Anda di halaman 1dari 21

makalah

“KOMPUTER LITERASI TEKNOLOGI”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :


MUHAMMAD RIDWAN 200203502015
MUH ARIFIN HARIS
FARIS BAIHAQI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF [S1]


JURUSAN PEMDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahi kita
dengan Kasih Karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dengan
adanya makalah ini semoga dapat memberikan pedoman kepada kita. Penulisan dan pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Adapun yang kami bahas
dalam makalah sederhana ini mengenai “Literasi Teknologi”.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya
ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini dan
terbatasnya sumber buku yang kami peroleh. Oleh karena itu, sudah seharusnya kami berterima
kasih kepada dosen yang telah memberikan limpahan ilmunya yang berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi dalam
pembuatan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun agar lebih baik di masa yang akan datang.

Makassar, apri l 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

ISI/PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi………………………..……………………………………… 1

B. Literasi Teknologi………………………………………..……………………… 2

C. Pengertian Teknologi……………………………………………………………. 3

D. Esensi Teknologi………………………………………………………………... 4

E. Sejarah dan Perkembangan Teknologi………………………………………...... 8

F. Falsafah Teknologi Pembelajaran………………………………………………. 14

G. Teknolgi dan Media Serta Peranannya Dalam Pembelajaran………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 17

ii
ISI/PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi

Literasi adalah suatu kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika
melakukan kegiatan membaca dan menulis. Dengan kata lain, literasi adalah seperangkat
keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, serta memecahkan
masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pengertian Literasi Menurut Para Ahli:

1) Elizabeth Sulzby
Menurut Elizabeth Sulzby (1986), arti literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh
seseorang dalam berkomunikasi (membaca, berbicara, menyimak, dan menulis) dengan cara
yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu
kemampuan menulis dan membaca.
2) Harvey J. Graff
Menurut Harvey J. Graff (2006), arti literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang
untuk menulis dan membaca.
3) Jack Goody
Menurut Jack Goody, pengertian literasi adalah suatu kemampuan seseorang dalam mebaca dan
juga menulis.
4) Merriam – Webster
Menurut kamus online Merriam – Webster, pengertian literasi adalah suatu kemampuan atau
kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan
membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
5) UNESCO
Menurut UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), arti
literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan
menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang
memperolehnya.

Literasi Memiliki Tujuan sebagai berikut:

1
1. Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi
bermanfaat.
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari
informasi yang dibaca.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu
karya tulis.
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri
seseorang.
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
6. Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara
luas.
7. Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.
B. Literasi Teknologi

Literasi Terbagi Menjadi Beberapa Jenis, diantaranya adalah Literasi Teknologi. Literasi
Teknologi yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti
keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan
mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer
Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan
mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya
informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam
mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat. Pentingnya Literasi Teknologi Dapat Dilihat
Di Video Berikut.

2
Sumber : SurabayaTV YouTube Channel

Seiring kemajuan teknologi, definisi literasi teknologi pun mengalami perubahan. Pada
tahun 1980, keterampilan penggunaan teknologi menuntut agar kita mengetahui bagaimana kode
memprogram. Sekarang definisi literasi teknologi jauh lebih kaya dan lebih kompleks karena ada
informasi lebih yang tersedia daripada sebelumnya. Alat-alat untuk menemukan, menggunakan
dan menciptakan informasi yang cepat menjadi lebih beragam dan canggih.
Departemen Pendidikan Colorado (CDE) mendefinisikan literasi teknologi sebagai
kemampuan untuk bertanggung jawab menggunakan teknologi tepat guna untuk:
a. Menyampaikan / mengomunikasikan
b. Menyelesaikan masalah
c. Mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, desain dan membuat informasi
untuk meningkatkan pembelajaran di semua bidang subjek
d. Memperoleh pengetahuan seumur hidup dan keterampilan dalam abad ke-21

