Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN-BAGIAN PADA LITERASI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

NAMA PENYUSUN :
MUCHAMMAD IQNA REMANDAY FRENDIANSYAH
(2205541108)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Literasi Informasi
Literasi informasi memiliki kaitan dengan teknologi informasi. Memiliki keterampilan terhadap
teknologi informasi memungkinkan seorang individu untuk mengakses informasi menggunakan
komputer, software aplikasi, database, dan teknologi lainnya. Keterampilan dalam teknologi
informasi akan mempengaruhi dan mendukung literasi informasi.
Literasi infomasi fokus pada konten, komunikasi, analisis, mencari informasi, dan evaluasi,
sedangkan teknologi informasi berfokus pada pemahaman yang mendalam mengenai teknologi.
Aktivitas dari literasi informasi akan lebih mudah dicapai dengan menggunakan teknologi
informasi.
Literasi informasi, seperti yang didefinisikan oleh American Library Association (ALA),
merupakan kemampuan seorang individu untuk mengenali kapan informasi tersebut dibutuhkan
serta untuk menemukan, mengevaluasi, efektif menggunakan dan mengkomunikasikan informasi
dalam berbagai format.
Literasi dirasa semakin penting dalam lingkungan kontemporer dan perubahan perkembangan
teknologi informasi yang semakin cepat. Lingkungan yang cukup kompleks saat ini, membuat
individu dihadapkan dengan beragam informasi yang ada di sekolah, tempat kerja dan juga dalam
kehidupan seseorang. Informasi tersedia dari berbagai sumber seperti di perpustakaan, masyarakat,
organisasi, media dan internet.
Banyaknya sumber informasi yang diterima oleh individu-individu tanpa adanya filter
menimbulkan pertanyaan mengenai keaslian, validitas dan realibilitas suatu informasi. Kualitas
yang tidak pasti dan jumlah informasi yang cukup banyak menimbulkan tantangan besar bagi
masyarakat.
Banyaknya informasi bukan berarti dapat membuat masyarakat menjadi lebih baik jika tidak
diimbangi dengan kemampuan untuk menggunakan informasi tersebut secara efektif.
Berikut komponen-komponen literasi informasi terdiri atas:
• Literasi dini (Early Literacy)
Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan
lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi fondasi
perkembangan literasi
dasar.
• Literasi Dasar (Basic Literacy)
Kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting)
berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing)
berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
• Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Kemampuan memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi,
memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai
klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami
penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami
informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi
masalah.
• Literasi Media (Media Literacy)
Kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media
elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.
• Literasi Teknologi (Technology Literacy)
Kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware),
peranti lunak (software), serta etika dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan
dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
• Literasi Visual (Visual Literacy)
Pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan
kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio visual secara
kritis dan bermartabat.

2. Literasi Computer,
Literasi komputer artinya kemampuan tahu bagaimana mengguinakan dan mengoperasikan
komputer secara efisien sebagai mesinpemroses informasi (Horton Jr, 2007). Bagian ini
merupakan separuh bagian dari literasi teknologi informasi dan computer, separo lainnya adalah
Literasi media.
Literasi komputer merupakan salah satu perangkat pembelajaran dan pelatihan TIK tingkat dasar,
yang membantu para peserta untuk mendapatkan hasil maksimal dari penggunaan TIK melalui
kelincahan jari-jari para peserta pelatihan yang diupayakan untuk terbiasa menggunakan
perangkat computer untuk mengolah dan mendayagunakan computer sebagai alat untuk
mengeksplorasi dan merekayasa informasi.
Literasi komputer tidak hanya tentang komputer, tetapi memiliki arti yang lebih luas yaitu
memahami teknologi lain yang berhubungan dengan komputer. Untuk keterampilan komputer
ini, seseorang harus memiliki keterampilan dasar hingga menengah. Literasi ini mencakup
pemahaman umum tentang konsep istilah dan fungsi yang berhubungan dengan komputer.
Keterampilan komputer juga dapat diartikan sebagai tingkat kenyamanan seseorang dalam
menggunakan program dan aplikasi komputer.
Bagian ini terdiri dari literasi perangkat keras dan perangkat lunak.
a. Perangkat keras
Literasi perangkat keras mengacu kepada operator dasar yang iperlukan untuk menggunakan
komputer seperti Personal Computer, Laptop, Notebook, Tablet Computer serta gawai genggam
semacam Blackberry. Ada pun literasi perangkat lunak mengacu pada himpunan prosedur dan
instruksu tujuan umum yang disyaratkan oleh perangakt keras computer atau telekomunikasi
untuk melaksanakan fungsinya.
b. Perangkat lunak
Dalam LI computer paling utama adalah perangkat lunak pengoperasian dasar seperti Windows,
lembar batang (spreadsheet) untuk data numeric seperti Excell peramgkat lunak penyajian
preesenatsi seperti PowerPoint dan perangkat lunak penyedia jasa infotmasi untuk menggunakan
Internet termasuk penelusuran WWW.
Bagian ketiga adalah luetrasi aplikasi mengacu pada pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan untuk menggunakan berbagai paket perangkat lunak tujuan khusus.
https://duniaperpustakaan.com/2016/08/literasi-informasi-dan-literasi-digital.html
3. Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan memakai informasi dari berbagai
sumber, yang bisa diakses melalui komputer. Berdasarkan “Buku Kerangka Digital Indonesia”,
literasi digital adalah kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi,
memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan informasi dengan kecakapan kognitif
maupun teknikal.
Dari buku Literasi Digital, UNESCO menjelaskan tentang literasi digital yang berhubungan
dengan life skills (kecakapan). Kemampuan ini tak hanya melibatkan teknologi saja, tetapi
kemampuan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk kompetensi digital. Literasi
digitial membantu seseorang untuk dapat berpikir kritis, memecahkan masalah, berkomunikasi
dengan lancar, dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak orang.
Komponen Literasi Digital :
1 .Social Networking
Media sosial bisa menjadi sumber informasi, namun perlu kecermatan dalam menyaring
informasi yang beredar. Kemampuan memanfaatkan fitur di media sosial menjadi salah satu hal
penting yang mesti dimiliki.
2. Transliteracy
Memanfaatkan berbagai platform untuk menggubah konten. Komponen ini mengutamakan
kemampuan komunikasi dengan media sosial.
3. Maintainng Privacy
Cyber crime menjadi salah satu jenis kejahatan di dunia internet yang mesti dipahami, khususnya
agar data-data pribadi tetap terlindungi.
4. Managing Digital Identity
Bagaimana seorang pengguna internet menggunakan indentitas secara tepat.
5. Creating Content
Kemampuan pengguna platfrom dalam membuat konten di internet.
6. Organising and Sharing Content
Berkaitan dalam hal mengatur dan membagikan konten informasi agar lebih mudah disebarkan
ke publik.
7. Reusing
Mengutamakan bagaiman penggguna platform dapat membuat dan mengolah kembali konten
yang ada agar dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.
8. Filtering and Selecting Content
Kemampuan mencari dan menyaring informasi di dunia internet.
9. Self Broadcasting
Bagaimana seseorang dapat membagikan ide atau gagasannya melalui berbagai platform dengan
tepat dan aman.
Contoh Literasi Digital
Menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan hemat biaya. Contohnya mencari
percobaan sains dengan melihat tutorial di internet. Dapat menghemat pemakaian kertas melalui
gawai. Contohnya membaca buku elektronik untuk menghemat kertas dan lingkungan. Mudah
mendapatkan informasi terkini dan dibagikan dengan cepat.
Membaca informasi seputar kondisi lalu lintas terkini, memakai aplikasi. Belajar bahasa dan
menulis lebih efisien. Contohnya mencari kata tertentu lewat aplikasi Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. Contohnya membandingkan harga produk melalui
website. Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan. Contohnya anda bisa
mengikuti keuangan dan membeli barang ketika diskon di toko online. Referensi dan sumber
belajar bisa dicari melalui internet. Lebih mudah dan praktis asal terhubung dengan internet.

