Anda di halaman 1dari 11

DOI: 10.26418/jvip.v14i2.

40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

EVALUASI PROGRAM SUPERVISI DI SDN NO. 29 PONTIANAK


KOTA

Sukmawati
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak
Email: sukmawati@fkip.untan.ac.id

Abstrak

Penelitian ini mengangkat judul yaitu Evaluasi Program Supervisi Pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri No. 29 Pontianak Kota. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi tentang pelaksanaan Supervisi Pendidikan melalui formatif-sumatif evaluation
model. Dengan menggunakan model evaluasi ini, peneliti akan mengetahui seberapa jauh
program supervisi yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan.
Dengan mengetahui hambatan dan mengetahui hal-hal yang menyebabkan program tidak
lancar, pengambilan keputusan secara dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung
pencapaian tujuan program supervisi di sekolah. Selanjutnya untuk memperoleh data
tersebut peneliti menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan panduan wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen yang mendukung data
penelitian. Setelah data terkumpul akan dianalisis dengan mengacu kepada pendapat Milles
Hubermen sebagai berikut: 1. Reduksi Data, 2. Penyajian Data, dan 3. Penarikan
Kesimpulan. Hasil penelitian yang dilakukan di SDN No. 29 Pontianak Kota setelah
dianalisis dengan menggunakan pendekatan formatif-sumatif evaluasi model, maka dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah telah melaksanakan supervisi akademik dengan baik pada
waktu semester ganjil, ketika akan melaksanakan supervisi pada semester genap, sekolah
mendapat kendala dengan adanya wabah COVID-19, sehingga supervisi tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal. Saran yang diberikan untuk SDN No. 29 Pontianak Kota
yaitu agar supervisi akademik dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, karena dampak
dari kegiatan supervisi ini cukup berpengaruh untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Kata Kunci: Evaluasi Program Supervisi, Pendidikan

PENDAHULUAN mengatasi masalah ketika melaksanakan


Pada umumnya supervisi mengacu tugasnya di sekolah. Kegiatan ini disebut
kepada usaha yang dilakukan oleh kepala dengan supervisi akademik yang ditujukan
sekolah atau pengawas dalam rangka kepada semua guru baik guru yang baru dalam
membantu peran guru dan pegawai sekolah mengajar maupun guru yang sudah lama
lainnya dalam rangka melakukan pekerjaan mengajar. Biasanya guru yang sudah lama
secara efektif. Hal ini dilakukan agar guru mengajar semakin baik hasil kerjanya yang
tidak mengalami kesulitan dalam ditunjukkan karena pengalamannya di
melaksanakan tugasnya, baik itu karena lapangan. Namun tidak dapat disimpulkan
pengaruh internal maupun eksternal dari guru pula bahwa guru yang baru mengajar tidak
itu sendiri sehingga hasil kerjanya sesuai memiliki kualitas dalam mengajar.
dengan harapan. Kompetensi Supervisi Akademik intinya
Dalam melaksanakan tugasnya, guru adalah membina guru dalam meningkatkan
dibimbing oleh kepala sekolah yang biasanya mutu proses pembelajaran yang akhirnya akan
memberikan bantuan kepada guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sasaran
supervisi akademik adalah guru dalam

Article History 126


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

melaksanakan proses pembelajaran yang pra lapangan, pekerjaan lapangan, penelitian,