C. Pengertian Teknologi

Secara umum , Pengertian teknologi ialah ilmu yang berhubungan dengan alat atau mesin
yang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam menyelesaikan berbagai macam masalah
atau pekerjaan yang terdapat di dunia. Penggunaan teknologi oleh umat manusia diawali dengan
adanya pengubahan sumber daya alam menjadi berbagai macam alat-alat sederhana. Istilah
teknologi sendiri berasal dari perpaduan dua kata, yaitu techne dan logos. Kata techne dalam
bahasa Yunani memiliki arti keterampilan sedangkan logos berarti ilmu. Secara singkatnya,
pengertian teknologi berarti ilmu yang mempelajari tentang keterampilan.
Penggunaan istilah teknologi sendiri diadopsi dari bahasa Inggris “Technology” sejak abad ke-20
yang bersamaan dengan berakhirnya Revolusi Industri Kedua.
Menurut Poerbah wadja Harahap, pengertian teknologi mengacu pada sebuah ilmu
pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di bidang teknik, mengacu pada sebuah ilmu
pengetahuan yang digunakan dalam pabrik ataupun industri tertentu. Dimana definisi ini
mengacu pada definisi praktis dari teknologi yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan
industri tertentu. Menurut Haag dan Keen (1996)Pengertian teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas

3
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Martin (1999)Pengertian teknologi informasi
menurut Martin adalah teknologi yang tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras
dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi.
Pendapat lain juga diungkapkan oleh Miarso yang menyatakan bahwa teknologi adalah suatu
bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut dapat menghasilkan suatu
produk tertentu dimana produk yang bersangkutan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada
terlebih dulu. Teknologi menurutnya merupakan sebuah bagian integral yang terdapat dalam
suatu sistem tertentu. Teknologi bertujuan untuk menyelesaikan masalah, menumbuhkan
kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi didalam melaksanakan suatu pekerjaan. Maka
dengan adanya teknologi membuah manusia lebih Mudah dan efisien dalam bekerja.
D. Esensi Teknologi
a. Konsep Teknologi
Makna Teknologi
Kajian makna teknologi secara utuh telah dirumuskan oleh berbagai pakar. Namun,
gaungnya tidaklah seperti komputer. Untuk itu kajian tentang pengertian dan makna teknologi
perlulah diluruskan terlebih dahulu sebelum membahas disipliin teknologi pendidikan.

1. Defenisi
Secara umum, teknologi dirumuskan sebagai “technologi is simply, the application of
knowledge to solve problems or invent useful tools” dari defenisi tersebut ternyata teknologi
dipersepsikan sebagai pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam bentuk peralatan, teknik
dan kerajinan. Selain itu teknologi juga berarti system atau metode dari suatu organisasi.

2. Sifat Teknologi
Beberapa pakar berasumsi bahwa sifat teknologi juga dapat dipandang dari berbagai sisi
seperti yang dirumuskan oleh Sumitro Djojohadikusumo, Qurais Shihab dan Heinich. Pendapat
Sumitro Djojohadikusumomerupakan sebagai tinjauan berdasarkan ilmu ekonomi yang
menekankan peran serta pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap kekayaan alam.

Bagawan ekonomi ini mengungkapkan bahwa sifat teknologi ada tiga macam, yaitu : (1)
teknologi maju (advanced technologi) yaitu upaya peningkatan kemampuan nasional di bidang
penelitian dan teknologi terkait dengan sumber energy, mineral, nuklir, dan beberapa askpek
pokok di bidang teknologi angkasa luar; (2) teknologi adaptif (adaptive technologi) adalah
teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara maju, harus digarap dan
disesuaikan dengan perkembangan masyarakat; (3) teknologi protektif (protective technology)

4
yaitu teknologi yang dipersiapkan untuk memelihara, melindungi, dan mengamankan ekologi
serta lingkungan hidup bagi masa depan.

Bagi Shihab mengungkapkan teknologi ditemukan sebagai : (1) perpanjangan fungsi organ
manusia, yaitu untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan; (2) perluasan atau
penciptaan organ baru manusia, karena manusia tidak memiliki organ tubuh yang dapart
melaksanakan tugas tersebut, maka teknologi jenis ini dapat mengambil alih pekerjaan manusia;
(3) seteru atau saingan manusia, fungsi terakhir ini berkaitan dengan sifat teknologi yang
semakin lama semakin rumit. Teknologi ini diciptakan berdasarkan temuan teknologi
sebelumnya, atau memperbaiki atau meningkatkan mutu teknologi yang sudah ada agar
kemampuannya berlipat ganda.

3. Ilmu, Rekayasa dan Teknologi


Ilmu memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari pengetahua. Di dalamnya terkandung aspek
keahlian, pengalaman atau waktu penyerapan yang dibutuhkan. Selain itu, ilmu yang beretika
mengindahkan norma yang berlaku dalam masyarakat serta mengandung kearifan di dalamnya.

