Oleh :
R.Fatmawati
2279201013
Sastra Indonesia
Latar belakang
majalah, koran dan lain-lain. Literasi yang dipahami masyarakat Indonesia pada
awalnya adalah membaca buku yang pastinya dianggap membosankan dan hanya
banyak dan buku yang tebal tidak menarik bagi generasi dizaman sekarang untuk
tulisan yang sedikit dan mudah untuk didapatkan. Namun seiring denan
semakin mudah, hal ini sejalan dengan perkemangan teknologi yang membawa
kearah era digital seperti saat ini. Konsep literasi saat ini sudah semakin
berkembang dan terbagi ke dalam beberapa bentuk literasi, salah satunya adalah
literasi digital.
yang terkoneksi dengan internet. Gilster menjelaskan bahwa konsep literasi lebih
ditekankan pada proses berfikir kritis ketika berhadapan dengan media digital.
dari beberapa sumber yang berbeda. Seseorang yang berliterasi digital perlu
dalam menggunakan search engine untuk mencari informasi yang ada, serta
dibutuhkannya.
namun sudah dalam bentuk digital. Berbagai macam sumber informasi sudah
media, e-Library dan masih banyak sumber informasi lainnya yang dapat
memahami dan menggunakan sumber informasi dari berbagai format yang berbeda.
Saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan literasi digital dalam
Terkait dengan literasi digital, sejak tahun 2016 sampai saat ini mahasiswa
menyelesaikan 6 bentuk tugas yaitu: tugas rutin, critical book report, critical
journal report, mini research, rekayasa ide, dan project. Semua bentuk penugasan
ini sebenarnya merupakan salah satu tuntutan yang berkaitan erat dengan
untuk mengerjakan ke enam tugas ini mahasiswa harus mencari berbagai macam
sumber informasi dan referensi yang berkaitan dengan mata kuliah yang telah
model literasi digital untuk mengetahui dan mengukur literasi digital seseorang
Dari ketiga model leterasi digital ini penulis ingin mengetahui bagaimana
Tugas akhir (skripsi) merupakan hal wajib yang harus dikerjakan jika
ingin mendapatkan gelar sarjana (SI). Skripsi biasanya dikerjakan oleh mahasiswa
matakuliah sebagai bagian dari persyaratan akademis. Oleh karena itu, perlu adanya keterampilan
mahasiswa dalam kegiatan litersi informasi, melakukan
baik yang tercetak maupun dalam bentuk elektronik dan sumber informasi
lainnya.
merupakan kendala yang paling sering dihadapi oleh mahasiswa saat ini.
mengerjakan tugas akhir (skripsi) karena buku yang dijadikan referensi susah
berbagai macam sumber referensi yang berbasis digital yang dapat menghemat
waktu dan mudah digunakan kapan saja. Oleh sebab itu literasi digital sangat
mengakses informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bertaraf
penerapan literasi digital sejak duduk dibangku kuliah semester satu. Penerapan
grup diskusi online, dan update data terbaru. Selain itu, mencari, mengolah,
mengorganisasikan dan mengemas informasi dalam berbagai format baik itu teks,
gambar, suara dan bentuk lainnya yang tentunya berkaitan dengan penguasaan
meskipun dengan bantuan teknologi digital. selain itu tidak semua konten
informasi yang tersedia di internet dan media digital lainnya memiliki kualitas
yang sama. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kemampuan literasi digital
Landasan Teori
1. Literasi Digital
Literasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Literacy yang dapat diartikan
menghitung dan mengunakan bahan cetak dan tulisan yang terkait dengan
penomoran tertentu. Literasi biasanya digabungkan dengan suku kata lain untuk
menunjukan kemampuan dalam bidang tertentu. Arti kata literasi digital adalah
1.Menurut Paul Gilster dikutip Dyna Herlina S (2017 hlm. 11) “literasi digital
secara efektif dan efisien dalam berbagai konteks seperti akademik, karir, dan
“Literasi digital berasal dari bagian literasi komputer dan literasi informasi
Informasi”. Ada pula menurut Haque (dalam Feri Sulianta 2020, hlm. 6) literasi
digital ialah keahlian mengkaryakan dan berbagi (Sharing) dalam peluang yang
pencapaian dalam proses pembelajaran secara optimal. Berikut tujuan dari Literasi
digital :
pandangan yang sama kuatnya di pandangan pakar atau praktisi pendidikan media
dan para pegiat literasi digital bersangkutan dengan tujuan literasi digital diantaranya
digital diperuntukan untuk melindungi mesyarakat sebagai konsumen media dari dampak negatif yang
ada
kompetensi yang dimiliki oleh seseorang yang telah mampu melakukan literasi
digital diantaranya:
sebagai ilmu pengetahuan untuk kepentingan tertentu baik pengetahuan ataupun pekerjaan.