terdiri dari materi pokok dalam proses analisis data temuan yang terkumpul,
pembelajaran, menyusun silabus dan RPP, penyajian data, dan laporan penelitian.
pemilihan strategi/metode/teknik Pertama tahap pendahuluan yaitu rencana
pembelajaran, penggunanaan media, dan dengan cara mengkomunikasikan dengan
teknologi informasi dalam pembelajaran serta pihak yang akan diteliti dengan cara
penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, mendatangi lokasi yang akan dijadikan tempat
diharapkan kepada kepala sekolah dalam penelitian dengan melihat kelayakan untuk
meningkatkan kompetensi supervisi akademik dijadikan sebagai tempat penelitian. Kedua
yang meliputi: a. memakai konsep supervisi tahap pra lapangan yaitu tahap untuk
akademik, b. membuat rencana program mengkomunkasikan judul penelitian dengan
supervisi akademis, c. menerapkan teknik- Kepala Sekolah SDN No. 29 Pontianak Kota,
teknik supervisi klinis, d. menerapkan serta berbagai kemungkinan yang akan terjadi
supervisi teknis, dan e. melaksanakan tindak pada saat penelitian. Ketiga tahap pekerjaan
lanjut supervisi klinis. lapangan yaitu dimana peneliti mendapatkan
Secara umum tujuan penelitian ini adalah berbagai bahan yang diperlukan untuk
untuk mengevaluasi pelaksanaan program berlangsungnya penelitian. Keempat tahap
supervisi melalui model formatif-sumatif di penelitian dimana peneliti dapat melakukan
SDN 29 Pontianak Kota. Selanjutnya tujuan penelitian sesuai dengan judul dan
khususnya adalah: 1. Mendeskripsikan permasalahan yang terkait dengan penelitian
perencanaan supervisi akademis di SDN 29 tersebut. Kelima tahap analisis data dari
Pontianak Kota, 2. Mendeskripsikan temuan penelitian yang terkumpul yaitu tahap
pelaksanaan supervisi akademis di SDN 29 melakukan pengumpulan data, selanjutnya
Pontianak Kota, 3. Mendeskripsikan tindak melakukan pemilihan data yang layak dan tak
lanjut pelaksanan supervisi akademis di SDN layak masuk dalam penelitian sesuai dengan
29 Pontianak Kota, dan 4. Mendeskripsikan masalah yang dibahas. Keenam tahap
hambatan-hambatan yang ditemui pada usaha penyajian data dan laporan penelitian, yaitu
melaksanakan kegiatan supervisi akademis di tahap akhir dengan cara menyajikan dan
SDN 29 Pontianak Kota. melaporkan segala hal yang telah diteliti
melalui berbagai sumber dan cara untuk
METODE PENELITIAN melakukan pengujian hasil penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode Pada penelitian ini teknik pengumpulan
deskriptif. Deskriptif yaitu suatu prosedur data yang digunakan adalah teknik
pemecahan masalah yang diselidiki dengan komunikasi langsung dengan alat
menggambarkan/melukiskan keadaan objek pengumpulan data adalah wawancara dan
penelitian pada saat sekarang sebagaimana teknik observasi langsung dengan alat
adanya. Satori dan Komariah (2011) pengumpulan data panduan observasi serta
menyatakan bahwa, desriptif adalah langkah dokumentasi. Data wawancara dan observasi
kerja untuk mendeskripsikan suatu objek, digunakan untuk mendapatkan data primer,
fenomena atau setting social, terjemahan sedangkan dokumentasi digunakan untuk
dalam suatu tulisan bersifat naratif. mendapatkan data sekunder.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti Analisis data adalah proses mencari dan
menggunakan meotde deskriptif yaitu menyusun secara sistematis data yang
mengungkapkan hasil evaluasi terhadap diperoleh dari hasil wawancara, catatan
pelaksanaan program supervisi akademik lapangan, dokumen-dokumen, observasi
yang telah direncakan oleh sekolah melalui dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
model “formatif-sumatif evaluation model”. kategori menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
Proses penelitian dilakukan dengan memilih mana yang penting dan yang akan
beberapa tahapan yaitu: tahap pendahuluan, dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga

Article History 127


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun Hasil wawancara, observasi, dan
orang lain. dokumentasi menunjukkan bahwa kepala
Menurut Miles dan Hubermen dalam sekolah sudah merumuskan tujuan supervisi
Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa yang menyatakan bahwa “tujuan supervisi
“Aktivitas dalam analisis data kualitatif yaitu meningkatkan kompetensi guru dan
dilakukan secara interaktif dan berlangsung mengevaluasi kegiatan pembelajaran, serta
terus menerus sampai tuntas, sehinggat meningkatkan kompetensi guru untuk menjadi
datanya sudah jenuh. Analis data terdiri dari guru yang profesional. Sasaran supervisi pada
tiga jalur kegiatan yaitu: 1) Reduksi data, 2) saat kegiatan berlangsung adalah guru beserta
Penyajian data, dan 3) Penarikan kesimpulan. perangkat pembelajaran yang digunakan saat
proses belajar mengajar berlangsung.
HASIL PENELITIAN DAN Pada tahun ajaran baru kepala sekolah
PEMBAHASAN membuat jadwal kegiatan supervisi yang
include dalam RKS (Rencana Kegiatan
Hasil Penelitian Sekolah), dimana perencanaan program
Data yang diperoleh dalam penelitian ini supervisi yang dibuat oleh kepala sekolah
merupakan data dalam bentuk naerasi kalimat, disampaikan pada rapat tahun ajaran baru.
dokumen, dan gambar hasil observasi. Pada rapat tersebut disampaikan juga tujuan,
Pengumpulan data dilakukan secara sasaran, dan jadwal supervisi serta teknik
berkelanjutan melalui wawancara, observasi, supervisi yang digunakan. Lebih lanjut kepala
dan studi dokumen. Pada pelaksanaannya, sekolah mengatakan bahwa kegiatan supervisi
wawancara, obervasi, dan studi dokumen akan dilakukan secara perorangan dan juga
dapat dilakukan secara bersama-sama, serta secara kelompok. Untuk perorangan/individu
dapat pula wawancara dan observasi kepala sekolah/guru senior akan melihat
dilakukan secara bersama-sama. langsung ketika guru mengajar di kelas
Selanjutnya akan dipaparkan hasil dengan membawa instrumen penilaian dan
penelitian berdasarkan sub masalah sebagai instrumen tersebut sudah diberikan kepada
berikut: guru pada waktu rapat. Instrumen tersebut
1. Perencanaan Supervisi di SDN NO. 29 dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan untuk
Pontianak Kota supervisi kelompok kepala sekolah
Sebelum membuat “perencanaan” merencakanan akan mengelompokkan guru-
supervisi, kepala sekolah guru yang memiliki maalah, kebutuhan, dan
mengidentifikasi permasalahan kelemahan yang sama sehingga mereka dapat
pembelajaran di sekolah yang mencakup diberikan layanan supervisi sesuai dengan
perangkat pembelajaran, pelaksanaan masalah yang mereka hadapi. Untuk kegiatan
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran umpan balik, setelah kegiatan supervisi kepala
yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah sekolah merencanakan dengan mengadakan
mendiskusikan dengan guru senior dan diskusi dengan guru. Untuk mengetahui
pengawas sekolah. Hasil diskusi tersebut kelebihan dan kelemahan serta memberikan
diimplementasikan oleh kepala sekolah penghargaan kepada guru yang sudah baik
melalui; merumuskan tujuan supervisi, serta akan memberikan pembinaan kepada
merumuskan sasaran supervisi, mengatur guru yang belum mencapai nilai standar.
jadwal supervisi, merumuskan teknik Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
supervisi, mensosialisasikan jadwal disimpulkan bahwa kepala sekolah SDN NO.
supervisi, menentukan materi yang akan 29 Pontianak Kota telah melaksanakan
disupervisi, merencanakan pemberian perencanaan supervisi kelas dengan baik
umpan balik, dan menyiapkan instrumen karena perencanaan supervisi tersebut sudah
supervisi. terdapat di dalam RKS, memiliki jadwal
supervisi, dan disosialisasikan dengan guru
pada saat rapat tahun ajaran baru.