Wikipedia menyajikan hal yang menarik yaitu keterkaitan antara ilmu, rekayasa dan
teknologi. Dalam situs ini menjelaskan bahwa ilmu sebagai suatu invetigasi yang beralasan atau
kajian atas segala dengan tujuan untuk menemukan prinsip yang berlaku atas fenomena tadi
melalui metode yang diakui formal dan ilmiah. Di lai n pihak rekayasa merupakan proses dari
merancang dan membuat perangkat, peralatan dan system dengan pemanfaatan gejala alam untuk
menemukan piranti praktis.
b. Rumusan Teknologi Pendidikan
Keragaman Rumusan
Teknologi pendidikan telah beberapa kali dirumuskan bersama oleh para pakar yang
tergabung dalam organisasi tertua teknologi pendidikan AECT. Mereka terus berupaya untuk
mengembangkan dan memperbaiki dalam kurun waktu tertentu. Di samping itu, pakar lain juga
berkesempatan untuk mengkaji dan mengemukakan pendapat mereka mengenai teknologi
pendidikan. Januszewski (2001) mengungkapkan, bahwa Saettler sudah berupaya menelusuri
siapa sebenarnya yang pertama kali menamai disiplin teknologi pendidikan.

Defenisi tahun 1977 menjadi momentum bersejarah, karena secara resmi AECT berhasil
meluruskan kesepakatan dalam bentuk defenisi yang kukuh. Defenisi tahun 1077 ini diikuti
defenisi tahun 1994, kemudian defenisi 2004. Upaya perorangan para pakar untuk merumuskan
teknologi pendidiakan memberikan sumbangan tersendiri sebagai kekayaan intelektual yang
berdampak terhadap peningkatan keilmuan teknologi pendidikan.

1. Teknologi Pembelajaran

5
Bagi Gentry (Ibid, hlm. 7) teknologi pembelajaran adalah the systemic and systematic
application of strategies and techniques derived from behavior and physical sciences concept
and other knowledge to the solution of instructional problems.

2. Istilah Lain Sehubungan dengan Teknologi Pendidikan


i. Pemanfaatan Teknologi : produk teknologi yang dimanfaatkan secara umumseperti film,
program video, dan seterusnya sebagai sarana hiburan, dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan untuk mendidik atau membelajarkan.
ii. Aspek Teknologi dalam Pendidikan : arti kedua ini menyatakan bahwa dunia pendidikan
atau pembelajaran secara khusus mengandung teknologi di dalamnya.

3. Alasan Kelanggengan Nama Teknologi Pendidikan


Kelanggengan nama teknologi pendidikan diperkuat dengan kemunculan defenisi terbaru, tahun
2004 dari AECT. Rumusan ini kembali merujuk ke teknologi pendidikan atau educational
technology sebagaimana pernah dikutip di bagian lain sebelumnya.

4. “Peta” Penggunaan Kedua Istilah


Istilah teknologi pendidikan banyak dijumpai di Negara Inggris dan Kanada, sedangkan para
pakar Amerika Serikat lebih senang menggunalkan istilah teknologi pembelajaran. Istilah
teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran terlihat digunakan dua-duanya dalam
penggunaan istilah yang ditawarkan.
5. Dampak Istilah
Penggunaan istilah yang tidak konsisten cenderung mendorong para ahli disipli ilmu atau bidang
lain meragukan teknologi pendidikan walau di sisi lain menunjukkan sifat progresif dan dinamis
dari teknologi pendidikan.
6. Dehumanisasi Belajar
Di era tahun 1970-an sampai 1980-an, keberadaan teknologi pendidikan dipertanyakan, apakah
akan menggantikan peran guru, atau “mengurangi” nilai-nilai kemanusiaan dalam diri peserta
didik.

c. Kawasan
1. Makna
Kawasan merupakan suatu realisasi dan defenisi dari bidang teknologi pembelajarran. Kawasan
mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu
memberikan sumbangan langsung dalam bentuk rumusan praktis yang dapat dilakukan oleh
praktisi.

