BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Asnawir, Administrasi Pendidikan, (Padang: IAIN Press, 2004), h. 224.
8
Lihat, Anonim, Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang
Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2007), h. 155.
9
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,
Kompetensi, dan Kesejahteraan, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 71.
5
10
Sebagaimana dikutip oleh M. Amin Thaib, dkk., Profesionalisme Pelaksanaan
Pengawasan Pendidikan: Upaya Meningkatkan Kinerja Pengawas, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam/Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah Umum, 2005), h. 79.
11
Pemantauan merupakan pengawasan yang dilaksanakan langsung terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan di madrasah atau sekolah. Pemantauan ini diperlukan untuk melihat
secara real pelaksanaan proses pendidikan secara komprehensif dan faktual.
12
Supervisi pada dasarnya adalah aktivitas pembinaan terhadap guru dan tenaga
kependidikan lainnya yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Lihat pendapat M.
Ngalim Purwanto, juga Ametambun sebagaimana dikutip dalam Anonim, Pedoman Pengembangan
Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam/Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum, 2000), h. 32.
13
Evaluasi dimaksudkan sebagai proses penilaian terhadap proses pembelajaran yang
dilaksanakan, apakah sudah mencapai kompetensi yang telah direncanakan atau belum. Selain itu
evaluasi juga dimaksudkan sebagai proses penilaian terhadap program pembelajaran yang dilakukan
di madrasah atau sekolah dalam setahun dan semester.
14
Pelaporan merupakan data tertulis yang diperoleh dari hasil pemantauan, supervisi, dan
evaluasi. Data dalam bentuk report tersebut menjadi dasar bagi pengawas untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan proses pendidikan yang dilaksanakan di madrasah atau sekolah.
6
15
16