Anda di halaman 1dari 24

The Innovation-Decision Process

(Proses Keputusan Inovasi)

Oleh :
IMAM MA’RUF
RHOMI NAZILMAN

UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYAH


PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TAHUN 2019
BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang Dinamika


Pendidikan

Kurikulum Indonesia
Media
Negara
Berkembang
Inovasi Model
Pembelajaran
IT
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah
ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Proses
Keputusan Inovasi?
2. Bagaimana model Proses keputusan
inovasi?
3. Bagaimana tipe keputusan inovasi?
1.3 Tujuan Makalah
1. Memahami tentang proses keputusan
Inovasi.
2. Mengetahui model proses keputusan
Inovasi.
3. Mengetahui tipe keputusan Inovasi.
1.4 Manfaat Makalah
1. Untuk melengkapi referensi para peneliti
dalam melakukan pendekatan proses
keputusan Inovasi Pendidikan.
2. Dapat memotivasi para penulis dalam
meningkatkan kemampuan, kreativitas,
minat, rasa keingintahuan dalam proses
mencari keputusan yang tepat dalam difusi
inovasi.
3. Sebagai bahan referensi bagi penulis yang
akan mengangkat judul makalah sejenis
atau yang berkaitan.
BAB II
PembahasanI
asan

2.1 Pengertian Proses Keputusan Inovasi


Menurut(Rogers : 1995) proses keputusan inovasi adalah proses yang
dilalui (dialami) oleh individu (unit pengambilan keputusan yang
lain), mulai dari pertama kali tahu adanya inovasi, kemudian
dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan
keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan
konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya.
Lanjutan….
Ciri pokok keputusan inovasi dan
merupakan perbedaannya dengan tipe
keputusan yang lain ialah dimulai dengan
adanya ketidak tentuan (uncertainty)
tentang sesuatu (inovasi).
2.2 Model Proses Keputusan Inovasi

Menurut rogers, proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu


:
1. Tahap pengetahuan (Knowledge).
2. Tahap Bujukan (Persuasion).
3. Tahap Keputusan (Decision).
4. Tahap Implementasi (Implementation).
5. Tahap Konfirmasi (Confirmation).
Penjelasan
1.Tahap pengetahuan (Knowledge)
Proses keputusan inovasi dimulai dengan
tahap pengetahuan, yaitu tahap pada
saat seseorang menyadari adanya suatu
inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi
inovasi tersebut. Pengertian menyadari
dalam hal ini bukan memahami tetapi
membuka diri untuk mengetahui inovasi.
2. Tahap bujukan (Persuation)
Pada tahap persuasi dari proses keputusan
inovasi, seseorang membentuk sikap
menyenangi atau tidak menyenangi
terhadap inovasi. Jika pada tahap
pengetahuan proses kegiatan mental
yang utama bidang kognitif, maka pada
tahap persuasi yang berperan utama
bidang afektif atau perasaan. Seseorang
tidak dapat menyenangi inovasi sebelum
ia tahu lebih dulu tentang inovasi.
3. Tahap Keputusan
(Decision)
Tahap keputusan dari proses keputusan
inovasi, berlangsung jika seseorang
melakukan kegiatan yang mengarah
untuk menetapkan menerima atau
menolak inovasi. Menerima inovasi
berarti sepenuhnya akan menerapkan
inovasi. Menolak inovasi berarti tidak
akan menerapkan inovasi.
Lanjutan….
Menurut rogers ada dua tipe penolakan
inovasi yakni :
(a) Penolakan aktif (active rejection) yang
mana mempertimbangkan inovasi, tetapi
kemudian menentukan untuk tidak
mengambilnya, walaupun mungkin sudah
mencoba sebelumnya.
(b) Penolakan pasif (passive rejection) terdiri
atas tidak pernah benar-benar
mempertimbangkan untuk menggunakan
inovasi.
Bahkan untuk jenis informasi tertentu dan
dalam kondisi tertentu dapat terjadi
urutan :

pengetahuan (knowledge)

keputusan inovasi (decision)

baru persuasi (persuasion).


