Kelompok 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya sehingga kita berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang berjudul Bahasa baku, ragam Bahasa dan
kalimat efektif yang ditambahkan ejaan yang disempurnakan edisi V kami sampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada ibu Husni BT Salam, S.S.,M.Hum
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini akan menambah wawasan kita bersama.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah identitas suatu bangsa ketika berinteraksi. manusia membutuhkan bahasa
untuk berkomunikasi dengan orang lain atau melakukan kegiatan sosial setiap harinya. Dalam
Bahasa Melayu yang sudah lama digunakan oleh bangsa Indonesia serta tatanan bahasanya
yang mudah diterima dan dipahami menjadikan Bahasa persatuan yang diikrarkan saat sumpah
pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 dengan nama Bahasa Indonesia, bahasa Indonesia
memiliki berbagai fungsi dan juga kedudukan yang dijunjung tinggi oleh bangsa
Indonesia.Salah satu kedudukan bangsa Indonesia adalah sebagai Bahasa nasional.Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa nasional mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari
adanya rasa kebangsaan.Hal ini berarti Indonesia merupakan Bahasa penghubung antar suku
diindonesia..Oleh itu,Bahasa Indonesia yang digunakan haruslah dengan kata-kata baku serta
baik dan benar agar mudah untuk dipahami namun seiring berjalannya waktu muncullah
berbagai macam ragam Bahasa sesuai dengan situasinya baik itu situasi antara
tempat,penulis/pembaca,maupun pendengar/pembaca
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bahasa baku
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang dianggap sebagai norma atau standar dalam
suatu komunitas berbicara. Ini adalah varian bahasa yang diterima secara luas sebagai referensi
resmi dan umumnya digunakan dalam konteks formal, seperti dalam media, pendidikan,
pemerintahan, dan tulisan resmi. Bahasa baku memiliki aturan tata bahasa, ejaan, dan kosakata
yang konsisten, yang membuatnya berbeda dari dialek atau variasi bahasa yang mungkin ada
dalam komunitas berbicara tersebut. Tujuan bahasa baku adalah untuk memungkinkan
komunikasi yang jelas, konsisten, dan mudah dipahami oleh semua orang dalam komunitas
tersebut.
Bahasa Baku: "Dia sedang bosan, jadi tidak ingin melakukan apa-apa."
1.Aturan Tata Bahasa yang Konsisten: Bahasa baku memiliki aturan tata bahasa yang konsisten
dan dihormati oleh komunitas berbicara. Ini mencakup tata bahasa, sintaksis, dan struktur
kalimat yang standar.
Contoh kalimat :
3
2.Ejaan yang Tersusun: Bahasa baku memiliki aturan ejaan yang jelas dan konsisten. Ejaan
kata-kata dan frasa sering diatur berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan.
Contoh kalimat:
3.Kosakata Umum: Bahasa baku menggunakan kosakata yang umum dan diakui secara luas.
Kata-kata yang digunakan dalam bahasa baku cenderung dipahami oleh sebagian besar anggota
komunitas berbicara.
Contoh kalimat:
4.Penggunaan Kata Baku: Bahasa baku mengutamakan penggunaan kata-kata baku atau kata
inti, bukan variasi atau kata-kata slang yang mungkin ada dalam dialek atau bahasa sehari-
hari.
Contoh kalimat:
a. “Selamat pagi, apa kabar?" (baku) vs. "Slamat pagi, apakabar?" (tidak baku)
b. "Saya ingin membeli sepatu baru." (baku) vs. "Gue pengen beli sepatu baru."
(tidak baku)
c. "Kami akan pergi ke acara tersebut." (baku) vs. "Kita mau ke acara itu." (tidak
baku)
5.Penggunaan Formal: Bahasa baku sering digunakan dalam situasi formal, seperti dalam
tulisan ilmiah, pemerintahan, media, dan pidato resmi. Ini digunakan untuk menciptakan
kesan profesional dan serius.
Contoh kalimat
4
6.Konsistensi Regional: Bahasa baku dalam sebuah negara atau komunitas berbicara dapat
bervariasi, tetapi ada upaya untuk mempertahankan konsistensi dalam penggunaan bahasa di
wilayah tersebut.
