Anda di halaman 1dari 4

17 Cara Mengetahui Orang Berbohong Menurut Psikologi

Siapa didunia ini yang tidak pernah berbohong ? rasanya tidak pernah ada orang yang tidak
berbohong selama seumur hidupnya didunia ini. Termasuk permasalahan anak-anak sekarang
yang seringkali berbohong. Sebenarnya bohong sudah menjadi kesalahan pendidikan yang
mendarah daging dan sulit sekali dibuang. Namun kebohongan besarlah yang nantinya akan
berujung atau berbuntut permasalahan bahkan seperti.Gangguan Kepribadian Antisosial.

Bohong bisa jadi Dampak Psikologis Media Sosial. Hampir setiap orang, pada suatu saat pasti
pernah berbohong kepada orang tua, guru, teman, pacar, dll. Entah kebutuhannya apa atau
tujuannya apa, Sebenarnya beberapa orang hampir sepanjang waktu berbohong. Psikolog
menyebut orang-orang ini kompulsif atau pendusta psikopat terutama mereka yang bekerja dengan
membutuhkan keprofesionalitasan yang tinggi. Nah berikut ini 17 ciri berbohong menurut
psikologi, diantaranya adalah :
1). Pergerakan Mata

Apakah anda pernah menonton film kartun terbaik Amerika The Simpsons ? dalam kartun tersebut
ekspresi sangat diperlihatkan termasuk ketika tokoh sedang melakukan kebohongan. Ada banyak
alasan mengapa orang menggunakan teknik shifty eyes untuk bisa mengetahui apakah orang
tersebut berbohong atau tidak.

Ada analisis yang menyebutkan bahwa manusia akan sulit melakukan kontak mata dengan orang-
orang yang mereka bohongi, mungkin sebagai sebuah regresi dalam taktik untuk bertahan hidup.
2). Telapak tangan berkeringat

Telapak tangan tiba-tiba berkeringat, padahal jelas-jelas ia tidak melakukan apapun dan juga tidak
bermasalah dengan apapun. Namun karena berbohong akan ada perubahan tingkat metabolisme
tubuh yang tidak bisa diatur, itu semua terjadi secara otomatis dan berada di bawah alam sadar
anda. Alasan lainnya adalah dimana seseorang yang berbohong detak jantungnya akan mulai
meningkat. Anggap saja seperti ini sedang bekerja berat.

Dalam biologisnya manusia yang sedang mengalami detak jantung maka akan mulai berkeringat
dari telapak tanga, kemudian bisa menyebar ke yang lain atau sampai berkeringat di bagian dahi.
Selain itu tangan juga bisa dijadikan bagian untuk dideteksi oleh alat pendeteksi kebohongan yang
disebut detektor poligraf.
3). Tidak Bisa Diam

Jika ada seseorang yang berbohong maka yang paling penting adalah perubahan perilaku.
Pernyataan ini disebutkan oleh Maureen O’Sullivan, PhD, seorang profesor psikologi di
Universitas San Francisco. Pernyataan Maureen juga terkait akan penelitian yang telah ditemukan,
dimana seorang stereotip pembohong yang mudah tersinggung tidak dapat berhenti dengan
“gerakan kecil itu”.

Contohnya ia mencoba mencari hal kecil untuk mengalihkan perhatiannya layaknya bolpen,
meremas jari atau bagian tubuh lainnya yang sekiranya dianggap bisa mengalihkan
permasalahannya. Teori Kepercayaan Diri ikut membahas masalah ini.
4). Menggunakan Kata “Saya”
Dalam sebuah studi menunjukan bahwa manusia ketika berbohong melakukan komunikasi verbal
yang berbeda, dimana salah satunya adalah bagaimana ia menunjukan diri. Secara etimologis, ada
satu hal utama yang terjadi ketika manusia mencoba untuk berbohong seperti pembohong tidak
menggunakan kata saya, saya dan saya. Contoh Implementasi Teori Psikologi dalam Proses
Komunikasi membuktikan manusia menggunakan cara yang berbeda ketika berbohong

Mengapa hal ini bisa terjadi, dimana kata mengatakan “saya”, “saya”, “milik saya” dan “milik
saya” merupakan cara secara tidak disadari untuk menjauhkan diri secara mental dari kebohongan
yang mereka katakan sendiri.
5) . Terlalu banyak detail yang tidak perlu

Hal pertama yang sering dilakukan untuk bisa menjelaskan bagaimana atau detail yang tepat untuk
bisa memeriksa apakah orang tersebut berbohong atau tidak yaitu benar-benar mendengarkan
cerita mereka sampai habis dan mengetahui berapa banyak yang sebenarnya mereka katakan
kepada anda setiap kejadiannya.