2. Kawasan: AECT 1977 (sumber AECT Task Force on Definition)

6
2.1. Teknologi Pendidikan

Educational Learning
Educationa
Develoment Resource
l
Manageme Functions
nt Resertch
Functions Theory
Learner
Design Message
Production People
Evaluation Materials
Organizatio Selection Devices
n Logistic Techniques
Manageme Utilization Settings
nt (utilization
senimation)

Gambar: Kawasan Teknologi Kawasan 1977

2.2. Teknologi
Pembelajaran
Instructoional Instructional
Development System
Instructional Functions Component
Management
Functions

Reserch
Theory Design
Organization Message Learner
Productions
Management Selections People
Logistic Materials
Utilization Devices
( Utilization Techniques
Personnel
Seminations) Settings
Management

Gambar: Kawasan Tenknologi Pembelajaran 1977

3. Kawasan AECT 1994

3.1. Komponen Defenisi


 Antara teori dan praktek (terapan)

7
 Proses dan sumber
 Belajar
3.2. Rincian dan Skema Kawasan

Pengembangan

Teknologi Cetak,
Teknologi Audio,
Teknologi berbasis
Desain : Komputer,
Pemanfaatan :
Teknologi Terpadu
Desain Sistem Pemanfaatan
Pembelajaran Media

Desain Pesan dan Difusi Inovasi


Strategi
Pembelajaran Implementasi
dan institusional
Karakteristik
Pembelajaran Kebijakan dan
Regulasi
Teori

Praktik

Penilaian : Pengelolaan:

Analisis Masalah Manajemen Proyek

Pengukuran Acuan Manajemen


Patokan Sumber

Evaluasi Formatif Manajemen Sistem


Penyampaian
Evaluasi Sumatif
Manajemen
Infoemasi

Gambar: Teknologi Prembelajaran 1994

E. Sejarah dan Perkembangan Teknologi

1. Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM)


Pada masa pra-sejarah teknologi digunakan sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk
yang ingin dikenali. Informasi yang didapatkan kemudian digambarkannya pada dinding-dinding
gua atau tebing-tebing bebatuan. Pada masa pra-sejarah sudah dimiliki kemampuan

8
mengidentifikasi benda-benda yang ada disekitar lingkungan dan mepresentasikannya dalam
berbagai bentuk yang kemudian dilukis pada dinding gua tempat tinggal mereka.
Mengkomunikasikan gambar/lukisan menjadi pilihan yang baik karena kemampuan berbahasa
pada waktu itu hanya berkisar pada suara dengusan dan isyarat tangan. Perkembangan
selanjutnya mereka mulai menggunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti
gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi
peringatan terhadap keadaan tertentu seperti keadaan bahaya.

2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

Pada masa sejarah, teknologi informasi berkembang pada masyarakat kalangan atas seperti para
kepala suku atau kelompok, digunakan pada kegiatan tertentu seperti upacara, dan ritual.
Teknologi informasi belum digunakan secara masal seperti yang kita kenal sekarang ini.

a. Masa Tahun 3000 SM

Pada masa ini orang mulai mengenal simbol atau tulisan dan ditemukan pertama kali simbol
untuk informasi, digunakan oleh Bangsa Sumeria. Tulisan yang digunakan waktu itu berupa
simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf yang
digunakan sudah mempunyai bunyi yang berbeda dalam penyebutannya untuk setiap bentuk,
sehingga sudah mampu membentuk kata, kalimat dan bahasa.

b. Masa Tahun2900 SM

9
Pada masa ini ditemukan bahwa Bangsa Mesir Kuno sudah mengenal dan menggunakan huruf
yang disebut Hierogliph. Huruf hierogliph sudah merupakan bahasa simbol untuk sebuah
ungkapan. Untuk setiap ungkapan dinyatakan dengan simbol yang berbeda, dan apabila
digabungkan menjadi satu maka akan mempunyai cara pengucapan dan arti tersendiri. Bentuk
tulisan dan bahasa hierogliphini lebih maju dan lengkap dibandingkan dengan tulisan bangsa
Sumeria.

c. Masa Tahun 500 SM

Masa ini ditandai dengan pengenalan pada media informasi yang sebelumnya menggunakan
lempengan tanah liat. Pada masa ini manusia sudah mengenal media untuk menyimpan informasi
yang lebih baik dengan serat pohon. Serat papyrus yang berasal dari pohon Papyrus yang tumbuh
disekitar sungai nil ini dijadikan media menulis/media informasi pada masa itu. Serat papyrus
lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah sebagai media informasi.
Selanjutnya serat papyrus merupakan cikal bakal media yang kita kenal sekarang ini yaitu media
kertas.

d. Masa Tahun 1455

Masa ini ditandai dengan upaya menciptakan mesin cetak. Pasa masa ini manusia sudah
menggunakan mesin cetak yang berupa plat huruf yang tebuat dari besi. Kemudian plat tersebut
diganti dengan bingkai yang tebuat dari kayu yang dikembangkan untuk pertama kali oleh
Johann Gutenberg.

