Anda di halaman 1dari 17

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2017-2018

MATA KULIAH : Penelitian Tindakan Kelas

Kelas/Semester : 2N/Genap

Waktu : 08.00 – 09.40

Dosen Pengampu : Dr. Lelly Qodariah, M.Pd

Nama : NURKASIH

NIM : 1701029046

SOAL :

1. Apa tujuan dilaksanakan PTK, dan Jelaskan tujuan PTK pada proposal
Saudara.

2. Sebutkan prinsip dasar dikembangkannya PTK, dan berikan analisis


kritisnya dengan menyertakan referensi pendukung dalam menjawab soal.

3. Jelaskan langkah-langkah untuk melaksanakan PTK, dalam menjawab soal


sesuaikan dengan proposal Saudara.

4. Tuliskan rumusan masalah PTK Saudara.

5. Lampirkan BAB III Saudara bersamaan dengan penyerahan soal.

JAWAB :

1. Tujuan dilaksanakan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam

memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Selain itu tujuannya

adalah untuk meningkatkan kerja sama antara guru dengan guru, guru

dengan siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran, menciptakan dan

mengimplementasikan inovasi pembelajaran.


Tujuan PTK dalam proposal penelitian ini yaitu :

a. Bagi siswa adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika di kelas IIA SD Negeri

Bidaracina 03 Pagi Jatinegara Jakarta Timur.

b. Bagi guru adalah mengembangkan dan meningkatkan kompetensi

guru sehingga dapat metode dan cara yang tepat dalam proses

pembelajaran.

c. Bagi sekolah, untuk memperbaiki dan memfasilitasi proses

pembelajaran supaya dapat berjalan secara efektif dan kondusif,

dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

kegiatan pembelajaran.

2. Prinsip- prinsip dikembangkannya penelitian tindakan kelas :

a. Menurut Muhammad Rosyid yaitu :

1) Masalah penelitian yang diambil harus sesuai dengan

komitmen guru atau peneliti dan pemecahannya berada dalam

jangkauan kemampuan/kewenangannya.

2) Semua pihak yang terlibat dalam penelitian menginginkan

terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang

lebih baik.
3) PTK didasarkan pada masalah keseharian yang dirasakan dan

dihadapi baik oleh peneliti/guru maupun pihak subyek yang

diteliti yaitu siswa.

4) Upaya pemecahan/perbaikannya dilakukan bersama-sama

antara komponen-komponen tersebut secara kolaboratif dan

partisipasif.

5) Perbaikan yang dilakukan bukan sekedar kegiatan rutin, namun

merupakan kegiatan atau tindakan yang baru dan inovatif.

b. Menurut Suharsimi Arikunto :

1) Kegiatan dalam situasi rutin

Penelitian harus dalam situasi yang wajar, tidak boleh

mengubah suasana rutin sehingga hasil PTK dapat

dipertanggungjawabkan.

2) Kesadaran diri untuk memperbaiki kerja

Kegiatan PTK dilakukan atas kemauan guru itu sendiri karena

menyadari ada kekurangan pada dirinya dan kinerjanya yang

dilakukan dan ingin memperbaikinya.

3) Melakukan analisis SWOT yaitu Strenght (Kekuatan),

Weaknesses (kelemahan), Opportunity (Kesempatan), Threat

(Ancaman).
Kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri peneliti dan

subyek tindakan (siswa) harus dididentifikasi secara cermat

sebelum mengidentifikasi yang lain (kesempatan dan

ancaman).

4) Upaya Empiris dan Sistemik

Dengan melakukan analisis SWOT berarti guru sudah

mengikuti prinsip empiris (berkaitan dengan pengalaman) dan

sistemik, yaitu berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan

objek yang sedang berjalan.

5) Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan yang meliputi :

a) Spesifikasi bahwa permasalahan harus bersifat khusus.

b) Managaable (dapat dikelola) artinya PTK hendaknya

tidak sulit, baik dalam menentukan hasil, mengoreksi,

atau kesulitan dalam bentuk lain.

c) Acceptable (dapat diterima) bahwa PTK dapat diterima

oleh subyek yang dikenai tindakan, yang artinya siswa

tidak mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan-

tindakan tertentu serta lingkungannya tidak terganggu.

d) Realistic (operasinal) bahwa PTK tidak diluar

jangkauan, tidak menyimpang dari kenyataan, dan jelas

bermanfaat bagi guru dan siswa.


e) Time-Bond (diikat oleh waktu, terencana) yaitu

tindakan yang dilakukan terhadap siswa sudah tertentu

jangka waktunya. Batasan waktu penting supaya guru

mengetahi bentuk hasil yang diberikan kepada

siswanya.

