Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah materi tentang bahasa baku dan non baku tepat dengan
waktunya.kami sangat berharap makalah ini dapat berguna menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai bahasa baku dan non baku.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanmya. Dan sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-katayang kurang berkenandi dalam makalah yang kami
buat tersebut.

Mataram, 1 september 2023

Kelompok 2
BAB 1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHASA BAKU


Bahasa merupakan alat komunikasi pentingyang dapat menghubungkan seseorang
dengan yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia, kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol –simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat
arbitrer.pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa ,yaitu bahsa baku dan
tidak baku.
Istilah bahsa baku dalam bahsa Indonesia atau standard language dalam bahasa
inggris , dalam dunia ilmu bahasa atau linguistic pertama sekali di perkenalkan vilen
mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus aliran praha atau prague school. Pada 1930
B. Havranek dan vilen mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka
berpengertian bahwa bahasa baku sabagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi,
diterima dan di fungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
Bahasa baku adlah bahsa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapanya telah di
tentukan oleh Negara. Baku berarti bahsa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku
ataupun standar beranggapanm adanya keseragaman. Berdasarkan teori,bahsa baku
merupakan bahsa pokok yang menjadi bahsa standard an acuan yang di gunakan sehari-
hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa
percakapan lisan maupun tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahsa baku lebih sering di
gunakan pada sistem pendidikan Negara, pada urusan resmi pekerjaan ,dan juga pada
semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang
yang menggunakan bahsa tidak baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahsa standar yang benar dan
digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu Negara.

B. PENGETIAN BAHASA NON BAKU


Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa
baku,dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi.Ragam bahsa non baku di pakai pada
situasi santai dengan keluarga,teman, di pasar ,dan tulisan pribadi buku harian. Ragam
bahsa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang di pakai dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan.

C. FUNGSI BAHASA BAKU


Menurut hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi yaitu:
1. Fungsi pemersatu.indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika
setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahsa itu. Dengan demikian,
bahsa baku mempersatukan mereka menjadi masyarakat bangsa.
2. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahsa baku membedakan bahasa itu dari bahasa
yang lain. Melalui fungsi itu,bahsa baku memperkuat perasan kepribadian
nasional masyarakat bahasa tang besangkutan.
3.Fungsi pembawa kewibawaan.pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau
preside. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang di kagumi lewat pemerolehan bahasa
baku sendiri. Penutur atau pembicara(masyarakat) yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan
adanya norma dan kaidah(yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu
menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa sesorang atau
golongan.

D.FUNGSI BAHASA TIDAK BAKU


Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak
resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga,teman ,di pasar. Fungsi
kegunaan bahasa non baku adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan
kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa)

E. KRITERIA BAHASA BAKU


Sebagai mana yang telah diungkapkan di atas bahwa bahasa baku/standar di gunakan
pada situasi formal atau resmi.Bahasa baku mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
Menurut Hasan Alwi, ddk(2003:14) cirri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Ragam bahsa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan
aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
2. Memiliki sifat kecendikan.perwujudannya dalam kalimat, paragraf,dan satuan
bahsa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis dan masuk akal.
3. Baku atau standar beranggapan adanya kesamaan. Proses pembakuan sampai
taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam
bahasa atau penyeragam variasi bahasa.

Selain ciri-ciri di atas tersebut, bahasa baku masih memiliki cirri-ciri lain,
diantaranya:
1. Tidak terpengaruh bahasa daerah
2. Tidak dipengaruhi bahsa asing
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari
4. Pemakaian imbuhanya secara eksplisit
5. Pemakaian sesuai dengan konteks kalimat
6. Tidak terkontminasi dan tidak rancu
F .KERITERIA BAHASA NON BAKU
Bahasa non baku juga memilki criteria yaitu:
1. Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku,tetapi memiliki arti yang sama
2. Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman
3. Dapat terpengaruh oleh bahasa asing
4. Digunakan pada situasi santai/tidak resmi

G. CONTOH KALIMAT BAKU


1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir
2. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara
3. Rumah orang itu bagus
H. CONTOH KALIMAT TIDAK BAKU

1. Semua peserta dari pada pertemuan itu sudah hadir


2. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya
3. Rumahnya orang itu bagus

BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa
manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat
dua ragam bahasa ,yaitu bahasa baku dan non baku. Bahasa baku merupakan bahsa
standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu Negara. Sedangakan
bahasa non baku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku ,dan
biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi. Masing-masing bahasa
baku dan nonbaku memiliki fungsi dan cirri-ciri yang berbeda.

B. SARAN
Di Indonesia terdapat banyak bahasa daerah yang berbeda antara daerah yang satu
dengan yang lainya. Perbedaan itu bukanlah suatu halangan bagi bangsa Indonesia
untuk tetap berkomunikasi dengan baik dan benar. Negara Indonesia juga memiliki
bahsa nasional, yaitu bahasa Indonesia itu sendiri. Dalam bahasa Indonesia kita telah
mengenal bahasa baku dan non baku. Bahasa-bahasa tersebut dapat dipergunakan
sesuai dengan tempat dan situasi yang dihadapi. Tetaplah gunakan bahasa yang baik
dan benar sesuai dengan kondisi, tempat dan keperluan serta situasi

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Cavi. 2007.Linguistik. (http://id.shvoong.com/humanities/linguistik/2139737-kata-baku-
dan-tidak-baku/#ixzz2LAF10NSI)
Marmeot. 2010.Bahasa Baku dan Tidak Baku.
(http://marmeot5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-dan-tidak-baku.html)
Arini,dkk.2007.pendidikan Bahasa Indonesia 1. Singaraja;Undiksha

Anda mungkin juga menyukai