelas,
jumlah audiens biasanya mencapai 30-35 orang. Namun tidak tertutup kemungkinan presentasi
dilakukan dihadapan audiens yang berjumlah besar.
Berapa pun jumlah audiens dalam presentasi tidak akan menjadi masalah, apabila kita telah
memiliki persiapan yang baik. Persiapan yang baik ini tidak hanya mencakup penguasaan materi
dan sistematika alur pikir, tetapi juga mengenali audiens. Kesiapan materi dan sistematika alur
pikir tidak selalu menjamin kesuksesan sebuah presentasi, jika tidak di dukung dengan audiens
yang tepat.
Mengenal audiens itu penting, sehingga tidak bisa disepelekan. Pasti kita pernah mendengar
sebuah pepatah yang mengatakan “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Logikanya, bagaimana
mungkin kita bisa memberikan sesuatu kepada audiens jika kita tidak mengenal mereka. Jika
antara presenter dan audiens tidak saling kenal, maka bisa berdampak pada sebuah mis
komunikasi. Kalau sudah begini maka presentasi yang Anda lakukan sia-sia belaka.
Mengenali audiens. Inilah yang membedakan seorang presenter hebat dari sekumpulan para
pelaku presentasi yang biasa saja.
Seorang presenter hebat akan terlenbih dahulu berusaha menenali kepada siapa mereka
berbicara, kemudian menyesuaikan diri isi pembicaraan agar relevan dan aktif
Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya
akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda (Muhammad
Noer)
Semba Biawan dalam bukunya yang berjudul Your Word Your Power juga menjelaskan “dalam
program Effective Business Presentation kita pelajari bahwa sebelum presentasi dilakukan kita
perlu melakukan Audiens Analysis, yaitu mengenal siapa yang bakal menjadi audiens kita,
kepada siapa kita akan berbicara, yang menyangkut jabatan, latar belakang pekerjaan, tingkat
pendidikannya rata-rata usia dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar kita bisa mempersiapkan diri
untuk menerapkan cara dan teknik presentasi yang sesuai dengan kebutuhan audiens”.
Demografi
Faktor demografi merupakan ukuran statistic mengenai karakteristik audiens yang mencakup
usia, gender, suku atau ras, pendidikan, tingkat pendapatan, dan lain sebagainya. Mungkin dalam
hati timbul pertanyaan: “Apa hubungannya faktor demografi dengan upaya mengenal audiens?”.
Setiap audiens memiliki karakter yang berbeda. Perbedaan karakter tersebut bisa jadi disebabkan
oleh perbedaan tingkat usia, pendidikan, gender, ras dan sebagainya. Dengan memahami faktor
demografi dari audiens, maka Anda nantinya dapat memberikan apa yang diinginkan oleh para
audiens dalam kegiatan presentasi ayang akan dilakukan.
Psikografi
Selain faktor demografi, informasi mengenai faktor psikografi juga perlu Anda pelajari sebagai
seorang presentator atau komunikator. Psikografi ini terkait dengan gaya hidup, sikap dan minat
dari para audiens. Jika dari awal kita tidak mengenali hal ini dengan baik, maka bisa berdampak
pada pencapaian keberhasilan presentasi yang Ada lakukan. Logika sederhana saja, rasanya
sangat tidak mungkin Anda berhasil menyampaikan materi, jika ternyata materi itu tidak sesuai
dengan gaya hidup, dan minat audiens.
Situasai
Ada banyak kemungkinan yang terjadi ketika Anda melakukan presentasi. Jangan beranggapan
bahwa audiens akan selalu pasif mendengarkan Anda dari awal hingga akhir presentasi. Bisa jadi
ditengah-tengah presentasi audiens menanyakan sesuatu yang kurang jelas dari meterin yang
Anda sampaikan. Berkenaan dengan hal tersebut, Anda harus memiliki persiapan yang matang
baik dalam penguasaan materi mapun situasi.
1. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan adalah sutu cara yang dilakukan untuk mengenal audiens Anda. Apa itu
survey pendahuluan? Secara sederhana survey pendahuluan dapat dipahami sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai objek tertentu tanpa melakukan
verifikasi secara rinci.
Survey pendahuluan dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama, yaitu survey
penyamarataan. Tipe survey ini digunakan untuk menaksir faktor demografi dari audiens. Secara
lebh lanjut dapat dijelaskan bahwa survey ini dirancang untuk menghasilkan informasi tentang
jumlah audiens yang akan hadir, rasio antara audiens laki-laki dan perempuan, tingkat
pendidikan audiens, dan beberapa homoen atau heterogen audiens yang kan hadir.
Sementara tipe yang kedua adalah survey pra-presentasi. Survey ini dilakukan untuk
menghasilkan informasi yang lebih detail mengenai audiens dengan menanyakan pertanyaan
spesifik guna menilia kebutuhan pembelajaran audiens.
2. Wawancara langsung
Teknik lain untuk mngenal audiens adalah dengan melakukan wawancara langsung. Jika
mengajuka pertanyaan yang tepat, dengan cara yang tepat, dan di saat yang tepat pula, maka
teknik ini akan menghasilkan informasi yang lebih mendalam dari audiens. Untuk mengajukan
pertanyaan yang tepat, Anda harus mengetahui lebih dulu latar belakang klien.
3. Studi Kasus
Teknik yang satu ini pelaksanaannya berbeda dengan teknik yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jika pada teknik sebelumnya dilakukan sebelum presentasi, sedangkan teknik studi kasus
dilakukan ketika presentasi telah dimulai. Secara sederhana dapat dipahami bahwa teknik studi
kasus menjadi bagian dari presentasi.
by Rona Binham
Setiap pembicara hebat yang tampil cemerlang di atas panggung tidak bisa lepas dari berbagai
alat pendukung. Alat-alat ini memiliki peran yang cukup fundamental untuk mendukung
penampilan pembicara menjadi lebih manarik, lebih mudah dipahami dan lebih memotivasi.
Pada umumnya perlengkapan itu terdiri dari perlengkapan elektronik dan perlengkapan non
elektronik. Saya rasa bagi Anda tidak cukup sulit untuk menyebutkan alat-alat tersebut. Tapi
bagi Anda yang benar-benar masih awam, saya akan menjelaskannya sebagai berikut.
Alat Elektronik
Alat elektronik yang paling popular digunakan adalah komputer atau leptop, proyektor, remote
control dan microphone. Untuk bisa memberikan penampilan yang baik diatas panggung paling
tidak Anda sebagai pembicara mampu memahami cara kerja dari masing-masing alat.
Komputer atau leptop berguna untuk membuat slide power point yang akan Anda gunakan saat
Anda berada diatas panggung. Slide power point itu sendiri bisa Anda buat dengan Microsoft
Office power point atau menggunakan sofwer yang lain. Proyektor digunakan untuk
menampilkan gambar dari komputer atau leptop ke layar yang dihubungkan melalui kabel USB.
Remote control digunakan untuk memindahkan slide satu ke slide yang lain tanpa menyentuh
komputer. Sedangkan microphone diguanakan untuk berbicara. Bahkan saat ini ada microphone
yang tanpa kabel yang bisa dikaitkan di dasi atau baju sehingga tak perlu di pegang lagi.
Kalau begitu gak ada yang perlu dipersiapkan lagi dong? Eit,,,sebentar jangan salah. Meskipun
semuanya sudah disiapkan oleh panitia, tapi sebagai pembicara yang baik Anda harus melakukan
pengecekan, kalau istilah anak-anak band sih cek sound. Pengecekan ini penting supaya Anda
bisa memastikan bahwa semua perlengkapan bekerja dengan baik.
