Anda di halaman 1dari 43

KOMUNIKASI DALAM

PENGASUHAN
HP/WA: 0852 6752 4484

Oleh
Mimpira Haryono, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0203098401
BINA SUASANA
TEPUK TANGAN
Tepuk tangan dengan satu jari Tepuk-tepuk ... tangan kirimu ...
Tepuk tangan dengan dua jari Tepuk-tepuk sampai kebahu ...
Tepuk tangan dengan tiga jari Tepuk-tepuk ... tangan kanan mu
Tepuk tangan dengan empat jari Tepuk-tepuk sampai kebahu ...

Tepuk tangan tidak berbunyi Gerak-gerak ... jari tangan mu ...


Coba ulang sekali lagi Putar-Putar dihadapan mu ...
Tepuk tangan dengan punggung tangan Satukan kedua tangan mu ...
Lakukan berulang-ulang Menjinjit sesuka hatimu ...
Apa Itu Komunikasi ? …

Apa itu komunikasi dalam


pengasuhan ?..........
Hubungan antara Individu atau kelompok
sehingga terjadi saling memahami untuk
menciptakan hubungan akrab dengan AUD,
Pengasuh, Pengelola, ORTU
KOMUNIKASI/PENYAMPAIAN PESAN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
PENGASUHAN ANAK
Hal pertama yang perlu diingat dalam berkomunikasi ialah
PERASAAN.
Setiap kita memiliki kebutuhan untuk didengar, dikenali, diterima,
dimengerti dan dihargai.
Begitu pula dengan anak, atau siapapun lawan bicara kita. Sebelum
menyampaikan pesan kepada anak, cobalah mengerti perasaannya.
Jika perasaan anak diterima, ia merasa aman. Sebaliknya, jika
perasaannya tidak diterima, ia akan merasa bahwa seluruh dirinya
“ditolak”.
LANJUT ………….
Selain itu, otak manusia dapat lebih mudah menerima informasi
dalam keadaan senang anda bisa mengingat hal ini ……….

“bila hati senang, otak akan menyerap lebih banyak”.

Komunikasi yang dilakukan dalam situasi yang menyenangkan,


akan lebih mudah diterima oleh anak. Sebaliknya, jika
komunikasi dilakukan dalam situasi penuh tekanan, bukan
hanya pesan atau informasi yang gagal tersampaikan, kita bisa
menyebabkan luka pada jiwa anak kita.
INSTRUMEN PUISI
SEBUAH PUISI PAUD SEBAGAI RENUNGAN’’’’’’’
Anak-anak Belajar dari Kehidupannya
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
menemukan cinta dalam kehidupan.
BELAJAR DARI
HIDUP
Puisi : Mimpi
Jika hatimu terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyianmu
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan
melayang
Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu t’lah riang
Buka mata dan bangkitlah dari
mimpimu
Karena ada orang-orang yang
menantimu
PUISI : KEHIDUPAN
Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya.
Tapi yakinlah bawha tuhan tidak akan memberikan cobaan di
atas kemampuan hambanya.
Mungkin masalah itu sudah allah tentukan untuk kita, untuk
belajar tegar dalam menghadapi hidup .
Janganlah mengeluh dengan masalah yg kita hadapi, karna
mengeluh itu hanya akan membuat kita semakin terpuruk.
Belajarlah mencari solusinya dan tentukan mana yg baik untuk
kita dan mana yg tdk baik untuk kita.
Dan belajarlah memecah kan masalah dengan hati yg penuh
ketenangan. Karna apabila hati kita tenang maka pikiran kita pun
jernih, apabila pikiran kita jernih maka tutur kata pun akan baik
dan sopan.
Tuk itu jangan lari dari masalah cari solusinya, pecahkan
masalahnya dengan penuh kebijakan. Itu akan menjadikan hidup
lebih baik.
LALU BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI YANG BAIK,
BENAR DAN MENYENANGKAN PADA ANAK ?
ْ ‫ع ْن ُه ْم َو ِع‬
‫ظ ُه ْم َوقُ ْل لَ ُه ْم‬ ‫ض‬
ْ ‫ر‬ ‫ع‬
ْ َ ‫أ‬َ ‫ف‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ب‬‫و‬ُ ‫ل‬ُ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬ ‫َّللا‬
َّ ‫م‬َ ‫ل‬‫ع‬ْ ‫ي‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َّ ‫ال‬ ‫ك‬
َ ‫ئ‬
ِ َ ‫ل‬َٰ ‫و‬ُ ‫أ‬
َ ِ ِِْ َ ُ ُ َ
‫ِفي أ َ ْنفُ ِس ِه ْم قَ ْو اًل بَ ِليغاا‬
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa
yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu
dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah
kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa
mereka. (QS. An Nisa ayat 63)
‫طغَى‬ َ ُ‫ع ْو َن ِإنَّه‬ َ ‫ا ْذ َهبَا ِإلَى ِف ْر‬
‫فَقُوًل لَهُ قَ ْوًل لَ ِيِّناا لَعَلَّهُ يَتَذَ َّك ُر أ َ ْو يَ ََْْى‬