Article History 128


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

peserta didik dalam pembelajaran, e)


2. Pelaksanaan Supervisi di SDN NO. 29 melaksanakan penilaian autentik, f)
Pontianak Kota penggunaan bahasa yang benar dan tepat
Hasil wawancara dengan kepala dalam pembelajaran, g) penutup
sekolah dan guru-guru tentang pembelajaran, h) skor nilai, i) kriteria
pelaksanaan supervisi ini diketahui penilaian, j) kesimpulan, k) refleksi, l)
bahwa: ketika akan melaksanakan rekomendasi, dan m) penilai.
supervisi kelas, sesuai dengan jadwal Kegiatan supervisi tidak hanya
yang telah dibuat, makan kepala sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah saja,
berbincang-bincang dengan guru untuk tetapi dapat juga dilaksanakan oleh guru
menyepakati hari, tanggal, waktu, dan senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.
materi yang akan diajukan. Guru diminta Jika terdapat hambatan pada jadwal yang
untuk menyiapkan RPP (Rencana sudah ditentukan, maka kegiatan supervisi
Pelaksanaan Pembelajaran) serta alat dapat ditunda. Kemudian kepala sekolah
peraga yang akan digunakan, setelah itu dan guru membuat jadwal baru sesuai
guru dan kepala sekolah membahas dengan kesepakatan bersama. Kegiatan
tentang lembar observasi (alat penilaian) supervisi di atas disebut dengan teknis
yang akan digunakan kepala sekolah pada supervisi secara perorangan. Kepala
saat kegiatan supervisi. sekolah juga mengadakan supervisi
Selanjutnya pada saat kegiatan kelompok dengan cara mengelompokkan
supervisi berlangsung kepala sekolah guru-guru yang memiliki masalah,
berada di belakang ruang kelas. Pada kebutuhan, kelemahan yang sama
waktu proses belajar mengajar sehingga mereka dapat diberikan layanan
berlangsung kepala sekolah mengamati supervisi sesuai dengan masalah yang
guru mengajar mulai dari awal sedang mereka hadapi.
pembelajaran sampai dengan akhir
pembelajaran. Ketika mengamati guru 3. Tindak Lanjut Hasil Kegiatan
mengajar, kepala sekolah menilai dengan Supervisi di SDN NO. 29 Pontianak
menggunakan Instrumen Supervisi RPP Kota
Kurikulum 2013 dan Instrument Setelah kegiatan supervisi di kelas,
Pelaksanaan Pembelajaran (Kurikulum selanjutnya kepala sekolah
2013). (Lihat lampiran). mendiskusikan hasil supervisi tersebut
Pada instrumen Supervisi RPP dengan berpedoman pada instrumen RPP
Kurikulum 2013 memuat tentang: a) dan instrumen Pelaksanaan Pembelajaran.
perumusan indikator, b) perumusan Kepala sekolah dan guru-guru bersama-
tujuan, c) msateri pelajaran, d) media sama mencermati dari setiap aspek
pembelajaran, e) metode pembelajaran, f) dengan skala nilai:a. Belum sesuai
rencana kegiatan pembelajaran, g) mendapatkan skor 1, b. Sesuai sebagian
penilaian, h) skor penilaian, i) kriteria mendapatkan skor 2, dan 3. Sesuai semua
penilaian, j) kesimpulan, k) refleksi, l) mendapatkan skor 3.
rekomendasi, dan m) penilai. Adapun Jika ditemukan ada aspek yang
instrumen Supervisi Pelaksanaan mendapat skor 1 atau skor 2 maka kepala
Pembelajaran Kurikulum 2013 memuat: sekolah bersama-sama guru mencari
a) apersepsi dan motivasi, b) solusinya supaya untuk yang akan datang
penyampaian kompetensi dan rencana aspek tersebut bisa mendapat skor 3
kegiatan, c) kegiatan inti (penguasaan (maksimal). Adapun jika skor perolehan
materi pelajaran, penerapan strategi sudah mencapai angka 3 (maksimal) maka
pembelajaran yang mendidik, penerapan guru harus mempertahankannya untuk
pendekatan scientific, pemanfaatan pembelajaran selanjutnya. Kemudian
sumber belajar pembelajaran, d) pelibatan