5. menurut Daugles A.J Belshaw (dalam kemendikbud, 2017, hlm 7) terdapat 8 elemen esensial untuk
mengembangkan Literasi digital diantaranya:
6.Menurut Mustofa dan B. Heni Budiwati (2019, hlm. 119) mengatakan untuk
1) Literasi bukan hanya membaca buku namun lebih luas dari itu yaitu
membaca melalui digital. Literasi tidak sebatas baca tulis tetapi keahlian
era serba maya atau tak bertemu secara langsung, globalisasi, era digital,
namun tidak jarang daerah yang masih susah mengakses melalui piranti dan
4) Menumbuhkan cinta dan rasa memiliki terhadap fakta kebenaran dan ilmu
pengetahuan.
tidak memiliki budaya baca disebabkan alasan sibuk mencari harta, tidak
mereka belum mengetahui bahan bacaan yang bermutu itu yang seperti apa.
Teori
Berdasarkan KBBI, literasi memiliki arti yakni berupa semacam kapasitas yang dimiliki individu, baik
dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan. Sedangkan dalam ketentuan umum Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2019 tentang Sistem Perbukuan, literasi didefinisikan sebagai berikut: literasi adalah
kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya (Trimansyah, 2019:
2). Literasi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dipelajari oleh manusia sejak mereka masih
kecil. Hal tersebut dapat mempermudah dalam memperoleh pengetahuan baru dalam kehidupan
sekolah maupun keluarga, bahkan lingkungan masyarakat.
Menurut NICHD (National Institutes of Children and Human Development) dalam Pradipta (2011: 2)
mengartikan literasi dini sebagai kemampuan membaca dan menulis sebelum anak benarbenar mampu
membaca dan menulis. Literasi secara umum juga didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan
menulis serta menggunakan bahasa lisan. Kemampuan seperti membaca dan menulis terlihat seperti hal
yang sangat sederhana, sehingga dengan pemahaman tersebut kemampuan literasi membaca dan
menulis di anggap tidak terlalu penting untuk dipelajari oleh manusia sejak ia masih kecil.
Menurut Wells (dalam Heryati, dkk, 2010: 46) terdapat empat tingkatan literasi, yaitu performative,
functional, informational, dan epistemic. Pada tingkatan literasi pertama menyatakan bahwa suatu
literasi hanya sekedar mampu membaca dan menulis. Pada tingkatan literasi kedua sudah mampu
menunjukkan kemampuan menggunakan bahasa yang digunakan untuk keperluan dalam kehidupan
manusia. Kemudian literasi pada tingkatan ketiga adalah menunjukkan kemampuan dalam mengakses
pengetahuan. Sedangkan literasi pada tingkatan keempat adalah menunjukkan kemampuan yang
digunakan untuk mengubah atau memodifikasi suatu pengetahuan.
Berdasarkan dari beberapa penjelasan di atas maka dapat diberikan kesimpulan bahwa literasi
merupakan kemampuan awal berupa membaca dan menulis yang perlu dipelajari oleh anak. Pentingnya
mempelajari literasi yaitu agar anak memiliki kemampuan yang memadai mengenai literasi membaca
dan menulis sebagai bekal dalam menuntut ilmu dan mendapatkan pengetahuan baru yang dapat
berguna dalam hidupnya.
Menurut Sholihah (2016) literasi digital merupakan upaya untuk menemukan, menggunakan maupun
menyebarluaskan informasi secara efektif. Literasi digital mengacu pada kemampuan individu untuk
menemukan, mengevaluasi, dan menulis informasi yang jelas melalui tulisan dan media lainnya
diberbagai platform digital.
Konsep literasi digital ini sudah muncul sejak tahun 1990 (Masitoh, 2018:16). Menurut Syah et all,
(2019:61) menyatakan bahwa literasi digital mengacu pada kemampuan individu untuk menemukan,
mengevaluasi, dan menulis informasi yang jelas melalui tulisan dan media lainnya di berbagai platform
digital.
Ada pula menurut Haque (dalam Feri Sulianta 2020, hlm. 6) literasi digital ialah keahlian mengkaryakan
dan berbagi (Sharing) dalam peluang yang sering muncul dan berbeda, menggabungkan,
mengkomunikasikan apa yang Page 2 12 dimengerti mengenai kapan dan bagaimana mengakses piranti
teknologi informasi guna pencapaian dan adapun 4 pilar literasi digital diantaranya.
Empat pilar itu adalah Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital dan Etis
Bermedia Digital.
Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital
merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat
komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Perkembangan literasi digital diera globalisasi mempermudah kegiatan yang dapat dilakukan oleh
individu maupun kelompok.
1. Penyediaan kelas virtual sehingga siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja.
2. Berkomunikasi antarwarga sekolah menggunakan teknologi digital seperti email dan media
sosial.
3. Pengarsipan digital.
4. Membuat dokumentasi keluarga (foto dan video).