Contoh kalimat:
7.Perubahan yang Terencana: Bahasa baku sering mengalami perubahan yang terencana,
seperti revisi aturan tata bahasa atau ejaan, yang ditetapkan oleh lembaga bahasa resmi atau
otoritas bahasa.
Contoh kalimat:
a. “Kami berencana untuk memperluas jaringan toko kami ke beberapa kota baru."
b. "Saya akan mulai program pelatihan baru bulan depan untuk meningkatkan
keterampilan kerja karyawan."
c. "Kami telah merancang rencana renovasi rumah kami pada musim semi
mendatang."
8.Stabilitas dalam Penyusunan Kalimat: Bahasa baku memiliki stabilitas dalam penyusunan
kalimat, dengan aturan-aturan yang tidak berubah secara drastis dari waktu ke waktu.
Contoh kalimat:
9.Penggunaan dalam Media dan Literatur: Bahasa baku sering digunakan dalam media cetak,
media elektronik, sastra, dan publikasi resmi lainnya.
Contoh kalimat:
a. "Di bawah cahaya rembulan, mereka berjalan melewati hutan yang gelap dan
misterius."
5
b. "Kisah ini berkisah tentang petualangan seorang pahlawan yang berani
menghadapi tantangan besar."
c. "Dalam cerita ini, penulis mengeksplorasi tema-tema kehidupan, cinta, dan
kehilangan dengan cara yang mendalam."
10.Dipelajari dalam Pendidikan: Bahasa baku diajarkan dalam sistem pendidikan sebagai
bentuk bahasa yang benar dan diharapkan untuk digunakan dalam konteks pendidikan formal.
Contoh kalimat:
Bahasa baku memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat yaitu sebagai :
1.Komunikasi yang Efektif: Bahasa baku digunakan untuk memfasilitasi komunikasi yang
efektif dan jelas antara berbagai anggota masyarakat. Hal ini membantu memastikan
pemahaman yang baik dan menghindari kebingungan.
2.Identitas Nasional dan Kultural: Bahasa baku sering dianggap sebagai simbol identitas
nasional atau kultural suatu negara atau komunitas. Ini memainkan peran penting dalam
mempertahankan budaya dan warisan bahasa.
3.Penggunaan dalam Pendidikan: Bahasa baku digunakan dalam sistem pendidikan formal
untuk mengajar pengetahuan dan keterampilan kepada generasi baru. Ini membantu
memastikan konsistensi dalam pendidikan.
4.Komunikasi Resmi: Bahasa baku sering digunakan dalam komunikasi resmi, seperti
dokumen pemerintah, hukum, surat kabar, dan pidato resmi. Ini menciptakan suasana serius
dan profesional dalam konteks ini.
5.Media dan Publikasi: Bahasa baku umum digunakan dalam media cetak, media elektronik,
dan publikasi resmi lainnya. Ini memastikan bahwa informasi disampaikan secara konsisten
dan dapat dipahami oleh khalayak luas.
6
6.Penelitian dan Ilmu Pengetahuan: Bahasa baku digunakan dalam dunia akademis dan
penelitian ilmiah untuk menjaga konsistensi dan integritas dalam publikasi ilmiah.
7.Fasilitasi Perdagangan dan Bisnis: Bahasa baku dapat membantu dalam komunikasi bisnis
dan perdagangan, memastikan bahwa kontrak, dokumen, dan perjanjian bisnis dapat dipahami
dengan baik oleh semua pihak.
8.Warisan Budaya: Bahasa baku juga berperan dalam mempertahankan dan mewarisi budaya
dan tradisi lisan. Bahasa ini digunakan dalam dongeng, cerita rakyat, dan upacara adat.
10.Stabilitas dan Konsistensi: Bahasa baku mempromosikan stabilitas dan konsistensi dalam
penggunaan bahasa dalam berbagai konteks, yang membantu menghindari perubahan yang
tiba-tiba dan menciptakan kerangka kerja yang dapat diandalkan untuk komunikasi.
Fungsi bahasa baku dapat bervariasi antara berbagai budaya dan negara, tetapi secara umum,
bahasa baku berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi, memelihara identitas, dan
mendukung perkembangan budaya dan sosial.
Ragam bahasa merujuk pada variasi dalam penggunaan bahasa yang dapat ditemukan
dalam suatu komunitas berbicara atau bahasa tertentu. Ragam bahasa mencakup berbagai
bentuk bahasa yang digunakan dalam berbagai situasi atau konteks, dan ini dapat mencakup
perbedaan dalam tata bahasa, ejaan, kosakata, aksen, serta gaya dan nada berbicara. Secara
umum, ragam bahasa adalah konsep yang menggambarkan fleksibilitas dan adaptabilitas
bahasa dalam beragam situasi komunikasi. Ragam bahasa dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, termasuk:
1.Ragam Bahasa Lisan: Ini adalah bentuk bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-
hari, yang dapat mencakup aksen, dialek, dan variasi bahasa yang digunakan oleh pembicara
dalam konteks informal.
Contoh kalimat:
a. "Selamat pagi, Bapak/Ibu. Bagaimana saya bisa membantu Anda hari ini?"
b. "Hai, apa kabar? Ada rencana apa untuk akhir pekan ini?"
7
2 .Ragam Bahasa Tulisan: Ini adalah bentuk bahasa yang digunakan dalam teks tertulis, seperti
artikel, buku, surat, dan makalah. Ragam bahasa tulisan sering lebih formal dan mengikuti
aturan tata bahasa dan ejaan yang konsisten.
Contoh kalimat:
a. (Surat Resmi): "Dengan hormat, saya ingin menginformasikan bahwa saya telah
menerima surat perintah tugas ini dan akan segera melaksanakannya."
b. (Email kepada Teman):"Hai, bagaimana kabarmu? Sudah lama tidak berbicara.
Ayo, kita atur waktu untuk bertemu."
3. Ragam Bahasa Formal: Ini adalah bentuk bahasa yang digunakan dalam situasi formal,
seperti pidato resmi, surat pemerintah, atau presentasi bisnis. Ragam bahasa formal cenderung
mengikuti norma-norma yang ketat dalam tata bahasa dan kosakata.
Contoh kalimat:
4. Ragam Bahasa Informal: Ini adalah bentuk bahasa yang digunakan dalam situasi santai,
seperti percakapan antara teman-teman atau keluarga. Ragam bahasa informal bisa lebih
fleksibel dan mungkin mengandung kosakata atau frasa yang lebih tidak resmi.
Contoh kalimat:
5. Ragam Bahasa Khusus: Ragam bahasa ini digunakan dalam komunitas atau kelompok
tertentu, seperti bahasa medis, bahasa hukum, atau bahasa teknis. Ragam bahasa khusus sering
memiliki kosakata dan istilah khusus yang tidak umum digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Contoh kalimat:
8
2) "Apa itu GPU dan bagaimana cara kerjanya dalam pemrosesan grafis?"
b. Ragam Bahasa Hukum:
1) "Menurut Pasal 15 UU No. 5 Tahun 2021, tindakan tersebut dianggap melanggar
hukum."
2) "Pengacara kami akan mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut."
c. Ragam Bahasa Kedokteran:
1) "Pasien mengalami gejala demam, nyeri dada, dan batuk, yang bisa menjadi indikasi
infeksi paru-paru."
2) "Operasi bypass jantung akan dilakukan untuk mengatasi penyumbatan arteri koroner."
5. Ragam Bahasa Sosial: Ini mencakup variasi bahasa yang terkait dengan faktor sosial,
seperti usia, jenis kelamin, status sosial, atau kelompok etnis. Beberapa kata atau gaya
berbicara mungkin lebih umum digunakan oleh kelompok tertentu dalam masyarakat.
Contoh kalimat:
a. Di acara keluarga:
"Halo, semuanya! Bagaimana liburan musim panas kalian? Kami sangat
menikmati waktu bersama di pantai."
b. Di pertemuan teman-teman:
"Hei, apa kabar semua? Kita harus mengatur reuni sekolah lama kita suatu hari
nanti."
Ragam bahasa adalah bagian alami dari kehidupan bahasa dan mencerminkan fleksibilitas
bahasa dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan komunikasi. Setiap ragam bahasa
memiliki ciri-ciri dan aturan yang khusus untuk konteksnya masing-masing.
1.Geografis: Perbedaan geografis dapat menghasilkan ragam bahasa yang berbeda. Daerah
yang terpisah oleh jarak geografis seringkali mengembangkan dialek atau variasi bahasa yang
berbeda karena kurangnya interaksi antar komunitas berbicara.
2.Sosial: Faktor sosial, seperti status ekonomi, pendidikan, dan jenis kelamin, dapat
mempengaruhi cara seseorang berbicara. Orang dengan latar belakang sosial yang berbeda
seringkali memiliki ragam bahasa yang berbeda pula.
9
3.Kultural: Aspek budaya, tradisi, dan nilai-nilai dalam suatu kelompok budaya dapat
mempengaruhi ragam bahasa. Misalnya, kelompok etnis atau agama tertentu dapat memiliki
kata-kata atau ungkapan yang unik bagi mereka.
4.Generasi: Ragam bahasa dapat berubah seiring berjalannya waktu. Bahasa yang digunakan
oleh generasi yang lebih muda dapat berbeda dari generasi yang lebih tua karena perubahan
dalam kosakata, slang, atau gaya berbicara.
5.Konteks Komunikasi: Ragam bahasa juga dipengaruhi oleh konteks komunikasi. Bahasa
yang digunakan dalam situasi formal, seperti di tempat kerja atau dalam pidato resmi,
cenderung lebih formal daripada dalam percakapan santai.
6.Kontak Bahasa: Ketika berbagai bahasa atau dialek berinteraksi, fenomena yang disebut
kontak bahasa dapat terjadi. Ini bisa menghasilkan campuran atau pengaruh bahasa satu sama
lain.
7.Teknologi dan Media: Perkembangan teknologi dan media massa dapat memengaruhi ragam
bahasa. Bahasa dalam media elektronik atau internet seringkali memiliki karakteristik dan
kosakata yang unik.
8.Migrasi dan Mobilitas: Migrasi penduduk dan mobilitas antarwilayah dapat membawa
pengaruh bahasa dari satu tempat ke tempat lain, menciptakan variasi dalam bahasa.
9.Pendidikan: Pendidikan formal juga dapat mempengaruhi ragam bahasa. Orang yang
mendapatkan pendidikan tinggi mungkin memiliki penggunaan bahasa yang lebih formal dan
kaya kosakata.
10.Globalisasi: Globalisasi dan pertukaran budaya antar negara dapat memengaruhi cara orang
berbicara. Peminjaman kata-kata atau konsep dari bahasa asing dapat terjadi.
Penting untuk diingat bahwa ragam bahasa adalah alami dalam perkembangan bahasa dan
mencerminkan keragaman dalam masyarakat. Bahasa adalah entitas yang hidup dan selalu
berubah, dan ragam bahasa adalah hasil dari pengaruh banyak faktor yang beragam.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dirancang dengan baik dan mampu menyampaikan
pesan atau informasi dengan jelas, singkat, dan memahami. Kalimat ini mampu menarik
perhatian pembaca atau pendengar dan membuat mereka dapat dengan mudah memahami apa
yang dimaksudkan dalam kalimat.tersebut.
10
Contoh kalimat efektif:
11
9.Pemilihan Kata yang Kuat: Kalimat efektif menggunakan kata-kata yang kuat dan
deskriptif untuk menggambarkan atau menyatakan ide-ide dengan jelas. Ini membantu
menarik perhatian dan membuat kalimat lebih persuasif.
10.Konteks yang Jelas: Kalimat efektif memberikan konteks yang cukup bagi pembaca
atau pendengar untuk memahami pesan dengan baik. Mereka menjawab pertanyaan
penting seperti "apa," "siapa," "kapan," "di mana," "mengapa," dan "bagaimana."
Kalimat efektif dapat ditemui dalam berbagai jenis tulisan, percakapan, atau presentasi,
dan tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan dengan sebaik mungkin sehingga dapat
dengan mudah dimengerti dan diingat oleh audiens.
8. Penggunaan dan syarat-syarat kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat dengan jelas dan tepat menyampaikan pesan
atau informasi kepada pembaca atau pendengar. Untuk menciptakan kalimat efektif, ada
beberapa prinsip dan syarat yang perlu diperhatikan:
1.Kesederhanaan: Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau berlebihan. Gunakan kata-
kata yang sederhana dan jelas agar pesan Anda mudah dipahami.
Contoh kalimat:
2.Ketepatan: Pastikan kalimat Anda mengandung informasi yang tepat dan relevan. Jangan
tambahkan informasi yang tidak diperlukan.
Contoh kalimat:
12
3.Keteraturan: Gunakan tata bahasa yang benar dan konsisten. Pastikan subjek, predikat, dan
objek dalam kalimat disusun dengan benar.
Contoh kalimat:
4.Kekonsistenan: Pertahankan konsistensi dalam pemilihan kata dan gaya penulisan sepanjang
dokumen atau teks.
Contoh kalimat:
a. Dia telah mengikuti diet yang konsisten selama satu tahun dan berhasil menurunkan
berat badannya.
b. Dalam pekerjaannya, kekonsistensan dalam menjalankan tugas-tugasnya membuatnya
menjadi karyawan yang diandalkan.
c. Atlet ini memenangkan kompetisi karena latihannya yang konsisten selama beberapa
bulan terakhir.
d. Dengan menulis setiap hari, penulis ini mencapai kekonsistenan dalam menghasilkan
karya-karyanya.
e. Pengusaha sukses mengambil keputusan bisnis yang konsisten dengan visi dan misinya.
5.Ketepatan Waktu: Jika Anda menyampaikan informasi yang berkaitan dengan waktu,
pastikan penggunaan kata kerja dan waktu yang sesuai.
Contoh kalimat:
a. Pengiriman barang-barang tersebut selalu tepat waktu sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
b. Mohon datang ke pertemuan ini tepat waktu agar kita bisa memulainya sesuai jadwal.
c. Saya selalu menghargai ketepatan waktu dalam pekerjaan saya untuk menjaga
produktivitas.
d. Pesawat ini memiliki reputasi yang baik dalam hal ketepatan waktu penerbangan.
13
6.Pemilihan Kata yang Tepat: Pilih kata-kata yang sesuai dengan pesan yang ingin Anda
sampaikan. Hindari kata-kata ambigu atau berlebihan.
Contoh kalimat:
a. Saat dia berbicara di depan umum, dia menggunakan kosakata yang tepat dan padu,
membuatnya mudah dimengerti oleh audiens.
b. Dalam penelitian ini, penggunaan kata-kata teknis yang tepat adalah kunci untuk
menjelaskan konsep yang rumit.
c. Guru tersebut selalu menekankan pentingnya pemilihan kata yang tepat dalam menulis
esai.
d. Ketika menjelaskan perasaannya, dia mengggunakan kata-kata yang tepat untuk
menggambarkan emosi yang dia rasakan.
7.Kehematan: Cobalah untuk mengungkapkan pesan Anda dalam jumlah kata yang minimum,
tanpa mengorbankan kejelasan.
Contoh kalimat:
a. "Kami memilih untuk makan di rumah daripada makan di luar demi menghemat uang."
b. "Dengan rajin menabung, dia berhasil mencapai tujuannya untuk membeli rumah
sendiri."
8.Pemahaman Audiens: Pertimbangkan siapa yang akan membaca atau mendengarkan kalimat
Anda. Sesuaikan bahasa dan gaya penulisan Anda sesuai dengan audiens tersebut.
Contoh kalimat:
a. "Dalam presentasi ini, mari kita pertimbangkan perspektif audiens kita yang terdiri dari
para ahli teknis, jadi kita akan menghindari penggunaan istilah yang terlalu teknis."
b. "Ketika menulis artikel ini, kita harus memahami bahwa pembaca kita mayoritas adalah
remaja, jadi kita perlu menggunakan bahasa yang lebih akrab dan relevan bagi mereka."
c. "Dalam acara ini, kita akan berbicara kepada sekelompok orang yang memiliki beragam
latar belakang budaya, jadi penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati agar tidak
menyinggung siapa pun."
d. "Ketika menyusun rencana pemasaran, kita harus memahami perilaku belanja online
audiens kita, sehingga kita dapat menargetkan kampanye dengan lebih efektif."
14
9.Konteks: Pastikan kalimat Anda cocok dengan konteksnya. Jika perlu, berikan informasi
tambahan untuk menjelaskan konteks tersebut.