Article History 129


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

kepala sekolah menunjukkan nilai yang 1. Hambatan yang ditemui kepala


diperoleh guru yang bersangkutan, jika sekolah meliputi:
nilai guru berada diantara 86 sampai 100 a. Keterbatasan waktu kepala sekolah
maka kriteria : amat baik, 70 sampai 85 karena tugas sampingan diluar
maka kriteria : baik, dan dibawah 70 maka tugasnya.
kriteria : kurang. b. Panggilan rapat dinas mendadakn
Kriteria skor dan nilai di atas sangat yang harus diikuti sehingga
perlukan untuk membina guru-guru agar mengganggu kegiatan yang telah
menjadi guru yang profesional, kreatif, dijadwalkan.
dan inovatif. Untuk guru yang sudah c. Subjektifitas yang sulit dihilangkan
mencapai nilai amat baik, maka guru pada saat kegiatan supervisi.
tersebut diberi penghargaan dengan d. Kunjungan tamu pada saat jadwal
memberi kepercayaan untuk memegang supervisi.
jabatan seperti wakil kepala sekolah atau e. Persaingan mutu pendidikan
yang sejajarnya. Guru-guru tersebut sehingga pembinaan pembelajaran
dipromosikan untuk ikut tes calon kepala harus dilakukan dengan sungguh-
sekolah (cakep). Sedangkan guru yang sungguh.
mendapatkan nilai baik dan kurang, maka 2. Hambatan yang Ditemui Guru Pada
akan dibina oleh kepala sekolah melalui Saat Supervisi meliputi:
pemberian motivasi dan saran-saran yang a. Siswa kurang fokus saat
konstruktif sehingga guru dengan pembelajaran.
kesadarannya sendiri mau menerimka dan b. Kondisi kelas yang tidak
memperbaiki kekurangan-kekurangannya kondusif.
untuk memperbaiki pembelajaran dalam c. Siswa yang tidak aktif di kelas.
rangka mencapai tujuan pendidikan. d. Kondisi kelas yang berisik.
Kegiatan selanjutnya kepala sekolah e. Kondisi kelas yang tadinya aktif
bersama guru-guru melakukan analisis menjadi pasif.
dan interprestasi hasil supervisi untuk 3. Hambatan yang Ditemui Murid Pada
menyusun program supervisi selanjutnya. Saat Supervisi meliputi:
Hasil analisis dan interprestasi tersebut a. Siswa merasa diawasi sehingga
ditunjukkan kepada guru-guru dan kepala merasa tidak nyaman dan
sekolah memberikan dorongan moral canggung dalam bertindak.
bahwa guru mampu memperbaiki b. Suasana pembelajaran di kelas
kekurangannya dan juga mampu merasa terganggu dengan
meningkatkan kelebihan yang sudah kehadiran peneliti dan
dimilikinya. Untuk meningkatkan supervisor.
kemampuan dan keterampilan guru, c. Komunikasi/interaksi guru dan
kepala sekolah mengadakan In House murid kurang lancar.
Training (IHT). d. Siswa merasa serba salah dan
ketakutan.
4. Hambatan yang Ditemui Ketika Pembahasan
Melaksanakan Supervisi Pada kenyataannya pendidikan
Hasil wawancara dengan kepala merupakan suatu usaha yang tidak mudah,
sekolah dan guru-guru dikemukakan melainkan penuh dengan tantangan.
bahwa hambatan-hambatan yang ditemui Pendidikan selalu berubah dari waktu ke
oleh sekolah ketika melaksanakan waktu sesuai dengan perkembangan
supervisi dilihat dari sudut pandang masyarakat. Pendidikan harus selalu
kepala sekolah, guru-guru yang mengajar, menyesuaikan dengan perkembangan yang
dan murid-murid yang belajar. terjadi dalam masyarakat, mengingat sumber

