Anda di halaman 1dari 11

Daftar Pertanyaan untuk Orangtua

Daftar yang menjelaskan peran tentang pola asuh :

1. Bagaimana anda dan pasangan menjalani peran sebagai orangtua didalam mengasuh
anak?
2. Bagaimana cara anda dan pasangan mendampingi anak-anak didalam waktu luang?
3. Apa saja upaya yang dilakukan oleh anda dan pasangan didalam membekali diri
didalam mengasuh anak?
4. Bagaimana anda dan pasangan memahami arti peran dari pola asuh?
5. Menurut anda bagaimana sebaiknya orangtua memilih peran didalam pola asuh?
6. Bagaimana anda dan pasangan menjalankan perannya dalam keseharian didalam
mengasuh anak-anak?
7. Apa saja kendala-kendala yang sering dihadapi oleh anda dan pasangan didalam
mengasuh anak?
8. Menurut anda dan pasangan apakah pola asuh dapat mempengaruhi perkembangan
anak?
9. Bagaimana peran pola asuh bisa membantu anda dan pasangan didalam membangun
bonding dengan anak-anak?
10. Apakah anak-anak dapat merasakan bonding yang di bangun anda dan pasangan?
11. Menurut anda dan pasangan seberapa penting bagi kalian untuk mengasuh anak-anak
secara langsung?
12. Menurut anda sebaiknya anak-anak di asuh oleh siapa ?
13. Ketika anak-anak ada masanya sulit diatur, apa yang dilakukan untuk dapat
menenangkan anak-anak kembali?
14. Apakah anda dan pasangan merasa dekat dengan anak anda? Seperti apa? Tolong
diceritakan secara singkat.
15. Tujuan seperti apakah yang inginkan untuk dicapai didalam mengasuh anak?
JAWAB
1. Berusaha kompak di depan & dibelakang anak agar anak tidak salah dan bingung dalam
memahami maksud dan tujuan orangtua.
2. Mengajak belajar dalam segala hal, mengajak bermain, dan mengajak bercerita tentang
apa yang sudah dilakukan hari ini .
3. Belajar dari pengalam dulu sebagai seorang anak & belajar dari orangtua dulu dalam
mengasuh kami sebagai anak mereka.
4. Peran yang fleksibel bisa menjadi teman, guru, ataupun orangtua agar anak terus merasa
nyaman berada di dekat orangtuanya
5. Memilih peran yg tidak menggurui mereka, agar mereka tetap merasa nyaman dan tidak
takut mencoba hal baru.
6. Berbagi peran, ibu dan ayah yang bergantian menjaga anak-anak agar anak merasa
orangtuanya selalu ada buat mereka.
7. Kendala yang sering terjadi merasa masih perlu banyak belajar sabar & jika anak kita
merasa rewel ataupun sakit, sebagai orangtua kadang masih bingung apa yang harus
dilakukan karna baru sedikitnya pengalaman.
8. Ya
9. Kita jadi bisa menjadi kompak dan mengerti apa yang mereka mau.
10. Ya
11. Penting sekali karena orangtualah sendiri yang harus membimbing mereka untuk tau apa
arti kehidupan baik tentang agama ataupun belajar kehidupan bersosialisasi karna
mereka juga akan mencontoh dari yg terdekat yaitu orangtuanya.
12. Sebaiknya memang orang tuanya sendiri.
13. Biasanya, kami sedari kecil berusaha memberi mereka pengertian kenapa itu dilarang,
tapi kalau memang sudah rewel sekali biasanya ditenangkan dulu rewelnya agar mereka
bisa mencerna apa yang dimaksud orang tua dan kenapa itu dilarang.
14. Ya, misal mereka sakit, atau mereka merasa tidak nyaman terhadap sesuatu, mereka
langsung mencari orangtuanya / bercerita ke orangtuanya atau jika orang tuanya sedang
tidak ada di rumah mereka langsung mencarinya. Seperti mereka tidak bisa jauh dengan
orangtuanya
15. Seperti orang tua pada umumya pasti ingin anak-anak yang taat kepada Allah SWT.
agamanya, anak yg mengerti arti kehidupan agar mereka tahu hidup itu harus kuat untuk
dijalani dan ingin anak yg berhasil kelak nantinya.
Pertanyaan yang menjelaskan tentang disiplin anak :

1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan disiplin terhadap anak usia 2-3 tahun?

2. Apakah penting menerapkan disiplin pada usia dini?

3. Dalam hal apa sajakah anak baru bisa mengikuti perintah dari orangtua?

4. Bagaimanakah anda dan pasangan menerapkan disiplin untuk masing-masing anak?

5. Bagaimanakah anda dapat mengetahui bahwa dalam mendisiplin anda telah bersikap

terlalu keras atau justru terlalu lunak?