Contoh kalimat:
10.Keterbacaan: Gunakan tanda baca dengan benar untuk membantu pembaca mengerti
struktur dan makna kalimat Anda.
11.Kohesi: Pastikan kalimat-kalimat dalam teks Anda saling terhubung dan memiliki aliran
logis.
Contoh kalimat:
a. "Penasaran, Alice membuka pintu. Dia terkejut melihat hujan deras di luar."
b. "Dia suka makanan pedas. Oleh karena itu, dia sering memesan makanan pedas di
restoran."
c. "Saya pergi ke supermarket, kemudian ke taman bermain."
d. "Anak-anak senang bermain di taman. Mereka tertawa, berlari, dan bermain sepanjang
hari."
e. "Pertama, kita akan mempersiapkan bahan-bahan. Kemudian, kita akan mulai
memasak."
12.Kekonsistenan Gaya: Hindari beralih secara tiba-tiba antara gaya penulisan informal dan
formal, kecuali jika itu sesuai dengan konteks.
Contoh kalimat:
a. "Dalam pembicaraan tentang teknologi, kita akan selalu merujuk pada 'kecerdasan
buatan' alih-alih 'AI'."
b. "Pada proyek ini, kami akan mengadopsi aturan pengejaan bahasa Inggris Amerika,
sehingga kita akan selalu menggunakan 'color' alih-alih 'colour'."
15
Ingatlah bahwa kalimat efektif dapat bervariasi tergantung pada jenis teks, tujuan, dan
audiensnya. Yang paling penting adalah memastikan pesan Anda jelas, tepat, dan mudah
dipahami oleh target pembaca atau pendengar Anda.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa penting untuk menjaga komunikasi yang
jelas dan efisien dalam bahasa tertentu. Bahasa baku merujuk pada norma-norma bahasa yang
diterima secara luas, sedangkan ragam bahasa mengacu pada variasi dalam bahasa yang
mungkin digunakan oleh berbagai kelompok masyarakat. Kalimat efektif adalah kalimat yang
dirancang untuk mengkomunikasikan pesan dengan jelas dan ringkas.
B. SARAN
Diharapkan bagi siswa agar dapat mempelajari dan memahami norma-norma bahasa
baku dalam bahasa yang kita gunakan. Dengan memperhatikan materi diatas diharapkan siswa
juga mampu meningkatkan kemampuan komunikasinya dalam bahasa yang digunakan, ini
melibatkan pemahaman tentang tata bahasa, kosakata, dan aturan ejaan yang berlaku. Kenali
Ragam Bahasa: Sadari bahwa bahasa sering memiliki berbagai ragam tergantung pada situasi
dan audiens. Gunakan ragam yang sesuai dengan konteks, apakah itu formal, informal, atau
bahasa sehari-hari.serta dapat membuat kalimat yang jelas dan ringkas. Hindari penggunaan
kalimat yang panjang dan rumit jika tidak diperlukan. Pastikan pesan Anda mudah dipahami
oleh pembaca atau pendengar juga dapat memperhatikan ejaan yang benar: Periksa dan
pastikan kata-kata yang dieja dengan benar sesuai dengan aturan ejaan yang berlaku. Ejaan
yang salah dapat mengaburkan pesan dan membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Jangan
Takut Bertanya: Jika Anda tidak yakin tentang penggunaan kata atau tata bahasa tertentu,
jangan ragu untuk bertanya kepada sumber yang dapat dipercaya atau merujuk pada referensi
bahasa.
SS
17
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H. dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
https://onesearch.id/Record/IOS3955.ai:slims-1111/TOC
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=208023
http://rivansuhandika25.blogspot.co.id/2012/10/penyebab-timbulnya-ragam- Bahasa.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131570312/pendidikan/RAGAM+BAHASA
https://www.academia.edu/11735208/Ragam_Bahasa_Beserta_Contohnya
https://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa.
http://www.berbagaireviews.com/2017/04/ragam-bahasa-pengertian-dan-jenis-jenis.htm
https://sarahraradita.wordpress.com/2015/10/27/tulisan-ragam-bahasa.
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131570312/pendidikan/RAGAM+BAHASA
https://tirto.id
https://www.sonora.id
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif
18