Article History 130


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

daya pada segala bidang bergantung pada mencapai tujuan pembelajaran yang telah
keberhasilan. ditetapkan bagi siswa-siswanya. Pendapat
Sumber daya manusia yang berkualitas di atas dipertegas lagi oleh Danim (2010)
sebagai outcome dari pendidikan sangat menyatakan bahwa tujuan supervisi
diperlukan untuk membangun masyarakat adalah:
agar dapat bersaing secara a. Meningkatkan mutu kinerja guru.
nasional/internasional untuk dapat b. Meningkatkan keefektifan
menghasilkan sumber daya manusia yang implementasi kurikulum secara
berkualitas, maka kualitas pendidikan menjadi efektif dan efisien.
sorotan yang utama. Satu diantara faktor- c. Meningkatkan keefektifan dan
faktor yang menentukan yaitu berkualitasnya keefisienan sarana dan prasarana
pembelajaran di sekolah, supaya yang ada untuk dikelola dan
pembelajaran berkualitas diperlukan supervisi dimanfaatkan dengan baik, sehingga
pembelajaran yang dilakukan oleh kepala mampu mengoptimalkan
sekolah/pengawas sekolah kepada guru-guru. keberhasilan siswa.
Berdasarkan paparan data hasil d. Meningkatkan kualitas pengelola
penelitian, sebagaimana telah diuraikan sekolah khususnya dalam
terdahulu telah memberikan gambaran yang mendukung terciptanya suasana
cukup bagi peneliti untuk menyampaikan kinerja yang optimal untuk kemudian
pandangan yang orisinil dalam bentuk ulasan siswa dapat mencapai prestasi belajar
dengan bersandar pada teori-teori dan sebagaimana yang diharapkan.
pandangan emperik. Selanjutnya akan e. Meningkatkan kualitas situasi umum
dideskripsikan pembahasan hasil penelitian sekolah sehingga tecipta suasana
sesuai dengan rumusan-rumusan yang sudah kerja yang kondusif.
ditentukan. Mengapa beberapa pendapat di atas
1. Perencanaan Supervisi di SDN No. 29 dapat disimpulkan bahwa betapa
Pontianak Kota pentingnya kepala sekolah/pengawas
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sekolah untuk membuat/mengetahui
perencanaan supervisi hampir seluruhnya rumusan tujuan supervisi yang akan
sudah dilaksanakan di SDN No. 29 dilaksanakan. Setelah dirumuskan,
Pontianak Kota, hanya beberapa indikator hendaknya informasi ini harus diketahui
yang belum dilaksanakan dengan oleh guru-guru melalui sosialisasi
maksimal diantaranya adalah pelaksanaan supervisi.
merumuskan tujuan supervisi. Tujuan Supervisi akademik menarik
supervisi perlu dirumuskan oleh kepala perhatian utama pada upaya untuk
sekolah/supervisor, karena dengan memberikan kesempatan kepada guru-
rumusan tersebut kegiatan supervisi akan guru untuk berkmebang secara
dapat dilaksanakan sesuai dengan profesional, sehingga mereka lebih
harapan. mampu dalam melaksanakan tugasnya
Sagala (2010) tujuan supervisi yaitu memperbaiki dan meningkatkan
akademik yaitu untuk membantu guru proses dan hasil pembelajaran
meningkatkan kemampuan agar menjadi sebagaimana disampaikan Satori dalam
guru ysng lebih baik dan profesional Suhardan (2010) sasaran supervisi
dalam melaksanakan pengajaran. Senada akademik adalah meningkatkan proses
dengan yang disampaikan oleh Glickman pembelajaran dan meningkatkan hasil
dalam Banum (1981) tujuan supervisi pembelajaran. Pendapat ini dipertegas
akademik adalah untuk membantu guru oleh Makawimbang (2011) menyatakan
bagaimana belajar meningkatkan sasaran supervisi adalah membantu guru
kemampuan profesionalisme guru guna dalam hal; merencanakan PBM,
melaksanakan PBM, menilai PBM,