Cobalah meminta orang yang anda libatkan untuk menceritakan kembali secara detail kejadian
tersebut tanpa embel-embel masalah dan juga hal yang tidak penting itu. Jika ia mengucapkan
detail yang sama tanpa menambah atau misalnya ucapannya konsisten kemungkinan dia jujur.
Namun jika tidak, maka anda perlu mencurigainya.
6). Menjawab pertanyaan mudah dengan jawaban yang salah

Salah satu cara yang bisa dikatakan ampuh namun agak berbahaya untuk menemukan kebohongan
adalah pertanyaan, dimana pertanyaan dan pernyataan seringkali mereka ucapkan meskipun segala
sesuatu yang ditanyakan dan diucapkan sebenarnya bohong.

Metode yang diteliti melalui penelitian psikologis dan hal ini merupakan cara agar orang dapat
secara sadar atau tidak sadar mencoba untuk “memimpin” orang lain dalam percakapan, sehingga
tidak ada kesempatan untuk orang lain mencerna apa yang ia katakan. Namun anda bisa bertanya
kembali untuk menjebak mereka. Ormerod dan koleganya Coral Dando di University of
Wolverhampton mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan yang dapat meningkatkan
peluang Anda mendeteksi kebohongan.
7). Posisi Kepala

Pelaku yang berbohong akan menampilkan kesan ragu, dan juga gelisah meskipun ia mencoba
meyakinkan kita dengan bahasa yang sangat baik. Namun jika anda teliti anda bisa saja menebak
menggunakan kepalanya saja. Jika anda mendeteksi kebohongan maka coba periksa kepalanya.
Mereka yang berbohong cenderung terus bergeser dan mencoba untuk mengubah posisi kepala
mereka meskipun pertanyaannya sama dan ditanyakan secara berulang. Kemudian selain itu
mereka mengubah posisi kepala mereka untuk menghindari pertanyaan atau mencoba
mengalihkan jawaban yang anda mau.
8). Ekspresi mikro dan bahasa tubuh

Banyak penelitian modern telah dilakukan terhadap “mikroexpressions”, bahkan banyak film yang
mengangkat cerita mengenai mikro ekspresi ini.Meskipun beberapa orang mungkin merasa
namanya agak asing. ekspresi mikro adalah ekspresi kecil, fraksi dari 1/4 detik gerakan “aneh”
dan hal ini hanya diketahui oleh orang yang sudah terbiasa saja. Seperti halnya gerakan tangan,
suara bergetar, rendah ke tinggi, gugup, pipi merah, menyentuh hidung dan berbagai tambahan
lainnya.

Jika didalami meneliti dengan mikro ekspresi ini sebenarnya sulit tapi juga tidak sesulit yang
dibayangkan. Hanya saja mereka harus teliti dan juga harus bisa menangkap perbedaan ketika
bohong atau memang gerakan mereka yang berbeda. Cara Mengetahui Orang Berbohong Menurut
Psikologi salah satunya dengan ekspresi.
9). Mereka sering menutup mulut mereka

Selanjutnya untuk mendeteksi seseorang yang berbohong merupakan dengan teknik yang paling
populer yaitu menutup mulut saat berbicara. Apabila seseorang mengatakan bualan adalah apa
yang mereka lakukan pada mulut mereka. Namun, ketika seseorang banyak menutup mulut mereka
pada saat menceritakan sebuah cerita, hal tersebut bisa jadi yang diceritakan adalah kebohongan.

Psikolog telah menyarankan bahwa perilaku ini berasal dari keinginan bawah sadar untuk menutup
informasi jika ternyata mengarah pada kebohongan yang ditemukan, sehingga tanpa disadari
pelaku akan selalu melakukan hal tersebut secara berulang agar bisa mengalihkan rasa bersalah
dan rasa memalukan dalam diri mereka.
10). Percayalah pada insting / naluri Anda

Tidak hanya seorang hewan saja yang memiliki naluri tajam, faktanya sebenarnya manusia
memiliki naluri yang sangat tajam. Hanya saja banyak orang merasa bahwa mereka tidak yakin
atau tidak ingin berburuk sangka bahwa orang tersebut melakukan kebohongan.