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun karena benar-benar


dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua
kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-
mudahan dia sadar atau takut”. (QS. Thaha ayat 43-44)
POLA
ASUH

PENGERTIAN POLA MACAM-MACAM


ASUH POLA ASUH

pola asuh merupakan sikap orangtua


Pola Asuh Otoriter
dalam berinteraksi dengan anak-
anaknya (Kohn)
Pola Asuh Demokratis
( Authoritative)
pola asuh merupakan pola interaksi
antara orangtua dan anak (Theresia
Pola Asuh Permisif
Indira Shanti)
 Pola Asuh Otoriter
Identik dengan hukuman, diktator, menonjolkan wibawa,
ketaatan mutlak, patuh pada kemauan orang tua.

 Pola Asuh Permisif


Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh)

 Pola asuh Demokratis


 Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan
KEKELIRUAN DALAM
BERKOMUNIKASI
Bicara tergesa-gesa
Beranggapan semua anak sama.
Tidak membaca bahasa tubuh anak
Tidak empati terhadap perasaan anak
Menggunakan gaya komunikasi negatif
12 GAYA KOMUNIKASI NEGATIF (TIDAK PRODUKTIF)

1) Memerintah 7) Menyalahkan
2) Meremehkan 8) Menasehati
3)Membandingkan 9) Membohongi
4) Mencap/melabel 10) Menghibur
5) Mengancam 11) Mengkritik
6) Menyindir 12) Menganalisis
KOMUNIKASI POSITIF GURU & ANAK
AGAR ANAK MERASA NYAMAN
Jadilah pendengar yang baik Fokus pada anak
Dengarkanlah apa yang diceritakan Ketika anak sedang bercerita, usahakan
oleh anak didik. Biasanya mereka agar kita fokus terhadap hal yang mereka
ceritakan. Dengarkan sungguh-sungguh
akan senang untuk menceritakan dengan penuh perasaan. Tatap wajah anak
pengalaman barunya. Tunjukkan dengan pandangan mata sejajar. Hentikan
ekspresi kalau kita tertarik sejenak aktivitas lainnya dan ajaklah anak
terhadap cerita mereka. Maka anak mendekat. Jika perlu, berilah sedikit
akan semakin semangat untuk tanggapan tentang ceritanya tersebut.
bercerita.
LNJUTAN ............
Mengulang kembali cerita anak. Bertanya
Bahasa yang disampaikan anak Seringkali anak bingung dengan
terkadang berbeda dengan bahasa perasaannya sendiri, apa yang
kita. Oleh karena itu, ulangilah lagi membuatnya sedih atau gembira.
apa yang sudah diceritakan oleh Bila melihat situasi seperti ini, bantu
anak sehingga apa yang kita anak untuk mengungkapkan
persepsikan sama dengan yang perasaannya dengan bertanya. Minta
dimaksudkan oleh si anak. mereka untuk bercerita, gali
perlahan kejadian apa yang membuat
mereka menjadi sedih atau gembira.
Teknik Berkomunikasi dengan Anak
1. TIDAK BICARA TERGESA-GESA
Karena:
- Kemampuan AUD menangkap pesan masih terbatas.
- Tidak memberi kesempatan pada AUD untuk memahami pesan.
Bila hal tersebut dilakukan, maka:
- AUD tidak memahami pesan.
- Terjadi banyak kesalahan dalam proses pengasuhan, akhirnya
Para Guru dan Orang tua jadi sering marah.
2. MEMBACA BAHASA TUBUH ANAK (PERILAKU ANAK)
Karena:
- Bahasa tubuh atau perilaku anak lebih mudah dilihat dan tidak
pernah berbohong.
- Bahasa tubuh lebih nyata dibandingkan dengan bahasa lisan.
Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka:
- Kita tidak akan memahami anak.
- Anak usia dini lebih mudah emosi/marah.
TEPUK SALUT YUKKKKK .............