Tipsnya:
Pertama. Datanglah lebih awal sebelum kegiatan dimulai, kalaupun misalnya dalam kedaan
tertentu Anda tidak bisa datang lebih awal, sebaiknya Anda menghubungi pihak panitia, dan
mengkonfirmasikan apa saja yang perlu Anda ketahui. Tapi tetap akan lebih baik jika Anda bisa
datang lebih awal.
Kedua. Setelah Anda sampai ditempat, cek semua peralatan yang akan Anda gunakan. Pertama
pastikan Anda bertanya listrik yang digunakan itu pakai genset atau tidak. Kalau tidak Anda
harus mengantisipasi kalau-kalau mati lampu. Selanjutnya Anda cek semua perlengkapan yang
akan Anda gunakan. Kalau misalnya ada alat yang tidak bekerja denga baik segera beritahukan
panitia.
Ketiga. Satu catatan, jika Anda tampil tidak menggunakan slide power point dan tidak
menggunkan alat-alat elektronik pastikan bahwa Anda telah mempersiapkan spidol, draf meteri
yang sudah Anda kuasai, namun Anda perlu juga menyiapkan drafnya. Satu lagi pesan saya
ketika Anda berbicara usahakan jangan membelakangi audiens sambil menulis.
Itulah beberapa tips bagaimana menyiapkan alat-alat pendukung yang akan membuat Anda lebih
menarik dan memukau saat berada di depan umum.
by Rona Binham
December 7, 2012
Slide presentasi adalah salah satu media yang sangat efektif dalam setiap sesi presentasi di era
modern. Namun yang jadi pertanyaan sudahkah setiap presenter menggunakan slide presentasi
yang menarik?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan Anda kilas balik pengalaman Anda saat menjadi
audiens, entah itu pada saat presentasi materi kuliah, seminar atau presentasi bisnis. Coba Anda
tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah Anda masih sering melihat slide yang penuh dengan
tulisan, kontras warna yang tidak sesuai, gambar yang tidak sesuai, atau penggunaan animasi
yang tidak tepat. Bagaimana penilaian yang bisa Anda berikan terhadap slide tersebut?
Menarikkah atau malah sebaliknya.
Slide presentasi bukanlah pengganti white board atau yang lain, tapi slide itu sendiri saya
percaya memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan white board. Saya yakin dengan
slide yang menarik audiens akan lebih tertarik dengan presentasi yang Anda sampaikan.
Manfaat lain dari penggunaan slide adalah mampu dilihat dengan baik oleh audiens, membuat
presentasi Anda terlihat profesional, menampilkan informasi dengan bentuk yang jelas dengan
tulisan, gambar atau pun diagram, dan dapat dengan mudah melakukan transisi dari satu visual
ke visual yang lain hanya dengan sekali tekan.
Itulah beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh ketika Anda menggunakan slide presentasi
yang baik dan menarik.
Saya pernah mendengar ungkapan bahwa gambar itu bermakna seribu bahasa. Sama halnya
dengan slide presentasi. Setiap gambar atau tulisan yang ditampilkan dalam slide harus bisa
mewakili sekian banyak makna yang akan sulit dijelaskan lewat kata-kata. Selain itu slide juga
membantu memberikan ringkasan dari apa yang disampaikan sehingga lebih mudah dipahami
oleh audiens.
Pertama, Anda tidak perlu khawatir tentang apa yang akan Anda katakan selanjutnya. Dalam
setiap slide yang Anda tampilkan usahakan mengandung ide pokok yang akan Anda sampaikan.
Dengan begitu audiens akan lebih mudah menangkap pesan utama yang Anda sampaikan.
Kedua, Penggunaan slide akan memungkinkan Anda untuk bergerak lebih leluasa di sekitar
ruangan. Gerakan akan membantu Anda lebih santai dan tidak kaku saat melakukan presentasi.
Tiga, Anda dapat memiliki kontak mata yang baik dengan audiens. Dengan menggunakan slide
Anda akan lebih leluasa melakukan kontak mata dengan audiens. Dan hanya dalam beberapa saat
saja Anda akan melihat slide. Tapi itu tidak jadi masalah karena audiens Anda juga akan melihat
slide yang Anda tampilkan. Ini akan membantu audiens melihat dan mendengarkan pesan Anda.