6. Bagaimana anda melihat cara pendisiplinan dari orangtua anda? Apa yang dapat di ambil

dan apa yang mau diubah, dan tipe cara disiplin seperti apakah yang dipakai didalam

mengasuh anak-anak anda saat ini?

7. Bagaimana cara anda mengelola emosi ketika sedang mendisiplinkan anak?

8. Bagaimana cara anda mendisiplinkan anak ketika anak tersebut sedang marah?

9. Apa yang anda lakukan jika anak anda tidak mau mengikuti perintah anda dalam

pendisiplinan?

10. Menurut anda apakah disiplin bisa membuat sikap seorang anak yang buruk bisa menjadi

lebih baik atau sebaliknya?

11. Apakah anda termasuk orangtua yang konsisten didalam menerapkan disiplin?Jelaskan.

12. Menurut anda faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan didalam

penerapan disiplin?

13. Bagaimana sebaiknya disiplin itu dilakukan, bisa tolong anda berikan contohnya secara

singkat?

14. Apakah penerapan disiplin ini juga di delegasikan juga kepada pengasuh yang mengasuh

anak anda?

15. Apa tujuan yang ingin dicapai didalam penerapan disiplin ini?
JAWAB

1. Disiplin untuk bangun pagi, tidur siang, mandi, sholat, makan. Dan sudah mengerti jika

sehabis bermain, mainannya kembali di rapihkan.

2. Ya

3. Untuk saat ini anak saya yang berusia 4 tahun sudah paham waktu mandi, makan, sholat

dan hal-hal membantu orang tua seperti mencuci piring, makan sendiri bahkan menjaga

adiknya yg berusia 1 tahun.

4. Biasanya mereka mencontoh kami orang tua dalam kegiatan sehari-hari agar mereka bisa

langsung mempraktekannya.

5. Jika terlalu keras bIasanya mereka seperti "unjuk rasa" karna apa yang diperintahkan

mereka tidak mau melakukannya. Tetapi jika terlalu lunak biasanya mereka menganggap

orangtuanya sedang “bercanda" jadi mereka tidak serius mengerjakan apa yang kami

ucapkan.

6. Jika orang tua dulu biasanya mereka "keras" terhadap anaknya agar mereka takut dan

segan dengan orang tuanya, belajar dari hal tersebut, kami ingin anak kami sekarang

tidak takut kepada kami agar mereka mau terbuka dengan apa yg mereka rasakan dan

mereka juga mengerti jika orang tuanya sayang kepada mereka dan memberikan rasa

nyaman berada didekat kami jika telah melakukan hal-hal yang kurang benar, agar

nasehat kami didengar serta dipahami oleh anak.

7. Biasanya kami merasakan rasanya Jadi anak jika kami emosi, mereka malah menjauh

dari kami sebagai orangtua. maka sebisa mungkin untuk langsung mengontrol emosi dan

jika sudah terlanjur emosi biasanya kami akan meminta maaf dan menjelaskan jika kita

sebagai orangtua sayang kepada mereka bukan membenci mereka agar mereka mengerti

jika orangtua sayang dan tidak perlu takut kepada orangtuanya.


8. Basanya, kami bujuk agar tenang dulu atau mengalihkan sesuatu agar mereka lupa

dengan emosinya, ini kami terapkan di anak usia 4 dan 1 tahun.

9. Biasanya, kami beri pengertian dan contoh, karena nanti anak akan mencontoh

orangtuanya.

10. Ya, karna biasanya menjadi lebih baik dan terarah.

11. Ya karena kami yakin jika kami terus melatih kedisiplinan mereka seiring berjalannya

waktu mereka tidak lagi perlu untuk diingatkan tentang kedisiplinan lagi, karena mereka

sudah sangat terbiasa melakukan keseharian mereka dengan sangat disiplin.

12. Konsisten dengan apa yang sudah kami terapkan dan tidak ada toleransi, serta

menerapkan hukuman (bukan fisik) sesuai dengan umur mereka yang intinya

mengedukasi mereka agar faham kalau perbuatan yang mereka lakukan itu salah atau

tidak disiplin dalam mengerjakan tugas atau keseharian mereka

13. Selalu konsisten dan mengulang kembali kegiatan-kegiatan tersebut setiap harinya,

misalkan sholat 5 waktu yang harus mereka lalukan tepat waktu dan tidak boleh di

tunda-tunda.

14. Ya dengan catatan mereka boleh mengambil tindakan setelah berkoordinasi dengan kami

orang tuanya.

15. Ingin menjadi anak yang berhasil baik dari segi agama ataupun kehidupan mereka kelak

nantinya.
Pertanyaan yang menjelaskan tentang Perkembangan Kognitif anak 2-3 tahun :

1. Bagaimana perkembangan kognitif anak-anak anda?

2. Menurut anda kegiatan yang seperti apakah yang dapat membantu didalam

mengembangkan kognitif anak anda?

3. Bagaimana rutinitas anak-anak setiap hari? Siapa yang lebih sering mendampingi?

4. Bagaimana anda mendampingi anak-anak dan kegiatan apa saja yang sering dilakukan

bersama mereka?

5. Menurut pengamatan anda apakah anak anda saat ini perkembangan kognitifnya

sudah sesuai dengan usianya?

6. Bagaimana anda menemukan bakat atau kelebihan dari anak?

7. Menurut anda seberapa pentingnya mengasah perkembangan kognitif mereka?

8. Menurut anda apa perilaku dan karakter yang perlu diperbaiki?

9. Bagaimanakah anda mengajarkan agar anak dapat berbahasa dan berperilaku baik?

10. Menurut anda perilaku baik seperti apakah yang sangat penting untuk dimiliki oleh

anak-anak?

11. Menurut anda peran orangtua yang seperti apakah yang bisa membantu anak-anak

didalam mencapai perkembangan kognitif yang efektif?

12. Bagaimanakah anda menyikapi masalah ketika anak-anak mengalami masa yang sulit

seperti tantrum pada usia dini?

13. Menurut pengamatan anda bagaimana seharusnya orangtua menghadapi anak-anak

yang dianggap memiliki masa-masa sulit?

14. Apakah masa-masa sulit di usia dini bisa berdampak kepada proses perkembangan

kognitif?

15. Menurut anda apa yang perlu dilakukan ketika orangtua mengalami jalan buntu

didalam mengasuh anak-anak yang dianggap memiliki masa- masa yang sulit?
Jawab

1. Mengerti belajar disekolah, membantu orangtua dan menjaga adiknya bahkan saat di

usia 12 bulan Sudah mengenal huruf dan angka, bahkan sudah menghapalnya.

2. Bermain mengenal angka, mengenal huruf, warna dan mengenal benda dan hewan

disekelilingnya.

3. Mandi, makan, bermain disekelililing rumah dan didalam rumah.

4. Biasanya berusaha selalu mendampingi mereka. Dan biasanya kegiatan sederhana

seperti makan bersama, memandikan mereka dan menonton tv acara anak anak bersama.

5. Ya

6. Biasanya dilihat dari anak kami yang pertama laki-laki sering atau selalu meminta

untuk bermain bola dan dia sangat senang sekali.

7. Penting sekali, karna untuk seberapa paham kami sebagai orangtua melihat tahapan

kamampuan apa saja yang mereka sudah pahami di usia perkembangan usia mereka.

8. Misal tidak langsung menyerah atau menangis jika tidak bisa melakukan sesuatu

9. Anak akan mencontoh apalagi mencontoh orangtuanya. Jadi sebagai orangtua kami

yang harus menjadi contoh, baik dalam bersikap ataupun berbahasa

10. Tanggung jawab dan empati terhadap oranglain. Sopan santun terhadap yang lebih tua.

11. Memberi contoh terhadap anak dan kompak dengan apa yang diajarkan kepada anak-

anak.

12. Kuncinya sabar, agar orangtua dan anak bisa sama-sama mendapat jalan keluar

dengan maunya anak dan orangtua

13. Mendampinginya, agar mereka tahuu dan paham orangtualah yang selalu

menemaninya dalam keadaan apapun dan tidak pernah meninggalkannya

14. Ya
15. Harus ada teman diskusi untuk orangtua, karna memang tidak mudah mengurus anak.

Hanya saja menurut saya, jangan lama-lama merasa buntu karna hanya kita orangtua yang

paham dan mengerti apa yang mereka mau dan butuhkan.


Daftar Pertanyaan kepada orangtua tentang peranan gawai didalam keseharian anak :

1. Menurut pendapat anda apakah anak-anak usia 2-3 tahun membutuhkan gawai?

2. Apakah anda memberikan gawai kepada anak anda? Seberapa sering pemakaiannya,

dan pada saat apa anak-anak diberikan gawai?

3. Bagaimana respon anak-anak ketika menonton via gawai? Dan berapa lama waktu

yang diberikan?

4. Ketika waktu yang ditetapkan sudah selesai, bagaimana respon anak-anak?

Bagaimana anda memberikan pengertian?