Sumber : https://rosyid.info>prinsip-prinsip.penelitiantindakankelas : 8

Oktober 2009.

https://zulfridah.indriana.blogspot.com, 2 Juli 2013.

https://educationalwithptkdotnet.wordpress.com,14 Februari

2016.

3. Langkah-langkah untuk melaksanakan PTK

a. Perencanaan

Yang dilakukan dalam tahap perencanaan antara lain :

1). Menyiapkan materi pelajaran yang akan diberikan kepada

siswa.

2). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

perangkat pembelajaran.

3). Menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan

dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika,

dengan menggunakan media berupa gambar.

4). Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar tes dan


lembar observasi.

5). Menyusun postes yang akan digunakan untuk mengetahui hasil

belajar yang dicapai setelah melakukan tindakan penelitian.

Postes akan diberikan pada setiap akhir siklus.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti yaitu guru menggunakan pedoman

pada perencanaan yang telah dibuat dan pelaksanaannya bersifat

fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang akan muncul pada

saat penelitian berlangsung. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung guru melakukan kegiatan sesuai dengan RPP yang

telah dibuat. Observer mengamati kegiatan guru dalam proses

pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

c. Pengamatan/observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan

data untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai

sasaran. Observasi dilaksanakan untuk melihat secara langsung

kegiatan pelaksanaan tindakan yang sudah direncanakan dan

kegiatan guru dalam menerapkan penggunaan media gambar dalam

proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada saat tindakan

sedang dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi. Data

yang diperoleh melalui lembar observasi tersebut digunakan oleh

guru sebagai dasar dalam melakukan refleksi.


d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang

perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana kelas. Pada

tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa,

bagaimana, dan seberapa jauh pelaksanaan telah menghasilkan

perubahan secara signifikan. Tahap refleksi merupakan tahapan

untuk menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi,

kemudian melakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan dengan

berdiskusi antara peneliti dengan observer, tujuannya adalah untuk

mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan

melakukan penilaian terhadap kegiatan yang terjadi selama proses

pembelajaran. Jika hasil dari kegiatan/tindakan belum sesuai

dengan yang diharapkan maka tahapan-tahapan siklus diulang

dengan menggunakan kegiatan yang berbeda.

4. Rumusan PTK sesuai proposal adalah :

Bagaimana media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika di kelas IIA SD Negeri Bidaracina

03 Pagi Jatinegara Jakarta Timur.


5.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan proposal pada Bab I, tujuan penelitian ini adalah :

a. Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita

matematika di kelas IIA SD Negeri Bidaracina 03 Pagi Jatinegara

Jakarta Timur.

b. Bagi Guru

Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru sehingga

dapat meningkatkan menggunakan metode dan cara yang tepat dalam

proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Memperbaiki dan memfasilitasi proses pembelajaran supaya dapat

berjalan secara efektif dan kondusif, serta mengembangkan

kompetensi guru di sekolah, dengan melengkapi sarana dan prasarana

yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.


B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IIA SD

Negeri Bidaracina 03 Pagi Jatinegara Jakarta Timur. Sekolah tersebut

adalah tempat peneliti bekerja/mengajar di kelas IIA pada semester 1

Tahun Ajaran 2018/2019.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan

September – November 2018. Siklus I akan dilaksanakan pada tanggal

3 September 2018 dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 1

Oktober 2018.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas

IIA SD Negeri Bidaracina 03 Jatinegara Jakarta Timur dengan jumlah 32

siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK), yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart

dalam buku SuharsimiArikunto1.

1
Arikunto Suharsimi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, hlmn 93.
Berikut gambar alur dalam penelitian tindakan kelas yang dikutip

oleh Suharsismi Arikunto2:

E. Prosedur Penelitian

Empat (4) tahapan penting dalam penelitian tindakan kelas dalam

buku Suharsimi Arikunto3 yaitu planning (perencanaan), action

(pelaksanaan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Siklus

2
Arikunto Suharsimi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, hlmn 93.

3
Arikunto Suharsimi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, hlmn 91.
akan diulangi apabila hasil penelitian yang diperoleh belum mencapai

target.

1. Planning (perencanaan).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,

kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan.

Perencanaan merupakan kegiatan awal yang dilakukan setelah diketahui

bagaimana situasi dan kondisi pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.