4. Tahap Implementasi
(Implementation)
Tahap implementasi dari proses keputusan
inovasi terjadi apabila seseorang
menerapkan inovasi. Dalam tahap
implementasi ini berlangsung keaktifan
baik mental maupun perbuatan.
Keputusan penerimaan gagasan atau ide
baru dibuktikan dalam praktek. Biasanya
hal ini terjadi karena fasilitas penerapan
yang tidak tersedia.
Re-Invention
Dalam tahap implementasi dapat terjadi
hal yang yang disebut Reinvention
(invensi kembali) yaitu penerapan inovasi
dengan mengadakan perubahan atau
modifikasi. Jadi penerapan inovasi tetapi
tidak sesuai dengan aslinya.
Re-Invention tidak seharusnya
buruk
Penemuan kembali dianggap baik dan
buruk tergantung pada sudut pandang
re-invention itu sendiri. Penemuan
kembali tidak dianggap baik oleh
penelitian dan pengembangan lembaga
yang dapat mempertimbangkan
penemuan kembali menjadi distorsi
penelitian mereka.
Mengapa dan bagaimana re-
invention terjadi?
5. Tahap Konfirmasi
(Confirmation)
Dalam tahap konfirmasi ini seseorang
mencari penguatan terhadap keputusan
yang telah diambilnya, dan ia dapat
menarik kembali keputusannya jika
memang diperoleh informasi yang
bertentangan dengan informasi semula.
Tahap konfirmasi ini sebenarnya
berlangsung secara berkelanjutan sejak
terjadi keputusan menerima atau
menolak inovasi, yang berlangsung
dalam waktu yang tak terbatas.
 Menurut rogers ada dua jenis
penghentian tahap konfirmasi yakni :

(1) pengganti,
(2) kekecewaan.
2.3 Tipe Keputusan Inovasi
Udin Syaefudin mengatakan bahwa tipe
keputusan inovasi yakni :
1. Keputusan inovasi opsional, yaitu
pemilihan menerima atau menolak
inovasi, berdasarkan keputusan yang
ditentukan oleh individu (seseorang)
secara mandiri tanpa tergantung atau
terpengaruh dorongan anggota sistem
sosial yang lain.
2. Keputusan inovasi kolektif, ialah pemilihan
untuk menerima atau menolak inovasi,
berdasarkan keputusan yang dibuat secara
bersama-sama berdasarkan kesepakatan
antara anggota sistem sosial.

3. Keputusan inovasi otoritas, ialah pemilihan


untuk menerima atau menolak inovasi,
berdasarkan keputusan yang dibuat oleh
seseorang atau sekelompok orang yang
mempunyai kedudukan, status, wewenang
atau kemampuan yang lebih tinggi daripada
anggota yang lain dalam suatu sistem
sosial.
4. Keputusan inovasi kontingensi
(contingent), yaitu pemilihan menerima
atau menolak suatu inovasi, baru dapat
dilakukan hanya setelah ada keputusan
inovasi yang mendahuluinya.
Kesimpulan
1. proses keputusan inovasi adalah proses yang dilalui
(dialami) oleh individu (unit pengambilan keputusan
yang lain), mulai dari pertama kali tahu adanya
inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan
sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan
menerima atau menolak inovasi, implementasi
inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan inovasi
yang telah diambilnya.

2. Model proses keputusan inovasi terdiri dari 5


tahap, yaitu :
1. Tahap pengetahuan (Knowledge).
2. Tahap Bujukan (Persuasion).
3. Tahap Keputusan (Decision).
Keputusan Inovasi dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe, yakni :
1. Keputusan inovasi opsional
2. Keputusan inovasi kolektif
3. Keputusan inovasi otoritas

Anda mungkin juga menyukai