Anda di halaman 1dari 24

Komunikasi

pada Bayi, Anak


& Remaja
Ns. Raska Triyani, S.Kep.
Komunikasi Bayi & Anak

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu indikator


perkembangan anak
Komunikasi sanak sangat mempengaruhi tingkat
perkembangan anaj dalam beraktivitas dengan lingkungan
nya

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Bentuk Komynikasi Pra-Bicara

01 02
Sifatnya Biasanya di alami
hanya selama usia 18
sementara bulan pertama

Sebaiknya di Terdiri dari :


tinggalkan apabila
kegunaan nya
sudah berahir
03 04 tangisan :
celotehan, isyarat,
dan ekspresi
emosional
Tangisan
Melalui tangisan, anak memberi
tahu kebutuhannya seperi :
lapar, kedinginan, panas, lelah,
dan kebutuhan untuk
diperhatikan
Jika kebutuhannya sudah
terpenuhi, bayi akan tenang
kembali
Frekuensi tangisan menurun
sejalan dengan meningkatnya
kemampuan bicara.
Ocehan & Celoteh
Ocehan timbul karena bunyi
eksposif awal yang disebabkan oleh
perubahan gerakan mekanisme
suara seperti : merengek, menjerit,
bersin, menguap, menangis dan
mengeluh
Celotehan merupakan mekanisme
otot saraf yang berkembang
Celoteh mendorong keinginan
berkomunikasi dengan orang lain.
Isyarat
Gerakan anggota badan tertentu
yang berfungsi sebagai pengganti
atau pelengkap bicara.
✔ Mendorong putting susu dari mulut
✔ Tersenyum dan mengacungkan
tangan
✔ Mengeliat, meronta, menangis
selama berpakaian dan mandi
Ungkapan Emosional
Ungkapan emosional melalui
perubahan tubuh dan roman muka
▪ Gembira : mengendurkan badan,
mengangkat kaki/tangan,
tersenyum dan ramah
▪ Marah : menegangkan badan,
gerakan membanting tangan/kaki,
roman muka tegang dan menangis.
Masa Bayi

Bayi akan tersenyum dan mendekat bila situasi menyenangkan


dan akan menangis bila tidak menyenangkan
Mereka akan tenang dengan kontak fisik yang dekat, suara yang
lembut meski dengan kata-kata yang tidak dimengerti
Bayi lebih memusatkan perhatian pada dirinya dan ibunya,
untuk itu orangtua harus mengawasi reaksi bayi ketika bersama
orang lain.
Masa Toodler &
Prasekolah
Sudah mampu berkomunikasi
dengan baik secara verbal dan non
verbal
Bersifat egosentris (hanya melihat
dari sudut pandang diri sendiri)
Waktu pemeriksaan perlu
menyentuh alat-lat periksa agar
mengenal dan tidak merasa asing
Gunakan kalimat singkat, kata yang
familia, kata pendek, sederhana dan
penjelasan konkret
Masa Usia Sekolah

Anak perlu diizinkan untuk


mengekspresikan rasa takut dan
keheranan yang dialami
Pada masa ini anak sudah dapat
memahami penjelasan
sederhana dan mampu
mendemonstrasikannya
Komunikasi Terapeutik Dengan Anak

Cara yang teurapeutik dalam


berkomunikasi dengan anak
dengan cara memperhatikan hal
sebagai berikut :
Nada suara
Mengalihkan aktivitas jarak
interaksi
Ungkapan marah
sentuhan
Teknik
Berkomunikasi
Dengan Anak

Teknik Verbal :
Teknik orang ke tiga
Neuro linguistic
programming (NLP)
Pacilitatif responding
Story telling
Bibliotheraphy
mimpi
Teknik Orang Ketiga
Mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga ("dia" atau
" mereka")
Perawat mengatakan “ terkadang bila seorang sakit, ada
perasaan marag atau sedih karena dia tidak mampu berbuat
seperti apa yang orang lain lakukan “
Lalu lanjutkan “ apakah kamu pernah merasakan hal seperti
itu ?
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Neuro Linguistic Programming
Dengan menggunakan sensori yang sama, perawat dapat
meningkatkan hubungan dan mengkomunikasikan
informasi lebih efektif
• “ ceritakan pada saya tentang apa yang kamu lihat “
• “ apa yang kamu dengar yang membuatmu takut dirawar
di rumahsakit ?”
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Facilitativ Responding

" saya benci ke RS dan mendapat banyak suntikan "


Responnya adalah :
“ engkau merasa …. Karena …. “

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Bibliotherapy

Melibatkan penggunaan buku-buku dalam rangka roses


theurapetik atau supportive
Membantu anak mengungkapkan perasaan-perasaan dan
perhatiannya melalui aktivitas membaca.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Story telling

Perawat meminta anak untuk bercerita tentang apa yang di


rasakan, di lihat selama anak di rawat di rumah sakit atau
ketika anak ada dirumah.

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Teknik
Berkomunikasi
Dengan Anak

Teknik Non-Verbal :
Menulis
Menggambar
Gerakan gambar
keluarga
Sosiogram
bermain
Komunikasi
Remaja
Ns. Raska Triyani, S.Kep.
Masa Remaja
Masa yang sulit
Remaja di hadapkan pada 2 situasi bertentangan : berpikir dan berprilaku
peralihan antara anak & dewasa
Sering mengalami ketegangan karena sulitnyamenentukan sikap antara
berprilaku anak dengan berprilaku sebagai orang dewasa
Masa penuh konflik dan dilema
Memerlukan adaptasi
Konflik pada remaja

Berhuungan dengan perubahan diri


Dilema akibat perbedaan nilai, persepsi / keyakinan antara dirinya dengan
orang dewasa
Perkembangan Komunikasi Pada Usia
Remaja
Ditunjukan dengan kemampuan berdiskusi / berdebat
Pola perkembangan kognisinya mulai berpikir konseptual
Secara emosional mulai menunjukan perasaan malu
Mengizinkan remaja berdiskusi pada teman sebaya
Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu
Jaga kerahasiaan dalam komunikasi
Jaga kepercayaan remaja
Sikap Terapeutik Saat Berkomunikasi Dengan
Remaja
Menjadi pendengar yang baik dan memberi kesempatan pada mereka untuk
mengekspresikan perasaannya, pikiran dan sikapnya.
Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, pikiran dan sikapnya.
berikan support atas segala masalah yang dihadapi remaja dan membantu untuk
menyelesaikan dengan mendiskusikannya.
Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remaja,
tempat berbagi cerita suka dan duka.
Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul, mengobrol, dan bercengkerama
dengan mereka serta sering melakukan makan bersama.

Anda mungkin juga menyukai