PENGASUHAN
HP/WA: 0852 6752 4484
Oleh
Mimpira Haryono, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0203098401
BINA SUASANA
TEPUK TANGAN
Tepuk tangan dengan satu jari Tepuk-tepuk ... tangan kirimu ...
Tepuk tangan dengan dua jari Tepuk-tepuk sampai kebahu ...
Tepuk tangan dengan tiga jari Tepuk-tepuk ... tangan kanan mu
Tepuk tangan dengan empat jari Tepuk-tepuk sampai kebahu ...
1) Memerintah 7) Menyalahkan
2) Meremehkan 8) Menasehati
3)Membandingkan 9) Membohongi
4) Mencap/melabel 10) Menghibur
5) Mengancam 11) Mengkritik
6) Menyindir 12) Menganalisis
KOMUNIKASI POSITIF GURU & ANAK
AGAR ANAK MERASA NYAMAN
Jadilah pendengar yang baik Fokus pada anak
Dengarkanlah apa yang diceritakan Ketika anak sedang bercerita, usahakan
oleh anak didik. Biasanya mereka agar kita fokus terhadap hal yang mereka
ceritakan. Dengarkan sungguh-sungguh
akan senang untuk menceritakan dengan penuh perasaan. Tatap wajah anak
pengalaman barunya. Tunjukkan dengan pandangan mata sejajar. Hentikan
ekspresi kalau kita tertarik sejenak aktivitas lainnya dan ajaklah anak
terhadap cerita mereka. Maka anak mendekat. Jika perlu, berilah sedikit
akan semakin semangat untuk tanggapan tentang ceritanya tersebut.
bercerita.
LNJUTAN ............
Mengulang kembali cerita anak. Bertanya
Bahasa yang disampaikan anak Seringkali anak bingung dengan
terkadang berbeda dengan bahasa perasaannya sendiri, apa yang
kita. Oleh karena itu, ulangilah lagi membuatnya sedih atau gembira.
apa yang sudah diceritakan oleh Bila melihat situasi seperti ini, bantu
anak sehingga apa yang kita anak untuk mengungkapkan
persepsikan sama dengan yang perasaannya dengan bertanya. Minta
dimaksudkan oleh si anak. mereka untuk bercerita, gali
perlahan kejadian apa yang membuat
mereka menjadi sedih atau gembira.
Teknik Berkomunikasi dengan Anak
1. TIDAK BICARA TERGESA-GESA
Karena:
- Kemampuan AUD menangkap pesan masih terbatas.
- Tidak memberi kesempatan pada AUD untuk memahami pesan.
Bila hal tersebut dilakukan, maka:
- AUD tidak memahami pesan.
- Terjadi banyak kesalahan dalam proses pengasuhan, akhirnya
Para Guru dan Orang tua jadi sering marah.
2. MEMBACA BAHASA TUBUH ANAK (PERILAKU ANAK)
Karena:
- Bahasa tubuh atau perilaku anak lebih mudah dilihat dan tidak
pernah berbohong.
- Bahasa tubuh lebih nyata dibandingkan dengan bahasa lisan.
Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka:
- Kita tidak akan memahami anak.
- Anak usia dini lebih mudah emosi/marah.
TEPUK SALUT YUKKKKK .............
SALUT - SALUT
SALUT - SALUT
SA ........ LUT,,,,
3. MENDENGARKAN UNGKAPAN PERASAAN ANAK
Caranya:
- Dengarkan dengan sungguh-sungguh sepenuh perasaan.
- Wajah ibu-ayah menghadap langsung ke wajah anak,
dengan pandangan mata sejajar.
6. GUNAKAN PESAN SAYA
Caranya:
- Ungkapkan perasaan (positif) Ibu - Ayah kepada anak.
Contoh,
”Ibu khawatir kalau kamu berlari-larian seperti itu, nanti kamu bisa terjatuh,
Nak. Pesan Ibu, berjalan pelan saja ya Nak. “
Atau,
“Ayah sayang kamu, Nak. Karena itu Ayah sedih kalau kamu suka memukul
temanmu, Pesan ayah, sayangi temanmu ya Nak. ”
8. MENGGUNAKAN KATA MOTIVASI
Gunakan kata ”ayo”, ”coba”, ”mari”, ”silakan” untuk menggantikan kata
”Jangan” dan ”Tidak. Gantilah kata-kata tersebut dengan kata-kata positif
dalam komunikasi:
Untuk memberikan motivasi dan dukungan, kata ”Ayo”, ”Coba”, ”Mari”,
”Silakan” dapat membantu anak usia dini mencoba melakukan. Sedangkan
kata ”Jangan” dan ”Tidak boleh” kadang malah dapat mendorong anak
melakukan perlawanan, penolakan atau ingin mencoba.