Anda di halaman 1dari 23

Agustus

2022
Edisi
2
Follow Sosial
Media Kami:
ebook
ekslusif
langsung klik aja!

Akad
1. E-book ini hanya untuk pelanggan yang mendaftar. Tidak boleh
dibagikan bebas kecuali kepada anggota keluarga inti (suami,
istri, anak)
2. Tulisan dalam e-book ini adalah hak cipta Rumahabit. Dilarang
melakukan plagiasi atau memperbanyak isi baik sebagian atau
seluruhnya, selain melakukan sitasi dengan menyebutkan
sumber
Mengelola emosi
anak dengan
mewarnai
Mengelola emosi anak memang tidak mudah, ya?
Sebagai Ibu, saya rasakan betul tantangan ini. Dari
beberapa kejadian tantrum yang dialami oleh anak
saya, ternyata penting sekali bagi mereka belajar
mengekspresikan perasaannya.

Ada tiga tahapan dalam mengelola tantrum


anak: (1) Mencegah tantrum, (2) Menangani
anak yang sedang tantrum, dan (3) Menangani
anak pasca tantrum. Seringkali kita terlalu fokus
pada bagian kedua yaitu menangani anak saat
tantrum sedang terjadi. Padahal, melakukan
langkah pencegahan dan pasca-tantrum juga
bagian dari rangkaian penting agar sukses
mengelola tantrum anak.

Salah satu keterampilan yang penting


kita ajarkan dalam fase pasca-tantrum
adalah belajar mengekspresikan
perasaan lewat kata-kata.

1 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Mengekspresikan perasaan melalui kata bagi anak


usia prasekolah tentu tidak mudah. Anak yang tidak
diajarkan mengungkapkan perasaanya akan
cenderung banyak berteriak atau memukul ketika
tantrum.
Nah, kita akan membahas satu latihan yang efektif
membantu anak belajar mengekspresikan
perasaannya. Yaitu lewat aktivitas mewarnai
bersama. Aktivitas sederhana yang disukai oleh
berbagai usia ini punya dampak yang baik untuk
kognitif dan juga psikologis anak. Seringkali kita
melewatkan momen mengajari anak mewarnai.
Padahal kalau kita serius mendampingi anak belajar
mewarnai, banyak sekali manfaat bagi
perkembangannya. Aktivitas mewarnai bersama bisa
membantu anak mengekspresikan perasaannya,
Selain itu juga bermanfaat sebagai latihan fokus,
menguatkan koordinasi mata dan tangan, serta
kreativitas.
Kuncinya yaitu kita perlu
mengoptimalkan aktivitas
mewarnai bersama anak dengan
mempraktikkan empat strategi
berikut. Yuk coba kita pelajari satu
persatu!
2 e-book Rumahabit Edisi 2
Mengelola emosi anak dengan mewarnai

1 - Ajak Anak Berdiskusi


Kemampuan mengungkapkan perasaan sangat
terkait dengan perkembangan bahasa. Komunikasi
dua arah ini memang bisa dilakukan di usia 3 - 4
tahun saat penguasaan kosakatanya sudah lebih luas
tapi tentu saja tidak menutup kemungkinan untuk
kita latih pada usia dibawah 4 tahun.
Ajak anak untuk mengenali penyebab tantrum,
tanyakan bagaimana perasaannya dan pilih solusi
bersama saat emosi marah muncul. Beberapa
pertanyaan yang bisa kita ajukan pada anak seperti
“ Dek, kenapa ya tadi marah sama Ibu ?”
“ Kak, gimana ya biar kakak nggak teriak - teriak
seperti tadi “?
“ Kak, gimana kalau saat kakak marah sama Ibu, kita
coba tarik nafas yuk “!
Atau boleh kita dahului dengan bercerita bagaimana
perasaan kita terhadap kondisi anak yang tantrum.
“Dek, Ibu sedih loh adek teriak - teriak seperti
tadi?” Jujur Ibu ga tahu gimana caranya adek biar
berhenti nangisnya”?

3 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Mengajak berdiskusi saat mewarnai adalah momen


yang tepat untuk melatihnya mengekspresikan
perasaanya. Saat mewarnai ini kondisi amigdala-
pusat kekuatan otak akan lebih rileks. Efeknya mirip
seperti meditasi, membuat pikiran tenang dan
mendorong untuk fokus.

Selain itu, penelitian dari University of Otago


menemukan bahwa 10 menit mewarnai setiap hari
memiliki efek positif yang signifikan pada kesehatan
mental orang dewasa. Coba bayangkan, jika hal ini
kita lakukan pada anak-anak kita. Dalam masa
tumbuh kembangnya yang pesat, jangan lupakan
aktivitas mewarnai untuk masuk dalam agenda
sehari-hari.

