Anda di halaman 1dari 6

Nama : Estin Nirmala Gea

NIM : 1903003
Mata Kuliah : Manajemen Pengendalian Vektor

Pengendalian Vektor Tikus


1. Pengedalian Metode Sanitasi
 Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan barang/alat sehingga tidak dapat
dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang.
Kebersihan merupakan tindakan yang sangat penting Bila ditemukan tempat yang
sanitasinya kurang baik dan bisa menjadi faktor penarik tikus atau bahkan sumber makanan
tikus atau menjadi tempat sarang tikus, maka akan merekomendasikan diadakan perbaikan.
Tikus akan berkembang biak dan hidup dengan baik pada situasi dimana mereka dengan
mudah mendapatkan makanan, air, tempat berlindung dan tempat tinggal yang tidak
terganggu.
Seperti contoh kegiatan pada gambar di atas salah satu cara mengendalikan tikus
dengan membersihkan tempat yang bertumpuk oleh barang-barang yang menjadi tempat
perindukan tikus. Efektifitas pengendalian vektor tikus metode sanitasi adalah Bisa
menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan nyaman. Lingkungan tempat tinggal
yang sehat bisa membuat penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh vektor tikus
dapat dicegah sejak dini. Penularan penyakit berbahaya juga bisa dapat ditekan secara
maksimal dan menghindari wabah yang menyerang. Tempat penyimpanan barang/alat yang
dibiarkan atau di tumpumkan di sekitar lingkungan rumah seperti baju yang tidak dipakai,
alat-alat mesin, barang yang tidak sering di pakai yang dapat menjadi tempat perindukan
tikus, harus sering di bersihkan dengan membuang barang atau alat yang tidak dipakai
ditempat pembuangan sampah supaya tidak berserak, selalu menja kebersihan lingkungan
rumah dengan meletakkan barang pada tempat bukan dengan di tumpukkan pada satu tempat,
selalu membersikan tempat-tempat penyimpanan barang atau alat.
2. Teknik Kimia
 Penggunaan kapur barus
Dalam pengendalian vektor secara kimiawi digunakan berbagai bahan kimia untuk
membunuh ataupun menghambat pertumbuhan vektor salah satu tikus. Salah satu teknik
kimia yang digunakan dalam pengendalian vektor adalah penggunaan kapur barus.
Seperti contoh kegiatan pada gambar di atas salah satu cara mengendalikan tikus yaitu
dengan menggukan kapur barus. Kapur barus mengandung bahan aktif (kimia) yang disebut
naftalena. Naftalena dalam sebuah kapur barus telah banyak digunakan selama bertahun-
tahun sebagai pencegah hama serangga perusak pakaian seperti ngengat atau gegat. Didalam
kapur barus terdapat zat-zat berbahaya yang terkandung didalam kapur barus dapat
dimanfaatkan sebagai alternatif mengusir tikus dari rumah, hal itu dikarenakan aroma yang
dihasilkan oleh bahan ini selain wangi juga sangat menyangat pada hewan yang memiliki
penciuman tajam sperti tikus, jika terlalu sering tikus mencium bau dari kapur ini, dapat
merusak saraf yang mengakibatkan kelumpuhan pada akhirnya tikus akan mati. Dalam
penggunaan kapur barus ini cukup dengan meletakkan pada tempat-tempat yang menjadi
perindukkan tikus seperti di samping lemari tembok, loteng, tempat penyimpan barang.
Seteleh selesai melakukan kegiatan segera mencuci tangan supaya terhindar dari racun yang
dikandung oleh kapus barus, atau saat melakukan kegiatan menggunakan sarung tangan
supaya lebih baik lagi. Penggunaan kapur barus harus dilakukan pergantian dengan yang baru
supaya tidak terjadi resitensi pada vektor.

Perbandingan Kedua Metode Kegiatan Pengendalian Vektor Tikus


a. Pengedalian Metode Sanitasi dengan Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan
barang/alat sehingga tidak dapat dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang
merupakan kegiatan pengendalian vektor tikus yang sangat mudah dilakukan dengan
membersihkam tempat-tempat perindukkan vektor. Sanitasi tempat penyimpan barang
atau alat dapat dilakukan setiap hari dengan membuat barang atau alat yang tidak
digunakan supaya tidak terjadi penumpukan barang yang berlebihan yang menjadi
tempat vektor. Efektifitas pengendalian vektor tikus metode sanitasi adalah Bisa
menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan nyaman. Lingkungan tempat
tinggal yang sehat bisa membuat penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh
vektor tikus dapat dicegah sejak dini. Dan metode pengendalian ini lebih efektif
dalam pengendalian vektor tikus karena tidak menggunakan bahan tambahan seperti
kimia yang dapat mencemari lingkungan.
b. Teknik kimia dengan penggunaan kapur barus adalah kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan bahan kimia. Penggunaan kapur barus ini dengan meletakkan pada
tempat-tempat perindukkan vektor tikus. Penggunaan kapur barus juga dapat
membuat vektor tikus menjadi resistensi sehingga dalam sekali sebulan harus diganti
denga kapur barus yang baru untuk menghindari resistensi. Penggunaan kapur barus
dapat terjadi keracunaan pada anak-anak karena bentuk yang mirip dengan permen
sehingga harus hati-hati untuk meletakkannya. Faktanya, tingkat naftalena dalam
kapur barus sangat kecil untuk mengusir tikus secara efektif sehinga kurang efektif
dalam pengendalian vektor tikus.

Anda mungkin juga menyukai