Anda di halaman 1dari 12

Mendidik anak

tentang ucapan kotor

Oktober
2022
Edisi
12
Follow Sosial
Media Kami:
ebook
ekslusif
langsung klik aja!

Akad
1. E-book ini hanya untuk pelanggan yang mendaftar. Tidak boleh
dibagikan bebas kecuali kepada anggota keluarga inti (suami,
istri, anak)
2. Tulisan dalam e-book ini adalah hak cipta Rumahabit. Dilarang
melakukan plagiasi atau memperbanyak isi baik sebagian atau
seluruhnya, selain melakukan sitasi dengan menyebutkan
sumber
Mendidik Anak
Tentang Ucapan Kotor
Suatu hari, anak pulang dari bermain dengan
temannya seperti biasa. Tanpa disangka, ia
mengucapkan kata-kata yang tidak sopan. Apa
yang harus kita lakukan? Mengapa anak mudah
sekali mengingat kata-kata yang kotor? Apakah
itu artinya anak tidak boleh bermain dengan
teman-temannya, agar ia tidak "terkontaminasi"
oleh ucapan yang buruk?

Ketika anak masih kecil, mereka masih belajar


memahami arti sesungguhnya dari setiap kata-
kata yang mereka ketahui. Karena itu, mereka
suka bereksperimen dengan kata-kata, untuk
mengetahui bagaimana orang lain merespons.
Serta untuk mengetahui, apakah mereka sudah
menggunakan kata tersebut dengan cara yang
benar.

Seiring usia anak bertambah, mereka mulai


mengenal kata-kata yang tidak sopan, atau
sering kita sebut dengan ucapan kotor. Paling
umum didapatkan dari lingkungan
pertemanannya. Mereka mencoba menggunakan

1 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

ucapan kotor untuk melihat reaksi kita. Mereka


juga menggunakannya untuk berusaha membaur
dengan teman sebayanya.

Sebagai orang tua, kuncinya adalah memberi


pemahaman kepada anak bahwa ucapan itu
punya arti dan berdampak kepada orang lain.
Bahwa ada jenis ucapan yang tidak pantas
digunakan dalam kondisi tertentu. Karena ucapan
tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain,
bahkan mungkin berbalik jadi merugikan diri
sendiri.

Untuk dapat memberikan pemahaman yang tepat


kepada anak tentang ucapan kotor, penting bagi
kita memahami terlebih dulu, mengapa anak
mencoba ucapan yang kotor.

Berdasarkan penelitian, beberapa faktor


penyebab paling umum yaitu:(1) Anak mencoba
kata-kata yang baru didengarkan; (2)
Mengimitasi teman sebaya atau orang dewasa di
sekitarnya; (3) Meniru apa yang mereka lihat di
TV atau internet; (4) Mencoba memahami
mengapa kata-kata tertentu membuat orang lain
bereaksi berbeda, padahal anak sendiri tidak

2 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Memahami arti atau maknanya.

Setelah melihat seseorang mengucapkan kata-


kata kotor kepada orang lain, anak menjadi
penasaran. Mereka ingin tahu, bagaimana kita
akan merespons saat mereka menggunakan kata
kotor tersebut.

Karena itu, sangat penting bagi kita untuk tetap


tenang dan tidak bereaksi berlebihan saat anak
mencoba-coba mengucapkan kata kotor. Karena
saat kita bereaksi berlebihan, tanpa disadari kita
sedang memvalidasi atau membenarkan ucapan
tersebut. Ini membuat anak lebih mungkin tetap
menggunakan kata kotor tersebut, meskipun
mereka sebetulnya tidak memahami maknanya.
Namun respons kita yang berlebihan mengartikan
bahwa ucapan tersebut adalah sesuatu yang
"penting dan berarti".

Apa yang bisa kita lakukan saat anak mulai


belajar ucapan kotor? Bagaimana cara kita
mengajarkan kepada mereka makna dari ucapan
kotor tersebut, agar tidak diucapkan kembali?
Terdapat enam strategi yang bisa kita coba.
Berikut penjelasannya

3 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Tetap tenang
Meskipun mungkin tidak mudah dilakukan, tapi
kita perlu mencoba untuk tetap tenang dan netral
saat anak mulai mengucapkan kata kotor. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, bereaksi
berlebihan sangat mungkin justru menguatkan
keinginan anak untuk tetap menggunakan ucapan
kotor tersebut

Jelaskan maknanya
Khususnya pada anak-anak di usia prasekolah,
mereka masih belum memahami makna dari kata
kotor yang mereka ucapkan. Mereka juga belum
memahami bahwa ucapan tersebut bisa
menimbulkan reaksi buruk pada orang lain. Untuk
itu, saat anak mulai meniru ucapan kotor, itu
adalah kesempatan bagi kita untuk menjelaskan
pada mereka tentang makna dari ucapan
tersebut.

Berusaha untuk tetap sabar dalam menjelaskan,


karena sangat mungkin anak tidak langsung
memahami. Mereka juga sangat mungkin
"membalas" penjelasan kita dengan rangkaian
pertanyaan karena penasaran. Tetap sabar
memberikan penjelasan dengan cara

4 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Yang dapat dipahami anak, semampu kita.


Berikan penekanan bahwa, ucapan kotor dapat
menyakiti dan berdampak buruk pada orang lain,
sehingga orang lain pun mungkin akan tidak
menyukai kita.

Tawarkan alternatif
Seperti yang telah kita bahas, sebagian besar
kata kotor terucap karena anak masih belajar
mengeksplorasi bahasa. Yang mungkin belum
mereka ketahui yaitu, terdapat kata-kata lain
yang bisa diucapkan sebagai pengganti dari
ucapan kotor.

Tentu saja, sebagai seorang muslim, kita memiliki


banyak alternatif ucapan dalam berbagai kondisi.
Seperti ucapan "astaghfirullah" atau
"subhanallah". Kuncinya yaitu kita eksplorasi
ucapan-ucapan pengganti yang dirasa tepat dan
mudah diingat oleh anak. Lalu secara aktif juga
mencontohkan cara mengekspresikan ucapan
tersebut dalam keseharian kita.

5 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Terapkan panduan aturan yang jelas dalam


keluarga
Hal ini sangat penting, agar anak memahami
bahwa terdapat batasan yang jelas dalam
keluarganya. Buatlah satu momen khusus dan
jelaskan kepada anak-anak, bahwa ucapan-
ucapan tertentu yang mungkin pernah mereka
ucapkan, adalah hal yang buruk dan dilarang
diucapkan oleh siapapun dalam anggota
keluarga.

Sangat mungkin anak masih lupa atau terkesan


melalaikan aturan tersebut. Namun dengan
adanya panduan aturan yang jelas, akan lebih
mudah bagi kita untuk terus mengingatkan dan
mengajarkan. Tanpa panduan aturan yang jelas,
kemungkinannya bisa lebih buruk lagi.

Kenali perasaan dibalik ucapan


Sangat mungkin, anak mengucapkan kata kotor
untuk mengkomunikasikan pikiran dan perasaan
mereka. Terlebih karena anak-anak pun masih
belajar memahami emosi atau perasaan dirinya
sendiri. Karena itu, saat kata kotor terucap, kita
perlu berusaha tenang, dan mencari tahu. Coba
untuk bertanya kepada anak tentang

6 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Apa yang sedang mereka rasakan. Lalu


dengarkan dengan baik keluhannya. Pandu anak
untuk mengenali bahwa perasaan mereka adalah
suatu emosi yang normal, misal emosi tersebut
berupa marah, sedih, jengkel atau semacamnya.
Cara ini juga sangat baik karena kita sekaligus
menguatkan kecerdasan emosional anak.

Jadilah teladan dalam penggunaan kata


Tidak dapat dipungkiri, cara kita menggunakan
kata-kata saat mengelola keluarga sehari-hari
adalah sumber belajar bahasa yang utama bagi
anak. Karena itu, penting bagi kita untuk menjadi
teladan atau role model dalam cara berbicara.

Yang perlu kita fokuskan yaitu bagaimana


menggunakan kata-kata secara sopan, bijak dan
menghargai. Kita perlu mencontohkan pada anak,
bagaimana cara bicara dalam berbagai situasi
sosial. Dalam keluarga, dengan teman sebaya,
dalam acara formal, tentu membutuhkan cara
berbahasa yang berbeda.

Selain itu, penting untuk memuji anak saat mereka


menggunakan cara berbahasa yang tepat. Hal ini
agar menguatkan pemahaman mereka.

7 e-book Rumahabit Edisi 12


Mendidik Anak Tentang Ucapan Kotor

Nah, teman-teman Rumahabit sekalian.


Sebagaimana anak tumbuh berkembang, masih
banyak yang perlu mereka pelajari. Begitu pula
dengan tata cara berbahasa.

Mengucapkan kata kotor adalah bagian dari


proses belajar anak. Manfaatkan kesempatan
tersebut untuk bersama-sama anak, menguatkan
pemahaman tentang cara berbahasa yang sopan
dan penuh hormat.

Semoga bermanfaat

Ditulis oleh
Alddi (S.Psi)
Pelatih Kebiasaan Baik Rumahabit

Referensi:
How to Talk to Kids About Swearing (verywellfamily.com)

Belajar cara melatih kebiasaan


tidur sendiri, di awal waktu dan
mengamalkan sunnah kepada anak
8 e-book Rumahabit Edisi 12
Kelas Kebiasaan Baik #1

Kebiasaan
Tidur Sehat
Melatih kebiasaan tidur sendiri, di awal waktu
dan mengamalkan sunnah untuk anak

Jadwal Rekomendasi Benefit


Zoom (10:00 WIB) Dapat diterapkan Materi video
8 & 15 Oktober untuk anak usia 3 Jurnal tidur sehat
WhatsApp: tahun ke atas Rekaman zoom
10-14 Oktober

Pengajar 1 Pengajar 2
Kak Alddi (S.Psi) Teh Indah (S.Kep, Ners)
Konselor psikologi & Productivity & literacy
emosi, pengajar enthusiast,
Rumahabit pengajar Rumahabit

Materi Kelas
Kelas Kebiasaan Baik #1

Kebiasaan
Tidur Sehat

Materi Kebiasaan Tidur Sehat

Sabtu 8 Oktober Mindset dasar Fase storm Memahami


melatih & stress konsistensi
Zoom 10:00 WIB kebiasaan

Senin - Jumat Merancang Latihan Menguatkan


struktur praktik bonding
10-14 Oktober kebiasaan langsung selama latihan

Sabtu 15 Oktober Hambatan Cara Cara


latihan tidur evaluasi memotivasi
Zoom 10:00 WIB sehat kebiasaan anak

Investasi Rp 35.000

Pendaftaran
088-200-3755-178
linktr.ee/rumahabitparenting (ada di bio)
Sampai Jumat 7 Oktober

Anda mungkin juga menyukai