Manusia memiliki naluri untuk memahami, menganalisa dan mempertimbangkan ancaman


terhadap diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka sayangi.Jika menurut anda tidak cukup
masuk logika maka anda bisa menilainya dari analisa gerak-geriknya saja atau perkataannya dan
ucapannya. Itu akan lebih masuk akal dan memudahkan.
11). Perhatikan cara bernapasnya

Orang yang sedang berbohong pasti menginginkan agar pembicaraan yang dilakukan cepat selesai.
Sedemikian sehingga orang yang berbohong akan terkesan tergesa-gesa dalam pembicaraannya,
karena mereka tidak ingin terpotong dan sampai akhirnya apa yang ia bicarakan menjadi hal yang
lupa dan menguap begitu saja. Pembicaraan dengan nafas tersengal dan tergesa-gesa itulah yang
sering membuatnya terengah-tengah atau ngos-ngosan dalam bernapas.
Selain itu ada juga masalah lain,anda harus memperhatikan cara bernapas lawan bicara kita.
Apabila dia berbohong, cara bernapas yang dilakukannya akan berubah-ubah karena dia tidak akan
merasa rileks dan takut akan hal yang sebenarnya orang lain pun tidak tahu. Berbeda apabila dia
jujur, napasnya akan biasa saja dan terlihat santai serta rileks.
12). Amati titik tumpuan berat badan

Selanjutnya adalah titik tumpuan berat badan, orang jujur pasti tenang dan tidak memikirkan hal
kecil sampai bagaimana bentuk sikap dan sebagainya. Namun berbeda dengan mereka yang
senang berbohong, dia akan merasa tidak nyaman dan tenang sehingga terlihat gusar dan sering
berpindah-pindah titik tumpuan tubuhnya.
13). Nada suaranya cenderung rendah

Karena takut salah atau memang mereka sadar mereka salah maka mereka berbicara sangat
perlahan dan itu sebenarnya kebohongan. Mereka yang mencoba melakukan pendekatan persuasif
agar orang lain percaya sebenarnya hanya menutupi rasa tidak percaya diri mereka akan
permasalahannya.
14). Berusaha meyakinkan kita secara berlebihan

Siapapun orangnya pasti tidak ingin kalau kebohongannya terbongkar di hadapan orang lain dan
tidak ingin ia dianggap berbohong. Siapa yang mau ketahuan bahwa dia ternyata seorang pendusta
bukan ? Dia pasti akan berusaha untuk terus menutupinya agar tidak ketahuan dan tidak melakukan
hal yang aneh sehingga kebohongannya terbongkar. Makanya seringkali mereka yang berbohong
berusaha untuk meyakinkan lawan bicara secara berlebihan. Kata-kata yang biasanya digunakan,
diantaranya “Percayalah”, “Sebenarnya” bahkan membawa-bawa nama Tuhan, “Demi Tuhan”,
pada saat yang bukan tempatnya. Bukankah itu sudah berlebihan?
15). Sering melakukan gerakan tubuh

Orang yang melakukan kebohongan seringkali tidak sadar apa yang ia lakukan, mereka cenderung
merasa tidak tenang sehingga tanpa disadari atau secara refleks terkadang akan melakukan gerakan
dengan salah satu tangannya dan melakukan gerakan aneh yang kita sendiri sebenarnya melihatnya
risih. Jika tidak berbohong kita menyentuh area leher antara 2 yakni gatal dan menyingkirkan suatu
benda. Katakanlah rambut atau debu, namun mereka yang berbohong seperti menyentuh leher,
hidung, mulut atau bibir, menggaruk mata maupun dengan tujuan yang tidak berguna.
16). Tanyailah orang yang anda duga berbohong

Tentu saja cara ini juga akan mengundang resiko besar namun anda bisa menggunakan cara ini
terutama bertanya pada anak anda, dimana mereka yang berbohong tentu akan merasa terpuruk
jika dituduh berbohong. Membiarkannya sebenarnya bisa saja dianggap baik, karena mencoba
menyelesaikan masalah tanpa menuduh.
17). Pembicaraan tidak terarah

Mereka yang masuk kedalam orang sering berbohong seringkali berbicara dengan pembicaraan
yang tidak terarah dan tidak jelas sehingga membuat orang lain tidak mengerti dan bingung tentang
apa yang ia katakan.

Demikian penjelasan terkait apa saja cara mengetahui orang berbohong menurut psikologi.
Semoga cara-cara di atas bisa diterapkan apabila anda merasa teman atau kenalan anda sedang
berbohong

Anda mungkin juga menyukai