3. Masa Tahun 1800-an

10
Pada tahun 1830 orang sudah mengenal program komputer. Augusta Lady Byronpertama
menulis program komputer yang berkerjasama dengan Charles Babbage. Mereka menggunakan
mesin analytical. Mesin analytical dengan programnya didesain untuk mampu menerima data,
mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Selanjutnya, mesin ini
dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat
mekanis dari yang bersifat digital. Mesin ini merupakan cikal bakal komputer digital pertama
ENIAC I pada 94 tahun kemudian.

Pada tahun 1837 ditandai dengan teknologi pengiriman informasi. Samuel Morse
mengembangkann bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone.
Mereka mengirim informasi secara elektronik antara 2 (dua) tempat yang berjauhan melalui
kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini
mampu mencapai selisih waktu yang baik dan hampir terjadi pada waktu yang bersamaan.
Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh
masyarakat tanpa dirintangi atau dibatasi oleh jarak dan waktu.

Pada tahun 1861 orang sudah memikirkan bagaimana menampilkan informasi dalam bentuk
gambar bergerak dalam media layar. Masa itu pula gambar bergerak yang proyeksikan ke dalam
sebuah layar untuk yang pertama kali di gunakan. Penemuan ini merupakan cikal bakal teknologi
film sekarang. Pada tahun 1876 Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal. Pada
tahun 1877 Alexander Graham Bell mengembangkan telepon yang dipergunakan secara umum.
Pada tahun itu juga fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge. Pada
tahun 1899 telah dipergunakan sistem penyimpanan dalam tape (pita) magnetis untuk yang
pertama.

11
1. Masa Tahun 1900-an

Tahun 1923 Zvorkyn menciptakan tabung TV (Televisi) yang pertama. Tahun 1940 dimulainya
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi pada masa perang dunia II yang
dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang
disimpan dalam bentuk magnetic tape. Tahun 1945 Vannevar Bush mengembangkan sistem
pengkodean menggunakan hypertext. Tahun 1946 komputer digital pertama didunia yaitu
ENIAC I dikembangkan. Tahun 1948 para peneliti di Bell Telephone mengembangkan
Transistor. Tahun 1957 Jean Hoernimengembangkan transistor planar. Teknologi ini
memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan ke dalam sebuah
keping kecil kristal silikon. USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan sputnik sebagai satelit bumi
buatan yang pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk
ARPA (Advance Research Projects Agency) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan
Amerika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang
militer. Tahun 1962 Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk
mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem
pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang nuklir.

Tahun 1969 sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik),
antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan
University of Utah dengan kekuatan 50Kbps. Tahun 1972 Ray Tomlinson menciptakan program
e-mail yang pertama. Tahun 1973 – 1990 istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper
mengenai TCP/IP (Transmission Control Protocol) kemudian dilakukan pengembangan sebuah
protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup
dari DARPA.

12
Tahun 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET
dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986
IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA,
ARPANET, DDN dan Internet Gateway. Tahun 1991 sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali
terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya dan memungut bayaran dari
para anggotanya.

Tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah WWW (World
Wide Web) oleh CERN. Tahun 1993 NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa
pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (AT&T), jasa
registrasi (Network Solution Inc,), dan jasa informasi (General Atomics/CERFnet). Tahun 1994
pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi
kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995,
Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone,
langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi khususnya internet dan penelitian-
penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

Contoh Perkembangan Pemakaian Teknologi Komunikasi dalam Era Jurnalistik Modern di


Indonesia dapat Kita Lihat di Tabel Berikut:

Tahun Pelanggan Pemakai

2007 2.000.000 25.000.000

2006 1.700.000 20.000.000

2005 1.500.000 16.000.0000

2004 1.087.428 11.226.143

2003 865. 706 8.080.534

2002 667.002 4 500.000

2001 581.000 4.200.000

13
2000 400.000 1.900.000

1999 256.000 1.000.000

1998 134.000 512.000

Sumber : APJII

F.Falsafah Teknologi Pembelajaran

Teknologi pendidikan menjadi materi kajian yang banyak menarik perhatian di lingkungan
para ahli pendidikan pada tahun 1960-an.Permulaannya, teknologi pendidikan merupakan
kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentang penggunaan Audiovisual, dan program
belajar dalam penyelenggaraan pendidikan. Kajian tersebut pada hakekatnya merupakan usaha
dalam memecahkan masalah belajar manusia (human learning). Solusi yang diambil melalui
kajian teknologi pendidikan bahwa pemecahan masalah belajar perlu menggunakan pendekatan-
pendekatan yang tepat dengan Banyak memfungsikan pemanfaatan sumber belajar (learning
resources). Persepsi saat ini menyatakan bahwa teknologi pendidikan sama dengan media,
padahal kedudukan media berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah dalam penyampaian
informasi atau bahan belajar. Dari segi sistem pendidikan, kedudukan teknologi pendidikan
berfungsi untuk memperkuat pengembangan kurikulum terutama dalam desain dan
pengembangan, serta implementasinya, bahkan terdapat asumsi bahwa kurikulum berkaitan
dengan “what”, sedangkan teknologi pendidikan mengkaji tentang “how”. Kaitannya dengan
pembelajaran, teknologi pendidikan memperkuat dalam merekayasa berbagai cara dan teknik
dari mulai tahap desain, pengembangan, pemanfaatan berbagai sumber belajar, implementasi,
dan penilaian program dan hasil belajar. Melihat sejarah perkembangannya, istilah teknologi
pendidikan mulai digunakan sejak tahun 1963, dan secara resmi diikrarkan oleh Association of
Educational and Communication Technology (AECT) sejak tahun 1977, walaupun adakalanya
terjadi overlapping penggunaan istilah tersebut dengan teknologi pembelajaran. Namun, kedua
istilah tersebut masih terus digunakan sesuai dengan pertimbangan penggunanya.

Sebagaimana Finn (1965) mengungkapkan bahwa di Inggris dan Kanada lebih lazim
digunakan istilah teknologi pendidikan, sedangkan di Amerika Serikat banyak digunakan istilah
teknologi pembelajaran. Tapi adakalanya kedua istilah tersebut digunakan secara serempak
dalam kegiatan yang sama. Dan akhir-akhir ini berkembang konsep bahwa teknologi

14
pembelajaran lebih layak digunakan untuk konteks penyelenggaraan pengajaran. Dari berbagai
persepsi diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa secara falsafah teknologi pendidikan
memiliki ruang kajian yang lebih luas dibandingkan dengan teknologi pembelajaran.

G. Teknologi dan Media Serta Peranannya Dalam Pembelajaran

Menurut William dan Sawyer (Abdul Kadir dan Terra CH, 2003), teknologi informasi
didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi
kecepatan tinggi, yang membawa data, suara, dan video. Pengertian ini pada dasarnya
menunjukkan bahwa dalam dalam teknologi informasi sesungguhnya memiliki dua komponen
utama yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi.

Menurut Arsyad (2011:96) penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum
mengikuti proses instruksional sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan


pengajaran;Mengevaluasi siswa(tes);
b. Mengumpulkan data mengenai siswa;
c. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran;
d.Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan)
Menurut Rosenberg (dalam Raharjo. 2002), dengan berkembangnya penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu: a. Pergeseran
dari pelatihan ke penampilan, b. Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, c.
Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran, d. Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
kerja, e. Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata. Dengan menggunakan internet para siswa
mendapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya sangat tak terbatas.

Para siswa sesungguhnya dapat memanfaatkan teknologi dan media dalam serangkaian
kegiatan untuk meningkatkan kualitas belajar. Media seringkali dibuat dalam mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran yang akan diberikan, selain dari bahan-bahan yang telah disusun dan
pedoman evaluasi mandiri yang disediakan.

Konsepsi pembelajaran yang berpusat pada siswa memungkinkan para guru menggunakan
waktu yang lebih untuk memeriksa dan memperbaiki masalah yang timbul dari siswa,
berkonsultasi dengan para siswa secara individual, dan mengajar secara perorangan dalam

15
kelompok kecil. Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat peran
pengajaran yang diberikan dengan pemanfaatan teknologi dan media.

Secara umum pemanfaatan komputer dan media bukan berarti secara serta merta akan
menggantikan peran guru dalam pembelajaran, namun lebih kepada optimalisasi komputer dan
media membantu guru mengelola dan memberikan pengalaman belajar yang kreatif dan
bermakna. Teknologi terbagi menjadi dua Metode yaitu Sinkronus Dan Asinkronus Untuk
Pembelajaran :

a. Metode Sinkronus

Sinkron berarti pada saat bersamaan, ini berarti dalam pembelajaran daring, walaupun
guru dan peserta didik berada di lokasi geografis yang berbeda, keduanya akan dijadwalkan
bertemu pada saat bersamaan, tempat yang sama dalam jaringan Internet. Dengan menggunakan
teknologi sinkron, guru dan peserta didik saling mengobrol satu sama lain, ini meniru
pengalaman kelas tatap muka. Meskipun cara pengi-riman ini terlihat mudah, namun ini bukan
penggunaan praktis terbaik dari lingkungan daring. Peserta didik daring memiliki kebutuhan
belajar yang berbeda. Merancang pembelajaran daring yang disampaikan secara serentak bisa
sangat membosankan dan melelahkan bagi guru dan peserta didik (Perveen 2016).

b. Metode Asinkronus

Asinkronus berarti tidak pada saat bersamaan, tidak seperti metode pengiriman sinkronus,
peserta didik dapat menyelesaikan ak-tivitas pembelajaran kapanpun dan dimanapun.
Pembelajaran daring, forum diskusi, link sumber materi, blog, wiki, dan lain-lain adalah
komponen dari lingkungan pengiriman asinkronus. Sebagian besar kon-ten untuk pembelajaran
daring biasanya disampaikan dengan menggunakan teknologi asinkronus.

Cara penyajian pembelajaran saat ini semakin meningkat dan berkembang dengan
penyediaan metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk pembelajaran dan dapat saling
berinteraksi. Diantaranya adalah metode pembelajaran sinkronus dan asinkronus, dimana metode
pembelajaran sinkron adalah pembelajaran pada saat bersamaan, ini berarti dalam pembelajaran
daring, walaupun guru dan peserta didik berada di lokasi geografis yang berbeda, keduanya akan
dijadwalkan bertemu pada saat bersamaan, tempat yang sama dalam jaringan Internet.
Sedangkan metode pembelajaran Asinkronus adalah pembelajaran tidak pada saat bersamaan,

16
tidak seperti metode pengiriman sinkronus, peserta didik dapat menyelesaikan aktivitas
pembelajaran kapanpun dan dimanapun.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, T. C. (2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI .

Abidin, Yunus, dkk. 2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djojohadikusumo, Sumitro, “Teknologi dan Penataan Ekonomi Internasional” dalam


Mangunwijaya,

Graff, Harvey J. 2006 Literacy. Microsoft Encarta® [DVD]. MicrosoftCorporation.

Ghani, S., Parveen, T. Frequency of dysmenorrhea and premenstrual syndrome, its impact on
quality of life and management approach among medical university Original Artical, 32 (2), 104-
110.

Goodyear, Jack. (1968) Literacy ini tradisional societies. Cambrige : Cambridge University
Press.

Sudarsana, Ketut. (2018). TEKNOLOGI DAN APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN.


Bali :
Jayapangus Press.

Natakusumah, E.K., (2002). Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia., Bandung :


Pusat Penelitian informatika – LIPI.
Nurdyansyah dan Andiek Widodo, (2015) Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo : Nizamia
Learning Center.
Rahardjo Agus, 2002,Cybercrime-Pemahamandan Upaya Pencegahan Kejahatan
Berteknologi, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Shihab, Quraish (1996). Wawasan Al-Quran. Bandung: Penerbit Mizan.
Sulzby, Elizabeth. (1986). Emergent literacy: Writing and Reading. Norwood, NJ: Ablex
Publishing Corporation.
UNESCO (2003), World Declaration on Education for All and Framework for Action to Meet
Basic Learning Needs. International Consultative Forum on Education for All. Paris: UNESCO.
with Commentay. New York: Taylor dan Francis Group-Lawrence Erlbaum, pp. 259-282
Y.B. (1983). Teknologi dan Dampak Kebudayaannya: Vol. 1. Jakarta: Yayasan Obor

17
Januszewski dan Persichitte in Januszewski dan Molenda (2008). Educational Technology: A
Defenition

18

Anda mungkin juga menyukai