1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya
sendiri, serta nilai yang dianut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya, dan menghargai.
3. Perawata harus memahami dan menghayati nilai yang dianut oleh klien.
4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental.
5. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien bebas berkembang
tanpa rasa takut.
6. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya
baik sikap, tingkah lakunya sehingga makin matang, dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
7. Perawata harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi
perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan, maupun frustasi.
8. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.
9. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati bukan tindakan
terapeutik.
10. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar hubungan komunikasi terapeutik.
11 Mampu berperan sebagai role model.
12. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan bila dianggap mengganggu.
13. Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
14. Berpegang pada etika.
15. Bertanggungjawab dalam dua dimensi yaitu tanggungjawab terhadap diri sendiri atas tindakan yang
dilakukan dan tanggungjawab terhadap orang lain.
Aspek penting dalam komunikasi supaya anak bisa paham komunikasi sebagai berikut.
1.Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak yang diajak berbicara.
Maksudnya sebagai berikut.
● Menggunakan isyarat seperti menunjuk objek secara jelas jika objek tersebut ingin dilihat anak
● Memilih kata-kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami anak
1. Bercerita
2. Bibliotheraphy 3.Mimpi
(story telling)
Teknik strory telling dapat adalah teknik komunikasi Mimpi ini dapat digunakan oleh radiografer
dilakukan dengan cara terapeutik pada anak yang untuk mengidentifikasi adanya perasaan
meminta anak dilakukan dengan menggunakan bersalah, perasaan tertekan, perasaan
menceritakan buku-buku dalam rangka proses jengkel, atau perasaan marah yang
pengalamannya ketika therapeutic dan supportive mengganggu anak sehingga terjadi
sedang diperiksa dokter. ketidaknyamanan
6. Sentuhan
4. Aktivitas pengalihan 5. Ungkapan marah
Untuk mengurangi kecemasan anak Pada situasi ini, izinkanlah Sentuhan adalah kontak fisik yang
dilakukan dengan cara memagang
saat berkomunikasi, gunakan aktivitas anak untuk mengungkapkan sebagian tangan atau bagian tubuh anak,
pengalihan, misalnya membiarkan anak perasaan marahnya serta misalnya pundak, usapan di kepala,
bermain dengan barang-barang dengarkanlah dengan baik berjabat tangan, atau pelukan, bertujuan
kesukaannya, seperti boneka, dan penuh perhatian apa untuk memberikan perhatian dan
penguatan terhadap komunikasi yang
handphone, mobil-mobilan, kacamata, yang menyebabkan dia dilakukan antara anak dan orang tua
dan lainlain merasa jengkel dan marah.
Kesimpulan
Komunikasi terapeutik pada anak dapat disimpulkan bahwa komunikasi pada anak
merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri kita dengan anak.
Secara umum pengertian komunikasi anak merupakan proses pertukaran informasi
yang disampaikan oleh anak kepada orang lain dengan harapan orang yang diajak
dalam pertukaran informasi tersebut maupun memenuhi kebutuhannya. Dalam
tinjauan ilmu keperawatan anak, anak merupakan seseorang yang membutuhkan
suatu perhatian dan kasih sayang, sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat
dipenuhi dengan cara komunikasi baik secara verbal maupun non verbal yang dapat
menumbuhkan kepercayaan pada anak sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai.
Thanks!!
ANY QUESTION?