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e8e7e14b563/literasi-digital-adalah-prinsip-komponen-
dan-manfaatnya

4. Literasi Internet
Literasi Internet merupakan salah satu bagian penting di zaman sekarang, dimana teknologi
makin berkembang dan internet menjadi alat paling penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semua kalangan mengakses internet untuk keperluan masing-masing, mulai dari online games,
media sosial, sampai pada portal-portal berita. Kemudahan dalam mengakses ini tidak disertai
dengan kemampuan para penggunanya untuk menyaring informasi dengan baik dan benar.
Ini terjadi karena Internet tidak secara otomatis menyaring konten negatif, sehingga ketika
pengguna internet secara tidak langsung menemukan konten negatif tersebut, padahal sedang
mencari sesuatu yang positif. Banyak pengguna internet yang, dengan buta dan tanpa memeriksa
kembali konten negatif ini, langsung membagikannya kepada kerabatnya.
Hal ini menyebabkan pentingnya literasi internet di kalangan pengguna internet Indonesia.
Literasi internet (atau seringkali disebut juga dengan literasi digital), secara sempit, berarti
kemampuan untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan pemanfaatan internet. Ada tiga
poin yang diperhatikan dalam literasi internet, yaitu
(1) kemampuan untuk mengetahui konten ilegal dan berbahaya di Internet dengan baik,
(2) kemampuan untuk berkomunikasi di Internet dengan baik, dan
(3) kemampuan untuk memproteksi privasi dan melakukan tindakan keamanan.
Merupakan literasi dalam menggunakan jaringan digital secara efektif, yang banyak berkembang
berkat keberadaan Internet. Bagi pustakawan literasi informasi mensyaratkan perubahan pikir,
dari “kepemilikan” ke “akses” artinya informasi milik perpustakaan namun dapat diakses oleh
publik sehingga menimbulkan pertanyaan seberapa jauh konsep kepemilikan itu.
Dalam konteks ekonomi informasi, hal itu menunjukkan ciri khas informasi dilihat dari segi
ekonomi, misalnya informasi yang telah dijual akan tetap menjadi milik penjual. Hal itu berbeda
dengan penjualan benda misalnya makanan, sekali dijual maka makanan itu pindah ke tangan
pembeli (Kingma, 2001).
Literasi ini berarti seseorang memahami bagaimana informasi dihasilkan, dikelola, tersedia,
dapat menelusur infromasi dari jaringan dengan menggunakan berbagai alat telusur,
memanipulasi informasi berjaring dengan kombinasi berbagai sumber, menambahnya atau
meningkatkan nilai informasi dari situasi tertentu.
Bagi manajer informasi termasuk pustakawan perlu ada perubahan cara berpikir, dari pendekatan
kepemilikan ke pendekatan akses dan ini menuntut kompetensi dalam temu balik informasi dan
akses ke sumber daya elektronik jarak jauh.
REFERENSI
https://duniaperpustakaan.com/2016/08/literasi-informasi-dan-literasi-digital.html diakses pada
12 desember 2022
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e8e7e14b563/literasi-digital-adalah-prinsip-komponen-
dan-manfaatnya diakses pada 12 desember 2022

Anda mungkin juga menyukai