2 - Mewarnai Dalam Garis


Umumnya anak belum paham tentang batasan dan
garis saat mulai mewarnai. Kemampuan mewarnai
dalam garis akan berkembang di usia 4 - 5 tahun.
Saat kita latih kemampuan ini, anak akan belajar jika
ia mengikuti keinginannya untuk mencoret - coret
sesuka hati, gambarnya akan tampak tidak sesuai
seperti yang diinginkan.

4 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Tetapi jika ia menahan keinginannya, gambar akan


tampak sempurna. Saat anak belajar tentang
batasan, mereka belajar aturan dan kontrol diri. Anak
yang paham aturan akan mengekpresikan
perasaannya dengan lebih terkontrol. Sebagai
contoh dalam kondisi pasca tantrum, anak yang
paham aturan tidak akan berlama-lama menangis
atau memukul. Ia akan lebih mampu mengontrol
ekspresi perasaannya dengan baik.

3 - Mengajak Anak Bebas


Pilih Warnanya Sendiri
Seiring anak mengembangkan kemampuan motorik
halusnya, biarkan anak memilih warnanya sendiri.
Perlahan, di usia 4-5 tahun, kenalkan anak pada
dasar warna benda yang ada di sekitar kita.
Misalnya untuk awan, minta anak menggunakan
warna biru, kemudian untuk pohon dan daun
dengan warna coklat dan hijau. Selain itu, anjurkan
mereka untuk mengkombinasikan warna - warna
pilihannya. Memilih warna, mengkombinasikan
menjadi warna yang berbeda akan melatihnya untuk
berani mengekspresikan perasaannya.

5 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

4 - Mulai Mewarnai yang


Sederhana Menuju yang
Detail
Mulailah dengan mewarnai gambar yang sederhana
terlebih dahulu. Saat anak-anak berusia 4-5 tahun
seiring kemampuannya meningkat, perlahan
kerjakan halaman mewarnai yang rumit dan detail.
Mewarnai gambar yang lebih detail secara tidak
langsung membuatnya lebih kreatif. Lalu, Apakah
ada hubungannya antara kreativitas dengan belajar
mengekspresikan perasaan?

Anak yang kreatif terbiasa berpikir kritis.


Kemampuan berpikir kritis ini erat kaitannya dengan
kemampuan berbahasa. Anak dengan perkembangan
bahasa yang baik biasanya lebih mudah untuk
mengekspresikan perasaannya lewat kata-kata.

6 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Pada dasarnya, belajar mengelola emosi adalah


proses yang sangat panjang. Berdasarkan penelitian,
bagian otak yang mengatur pengelolaan emosi
masih terus berkembang sampai usia 20-an tahun.

Artinya, kita tidak perlu terburu-buru. Tugas kita


sebagai orang tua bukanlah "mengubah" anak-anak.
Melainkan menjadi partner atau rekan anak dalam
perjalanannya mengarungi lautan emosi.

Kesabaran selalu menjadi "pegangan" terbaik dalam


mendampingi mereka. Karena anak pasti banyak
melakukan kesalahan dalam proses mengelola
emosi. Kita saja, yang sudah berusia dewasa, masih
suka melakukan kesalahan dalam mengelola emosi,
bukan? Nah, apalagi anak-anak.

7 e-book Rumahabit Edisi 2


Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Aktivitas mewarnai dengan empat strategi yang


telah kita bahas, bisa membantu anak belajar
mengekspresikan perasaannya. Semakin cakap anak
mengekspresikan, semakin cakap pula mereka
mengelola emosinya. Yuk kita dampingi anak
mewarnai dengan sepenuh hati!

Ditulis oleh:
Indah Budarti, S.Kep, Ners
@diartiindah

Daftar Referensi:
Niken TF Alimah,dkk. 2013. Bunda Sayang. Solo : Gazzamedia
https://www.officeworks.com.au/noteworthy/post/the-benefits-of-
colouring-in-for-kids
https://www.colorpsychology.org/10-benefits-of-coloring-pages-
for-kids-psychology-and-development/
https://ripplekindness.org/benefits-of-mindful-coloring-pages-for-
kids/

Peta Materi
8 e-book Rumahabit Edisi 2
Mengelola emosi anak dengan mewarnai

Support Rumahabit
9 e-book Rumahabit Edisi 2
SHOP

Dengan berbelanja atau mendaftar Bimbingan


Belajar melalui e-book ini, teman-teman sudah
membantu Rumahabit untuk terus berkarya
menghasilkan edukasi berkualitas dan terjangkau
untuk para Ibu Indonesia
SHOP
HARGA: Rp 59.000
Pesan buku klik logo
WhatsApp di bawah ini

Halal dan haram, bukanlah sesuatu yang samar melainkan sudah


sangat jelas. Khususnya dalam masalah harta, tidak hanya
bagaimana cara kita mendapatkannya tetapi masalah
pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Maka, seseorang harus lebih berhati-hati dan waspada dalam
mencari harta. Jangan sampai harta yang dicari dengan segenap
tenaga dan waktu justru tidak berkah serta menjadi penyebab
dosa besar yang tidak disadari
Buku 30 Dosa Riba yang Dianggap Biasa menjadi solusi terbaik
sebagai langkah preventif untuk menjauhkan harta kita dari riba.
Penulis memaparkan secara tuntas tentang bahaya, dampak, dan
akibat transaksi ribawi yang sangat mengerikan.
Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui tentang :

1. Pengertian Riba sebelum Islam


2. Macam-macam Riba
3. Sikap Islam Terhadap Riba
4. Riba Kontemporer dan Permasalahannya
5. 30 Dosa Riba yang Dianggap Biasa
6. Motivasi agar meninggalkan riba dan hidup tanpa hutang
SHOP
HARGA: Rp 55.000
Pesan buku klik logo
WhatsApp di bawah ini

Salah satu garansi langsung dari Allah adalah Al-qur`an sangat


mudah dihafalkan. Kesibukan bukan alasan karena ternyata banyak
orang super sibuk yang sukses menghafal Al-Qur`an. Ada
seorang dokter, manajer, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan
bahkan seorang sopir.

Apa rahasianya?
Dua penulis yang hafidz Al-Qur`an, yaitu Dr. Abdul Muhsin-imam
dan Khatib Masjid Nabawi dan Dr. Raghib As-Sirjani dokter
spesialis bedah yang hafal Al-Qur`an di tengah kesibukannya akan
berbagi kaidah, perencanaan, program, tahapan, cara, tips
menguatkan hafalan, trik mengatasi kebosanan dan
memaksimalkan panca indra dalam menghafal Al-Qur`an.

Kesibukan hanyalah alasan kita, waktu kita lebih dan cukup,


khusunya bukan hanya sekedar manjemen waktu, alan tetapi,
meminta barokah waktu kepada Allah. Dengan waktu yang
barokah ini, setengah jam atau bahkan kurang dalam sehari akan
cukup untuk menjadikan kita seorang penghafal Al-Qur`an.
kelas bimbel
bulan agustus
kelas
cerdas
emosi

Mudah marah
Mudah cemas, overthinking
Sering menunda kerjaan
Mudah "pelampiasan" ke
smartphone berjam-jam, atau
nonton, atau belanja online, atau
Mudah iri dan dengki
Mudah "ngedumel" terhadap
orang lain
Pelit memuji kebaikan suami/istri
atau anak
Sulit bicara jujur terbuka kepada
suami/istri
Mudah "down" atau putus asa
Sering merasa rendah diri di
hadapan orang lain
Susah memotivasi diri
Sudah "positive thinking"
Cenderung menyakiti diri sendiri
Mudah merusak barang
Mudah mengucapkan perkataan
"menusuk" kepada orang lain
kelas
cerdas
emosi

Kalau salah satu atau beberapa ciri


tadi kita rasakan, kemungkinan kita
mengalami kesulitan mengelola
emosi

Dan, ya, emosi memang besar dan


luas sekali dampaknya dalam
kehidupan kita

Telah banyak menghambat tumbuh


kembang kita sebagai orang
dewasa. Entah itu sebagai diri
sendiri, sebagai orang tua,
profesional, pelajar, apa pun
perannya

Mungkin, Kelas Cerdas Emosi bisa


jadi komunitas belajar yang tepat
untukmu...
kelas
cerdas
emosi

KELAS CERDAS EMOSI udah


membantu mereka yang tadinya,

Gampang
Menjadi sosok
marah-marah
yang sabar dan
karena hal
penuh pengertian
sepele

Nggak lagi ngomel-ngomel yang


menyakitkan hati orang lain

atas izin Allah


kelas
cerdas
emosi

GIMANA SIH KEGIATAN


BELAJAR & FASILITAS KELAS
CERDAS EMOSI?

1. Kita akan latihan secara


bertahap selama 30 hari lewat
grup WA
2. Ada 5x diskusi langsung lewat
Zoom setiap hari Sabtu pukul
13:00 WIB
3. Bebas tanya-jawab kapan aja
di grup WA
4. Dibimbing langsung oleh Kak
Alddi, konselor psikologi yang
fokus pada parenting dan emosi
5. Boleh mengulang kelas secara
GRATIS bareng alumni
angkatan sebelumnya
6. Teman-teman "galau bersama"
yang seru, hehehe
Pendaftaran Kelas Langsung
Klik Logo WhatsApp
Pendaftaran Kelas Langsung
Klik Logo WhatsApp

Anda mungkin juga menyukai