SALUT - SALUT
SALUT - SALUT
SA ........ LUT,,,,
3. MENDENGARKAN UNGKAPAN PERASAAN ANAK

Dengan mendengarkan ungkapan perasaan anak berarti:


- Mengurangi emosi anak.
- Merangsang kemampuan berbicara.
Caranya:
- Kita ikut merasakan kesedihan, kegelisahan, dan
kesenangan anak.
4. HINDARI 12 GAYA POPULER
1. Memerintah 9. Mengancam
2. Menyalahkan 10. Mengkritik
3. Meremehkan 11. Menyindir
4. Menasehati 12. Menyelidik
5. Membandingkan Bila salah satu gaya itu dilakukan,
6. Membohongi maka:
- Anak usia dini tidak percaya pada
7. Memberi julukan negative
perasaannya sendiri.
8. Menghibur
- Anak usia dini tidak percaya diri.
5. MENDENGARKAN AKTIF

Caranya:
- Dengarkan dengan sungguh-sungguh sepenuh perasaan.
- Wajah ibu-ayah menghadap langsung ke wajah anak,
dengan pandangan mata sejajar.
6. GUNAKAN PESAN SAYA
Caranya:
- Ungkapkan perasaan (positif) Ibu - Ayah kepada anak.
Contoh,
”Ibu khawatir kalau kamu berlari-larian seperti itu, nanti kamu bisa terjatuh,
Nak. Pesan Ibu, berjalan pelan saja ya Nak. “
Atau,
“Ayah sayang kamu, Nak. Karena itu Ayah sedih kalau kamu suka memukul
temanmu, Pesan ayah, sayangi temanmu ya Nak. ”
8. MENGGUNAKAN KATA MOTIVASI
Gunakan kata ”ayo”, ”coba”, ”mari”, ”silakan” untuk menggantikan kata
”Jangan” dan ”Tidak. Gantilah kata-kata tersebut dengan kata-kata positif
dalam komunikasi:
Untuk memberikan motivasi dan dukungan, kata ”Ayo”, ”Coba”, ”Mari”,
”Silakan” dapat membantu anak usia dini mencoba melakukan. Sedangkan
kata ”Jangan” dan ”Tidak boleh” kadang malah dapat mendorong anak
melakukan perlawanan, penolakan atau ingin mencoba.

Contoh kalimat larangan, ”Jangan naik pohon, nanti jatuh!”


Dapat diganti dengan kalimat ajakan, “Ayo, kita bermain di bawah pohon
saja, pasti lebih menyenangkan.”
BERDIDKUSI MEMAHAMI KASUS
OLEH PESERTA

Untuk menggantikan kalimat larangan harus


diberikan pilihan yang dapat dipilih anak.

Misalnya, “seorang anak bernama Ade, meloncat-


loncat di atas kursi.”
Maka kalimat motivasi yang dapat gunakan, ....?
JAWABAN

“Ade boleh duduk di atas kursi atau


boleh meloncat di atas karpet ini.”
9. MENGGUNAKAN KALIMAT DAN KATA-KATA POSITIF.
Mengajak dengan menggunakan kalimat positif dan melarang dengan
alasan yang bisa dipahami anak.
Contoh:
- Anak mau naik pohon yang basah karena hujan.
Kalimat yang biasa digunakan adalah, ”Kamu jangan naik pohon,
nanti jatuh.”
Sebaiknya ganti dengan kalimat, ”Nak, coba lihat, pohon ini licin
karena hujan semalam, kamu bisa terpeleset dan jatuh kalau naik
pohon ini.” Atau, ”Pohon ini licin karena hujan semalam, kamu bisa
terpeleset dan jatuh kalau memanjatnya, jadi sebaiknya kamu tidak
naik pohon ini.”
BERDISKUSI
KASUS SELIMUT.......
- Anak berjalan dengan menyeret
selimutnya.

Kalimat positif yang biasa digunakan,


.......?
JAWABAN
”Selimutnya jangan diseret-seret begitu, nanti jadi
kotor.” Gantilah dengan kalimat positif berikut,
”Maaf, Nak, selimutnya sebaiknya tidak diseret-seret
begitu, nanti jadi kotor.” Atau, ”Maaf, Nak, angkat
selimutnya supaya tetap bersih.”
10. MEMBIASAKAN MENGUCAPKAN KATA
“TERIMA KASIH”, “PERMISI”, ”MAAF” DAN ”MINTA
TOLONG”
PADA ANAK SESUAI DENGAN KEJADIANNYA.
Contoh:
“Terima kasih ya, Nak, Bunda dibantu merapikan mainan.”
“Permisi ya, Nak, Ibu ke dapur sebentar.”
“Maaf Nak, kita bermainnya sudah cukup dulu, sekarang
waktunya mandi.”
“Nak, Ayah minta tolong, sampahnya dibuang di tempat
sampah, ya.”
11. MENGEMBANGKAN PERTANYAAN TERBUKA.
Untuk melatih berpikir kritis dan kecerdasan AUD.
Caranya:
- Ajari anak membedakan perbuatan baik dan buruk.
Contoh,
Ketika anak menonton film kartun Tom and Jerry, tanyakan kepadanya, ”Nak,
menurutmu, perbuatan Tom dan Jerry yang selalu berkelahi itu, baik apa tidak
ya? Sebaiknya bagaimana, ya?”
- Ajari anak membedakan benar dan salah.
Contoh, ”Nak, sebaiknya kita membuang sampah di mana, ya?”
12. MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG BENAR
Untuk melatih anak memiliki pengetahuan tentang tata
bahasa yang benar, tidak dibenarkan mengikuti atau
menirukan kata-kata anak yang masih belum jelas, atau
pemenggalan kata yang tidak utuh.
Contoh:
- kata ”mam-mam” untuk ”makan”, ”BUM” atau ”BUM-BUM”
untuk ”mobil”, dan sebagainya.
- Ayo MA ............ KAN. Dengan memenggal kata.
13. MEMBERIKAN CONTOH PERBUATAN DARI PARA GURU
DAN ORANG TUA.
Contoh:
- Membiasakan menggosok gigi siapkan sikat gigi anak
dg bentuk gambar2
- Membiasakan buang sampah pada tempatnya
- Membiasakan merapikan tempat
- Membiasakan berpakaian rapi
- dsb.....
Orangtua berkomunikasi
dengan anak

Anak belajar mengembangkan


kemampuan kontrol diri melalui aturan
YUK ............ BERMAIN PERAN
BERMAIN PERAN
KERJASAMA GURU-ORANGTUA

Anda mungkin juga menyukai