Keempat, audiens Anda akan merasa nyaman karena mengetahui alur pembicaraan dengan lebih
baik. Slide yang dirancang dengan baik menunjukkan bahwa Anda punya rencana yang telah
disiapkan, sehingga dalam menyampaikan materi Anda akan mengikuti rencana yang telah Anda
tetapkan.
Slide presentasi yang baik hanya menampilkan poin-poin penting dari pembahasan yang akan
disampaikan. Namun kecenderungan orang membuat slide penuh dengan tulisan. Ini seperti
sebuah paragraf kalimat yang dipindahkan ke dalam ke slide. Sepertinya mereka tidak ingin
kehilangan petunjuk atau kata-kata yang ingin mereka sampaikan.
Setiap orang pasti ingin menampilkan presentasi yang menarik. Salah satu caranya adalah
dengan menambahkan animasi. Namun orang sering tidak sadar dan tidak tahu bahwa animasi
dan gambar yang mereka tampilkan itu terlalu banyak.
Terlalu banyak gambar animasi akan membuat audiens kesulitan mengambil pesan dari slide
yang ditampilkan.
3. Terlalu rumit
Satu lagi kesalahan umum yang sering dilakukan orang dalam membuat slide presentasi adalah
terlalu ramai. Sering kali orang memenuhi slide dengan banyak gambar, banyak tulisan kecil-
kecil, dan kolom-kolom yang saling dihubungkan.
Ketiga hal di atas adalah kesalahan yang paling umum dilakukan oleh banyak orang saat
membuat slide presentasi.
Perlu Anda ketahui para presenter profesional tidak pernah melakukan hal itu. Kenapa? Karena
kesalahan seperti itu akan menurunkan kredibilitas mereka sebagai presenter, menurunkan minat
audiens serta mempengaruhi pemahaman audiens terhadap pesan yang mereka sampaikan.
Sebuah slide dikatakan baik apabila memenuhi lima prinsip. Kelima prinsip tersebut antara lain:
Konten adalah pesan yang disampaikan. Slide yang baik harus mewakili pesan yang ingin
disampaikan oleh pembicara. Dan untuk membuat konten yang baik Anda harus pandai memilih
kata-kata atau kalimat yang tepat untuk slide Anda. Anda harus membaca secara jeli makalah
Anda, kemudian Anda pilih mana-mana kalimat yang akan Anda tampilkan di slide.
2. Simple
Kebanyakan slide pada umumnya memiliki kalimat yang terlampau panjang. Slide yang seperti
ini adalah contoh slide yang buruk. Slide yang baik harusnya simple hanya terdiri dari satu atau
dua kalimat yang mudah dipahami.
Slide yang baik memiliki style tulisan yang indah. Kebanyakan orang menggunakan font seperti
Calibri, Time New Roman atau Arial. Padahal Anda bisa menggunakan font yang lebih baik
seperti Lobster, Agency FB, Bebas Neue atau Bullpen 3D.
Gambar adalah elemen penting yang mendukung pesan Anda. Dengan gambar yang menarik dan
sesuai orang akan mudah tertarik dan mudah memahami pesan yang Anda sampaikan. Jika Anda
bertanya kepada para pembicara yang terlatih sekalipun mereka akan mengatakan bahwa gambar
yang menarik akan memberi nilai lebih pada slide powerpoint. Untuk itu pastikan Anda memilih
gambar yang baik dan sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan.
Selain empat hal di atas ada satu lagi yang tidak boleh Anda lupakan yaitu penggunaan warna.
Warna yang baik untuk slide Anda adalah warna yang sejuk di mata, tidak membuat mata orang
sakit. Anda harus memperhatikan warna yang Anda gunakan untuk font dan background Anda.
Usahakan warna font dan latar belakang slide memiliki kontras yang baik supaya tulisan bisa
terlihat dengan jelas.