Yang dilakukan dalam tahap perencanaan antara lain :

a. Menyiapkan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Menyiapkan alat peraga atau media yang akan digunakan dalam

menyampaikan materi pembelajaran matematika, dengan

menggunakan media berupa gambar.

d. Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar tes dan lembar

observasi.

e. Menyusun postes yang akan digunakan untuk mengetahui hasil belajar

yang dicapai setelah melakukan tindakan penelitian. Postes akan

diberikan pada setiap akhir siklus.

2. Action (pelaksanaan)
Dalam tahap ini peneliti yaitu guru menggunakan pedoman pada

perencanaan yang telah dibuat dan pelaksanaannya bersifat fleksibel

terhadap perubahan-perubahan yang akan muncul pada saat penelitian

berlangsung. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru

melakukan kegiatan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Observer

mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi yang telah dibuat.

3. Observation (observasi).

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data

untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Observasi dilaksanakan untuk melihat secara langsung kegiatan

pelaksanaan tindakan yang sudah direncanakan dan kegiatan guru

dalam menerapkan penggunaan media gambar dalam proses

pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada saat tindakan sedang

dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi. Data yang

diperoleh melalui lembar observasi tersebut digunakan oleh guru

sebagai dasar dalam melakukan refleksi.

4. Reflection (refleksi).

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan

yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana kelas. Pada tahap ini, guru

sebagai peneliti menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana, dan

seberapa jauh pelaksanaan telah menghasilkan perubahan secara


signifikan. Tahap refleksi merupakan tahapan untuk menganalisis data

yang diperoleh dari lembar observasi, kemudian melakukan refleksi.

Refleksi ini dilakukan dengan berdiskusi antara peneliti dengan

observer, tujuannya adalah untuk mengevaluasi hasil tindakan yang

telah dilakukan yaitu dengan melakukan penilaian terhadap kegiatan

yang terjadi selama proses pembelajaran. Jika hasil dari

kegiatan/tindakan belum sesuai dengan yang diharapkan maka

tahapan-tahapan siklus diulang dengan menggunakan kegiatan yang

berbeda.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

observasi langsung.

Observasi langsung adalah observasi melalui pengamatan secara

langsung kepada subyek yang diteliti, menggunakan lembar observasi

sebagai instrumen dalam pengamatan.

Dalam penelitian ini, peneliti minta bantuan teman sejawat sebagai

observer yang mengamati peneliti selama kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan media gambar untuk menyelesaikan soal cerita matematika.


G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalampenelitian ini berupa

tes hasil belajar dan dokumentasi. Tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa dalam menyelesaiakan soal cerita pada pelajaran matematika.

Dokumentasi dilakukan dengan mencari data siswa yang berupa catatan

atau nilai-nilai dari proses kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Dokumentasi juga dapat berupa foto, terutama foto pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan data kuantitatif yang kemudian

dianalisa dengan menyajikan tabel dan persentase. Data yang berbentuk

persentase kemudian dideskripsikan dan diambil kesimpulan tentang

masing-masing komponen dan indikator berdasarkan kriteria yang

ditentukan. Analisis data kuantitatif digunakan untuk memperoleh rata-

rata tes hasil belajar siswa setelah kegiatan/tindakan dilaksanakan. Data

penelitian ini berupa data nilai dan data hasil observasi.

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Tes yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah

berupa tes Essay. Penskoran dalam tes ini menggunakan rentang nilai

antara 0 – 5 untuk setiap soal. Nilai akhir yang diperoleh dihitung

dengan cara membagi skor yang diperoleh dengan skor maksimum

dikalikan 100.
Jika dirumuskan maka :

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ________________________ x 100
Jumlah skor maksimal

Kemudian nilai yang diperoleh dihitung rata-ratanya, dengan cara :

ΣΧ
X = ____
N

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

ΣΧ = Jumlah nilai siswa

N = Banyaknya siswa.

2. Data Observasi

Data dari hasil observasi pada penelitian ini menggunakan

analisis deskripsi kualitatif untuk menggambarkan keadaan variabel

setelah menggunakan media gambar untuk menyelesaikan soal cerita

matematika.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya perubahan

yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal

cerita pada pelajaran matematika setelah menggunakan media gambar.


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran matematika di kelas II SD

Negeri Bidaracina 03 Pagi adalah 61. Pembelajaran dikatakan berhasil

apabila siswa yang memperoleh nilai ≥ 61 atau mencapai KKM sebanyak

70% dari jumlah siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.

Yudharina, Pretty.(2015).Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Mejing 2 Melalui Model

Pembelajaran Creative Problem Solving Tahun Ajaran 2014/2015.hlmn

23-27.

Blogpendidikan.112.blogspot.com/2013/02/desain-metode-penelitian-tindakan-

kelas.
.

Anda mungkin juga menyukai