@canunkamil @fufuelmart
Setiap manusia, memiliki tangki emosi
ketika ia lahir ke dunia. Bahkan hasil riset
membuktikan bahwa ketika masih dalam
rahim berupa janin, setiap dari kita sudah
bisa menyerap informasi yang di dapat.
Dari apa yang dirasakan Ibu, juga
percakapan yang didengar antara Ayah
dan Ibu.
Tentu, informasi dan emosi yang didapatkan tak
selalu berupa konten positif. Ada hal-hal yang
keliru dan tidak sesuai yang setiap manusia
dapat. Hal-hal yang di dapatkan dari semenjak
dalam kandungan dan khususnya di usia golden
age, ternyata bisa masuk ke pikiran bawah sadar.
Namun sekali lagi, anak belajar bukan hanya dari apa yang
orang tuanya ucapkan. Melainkan anak juga belajar, dengan
melihat langsung, bagaimana kita sebagai orang tuanya
merespon setiap permasalahan yang hadir di segala kondisi.
Baik itu ketika santai dan happy, sampai ketika tertekan dan
penuh amarah.
Salah satu kekeliruan yang sering dilakukan kita
sebagai orang tua, adalah tanpa sadar
menganggap bahwa anak-anak kita, adalah
orang dewasa “versi mini”. Seolah mereka harus
banget paham di sekali nasihat, atau hanya di
beberapa kali praktek.
Bisa gak sih kita meminimalisir luka pengasuhan sekalipun saat ini
kita orangtua yang masih ‘senggol bacok’ secara emosi?
Insya Allah semoga kulwapp “Manajemen Emosi Pada Anak Dan Orang tua :
Mencegah Luka Pengasuhan” yang akan kita lakukan bersama ini, bisa sedikit
membantu memperluas pemahaman ilmu Ayah Bunda, hingga bisa action lebih
baik dalam memperbaiki pengasuhan.
Regards,
Canun Kamil & Fufu Elmart