Article History 131


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

memberikan umpan balik terhadap PBM, juga dengan instrumen yang akan
memberi bimbingan kepada peserta didik, digunakan pada saat observasi kelas.
menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, mengembangkan media 2. Pelaksanaan Supervisi di SDN No. 29
pembelajaran, mengembangkan metode Pontianak Kota
mengajar, mengembangkan inovasi
Pelaksanaan supervisi yang
pembelajaran serta melakukan penelitian
tindakan kelas. meliputi kegiatan: a. Mensosialisasikan
program supervisi akademik, b.
Oleh karena itu, kepala sekolah dan Melakukan pertemuan awal supervisi,
guru sebelum melaksanakan kegiatan c. Melaksanakan supervisi, d.
supervisi hendaknya mengetahui sasaran Melaksanakan pertemuan balikan,
supervisi yang meliputi: sudah dilaksanakan oleh kepala
a. Menyiapkan rencana pembelajaran sekolah. Pada saat melakukan kegiatan
(RPP). ini hendaknya kepala sekolah
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai senantiasa menerapkan prinsip-prinsip
RPP. supervisi, supaya kegiatan tersebut
c. Melaksanakan penilaian. dapat berlangsung secara kekeluargaan
d. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil sebagai warga sekolah dan dapat
penilaian. dilaksanakan secara efektif dan efisien.
e. Mengembangkan inovasi Prinsip tersebut sebagai berikut
pembelajaran. menurut Masaong (2012):
Pada kegiatan perencanaan ini kepala a. Prinsip ilmiah dengan unsur (1)
sekolah sudah menyusun jadwal supervisi sistematis berarti dilaksanakan
yang akan dilakukan. Hal ini biasanya secara teratur, berencana kontinyu,
sudah diprogramkan dalam rentang waktu (2) objektif artinya data yang
satu tahun (2 semester). Seluruh guru didapat berdasarkan pada observasi
sudah terjadwal sesuai dengan nyata, bukan tafsiran pribadi, (3)
prioritasnya. Kepala sekolah juga sudah menggunakan alat (instrumen)
memikirkan teknik yang akan digunakan yang dapat memberikan informasi
pada waktu kegiatan tersebut. Ada 2 teknik sebagai umpan balik untuk
yang dapat digunakan pada waktu kegiatan mengadakan penilaian terhadap
tersebut: 1. Teknik yang bersifat individual proses belajar mengajar.
dan 2. Teknik yang bersifat kelompok. b. Demokratis, menjunjung tinggi
Untuk teknik individual dapat adat musyawarah.
dilaksanakan melalui: a. Kunjungan kelas, c. Kooperatif/kemitraan, seluruh staf
b. Observasi kelas, dan c. Percakapan dapat bekerja sama
pribadi. Sedangkan untuk teknik kelompok mengembangkan usaha dalam
dapat dilakikan melalui: a. Pertemuan menciptakan situasi pembelajaran
orientasi bagi guru, b. Panitia, c. Rapat dan suasana kerja yang lebh baik.
guru, d. Studi kelompok antar guru, e. d. Konstruktif dan kreatif membina
Diskusi kelompok, f. Tukar menukar inisiatif guru/staf serta mendorong
pengalaman, g. Workshop, h. FGD (Focus untuk aktif menciptakan suasana
Group Discussion) , i. Seminar, j. agar setiap orang merasa aman dan
Simposium, k. Demonstrasi mengajar, l. dapat mengembangkan potensi-
Perpustakaan, m. Membaca, n. Studi potensinya.
banding ke sekolah lain, dan lain-lain Dari hasil supervisi ini, dapat
sesuai dengan inovasi pendidikan. diketahui kelemahan sekaligus
Untuk kegiatan sosialasi, kegiatan keunggulan guru dalam
umpan balik dari hasil supervisi sudah melaksanakan pembelajaran
direncanakan oleh kepala sekolah begitu

Article History 132


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

(tingkat penguasaan kompetensi lain dalam rangka peningkatan


guru yang bersangkutan, mutu pendidikan pada peserta
selanjutnya diupayakan solusi, didik.
pembinaan, dan tindak lanjut yang
tertentu, sehingga guru dapat 3. Tindak Lanjut Hasil Kegiatan
memperbaiki kekurangan yang ada Supervisi di SDN No. 29
sekaligus mempertahankan Pontianak Kota
keunggulannya dalam Tindak lanjut hasil supervisi
melaksanakan pembelajaran. Oleh sudah dilakukan oleh kepala
karena itu seperti yang dikatakan sekolah yang meliputi: a.
Purwanto (2009) secara umum Memberikan penguatan dan saran,
kegiatan atau usaha-usaha yang b. Menganalisis dan
dilakukan oleh kepala sekolah menginterprestasi hasil supervisi,
sesuai dengan fungsinya sebagai c. Menyusun rencana program
supervisor antara lain: tindak lanjut, dan d. Melaksanakan
a. Membangkitkan dan program tindak lanjut.
merangsang guru dan Penguatan atau penghargaan
pengawas sekolah di dalam ini sangat penting untuk
menjalankan tugasnya meningkatkan profesionalisme
masing-masing dengan tenaga pendidik/kependidikan dan
sebaik-baiknya. untuk mengurangi kegiatan yang
b. Berusaha mengadakan dan produktif. Melalui penghargaan ini
melengkapi alat-alat para guru/staf dapat dimotivasi
perlengkapan sekolah untuk meningkatkan
termasuk media instruksional profesionalisme kerjanya secara
yang diperlukan bagi positif dan produktif. Pelaksanaan
kelancaran dan keberhasilan penghargaan dapat dikaitkan
proses belajar mengajar. dengan prestasi secara terbuka
c. Bersama guru berusaha sehingga mereka memiliki peluang
mengembangkan, mencari, untuk meraihnya. Kepala sekolah
dan menggunakan metode harus berusaha menggunakan
mengajar yang lebih baik penghargaan ini secara tepat,
sesuai dengan tuntutan efektif, dan efisien untuk
kurikulum yang berlaku. menghindari dampak negatif yang
d. Membina kerjasama yang baik bisa ditimbulkannya.
dan harmonis diantara guru- Dalam rangka mendorong
guru dan pengawas sekolah visi menjadi aksi, Spenbaver
lainnya. (2013) yang dikutip oleh Mulyasa,
e. Berusaha meningkatkan mutu mengemukakan bahwa kepala
dan dan pengetahuan ganda sekolah harus menempuh lima
pengawas sekolah antara lain langkah sebagai berikut:
mengadakan diskusi a. Valuing leaders see the vition.
kelompok, menyediakan b. Reflection leaders accept the
perpustakaan sekolah atau vision.
mengirim mereka untuk c. Articulation leaders make
mengikuti penataran dan decision public.
seminar sesuai dengan d. Planning leaders develop
bidangnya masing-masing. strategies.
f. Membina hubungan kerjasama e. Action leaders mobilize
antar sekolah dengan instansi people.

