Anda di halaman 1dari 17

M ENCEGAH ADANYA LUKA

PENGASUHAN PADA ANAK

Canun Kamil dan Fufu Elmart


SELAMAT DATANG
IBU PEMBELAJAR!
MOHON DIPERHATIKAN
Dilarang menggandakan atau menyebarluaskan tulisan ini
untuk tujuan marketing di media manapun, di luar keperluan
Sakeena
MATERI EXCLUSIVE KULWAP SAKEENA
Original Created by :
Canun Kamil & Fufu Elmart
(Ikhsanun Kamil Pratama, S.Ked
Foezi Citra Cuaca Elmart, Am.Keb)
Romantic Couplepreneur, Marriage Trainer, Penulis
Best Seller 76 Buku Keluarga

@canunkamil @fufuelmart
Setiap manusia, memiliki tangki emosi
ketika ia lahir ke dunia. Bahkan hasil riset
membuktikan bahwa ketika masih dalam
rahim berupa janin, setiap dari kita sudah
bisa menyerap informasi yang di dapat.
Dari apa yang dirasakan Ibu, juga
percakapan yang didengar antara Ayah
dan Ibu.
Tentu, informasi dan emosi yang didapatkan tak
selalu berupa konten positif. Ada hal-hal yang
keliru dan tidak sesuai yang setiap manusia
dapat. Hal-hal yang di dapatkan dari semenjak
dalam kandungan dan khususnya di usia golden
age, ternyata bisa masuk ke pikiran bawah sadar.

Menjadi sebuah value yang diyakini, dan bahkan


bisa berpengaruh sampai seorang anak itu
tumbuh menjadi dewasa. Menjadi orang tua lagi
seperti kita.
TANPA DISADARI, RANTAI GANJALAN
EMOSI ITU MENULAR DARI SATU GENERASI
KE GENERASI LAINNYA.
Sedari kecil, boleh jadi banyak dari kita
yang tak terbiasa untuk menyalurkan
emosi dengan cara yang tepat. Bahkan,
sebagai seorang anak dulu, boleh jadi
kita tak tahu bagaimana sebenarnya
membedakan berbagai jenis emosi dan
menyalurkannya.
Sedangkan di satu sisi, orang tua adalah
role model utama bagi anak, yang
memberikan value “hitam -putih”
kehidupan, baik disadari atau tidak.

“ANAK-ANAK MUNGKIN BISA SALAH MENDENGAR, NAMUN


MEREKA TAK PERNAH SALAH DAN MENIRU,”
Maka disadari atau tidak, respon
emosi anak itu mencerminkan
respon emosi orang tuanya.
Apabila setiap orang tua mau
merendahkan hati, kita bisa ingat
kembali bagaimana respon emosi
kita khususnya ketika sedang
tertekan.
Mungkin sebagai orang tua, kita seringkali merasa
bingung, karena “merasa” telah mengajarkan cara
yang baik dalam pengelolaan emosi pada anak.

Namun sekali lagi, anak belajar bukan hanya dari apa yang
orang tuanya ucapkan. Melainkan anak juga belajar, dengan
melihat langsung, bagaimana kita sebagai orang tuanya
merespon setiap permasalahan yang hadir di segala kondisi.
Baik itu ketika santai dan happy, sampai ketika tertekan dan
penuh amarah.
Salah satu kekeliruan yang sering dilakukan kita
sebagai orang tua, adalah tanpa sadar
menganggap bahwa anak-anak kita, adalah
orang dewasa “versi mini”. Seolah mereka harus
banget paham di sekali nasihat, atau hanya di
beberapa kali praktek.

Sampai terlupa, untuk interospeksi diri, ketika di


beberapa waktu, orang tua tidak integritas atas
apa yang sudah diucapkan dan diajarkan pada
mereka.
MAKA PROSES PEMBELAJARAN MANAJEMEN
EMOSI PADA ANAK, PERLU DIIRINGI
DENGAN PROSES PERUBAHAN BERSAMA
DENGAN ORANG TUANYA JUGA.
Anak-anak cenderung lebih bisa meniru apa yang dilakukan oleh
orang tuanya. Sehingga memperbaiki respon emosi diri sendiri, insya
Allah akan memperbaiki keadaan.

Karena pada dasarnya, kita bukanlah orangtua yang sempurna,


maka mencegah dengan hasil zero sama sekali, rasanya tidak
memungkinkan.

Oleh karena itu, Allah telah men-setting dan menyediakan dalam


hubungan antar manusia berupa konsep memaafkan, memaklumi,
mengikhlaskan, serta meridhai agar bisa terjadinya proses healing.
ZERO MISTAKE PARENTING ITU RASANYA AGAK SULIT UNTUK KITA
DAPATKAN. KARENA SEBAGAI MANUSIA, KITA PASTI PUNYA KEKHILAFAN.

Meski demikian, hal yang bisa kita lakukan sebagai orangtua


adalah meminimalisir dalam ‘melukai’ anak kita, baik secara
psikologis maupun secara fisik.

Bisa gak sih kita meminimalisir luka pengasuhan sekalipun saat ini
kita orangtua yang masih ‘senggol bacok’ secara emosi?

InsyaAllah bisa, selama niat dikuatkan untuk


belajar caranya serta mengaplikasikan perlahan
ilmu yang sudah dicerna, karena sekedar belajar
tentu tidak akan mmebuat kita berubah kan,
Ayah Bunda?

Yang insya Allah membuat kita bisa berubah


menjadi lebih baik lagi setiap harinya, adalah
ACTION yang berdasarkan ILMU.
Apa saja sebenarnya yang mempengaruhi managemen emosi orang tua dan
anak? Seperti apa proses perbaikan respon emosinya? Kita akan bahas
bersama dalam sesi kulwapp, ya!

Insya Allah semoga kulwapp “Manajemen Emosi Pada Anak Dan Orang tua :
Mencegah Luka Pengasuhan” yang akan kita lakukan bersama ini, bisa sedikit
membantu memperluas pemahaman ilmu Ayah Bunda, hingga bisa action lebih
baik dalam memperbaiki pengasuhan.

Aamin aamin yaa Rabbal’alamin. 🤲🏻


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh… 💜🖤

Regards,
Canun Kamil & Fufu Elmart

Anda mungkin juga menyukai