Anda di halaman 1dari 25

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PADA ANAK
BY:
FADLIYANA EKAWATY
LATAR BELAKANG

SEJAK KAPAN SEYOGYANYA


MANUSIA MELAKUKAN
KOMUNIKASI ??
SEJAK DALAM
KANDUNGAN

BERKOMUNIKASI DENGAN CARA


MENENDANG, MELAKUKAN
PERGERAKAN-PERGERAKAN
SECARA TERATUR
ORANG TUA
-ELUSAN
- KECUPAN LEMBUT PADA PERUT IBU
- PANGGILAN LEMBUT DEKAT PERUT IBU

MEMBINA HUBUNGAN DAN BERINTERAKSI SEDINI UNGKIN DENGAN


ANAK UNTUK MEMBERIKAN STIMULASI KOMUNIKASI SECARA DINI
PENGERTIAN:


Komunikasi terapeutik pada anak
adalah komunikasi yang dilakukan
antara perawat dan klien (anak), yang
direncanakan secara sadar , bertujuan
dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan anak
HAL-HAL YANG DIPERHTAIKAN
ORANGTUA DALAM BERKOMUNIKASI
DENGAN ANAK
 KONSISTENSI
 KATAKAN YANG INGIN DIKATAKAN DAN PATUHI
 ORANGTUA BERTANGGUNG JAWAB MENGAJARI
ANAK-ANAK MEREKA CARA BERKOMUNIKASI
 JANGAN BERI LABEL PADA ANAK
TEHNIK/STRATEGI BERKOMUNIKASI PADA
ANAK:
 Kedudukan (posisi) orangtua ketika sedang berbicara dengan anak
adalah sama dengan anak (posisi tubuh setinggi anak)
 Tatap kedua matanya, jika perlu palingkan kepala anak dengan
tangan orangtua (secara lembut) agar anak menatap langsung
pada orangtua.
 Jika anak sedang kesal bahkan dalam kondisi sangat marah, usap
punggung atau perutnya. Jika anak sedang histeris, yang perlu
dilakukan orangtua adalah menenangkan diri dulu dengan
membantu anak untuk rileks (menarik nafas).
 Ubah intonasi suara, bicaralah dengan suara tegas tetapi lembut.
 Beri kata-kata pada anak untuk membantu mengalirnya percakapan.
Contoh “Kelihatannya sedang kesal hari ini, coba ceritakan pada
Ibu/Bapak apa yang membuatmu kesal?” Ungkapan tersebut
merupakan salah satu contoh bentuk empati. Orangtua yang
berempati kepada anak, akan memberikan kenyamanan dan anak
merasa bahwa orangtua mengerti akan apa yang terjadi pada dirinya.
 Ulangi apa yang dikatakan anak. Hal ini menunjukkan jika
orangtua benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan
(diceritakan) oleh anak.
 Jangan menyela, biarkan anak menyelesaikan
ceritanya. Jika anak sudah selesai bercerita maka
saatnya orangtua untuk memberikan feedback (umpan
balik) tentang cerita tersebut. Jika orangtua sedang
berbicara dan kemudian anak menyela maka berikan
pengertian pada anak bahwa biarkan orangtua
menyelesaikannya baru kemudian kesempatan anak
untuk berbicara.
 Usahakantetap tenang meskipun suasana hati sedang
tidak nyaman.
HAL-HAL yang tidak diperkenankan ketika orangtua
berkomunikasi dengan anak :

 Jangan buat janji yang tidak bisa ditepati, hal ini dapat
mengakibatkan anak merasa tidak diperhatikan dan anak
menjadi “kesal” atau “ngambek”.
 Jangan berbohong meskipun untuk kebenaran, ini sering
dilakukan oleh orangtua jika ada hal yang tidak bisa
diungkapkan secara jujur.
 Jangan biarkan anak berbicara ketika sedang emosi
(marah, menangis)
 Jangan terlalu sering mengatakan “Jangan”. Seringnya perkataan “jangan”
ataupun “tidak boleh” dapat mematahkan ataupun mematikan kreativitas
anak
 Jangan berteriak-teriak karena hal ini tidak akan efektif.
 Jangan terlalu sering “ngomel”, jika anak sering menerima “omelan” maka
anak akan menjadi “kebal” dengan omelan tersebut.
 Jangan menganggap remeh pada anak. Anak mempunyai keunikan tersendiri
sehingga orangtua hendaknya menghargai apa yang dihasilkan oleh anak. Hasil
karya anak-anak perlu diberikan pengakuan dan penghargaan dari orangtua.
 Jangan membandingkan anak dengan siapapun apalagi dibandingkan dengan
saudara kandung sendiri..
Komunikasi pada Anak sesuai Tahap
Perkembangan
Infant/ bayi
 Gunakan komunikasi non verbal
 Bayi mengungkapkan perasaan dengan tingkah laku dan
bersuara yang dapat diinterpretasikan oleh orang sekitar
Contoh: menangis, aktifitas motorik
 Keperawatan:
Usap dengan tangan, berbicara halus, gendong,
dekatkan dengan ortu, dipangku, menepuk dan
mengayun
Lanjutan komunikasi anak Infant
< 6 bulan
 Perilaku menggerakkan tangan, kaki :
rangsangan untuk memperoleh perhatian
 Berespon baik pada kontak fisik yang
lembut dengan orang dewasa
 Keperawatan:

menepuk, mengelus tubuh


Lanjutan komunikasi anak Infant

> 6 bulan
 Takut pada orang asing/ orang dewasa
 Berpusat pada dirinya dan ibunya
 Keperawatan: perhatikan saat
berkomunikasi dgn bayi, lakukan
komunikasi terlebih dahulu dgn ibu/
mainan
Toddler
 Bersifat sangat egosentris
 Perasaan takut terhadap
ketidaktahuan
 Belum fasih berbicara
 Menerima komunikasi verbal secara
harafiah
 Pandangan mata sejajar
 Lebih pada komunikasi non verbal
dan komunikasi verbal yang
sederhana
 Mudah trauma
Lanjutan komunikasi anak Toddler

 Mendorong dan menangis merupakan ungkapan


rasa takut, cemas, kurang pengetahuan
 Keperawatan:

Gunakan komunikasi yang pendek, konkrit,


penjelasan yang berulang kali, gunakan alat
peraga, obyek yang menyenangkan
Pra sekolah
 Komunikasi verbal lebih  Jelaskan apa yang
baik sedang terjadi dan beri
kesempatan bertanya
 Suka menyesuaikan diri
 Tertarik dengan
berbagai tujuan
kegiatan
 Keperawatan:
 Hampir = dgn toddler
 Ijinkan anak memegang
alat saat dilakukan
intervensi
Sekolah

 Percaya terhadap apa yang dilihat


 Tertarik pada aspek fungsional pada semua prosedur, obyek, aktifitas:
mengapa, bagaimana, untuk apa
 Rasa ingin tahu besar
 Mengandalkan pengalaman masa lalu
 Sensitif terhadap sesuatu yang menakutkan/ yang memberi nyeri
 Keperawatan:
Jelaskan setiap prosedur, memberi waktu untuk ketenangan dan privacy,
anjurkan untuk mengungkapkan perasaan rasa sakit
 Mampu berpikir secara konkrit
Remaja

 Bila mempunyai masalah:


 Pola pikir dan tingkah diskusi dengan teman
lakunya merupakan sebaya/ orang di luar
peralihan anak menuju keluarga yg dipercaya
dewasa  Menolak orang yg
menjatuhkan harga
dirinya
 Pertama: bina hubungan
saling percaya
Lanjutan komunikasi anak remaja

 Mudah terjadi mispersepsi


 Hindari komentar/ ekspresi yg tidak menyenangkan
 Gunakan bahasa mereka dlm berkomunikasi
 Beri kesempatan untuk bercerita/ ekspres feeling
 Berikan pujian terhadap sesuatu yg baik
Panduan Berkomunikasi dengan Remaja

 Lewatkan waktu bersama


 Dukunglah ekspresi ide dan perasaan
 Hargai pandangan mereka
 Toleransi terhadap perbedaan
 Puji nilai-nilai yg baik
 Hargai privasinya
 Beri perhatian yg tidak terpecah
 Dengar, dengar, dengar
 Sopan, tenang, dan buka wawasan
 Coba untuk tidak bereaksi berlebihan
 Hindari menghakimi/ mengkritik
Strategi Berkomunikasi pada Anak

 Beri pujian ttg apa yang ada pada anak


 Beri kesempatan anak untuk mengobservasi dari posisi mana dia merasa aman
 Bila anak punya mainan/ boneka spesial ajak bicara bonekanya lebih dahulu
 Gunakan mainan yang tidak menakutkan
 Ceritakan yang lucu/ permainan yang mudah
 Berikan pertanyaan yang sederhana
 Jika memungkinkan berikan pilihan untuk suatu intervensi
Prinsip Komunikasi pada Anak

 Beri lingkungan yg nyaman dan aman pada anak


 Komunikasi secara verbal dan nonverbal
 Bicara harus jelas, spesifik, sederhana dan kalimat
pendek
 Bicara harus pelan, tidak terburu-buru dan nada
suara harus meyakinkan
 Pertahankan kontak mata
 Jujur
Lanjutan prinsip komunikasi….

 Hindari komunikasi secara mendadak dan cepat,


senyum lebar, mata membelalak
 Tentukan arah komunikasi
 Bicara dengan ortu bila anak takut dan malu
 Komunikasi melalui perantara
 Beri kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
diri
 Berikan pilihan bila anak dapat berinteraksi dengan
lingkungan
 Gunakan teknik-teknik komunikasi yang bervariasi

Anda mungkin juga menyukai