Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fill Ardhiny

NIM : 011911048
Prodi : Keperawatan A’2019
Topik 1

Komunikasi dan Pendekatan Pada Anak


Pertanyaan LP:
1. Sebutkan dan jelaskan teknik komunikasi yang bisa di aplikasikan ketika berkomunikasi
dengan anak!
2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan anak!
3. Sebutkan kata-kata yang sebaiknya tidak di ucapkan ketika berkomunikasi dengan anak
dan sebutkan kata penggantinya?

Komunikasi pada anak merupakan suatu proses penyimpanan dan transfer informasi
yang melibatkan anak untuk mengelompokkan, memilih dan mengirim lambang-lambang.
Pada anak komunikasi mempunyai perbedaan yang disebabkan oleh karakteristik antara usia
dan perkembangannya. Komunikasi pada anak sangat penting dalam proses mengekspresikan
perasaan dan pikiran untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
Secara umum ada dua teknik berkomunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik
komunikasi verbal dan nonverbal. Teknik komunikasi nonverbal yang sering digunakan
antara lain adalah bercerita, bibliotheraphy, mimpi, menyebutkan permintaan, bermain dan
permainan, melengkapi kalimat, serta teknik pro dan kontra. Teknik komunikasi verbal dapat
berupa menulis, menggambar dan teknik bermain. Komunikasi verbal bagi kebanyakan anak
dan orang tua sering mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-perasaannya
(Mundakir, 2006).
A. Teknik Verbal
 Bercerita (story telling)
Bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakutan-ketakutan yang
terjadi selama anak dirawat. Teknik strory telling dapat dilakukan dengan cara
meminta anak menceritakan pengalamannya ketika sedang diperiksa dokter. Teknik
ini juga dapat menggunakan gambar dari suatu peristiwa (misalnya gambar perawat
waktu membantu makan) dan meminta anak untuk menceritakannya dan selanjutnya
perawat masuk dalam masalah yang dihadapi anak. Tujuan dari teknik ini adalah
membantu anak masuk dalam masalahnya.
 Bibliotheraphy
Bibliotheraphy adalah teknik komunikasi menggunakan buku-buku dalam rangka
proses therapeutic dan supportive. Sasarannya adalah membantu anak
mengungkapkan perasaan-perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas membaca.
Cara ini dapat memberi kesempatan pada anak untuk menjelajahi suatu kejadian yang
sama dengan keadaannya, tetapi sedikit berbeda.
 Mimpi
Mimpi adalah aktivitas tidak sadar sebagai bentuk perasaan dan pikiran yang ditekan
ke alam tidak sadar. Mimpi ini dapat digunakan oleh perawat untuk mengidentifikasi
adanya perasaan bersalah, perasaan tertekan, perasaan jengkel, atau perasaan marah
yang mengganggu anak sehingga terjadi ketidaknyamanan.
 Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak. Dengan meminta anak
untuk menyebutkan keinginan, dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak
dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu.
 Bermain dan permainan
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat menjadi
teknik yang paling efektif untuk berhubungan dengan anak. Dengan bermain dapat
memberikan petunjuk mengenai tumbuh kembang fisik, intelektual dan sosial.
Terapeutik Play sering digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit atau masuk
rumah sakit atau untuk mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur
medis/perawatan. Perawat dapat melakukan permainan bersama anak sehingga
perawat dapat bertanya dan mengeksplorasi perasaan anak selama di rumah sakit.
 Melengkapi kalimat (sentences completion)
Teknik komunikasi ini dilakukan dengan cara meminta anak menyempurnakan atau
melengkapi kalimat yang dibuat perawat. Dengan teknik ini, perawat dapat
mengetahui perasaan anak tanpa bertanya secara langsung kepadanya, misalnya
terkait dengan kesehatannya atau perasaannya. Pernyataan dimulai dengan yang netral
kemudian dilanjutkan dengan pernyataan yang difokuskan pada perasaannya.
 Pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan atau mengetahui
perasaan dan pikiran anak. Anak diminta mengajukan pilihan positif atau negatif
sesuai dengan pendapat anak. Teknik komunikasi ini dilakukan dengan tujuan
mengeksplorasi perasaan-perasaan anak, baik yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan.

B. Teknik Nonverbal
 Menulis
Menulis adalah pendekatan komunikasi yang secara efektif tidak saja dilakukan pada
anak tetapi juga pada remaja. Ungkapan rasa yang sulit dikomunikasikan secara
verbal bisa ampuh dengan komunikasi lewat tulisan. Cara ini dapat dilakukan apabila
anak sudah memiliki kemampuan untuk menulis.
 Menggambar
Teknik ini dilakukan dengan cara meminta anak untuk menggambarkan sesuatu
terkait dengan dirinya, misalnya perasaan, apa yang dipikirkan, keinginan, dan lain-
lain.
Dasar asumsi dalam menginterpretasi gambar adalah anak-anak mengungkapkan
dirinya melalui coretan atau gambar yang dibuat. Dengan gambar, akan dapat
diketahui perasaan anak, hubungan anak dalam keluarga, adakah sifat ambivalen atau
pertentangan, serta keprihatinan atau kecemasan pada hal-hal tertentu.
 Penerapan komunikasi sesuai tingkat perkembangan anak
Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak tergantung dari perkembangan otak
dan fungsi kognitifnya. Perkembangan ini juga berhubungan dengan kematangan atau
kemampuan organ sensorik dalam menerima rangsangan atau stimulus internal
maupun eksternal. Perkembangan komunikasi pada bayi dan anak juga dipengaruhi
oleh kuatnya stimulus internal dan eksternal yang masuk dalam diri anak melalui
reseptor pendengarannya dan organ sensorik lainnya. Perkembangan komunikasi pada
anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan spesifik pada setiap tingkat
perkembangannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan anak antara lain:
a) Nada suara
Bicara lambat dan jika tidak dijawab harus diulang lebih jelas dengan pengarahan
yang sederhana hindari sikap mendesak untuk dijawab dengan mengatakan "jawab
dong".
b) Mengalihkan aktivitas
Kegiatan anak yang berpindah-pindah dapat meningkatkan rasa cemas terapis dan
mengartikannya sebagai tanda hyperaktif. Anak lebih tertarik pada aktivitas yang
disukai sehingga perlu dibuat baru jadwal yang bergantian antara aktivitas yang
disukai dan aktivitas terapi yang diprogramkan.
c) Jarak interaksi
Perawat yagmengobservasi tindakan non verbal dan sikap tumbuh anak harus
mempertahankan jarak yang aman dalam berinteraksi.
d) Marah
Perawat perlu mempelajari tanda kontrol perilaku yang rendah pada anak untuk
mencegah tempertantrum. Perawat menghindari bicara yang keras dan otoriter serta
mengurangi kontak mata jika respon anak meningkat. Jika anak mulai dapat
mengontrol perilaku, kontak mata dimulai kembali namun sentuhan ditunda dahulu.
e) Kesadaran diri
Perawat harus menghindari konfrontasi secara langsung, duduk yang terlalu dekat dan
berhadapan. Meja tidak diletakkan anatara perawat dan anak. Perawat secara non
verbal selalu memberi dorongan, penerimaan da persetujuan yang diperlukan.
f) Sentuhan
Hindari sentuh anak tanpa izin dari anak. Salaman dengan anak merupakan cara untuk
mengilangkan stress dan cemas khusunya pada anak laki-laki.
g) Isyarat
Menggunakan isyarat seperti menunjuk objek secara jelas jika objek tersebut ingin
dilihat anak.
h) Pemilihan kata
Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami anak.

Pada dasarnya komunikasi dapat membantu anak untuk menerima informasi dalam bentuk
tindakan, lambang maupun sentuhan, sehingga anak mampu berekspresi, mengeluarkan
pendapat dan pikirannya. Beberapa kata dapat menjadikan anak lebih percaya diri namun
kata – kata negatif dapat menjadikan hilangnya percaya diri anak bahkan ketidakberdayaan
anak dalam mengeluarkan pendapatnya. Berikut beberapa kata yang sebaiknya diganti
menggunakan kata positif:

KALIMAT NEGATIF KALIMAT POSITIF


Jangan lari - lari! Jalan pelan - pelan saja nak
kalau mau pinjam mainan bilang dulu ya
Tidak boleh berebut mainan
nak
Dasar pemalas! Kamu pasti bisa menyelesaikannya

Diam! Jangan berisik! Sabar ya nak, mama masih berbicara


Kenapa kamu menangis? Coba cerita ke
Cengeng sekali kamu
mama

Anda mungkin juga menyukai