Article History 133


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

Pada dasarnya ada 3 dengan jadwal yang sudah


penguatan yang dapat diberikan disepakati, ada guru/staf yang
oleh kepala sekolah untuk belum siap atau cari-cari alasan
memotivasi guru/staf yaitu supaya kegiatan supervisi ditunda
penguatan positif, penguatan atau tidak dilaksanakan.
negatif, dan hukuman: a. Pemberian hukuman bertujuan
Penguatan positif berkaitan agar perilaku yang tidak
dengan respon atau perilaku yang diinginkan tersebut tidak terulang
diharapkan. Dengan memberikan lagi.
penguatan atas perilaku tersebut
akan diulangi. Misalnya kepala 4. Hambatan yang Ditemui Kepala
sekolah mengatakan bahwa kinerja Sekolah Ketika Melaksanakan
guru membuat RPP, melaksanakan Supervisi di SDN No, 29
proses pembelajaran sesuai RPP, Pontianak Kota
dan dapat melaksanakan Hasil penelitian
evaluasi/penilaian serta menunjukkan bahwa hambatan-
melaksanakan tindak lanjut hambatan yang ditemui ditinjau
berdasarkan hasil pembelajaran dari segi kepala sekolah, guru-guru
sesuai RPP, dan dapat yang mengajar dan murid-murid
melaksanakan evaluais/penilaian yang belajar yaitu sebagai berikut:
serta melaksanakan tindak lanjut 1. Hambatan yang ditemui
berdasarkan hasil pembelajaran kepala sekolah meliputi:
sangat baik. Maka diharapkan guru a. Keterbatasan waktu
tersebut dapat mempertahankan kepala sekolah karena
apa yang sudah menjadi tugas-tugas sampingan di
kelebihannya, lebih lanjut guru luar tugasnya.
tersebut dapat meningkatkan b. Panggilan rapat dinas
kinerjanya lebih baik lagi sesuai mendadak yang harus
dengan tuntutan pembaharuan diikuti sehingga
pendidikan yang selalu mengganggu kegiatan
berkembang, b. Penguatan negatif yang telah dijadwalkan.
atau penghindaran adalah c. Subjektifitas yang sulit
mencegah menghilangkan akibat dihilangkan pada saat
yang tidak menyenangkan. kegiatan supervisi.
Perbedaan penguatan positif dan d. Kunjungan tamu pada saat
penguatan negatif adalah jadwal supervisi.
penguatan positif guru/staf bekerja e. Persaingan mutu
keras agar memperoleh imbalan pendidikan sehingga
dari sekolah karena prestasi pembinaan pembelajaran
kerjanya yang baik, jika penguatan yang harus dilakukan
negatif guru/staf bekerja keras dengan sungguh-sungguh.
untuk menghindari akibat stimulus 2. Hambatan yang ditemui guru
yang tidak diinginkan, dan c. pada saat supervisi meliputi:
Penerapan hukuman dimaksudkan a. Siswa kurang fokus pada
untuk mengurangi atau saat pembelajaran.
menghilangkan kemungkinan b. Kondisi kelas yang tidak
perilaku yang tidak diinginkan kondusif.
akan diulangi kembali. Misalnya c. Siswa yang tidak aktif di
pada waktu kegiatan supervisi kelas.
yang akan dilakukan sesuai