5. Menurut anda usia berapakah yang sesuai untuk diberikan gawai? Mengapa?

6. Apa saja yang sering di lakukan oleh anak ketika diberikan gawai? Menonton, main

game atau belajar ? Dan bagaimana respon emosi mereka ketika memakai gawai?

7. Menurut anda berapa lama waktu yang sesuai untuk diberikan kepada anak-anak

ketika menggunakan gawai? Sebutkan alasannya.

8. Menurut pengamatan anda apakah ada dampak positif dan negatif didalam

penggunaan gawai pada anak usia 2-3 tahun?

9. Batasan-batasan seperti apa yang diberikan ketika anak sedang memakai gawai?

10. Menurut pengamatan anda apakah penggunaan gawai sejak dini terhadap anak dapat

menimbulkan reaksi dini psikologis tertentu? Jelaskan.

11. Menurut anda bagaimanakah seharusnya menangani anak-anak yang sudah terlanjur

ketergantungan akan gawai?

12. Bagaimanakah menurut anda melihat anak-anak yang sejak usia dini sudah diberikan

gawai , apakah ada hubungannya dengan pola asuh ,disiplin atau berupa reward?

13. Bagaimanakah menangani anak-anak yang marah ketika gawainya diambil? Apa yang

dilakukan oleh orangtua?


14. Bagaimanakah pendapat orangtua didalam menangani anak-anak yang lebih memilih

gawai dibandingkan mainan atau teman mainnya?

15. Menurut anda apakah gawai dapat menjadi menjadi peran pengganti pola asuh di

dalam dunia parenting dimasa yang akan datang nanti? Jelaskan.

JAWAB

1. Ya

2. Tidak, dan kebetulan memang untuk anak saya umur 4 tahun tidak berpengaruh ada

gawai atau tidak. Kaerna memang dari awal kami tidak membiasakannya.

3. Respon pasti senang karena sesuatu hal yang baru, biasanya 30 menit sudah paling

maksimal. Itupun dalam keadaan yang darurat bukan setiap harinya

4. Biasanya pasti rewel dan tidak terima tapi dialihkan ke mainan yang lain dan dijelaskan

nanti bisa merusak mata jika terlalu sering dan terlalu lama.

5. Mungkin untuk dijaman sekarang apalagi keadaan daring untuk sekolah saat ini mau

tidak mau harus dikenalkan. Tapi sekali lagi diberi penjelasan kalo ini untuk konsumsi

belajar bukan bermain.

6. Biasanya menonton youtube kartun kesukaan mereka. Biasanya respon emosinya meniru

adegan kartun yang ditonton.

7. Maksimal sekali 30 menit. Karena jika lebih dari itu bisa merusak mata dan bisa

membuka aplikasi lain yang belom mereka bisa tonton atau lihat.

8. Positifnya disaat zaman seperti ini mereka sudah paham apa arti teknologi tanpa harus

diajari karena mereka cepat belajar sendiri. Negatifnya bisa merusak mata jika terlalu

lama dan bisa membuka aplikasi atau link yang belom boleh mereka lihat atau tonton.

9. Jarak tonton tidak terlalu dekat, tidak terlalu laras volumenya dan tidak membaca

aplikasi / link lain di gawai tersebut.


10. YA. anak-anak lebih paham dan tahu hal-hal yg harusnya mereka belom pahami Seperti

aplikasi tik tok yg tidak ada faedah sanga Sekali di usia dini yg hanya merusak mental

anak-anak.

11. Harus konsisten. Tidak bisa dikasih gawai dan tegas jika gawai untuk bermain game dan

youtube memang tidak ada faedah untuk usia mereka.

12. Menurut saya sayang sekali di usia dini sudah diberi gawai. Jelas ada hubungannya

karena anak akan merasa dunianya hanya gawai dan tidak bisa disiplin dengan waktu.

Sudah banyak contoh negatif jika gawai itu tidak baik untuk perkembangan anak.

13. Sekali lagi harus konsisten dan tega melihat anaknya menangis karena harus lepas dari

gawai. Karena kita harus tega sekarang untuk masa depan anak nantinya.

14. Harus dibiasakan dan harus tega untuk bisa lepas dari gawai. Mumpung masih dini jadi

tidak begitu susah untuk dilepas. Karena usia dini harus bermain dengan banyak teman

agar bisa bersosialisai sejak dini.

15. Harusnya tidak. Karena bagaimanapun orangtua adalah yang pertama dalam tumbuh

kembang anak nantinya. Gawai sampai kapanpun hanya akan jadi pelengkap untu

kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai