Anda di halaman 1dari 10

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa: Adilia Lombu

Asal Institusi: SDN No. 071039 Onozikho

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


telah masalah penyebab masalah
diidentifikasi

1. Motivasi atau Hasil Kajian literature, Setelah dilakukan


minat peserta berdasarkan penelitian jurnal oleh analisis berdasarkan
Hidayati, dkk (2022): hasil kajian literatur dan
didik dan faktor-faktor penyebab siswa wawancara, faktor
keterlibatan mengalami penurunan motivasi penyebab rendahnya
peserta didik dalam belajar adalah motivasi dan minat belajar
dalam 1. menurunnya minat, sikap siswa siswa :
pembelajaran dan aspek jasmani pada diri
1. Dukungan
Matematika siswa.
Keluarga
masih kurang 2. lingkungan keluarga,
Merupakan faktor
ditandai lingkungan sosial dan
utama yang
lingkungan sekolah mendukung
dengan
3. Guru perlu meningkatkan meningkatnya
adanya siswa
motivasi siswa terhadap motivasi dan minat
yang masih
pembelajaran dengan belajar siswa
kurang aktif menciptakan kondisi belajar 2. Ketersediaan
dalam yang menyenangkan, sarana dan
mengerjakan menggunakan metode prasarana juga
LKPD pembelajaran yang bervariasi, menjadi faktor
bersama serta penggunaan media penyebab
dengan pembelajaran yang konkrit rendahnya
kelompok motivasi siswa
dalam belajar
Hasil Kajian literature, 3. dan faktor yang
berdasarkan penelitian jurnal paling penting
oleh Putri & Safrizal (2023) adalah model atau
faktor penyebab rendahnya minat strategi guru
belajar siswa dalam pembelajaran dalam mengajar
matematika sebagai berikut :
yang mungkin
1. sikap siswa
masih monoton
2. Anggapan siswa/
menganggap bahwa atau menggunakan
pembelajaran matematika cara lama
menakutkan, pembelajaran (tradisional)
yang sulit sehingga tidak
3. Siswa tidak mengetahui mendorong/
perkalian memotivasi siswa
4. selain itu rumus dalam untuk aktiv dalam
belajar
pembelajaran matematika
4. Peserta didik merasa
banyak rumus dan
tidak tertarik dengan
akibatnya nilai matematika
materi pembelajaran,
siswa menjadi beragam
peserta didik tidak
(rendah).
melihat manfaat
5. Faktor penyebab atau nilai dari materi
kuranganya minat belajar pembelajaran yang
siswa juga berasal dari dipelajari
eksternal faktor yaitu faktor 5. Peserta didik masih
lingkungan siswa, fasilitas kurang percaya diri
belajar yang kurang, dalam kemampuan
dimana kurangnya mereka untuk
perhatian dari orang tua belajar atau masih
(keluarga). belum menguasai
materi pembelajaran
Hasil Kajian literature,
mungkin karena
berdasarkan penelitian jurnal oleh
kehilangan motivasi
Muliani dan Arusman (2022)
6. Peserta didik
Faktor internal adalah bergantung pada
sesuatu pengaruh yang berasal teman kelompok
dari dalam diri peserta didik yang bisa atau
yaitu Perhatian, sikap, bakat, dominan aktif dalam
dan kemampuan seorang mengerjakan tugas
peserta didik. yang diberikan
Sedangkan faktor sehingga
mengakibatkan rasa
eksternal faktor yang di
malas untuk
pengaruhi dari luar misalnya
mencoba atau
perhatian dalam proses terlibat dalam proses
pembelajaran, sarana dan pengerjaan/ diskusi
prasarana pembelajaran, kelompok
bimbingan orang tua pada 7. Kurangnya
pembelajaran di rumah fasilitas dukungan keluarga
dan kebutuhan yang dalam memotivasi
menjadikan oleh orang tua serta peserta didik untuk
tetap aktiv dalam
faktor lingkungan sekitar yang
menyebabkan salah satu dari pembelajaran
faktor yang mempengaruhi 8. Peserta didik belum
minat belajar. mandiri masih harus
dibimbing oleh guru
Lingkungan sekolah
dalam mengerjakan
termasuk ke dalam salah satu
tugas
faktor eksternal yang 9. Beberapa sistem
mempengaruhi proses belajar pendidikan yang
seorang peserta didik. Di dalam masih
proses belajar mengajar guru mengedepankan
merupakan peran penting pendekatan
untuk membantu dalam pembelajaran yang
meningkatkan minat belajar di pasif, sehingga siswa
masih kurang
sekolah.
terbiasa dengan
Kemudian lingkungan
pembelajaran yang
keluarga juga mempengaruhi memerlukan
minat belajar peserta didik keterlibatan aktif
contohnya seperti memberikan dan mandiri
fasilitas untuk belajar saat
anaknya membutuhkan fasilitas
belajar guna untuk
memudahkan anak dalam
semangat untuk belajar.
Kemudian dukungan dan
motivasi dari orang tua dapat
membantu anak lebih semangat
dan menumbuhkan kreativitas
dalam dirinya.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Hendrizal (2021)
Faktor-faktor yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa
diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Metode mengajar guru. Metode
dan cara-cara mengajar guru
yang monoton dan tidak
menyenangkan akan
mempengaruhi motivasi belajar
siswa
2. Tujuan kurikulum dan
pengajaran yang tidak jelas
3. Tidak adanya relevansi
kurikulum dengan kebutuhan
dan minat siswa
4. Latar belakang ekonomi dan
social budaya siswa
5. Sebagian besar siswa yang
berekonomi lemah tidak
mempunyai motivasi yang kuat
untuk belajar dan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Contohnya siswa yang
berasal dari pesisir pantai
misalnya lebih memilih langsung
bekerja melaut dari pada
bersekolah, .
6. Kemajuan teknologi dan
informasi. Siswa hanya
memanfaatkan produk teknologi
dan informasi untuk
memuaskan kebutuhan
kesenangan saja.
7. Merasa kurang mampu terhadap
mata pelajaran tertentu, seperti
matematika, dan bahasa inggris
8. Masalah pribadi siswa baik
dengan orang tua, teman
maupun dengan lingkungan
sekitarnya

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Sari, dkk (2020)
faktor rendahnya motivasi belajar
siswa :
1. Disiplin Belajar
2. Sikap Belajar
3. Tingkat Keaktifan
4. Kepuasan Terhadap
Pembelajaran
5. Hubungan Antar Siswa
berdasarkan hasil wawancara
dengan Kepala Sekolah dan Guru
yang sudah sertivikasi :
1. Menurut Bapak Kepala Sekolah
(Meniaro Telaumbanua, S.Pd) :
kurangnya dukungan orangtua,
Metode belajar guru yang
monoton
2. Menurut teman sejawat guru
yang sudah sertifikasi (Mosiria
Zega, S.Pd) :pengaruh media hp
yang lebih menarik dari pada
metode pembelajaran guru

2. Pemahaman Hasil Kajian literature,


guru dalam berdasarkan penelitian jurnal oleh Setelah dilakukan
penerapan Fransiska dan Quratul Ain (2022) analisis berdasarkan
model-model penyebabnya adalah : hasil kajian literatur dan
1. Guru masih bingung wawancara penyebabnya
pembelajaran
menentukan model yang tepat
inovatif masih adalah:
akan digunakan pada mata
kurang pelajaran tertentu.
1. Kurang tepatnya
2. Guru kesulitan mengalokasikan
waktu, penerapan model-
3. Guru kesulitan di dalam model pembelajaran
penerapan model sesuai dengan inovatif pada saat
tahapannya. pembelajaran
4. Kesulitan guru di dalam 2. Guru belum
penggunaan Model Discovery memahami betul
Learning ini adalah penggunaan model-model
waktu. pembelajaran inovatif
5. Kesulitan guru pada saat
3. Kurang
menggunakan model Problem
mendukungnya
Based Learning adalah
Kesulitan guru di dalam
sarana dan prasarana
penggunaan Model Problem 4. Kurangnya Waktu
Based Learning yaitu alokasi dan kemauan guru
waktu dan penentuan masalah dalam
yang sesuai dengan materi mempersiapkan
pembelajaran. pembelajaran inovatif
6. Kemudian, kesulitan guru
dalam penggunaan Model
Project Based Learning yaitu
penentuan materi serta
pemilihan waktu yang tepat
untuk menggunakan model
Project Based Learning.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Nurgiansah (2020) adalah :
Fakta dilapangan,
kemampuan dan kemauan guru
untuk mahir dalam penggunaan
beragam model pembelajaran aktif
masih kurang.
Kurangnya pengetahuan dan
pemahaman guru terhadap
terhadap penggunaan beragam
model pembelajaran menjadi
tanggungjawab semua pihak,
termasuk sekolah dan
pimpinannya dalam menerapkan
kebijakan sekolah.
Guru kurang optimal dalam
penyampaian materi ajar karena
hanya menggunakan metode
ceramah

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Effendy dan Wahidy (2019) :
Kendala dalam
pengimiplementasikan model
pembelajaran inovatif antara lain
media yang dibutuhkan sangat
beragam, sehingga sulit diterapkan
apabila sarana dan prasarana
tidak mendukung,
selain itu kurangnya
pengetahuan guru terhadap
penggunaaan teknologi akan
menghambat.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Harno (2018):
hal ini disebabkan dalam
penerapan pembelajaran PAIKEM
guru masih banyak yang belum
mengikuti langkah-langkah yang
benar, sehingga dalam
pelaksanaan model pembelajaran
guru cenderung masih
mendominasi aktivitas model
pembelajaran,
belum mengoptimalkan
penggunaan alat bantu dan
menggunakan lingkungan sekolah
untuk menjadikan model
pembelajaran menarik,
belum menyediakan pojok baca
dengan baik, belum menerapkan
belajar kelompok dengan baik,
dan guru belum mampu
mendorong siswa untuk
mendorong siswa menemukan
caranya sendiri dalam pemecahan
masalah, hal ini seperti tercermin
dalam indicator model
pembelajaran.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Sari dan Gautama (2022)
Faktor kegagalan pengembangan
media pembelajaran Guru dari segi
sikap kurang menerima media
pembelajaran dalam proses
pengembangan media
pembelajaran,
inisiatif guru untuk belajar
mandiri dan berkolaborasi, dan
rasa percaya diri guru dalam
menghadapi berbagai tantangan
atau masalah masih kurang.

berdasarkan hasil wawancara


dengan Kepala Sekolah dan Guru
yang sudah sertivikasi :
Penyebabnya adalah

1. Menurut Bapak Meniaro


Telaumbanua (Kepala Sekolah)
keterbatasan Waktu guru
untuk menyiapkan model
pembelajaran yang inovatif
2. Menurut teman sejawat guru
yang sudah sertifikasi (Mosiria
Zega, S.Pd : guru masih
nyaman dengan model
pembelajaran
konvensional,tradisional
sehingga susah beradaptasi
dengan model pembelajaran
yang inovatif

3. Siswa belum Hasil Kajian literature, Setelah dilakukan


memiliki berdasarkan penelitian jurnal oleh analisis berdasarkan
kemampuan Sri (2022) kesulitan membaca hasil kajian literatur dan
permulaan dikarenakan : wawancara, Siswa belum
literasi
1. keadaan sosial ekonomi memiliki kemampuan
membaca
keluarga; literasi membaca dengan
dengan baik
2. komunikasi dan bimbingan baik disebabkan oleh :
terhadap anak pada usia
dini; 1. Motivasi atau
3. komunikasi dan bimbingan dukungan keluarga
yang merupakan
belajar pada masa sekolah;
kunci utama dalam
4. fasilitas atau koleksi buku
kemampuan membaca
bacaan di rumah;
siswa sangat kurang
5. fasilitas HP, komputer,
yang dipengaruhi oleh
televisi; keterbatasan
6. gender; kemampuan serta
7. hubungan antara keluarga, ketersediaan waktu
sekolah, dan masyarakat; orangtua dalam
dan membimbing anak
8. penggunaan strategi/model untuk belajar
dalam pembelajaran membaca.
membaca.
2. Rendahnya minat
baca oleh siswa
dikarenakan
Hasil Kajian literature,
berdasarkan penelitian jurnal oleh kurangnya sarana
Lena, dkk (2023) prasarana yang
1. tidak memahami kata dan mendukung untuk
kalimat kompleks, belajar membaca
2. kurangnya memahami
kosakata, 3. Kemajuan teknologi
3. Tidak memahami kalimat (HP) yang menarik
dan struktur teks, perhatian siswa
4. belum menguasai sehingga
keterampilan pemecahan disalahgunakan
masalah terutama pada dengan
menalar, mengutamakan waktu
5. Kurangnya motivas dan untuk bermain game
atau social media yang
minat baca siswa,
bukan tentang
6. kuranngya latihan
pelajaran.
membaca, dan
7. Kurangnya dukungan dari
lingkungan.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Markus, dkk (2023)
1. Faktor internal disebabkan
oleh minat membaca siswa
yang rendah dan kurangnya
kebiasaan membaca siswa
2. Faktor eksternal berasal dari
lingkungan sekolah kurang
mendukung, buku/bahan
bacaan terbatas, peran guru
kurang maksimal, dan
lingkungan keluarga yang
kurang mendukung.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Citra dan Wahyu (2022) Faktor -
faktor penyebab kesulitan
membaca permulaan yakni
1. faktor internal seperti faktor
jasmani, faktor intelektual,
dan faktor psikologi.
2. faktor eksternal seperti
lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat
3. faktor kombinasi yakni
disebabkan oleh gabungan
dari faktor internal dan
eksternal.

Hasil Kajian literature,


berdasarkan penelitian jurnal oleh
Ervin Reliavirli Rusti (2023)
faktor penyebabnya rendahnya
kemampuan literasi adalah :
1. Rendahnya minat membaca
2. Sarana dan prasarana
3. Hubungan dalam keluarga
4. Pengaruh HPdan televise
3. Model Pembelajaran di Kelas

berdasarkan hasil wawancara


dengan Kepala Sekolah dan Guru
yang sudah sertivikasi :
1. Menurut Bapak Kepala
Sekolah (Meniaro
Telaumbanua, S.Pd) : siswa
tidak mampu membaca karena
kurangnya pengetahuan
orangtua dalam memotivasi dan
mengajarkan anak untuk
belajar membaca dirumah
2. Menurut teman sejawat guru
yang sudah sertifikasi (Mosiria
Zega, S.Pd) :siswa tidak mampu
membaca disebabkan oleh
pengaruh penyalahgunaan
teknologi yang digunakan lebih
untuk permainan atau game

Anda mungkin juga menyukai