Article History 134


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

d. Kondisi kelas yang melakukan pertemuan balikan dengan guru


berisik. setelah kegiatan supervisi.
e. Kondisi kelas yang Ketiga, tindak lanjut supervisi akademik
tadinya aktif menjadi di SDN NO. 29 Pontianak Kota, setelah
pasif. diadakan evaluasi diperoleh data sebagai
3. Hambatan yang ditemui murid berikut: bahwa hampir seluruh indikator yang
pada saat supervisi meliputi: diukur telah dilaksanakan yang meliputi:
a. Siswa merasa diawasi, memberikan penguatan dan saran sebagai
sehingga merasa tidak bentuk tindak lanjut hasil supervisi,
nyaman dan canggung menganalisis dan menginterprestasi hasil
dalam bertindak. supervisi, dan merencanakan program tindak
b. Suasana pembelajaran lanjut untuk tahun berikutnya.
di kelas terasa Keempat, hambatan yang ditemui ketika
terganggu dengan melaksanakan kegiatan supervisi yaitu:
kehadiran peneliti dan adanya undangan rapat dinas yang harus
supervisor. diikuti dalam waktu yang bersamaan dengan
jadwal supervisi, kunjungan tamu pada saat
c. Komunikasi/interaksi
jadwal supervisi, subjektifitas yang sulit
guru dan murid kurang dihilangkan, kondisi kelas yang tadinya aktif
lancar. menjadi pasif, siswa kurang fokus pada saat
d. Siswa merasa serba pembelajaran, guru merasa canggung ketika
salah dan ketakutan. diawasi oleh kepala sekolah, komunikasi guru
dan siswa menjadi kurang karena siswa
SIMPULAN DAN SARAN merasa diawasi oleh kepala sekolah.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang Saran
dikemukakan tentang Evaluasi Program Berdasarkan hasil penelitian dan
Supervisi di SDN NO. 29 Pontianak Kota, pembahasan di atas, maka peneliti
maka peneliti mengambil beberapa menyampaikan beberapa saran.
kesimpulan. Pertama, perencanan supervisi Pertama, pada waktu menyiapkan
akademik di SDN NO. 29 Pontianak Kota, instrumen persiapan mengajar (RPP) dan
setelah diadakan evaluasi menunjukkan instrumen pelaksanaan pembelajaran,
hampir seluruh indikator yang diukur telah sebaiknya kepala sekolah mencantumkan
direncakanakan yang meliputi: menyusun tujuan supervisi dan sasaran supervisi pada
jadwal supervisi, merencakanan sosialisasi halaman pertama dari setiap instrumen
kegiatan supervisi pada rapat tahun ajaran tersebut sehingga guru-guru dapat mengetahui
baru, menyiapkan instrumen supervisi dan memahami hakekat kegiatan supervisi.
akademik, serta merencanakan kegiatan Dengan demikian guru dan murid dapat
umpan balik setelah kegiatan supervisi. menyiapkan diri baik secara mental maupun
Kedua, pelaksanaan supervisi akademik emosional ketika berlangsungnya kegiatan
di SDN NO. 29 Pontianak Kota, setelah supervisi di kelas.
diadakan evaluasi diperoleh informasi bahwa: Kedua, kegiatan sosialisasi program
seluruh indikator yang telah dilaksanakan supervisi hendaknya menggunakan waktu
yang meliputi: mensosialisasikan program khusus, jangan dilakukan bersamaan pada
supervisi dan pada saat sosialisasi tersebut waktu rapat tahun ajaran baru. Kepala sekolah
diinformasikan juga tujuan dan sasaran dan pengawas sekolah (PS) dapat menjelaskan
supervisi, melakukan pertemuan awal dengan dengan guru-guru tentang tujuan, sasaran, dan
guru yang akan disupervisi, melakukan maksud dari setiap indikator yang terdapat
supervisi akademik (pembelajaran) di kelas,

Article History 135


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022
DOI: 10.26418/jvip.v14i2.40725 Vol 14, No 2 Juli (2022)-Sukmawati

pada instrumen RPP dan instrumen Helping Teachers Improve


pelaksanaan pembelajaran. Instruction. Virginia, Alexandria:
Ketiga, setelah kegiatan supervisi di ASCD.
kelas, hendaknya kepala sekolah menanyakan Komariah, A & Satori, D. (2011). Metode
kepada guru apa saja Penelitian Kualitatif. Bandung:
kekurangannya/hambatannya ketika proses Alfabeta.
belajar mengajar berlangsung dan kepala Makawimbang, J. H. (2011). Supervisi dan
sekolah bertanya kepada gutu terkait Peningkatan Mutu Pendidikan.
bagaimana cara mengatasi Bandung: Alfabeta.
kekurangan/hambatan tersebut sehingga guru Masaong, A. K. (2012). Supervisi
dengan senang hati mengutarakannya tanpa Pembelajaran dan Pengembangan
ada rasa takut dengan kepala sekolah. Kapasitas Guru. Bandung: Alfabeta.
Dampaknya guru merasa dihargai dan untuk
kegiatan supervisi berikutnya guru yang Mulayasa, E. (2013). Manajemen
Kepemimpinan Kepala Sekolah.
meminta kepala sekolah untuk disupervisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Keempat, mengingat betapa penting
kegiatan supervisi dalam rangka Purwanto, M. N. (2009). Administrasi dan
meningkatkan mutu pendidikan, lebih jauh Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
dapat meningkatkan mutu pendidikan, maka
kegiatan ini setiap tahun hendaknya dievaluasi Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran
untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dalam Profesi Pendidikan. Bandung:
ditemui, dengan mengetahui hambatan Alfabeta.
tersebut diharapkan kepala sekolah dapat Sugiyono. (2012). Penelitian Administrasi
menyusun program supervisi lebih efektif dan dilengkapi Metode R&D. Bandung:
efisien di tahun berikutnya. Alfabeta.
Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional
DAFTAR PUSTAKA Layanan Dalam Meningkatkan Mutu
Danim, S. (2010). Profesionalisasi dan Etika Pembelajaran di Era Otonomi
Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Daerah. Bandung: Alfabeta.
Glickman, C. D. (1981). Developmental
Supervision: Alternative Practices for

Article History 136


Received:13 Nopember 2020
Revised: 31 Juni 2021
Accepted: 4 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai