Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

RAGAM BAHASA

Dosen Pembimbing :
Ika Panggih Wahyuningtyas, M.Pd

disusun :

Widia Riska Ananda 504220101

Rizal Prasetyo 504220090

Atik Erviana 504220106

Arya Candra Kanta Iswandi 504220082

Memi Anggraini 504220102

Sinta Bella 504220091

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFFUDIN JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT.
Karena tanpa rahmat dan ridhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.

Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Ika Panggih Wahyuningtyas ,MPd selaku dosen
pengampu yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal
mengupulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini menjelaskan tentang
“Ragam Bahasa”.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen pembimbing demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Jambi, 12 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

3
2.1 Penggunaan Bahasa........................................................................................................................6
2.2 Pengelompokaan Ragam Bahasa.....................................................................................................6
2.3 Keterampilan Berbahasa..................................................................................................................6
2.4 Pengertian Masing-Masing Keterampilan Ragam Berbahasa..........................................................6
2.5 Perbedaan Antar Keterampilan Berbahasa......................................................................................6

BAB III KESIMPULAN 13


DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ragam bahasa merupakan bentuk bentuk bahasa yang bervariasi menurut topik
pembicaraan.Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena bahasa sebagai alat
komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda beda.Berdasarkan media
pembicaraan,ragam bahasa terbagi menjadi dua yaitu ragam lisan dan ragam tulis.Dalam ragam
lisan bahasa yang di gunakan dalam kehidupan sehari hari yaitu secara langsung yang keluar dari
mulut ke mulut untuk berkomunikasi seperti saat berpidato ,sedangkan dalam bahasa tulis yaitu
menggunakan bahasa yang memanfaatkan tulisan dan kertas sebagai unsur dasarnya Bahasa
indonesia merupakan bahasa nasional serta bahasa negara bangsa indonesia,bahasa indonesia
perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat,disini ragam bahsa merupakan variasi bahasa
pemakaiannya berbeda beda.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana penggunaan bahasa ?
b. Bagaimana pengelompokan ragam bahasa ?
c. Bagaimana keterampilan berbahasa ?
d. Sebutkan pengertian masing-masing keterampilan ragam berbahasa ( menyimak, membaca,
menulis, dan berbicara ) ?
e. Apakah perbedaan antara keterampilan berbahasa ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
a. Untuk mengetahui penggunaan bahasa.
b. Untuk mengetahui pengelompokan ragam bahasa.
c. Untuk mengetahui keterampilan berbahasa.
d. Untuk mengetahui pengertian masing-masing keterampilan ragam berbahasa ( menyimak,
membaca, menulis, dan berbicara).
e. Untuk mengetahui perbedaan antara keterampilan berbahasa.

1.4 Manfaat
a. Mengetahui dan memahami penggunaan bahasa.
b. Mengetahui dan memahami pengelompokan ragam bahasa.
c. Mengetahui dan memahami keterampilan berbahasa.
d. Mengetahui dan memahami pengertian masing-masing keterampilan ragam berbahasa
(menyimak, membaca, menulis, dan berbicara).
e. Mengetahui dan memahami perbedaan antar keterampilan berbahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penggunaan Bahasa

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang
serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan
“bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi
persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi
formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa
seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi,
campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi
resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :
a) Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
b) Apa yang kamu lakukan tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
a) Pak guru  :  “Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?”
b) Rino         :  “sudah saya kerjakan pak.”
c) Pak guru : “baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan”
d) Rino : “Terimakasih pak”

2.2 Pengelompokan Ragam Bahasa


Pengelompokan ragam bahasa dibagi menjadi :
A. Ragam Bahasa Ragam bahasa  di bidang wacana dapat dibedakan menjadi:
1)      Ragam ilmiah, yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, tulisan-tulisan
ilmiah.
2)      Ragam populer, yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan dalam
tulisan populer.

B. Ragam bahasa menurut sarana:


1)      Ragam lisan, ragam ini diperjelas dengan intonasi, tyaitu tekanan, nada, tempo suara, dan
perhentian.
2)      Ragam tulisan, ragam ini dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat, dan tanda baca.
C. Ragam bahasa dari sudut pendidikan dapat dibagi atas:
1) Ragam baku, ragam ini menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap dibandingkan
dengan ragam tidak baku.
 Ciri ragam bahasa baku adalah
(a) memiliki sifat kemantapan dinamis artinya konsisten dengan kaidah dan
aturan yang tetap,
(b) memiliki sifat kecendekiaan,
(3) bahasa baku  dapat mengungkapkan penalaran atau pikiran yang teratur, logis
dan masuk akal.
1) Ragam tidak baku, ragam ini  menggunakan bahasa yang tidak konsisten karena
menggunakan kaidah yang sering berubah-ubah.

2.3 Keterampilan Berbahasa

Terampil sendiri bermakna cakap atau mampu dan cekatan, sebagai kata dasar dari kata
keterampilan. Sedangkan keterampilan, bermakna kecakapan atau kemampuan dan kecekatan.
Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi
membaca, berbicara, menulis, dan menyimak. Pada pembelajaran, empat keterampilan berbahasa
tersebut menempati posisi yang vital dan saling terintegrasi.

Menyimak (mendengarkan) dan membaca adalah kemampuan reseptif (menerima


pengertian) karena seseorang tidak perlu memproduksi bahasa. Kedua keterampilan berbahasa
ini menempatkan seseorang untuk dapat menerima dan memahami bahasa. Keterampilan ini
biasa disebut sebagai keterampilan pasif. Sebaliknya, keterampilan yang produktif adalah
berbicara dan menulis karena seseorang memproduksi bahasa. Dua keterampilan ini disebut
sebagai keterampilan aktif.

Ketrampilan yang pertama adalah Menyimak (Mendengarkan). Menyimak atau


mendengarkan adalah keterampilan berbahasa untuk dapat memusatkan perhatian dan mencerna
informasi-informasi yang ada. Seseorang kerap kesulitan untuk mengasah keterampilan
berbahasa ini karena seseorang dituntut untuk memahami inti pembicaraan, bukan hanya
mengetahui setiap kata. Penyimak atau pendengar harus memusatkan perhatian pada suatu
pembicaraan. Keterampilan berbahasa menyimak atau mendengar dapat dilatih setiap waktu.

Dalam kehidupan sehari-hari, topik pembicara dan kode-kode visual dapat membantu kita
mencerna pesan-pesan. Untuk melatih keterampilan berbahasa ini, kita dapat sering-sering
menyimak atau mendengar diskusi dan pembicaraan yang dibawakan oleh orang-orang dengan
latar belakang yang berbeda dengan kita. Semakin fokus kita dalam menyimak dan semakin
beragam latar belakang pembicara, maka keterampilan berbahasa kita dalam menyimak atau
mendengar dapat semakin terasah.
Ketrampilan kedua adalah Berbicara. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Kita
berkomunikasi dengan orang lain, mengekspresikan ide-ide kita, dan juga memahami ide-ide
orang lain. Maka dari itu, alat komunikasi akan berfungsi maksimal ketika faktor-faktor yang
menunjang keterampilan produktifnya dikuasai.

Keterampilan berbicara diperlukan untuk dapat mengungkapkan ide atau gagasan yang ada
pada diri kita. Ide atau gagasan itu tidak hanya disampaikan, tetapi dapat dicerna dengan jelas
oleh si penerima informasi. Bagaimana caranya menyampaikan ide atau gagasan dengan baik?
Kita dapat menggunakan struktur kalimat yang sederhana, serta bersifat efektif dan efisien.
Keterampilan berbahasa ini dapat digunakan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Ketrampilan ketiga adalah Membaca. Membaca adalah keterampilan dalam memahami.


Membaca dapat membantu kita mengembangkan seluruh bagian-bagian berbahasa, seperti
kosakata, ejaan, struktur bahasa atau kalimat, dan penulisan. Membaca mampu meningkatkan
intuisi berbahasa dengan cara yang sesuai. Saat kita membaca, otak berusaha mencerna
informas-informasi dan mengimitasinya, lalu informasi itu akan disimpan dan pada lain
kesempatan, informasi-informasi ini dapat kita gunakan untuk berbicara maupun menulis.

Dan ketrampilan terakhir adalah Menulis. Salah 1 dari 4 keterampilan berbahasa yang
terakhir adalah menulis. Menulis adalah kegiatan mendokumentasikan informasi ke dalam suatu
sarana tulis. Dengan berkembangnya media sosial, hampir semua orang menuliskan kegiatannya
sebagai bentuk ekspresi diri. Tak salah lagi, keterampilan menulis kini tampak dianggap sebagai
keterampilan berbahasa yang paling perlu dikuasai.

Tulisan yang bagus adalah tulisan yang mudah dicerna melalui penggunaan kalimat-kalimat
yang sederhana, efektif, dan efisien. Ketika seseorang dapat dengan mudah memahami pokok
bahasan suatu tulisan, maka tulisan itu dapat dianggap bagus karena ditulis dengan terampil.
Keterampilan menulis pun tidak dapat tumbuh sendiri tanpa adanya penguasaan keterampilan
berbahasa yang lain.

Ririn Erviana dalam KRONIKA IAIN Metro mengungkapkan pentingnya keterampilan


berbahasa dalam kehidupan setelah sekolah. Bagi peserta didik keterampilan berbahasa
merupakan sesuatu yang harus ada bahkan jika belum ada harus ditanamkan. Keterampilan
berbahasa sering kita kenal dengan menulis, membaca, dan berbicara di depan khalayak ramai
(public speaking). Karena dalam menjalani kehidupan kelak pasti peserta didik tidak lepas dari
dengan menulis, membaca, dan berbicara.

2.4 Pengertian Masing-Masing Keterampilan Ragam Bahasa (menyimak, membaca,


menulis, dan berbicara)
a) Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk mengelolah informasi menangkap isi
atau pesan serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh seseorang pembicara
melalui atau bahasa lisan (Tarigan, 2008: 31). Sementara itu menurut Heryadi (2008: 7) “
kegiatan menyimak merupakan tindakan atau aktivitas mental dalam menangkap, memahami,
menimbang, dan merespon pesan yang terkandung dalam simbol-simbol bahasa lisan.”

b) Pengertian Membaca
Membaca merupakan kegiatan sehari-hari yang paling sering dilakukan oleh manusia.
Namun, apakah sebenarnya pengertian dari membaca? Berikut adalah pengertian membaca
menurut para ahli!

 Pengertian membaca menurut F. M. Hodgson


Menurut F. M. Hodgson dalam buku berjudul Learning Modern Languages (1960),
membaca adalah suatu proses untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media
berupa kata-kata atau bahasa tulis.

 Pengertian membaca menurut R. C. Anderson


Menurut R. C Anderson dalam buku berjudul Language Skill in Elementary Education
(1972), membaca adalah proses penyandian kembali (recoding) dan pembacaan sandi
(decoding). Di mana sandi tersebut berupa lambang atau simbol bahasa tulis.

 Pengertian membaca menurut Finosshiaro dan Bonomo Mery Finocchiaro dan


Micahel Bonomo dalam buku berjudul The Foreign Language Learner: A Guide for
Teacher (1973),
Membaca menurut Finosshiaro dan Bonomo Mery Finocchiaro dan Micahel Bonomo dalam
buku berjudul The Foreign Language Learner: A Guide for Teacher (1973),membaca adalah
memetik dan memahami makna yang terkandung dalam suatu bahasa tulis.

 Pengertian membaca menurut Henry Guntur Tarigan


Menurut Henry G. Tarigan dalam buku berjudul Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa
(1987), membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

 Pengertian membaca menurut Robert Lado


Menurut Roberst Lado dalam buku berjudul Early Reading (1976), menyebutkan bahwa
membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

 Pengertian membaca menurut P. D. Pearson dan D. D. Johnson


Menurut Johnson dan Pearson dalam buku berjudul Teaching Reading Comprehension
(1978), membaca adalah praktik menggunakan teks untuk memperoleh makna.

 Pengertian membaca menurut Kolker Kolker


Dalam buku berjudul Film, Form, and Culture (1983), menyebutkan bahwa membaca adalah
proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan menggunakan bahasa tulis. Selanjutnya,
kolker juga berpendapat bahwa hakikat membaca terdiri dari tiga hal, yaitu afektif, kognitif, dan
juga bahasa.
 Pengertian membaca menurut Gorys Keraf
Menurut Gorys Keraf dalam buku berjudul Kosakata Bahasa Indonesia (1996), membaca
adalah sebuah proses fisik dan mental yang memberikan makna pada simbol-simbol visual.

 Pengertian membaca menurut Rosenblatt


Menurut Rosenblatt, membaca adalah proses transaksional yang merliputi langkah-langkah
selama pembaca membangun makna melalui interaksinya dengan teks bacaan.

 Pengertian membaca menurut Nurhadi


Menurut Nurhadi dalam Membaca Cepat dan Efektif (1987), membaca adalah proses
pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalam bacaan.

 Pengertian membaca menurut D. P. Tampubolon


Menurut D. P. Tampubolon dalam buku berjudul Membaca sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa (1987), membaca adalah proses penalaran untuk memahami ide atau pikiran yang
terkandung dalam bahasa tulis.

c) Pengertian Menulis
Secara umum pengertian menulis adalah menuangkan gagasan, ide dan pendapat dalam
sebuah tulisan. Meskipun menulis dianggap sebagai aktivitas yang menguras konsentrasi, tapi
ternyata banyak juga loh yang ingin menjadi seorang penulis. 

 Hargrove dan Pottet 


Pengertian menulis yang pertama dikemukakan oleh Hargrove dan pottet yang disampaikan
dalam Abdurahman, dimana menulis adalah upaya menggambarkan tentang pikiran, ide,
perasaan dalam bentuk simbol.

 The Liang Gie 


Pengertian menulis menurut The Liang Gie merupakan kegiatan menulis yang memasukan
beberapa unsur penting dalam menulis. Jadi tidak sekedar menuangkan gagasan saja, tetapi juga
harus mengikuti unsur lain seperti meninjau dari segi tuturan, wahana dan tatanan. 

 Lasa HS
Pengertian menulis menurut Lasa HS dalam bukunya Menulis itu segampang ngomong. Secara
garis besar ia pun menjelaskan bahwa menulis itu sederhana dan simpel. Sesimpel ketika kita
ngomong sehari-hari. Ngomong cas cis cus tanpa harus kesulitan menuangkannya.

 Suyitno
Menurut Suyitno, menulis dapat diartikan sebagai upaya menuangkan pikiran, ilmu, ide gagasan
dan pengalaman hidup dari si penulis dalam bahasa tulis. Nah, agar tulisan tersebut mudah
dipahami dan mampu membangkitkan emosi, maka penulis harus menulis secara runtut, enak
dibaca, ekspresif, dan mudah dipahami oleh orang lain. 
 Abdurrahman dan Sumarmo Markam
Berbeda dengan pendapat Abdurrahman yang mengartikan bahwa menulis sebagai bentuk sistem
komunikasi. Inti dari menulis adalah mampu menuangkan pikiran, perasaan dan ide lewat
lambang bahasa grafis agar mudah dimengerti oleh orang lain.

d) Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam mengucapkan kata-
kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan gagasan dan perasaannya secara
lisan kepada orang lain.

 Menurut Tarigan, (2008: 16) “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


artikulasi atau kata-kata untuk mengekpresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan”.

 Menurut Nurgiyantoro, (2010: 399) “ berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang
dilakukan manusia dalam kehidupan bahasa setelah mendengarkan”.

 Kegiatan berbicara merupakan kegiatan yang kompleksdan berbeda dari ketiga aspek
keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan selama kegiatan berbicara seseorang
tidak hanya mengekspresikan, mengungkapkan ide/gagasan dan perasaan kepada orang
lain, tetapi lebih jauh lagi berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologi, semantik, dan linguistik. Kegiatan berbicara
juga memanfatkan otot dan jaringan tubuh manusia untuk menunjang maksud dan tujuan
berbicara.

 Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan, (2008: 16) yang menyatakan berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar ( audible ) dan yang kelihatan ( visible ) yang
memanfaatkan sejumalah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan
gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Dengan demikian berbicara itu lebih
daripada hanya sekedar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu
alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pendengar atau penyimak.

 Dalam kegiatan berbicara tidak hanya suara yang dapat didengar secara lisan oleh
penyimak tetapi dapat pula dilihat penyimak gerakan-gerakan atau mimik si pembicara
yang menunjang pokok pembicaraan, sehingga yang diutarakan pembicara dapat dipahami
pendengar/penyimak. Pemahaman penyimak tentang sesuatu yang dibicarakan merupakan
hal yang sangat diperlukan, karena hal tersebut dapat menimbulkan hubungan timbal balik
antara pembicara dengan penyimak.

2.5 Perbedaan Antar Keterampilan Berbahasa


Aspek reseptif bersifat penerimaan atau penyerapan, seperti yang tampak pada kegiatan menyimak dan
membaca. Sementara aspek produktif bersifat pengeluaran atau pemroduksian bahasa, baik lisan maupun
tertulis sebagaimana yang tampak dalam kegiatan berbicara dan menulis.

Bahasa Reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca. Dalam
tumbuh kembang anak secara umum, anak-anak dapat memahami bahasa sebelum mereka dapat
mengomunikasikannya. Input dulu, Output kemudian: Mendengar -> Berbicara. Bahasa produktif adalah
berbahasa yang diguakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara tertulis maupun lisan. ...
Menulis adalah proses bernalar. Berbicara: kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, mengatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
BAB III

KESIMPULAN
DAFTAR PUSAKA

Anda mungkin juga menyukai