Anda di halaman 1dari 2

7

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Lokasi pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di
madrasah masing-masing.
Adapun waktu PKB pada masing-masing madrasah dilaksanakan selama 2
hari

B. Prosedur penelitian
1. Perencanaan
...........Perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum
melakukan sesuatu. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi dan
mengklasifikasi tingkat profesionalime guru pada 10 madrasah binaan
yang berstatus swasta , sedangkan MIN 1 Indragiri Hilir tidak menjadi
fokus penelitian karena sebagian besar guru sering mengikuti pelatihan-
pelatihan dan berbagai sumber informasi karena berada di ibu kota
Tembilahan. diantara 11 madrasah binaan yang menjadi lokasi kerja
peneliti, dengan cara mengadakan observasi dan wawancara dengan kepala
madrasah dan majlis guru. Selanjutnya dari hasil observasi dan wawancara
tersebut diketahui bahwa dari 68 guru MIS tersebut, sebanyak 20 orang
(29,42%) memiliki kompetensi, sebanyak 22 orang (32,35%) tergolong
kompetensi sedang, sedangkan 26 orang (38,24%) tidak memiliki
kompetensi. Berdasarkan data itu, maka disusunlah rencana bersama
kepala madrasah dan majlis guru di MIS Binaan tersebut untuk
mengadakan pelatihan.

2. Tahap perencanaan
Pada pertemuan ke-1 , pengawas menyiapkan Rencana Program
Pengawasan tentang perangkat pembelajaran guru yaitu rincian minggu
efektif, program tahunan, program semester, RPP dan Alat peraga,

7
8

Gambar/Charta, Lembaran Kerja, instrumen observasi untuk pengawas,


instrumen observasi (minat, motivasi, aktivitas, kreatifitas) guru dan
Rubrik penilaian produk/keterampilan
3. Tahap Tindakan
Pada pertemuan ke-2 , pengawas melaksanakan pembinaan tentang
a. Program Tahunan
b. Program Semester
c. Rincian Minggu Efektif
d. RPP
e. Kegiatan Belajar Mengajar
f. Metode Pembelajaran
g. Model Pembelajaran

C. Setelah di laksanakan PKB


Hasil setelah dilaksanakan PKB tingkat profesionalime guru pada 10
madrasah binaan yang berstatus swasta yang menjadi lokasi kerja peneliti,
dengan cara mengadakan observasi dan wawancara dengan kepala
madrasah dan majlis guru. Selanjutnya dari hasil observasi dan wawancara
tersebut diketahui bahwa dari 68 guru MIS tersebut, sebanyak 40 orang
(58,2%) memiliki kompetensi, sebanyak 25 orang (36,76%) tergolong
kompetensi sedang, sedangkan 3 orang (0,002%) belum terjadi perubahan

Anda mungkin juga menyukai