Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

TEORI KEPERAWATAN MENURUT


“HILDEGARD E. PEPLAU”

DISUSUN OLEH:
1. NISYA RAFIKOH TULJANNAH
2. TRIA RIZKY ANANDA
3. RIO SANJAYA
4. M. ROMY PARDIANSYAH
Biodata singkat Hildegard E. Peplau
Hildegrad Peplau lahir di Reading Pensylvania 1 September 1909.
merupakan keluarga imigran dari jerman. Peplau merupakan
anak kedua dari 6 bersaudara. Kedua orang tuanya pekerja keras.
Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau. Meskipun dalam
keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi,
Peplau mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah
wanita dari berpikiran tradisional menjadi yang lebih modern.
Lulus Diploma Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931.
Lulus BA dari Bennington College bidang interpersonal
Psychology 1943, dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa
(Psychiatrict) 1947 dan Doktor PEndidikan bidang
pengembangan kurikulum 1953.
PENGERTIAN TEORI PEPLAU

 Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat pertisipatif
3. Sumber Kesulitan/Masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu
4. Proses interpersonal 
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya
Proses Interpersonal menurut Hildegard E.
Peplau
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Proses ini memiliki 4 fase yaitu
:
1. Fase orientasi.
Lebih di fokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa
percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam
pemberian askep pada klien.
2. Fase identifikasi.
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat.
3. Fase eksplorasi.
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi.
4. Fase resolusi.
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat.
Hubungan Interpersonal dibagi menjadi 4
tahapan yaitu :
1. Tahap orientasi
perawaat mencoba mendekati klien dan membangun hubunga saling percaya..
2. Tahap idetifikasi,
fase ini perawat menjalankan perannya sebagai peran wali ( surrogate rule ),
sikap dan tingkah laku perawat menciptakan perasaan tertentu ( felling tones ) 
dalam diri klien yang bersifat  reaktif yang muncul dari hubungan sebelumnya
3. Tahap exploitasi
Perawat berusaha menjelaskan tentang penyakitnya, memotivasi klien untuk
mengikuti pengobatan dan perawtan yang diberikan dan meningkatkan
spriritual.
4. Tahap Resolusi
Pada tahap ini perawat bersama ibu itu, menyimpulkan apa yang sudah
dicapai selama interaksi dilakukan dan bagaimana interaksi
dapat dilanjutkan terhadap masalah lain
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
1. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
2. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori
keperawatan.
3. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
4. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.
Kekurangan :
Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya

 
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai