NIM : 2003025
Mata Kuliah : Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
a. Terapi oksigen
Terapi ini dapat membuat napas Anda menjadi lebih mudah dan
memasok cukup oksigen bagi paru-paru. Terapi oksigen dapat membantu
Anda:
mengurangi gejala PPOK
memasok oksigen bagi darah dan organ lainnya
memudahkan untuk tidur
mencegah gejala dan memperpanjang masa hidup
a. Bronkodilator
Bronkodilator adalah obat untuk membuka saluran bronkus (saluran
yang menuju ke paru-paru dari jalan napas). Inhaler atau nebulizer dapat
digunakan dengan obat ini. Perangkat ini akan menghantarkan obat secara
langsung ke paru-paru dan jalan napas.
Dua kelas bronkodilator, yaitu:
β-agonis (beta-agonis) bisa berbentuk kerja cepat (misalnya
albuterol) atau kerja lambat (seperti salmeterol). β-agonis kerja
cepat sering disebut sebagai “inhaler penyelamat” karena dapat
digunakan untuk memperbaiki pernapasan dengan cepat saat
terjadi flare-up (eksaserbasi) PPOK. β-agonis kerja
lambat digunakan dua kali sehari, untuk terapi pemeliharaan.
Obat-obatan antikolinergik, seperti Atrovent, bekerja dengan
memblokir bahan kimia acetylcholine, yang menyebabkan
penyempitan saluran napas. Anda dapat menggunakan obat ini
setiap 6 jam.
b. Kortikosteroid
Kortikosteroid, seperti prednisone, adalah obat yang terkenal untuk
mengurangi peradangan di paru-paru yang disebabkan oleh infeksi atau
iritan seperti asap rokok, suhu udara yang ekstrem, atau asap yang
berbahaya. Kortikosteroid dapat digunakan dalam inhaler, nebulizer,
tablet, atau injeksi.
f. Opioid
Opioid disebut juga obat-obatan narkotik atau antinyeri. Obat-obatan
ini memiliki kegunaan lain yaitu mengurangi kebutuhan oksigen (atau
“lapar udara”) dengan memblokir sinyal dari tubuh ke otak.
Opioid sering diberikan hanya untuk penyakit paru obstruktif kronis
tingkat lanjut, karena bisa jadi adiktif. Opioid paling sering diberikan
dalam bentuk cairan dan diserap melalui selaput di mulut.
5. Pengobatan dengan operasi
Beberapa kasus PPOK bisa memanfaatkan prosedur operasi. Tujuan
pengobatan PPOK dengan operasi adalah untuk membantu paru-paru bekerja
dengan lebih baik. Secara umum ada tiga jenis operasi:
a. Bullectomy
Jika mengalami kerusakan, paru-paru bisa meninggalkan kantung
udara di area dada. Kantung udara ini disebut bulla. Prosedur untuk
mengangkat kantung udara ini disebut bullectomy. Operasi ini dapat
membuat paru-paru berfungsi dengan lebih baik.
c. Transplantasi paru
Dalam kasus PPOK yang parah, Anda mungkin membutuhkan
transplantasi paru untuk tetap dapat bernapas dan hidup. Operasi ini
mengandung banyak risiko. Anda bisa terkena infeksi atau tubuh Anda
bisa saja menolak paru yang baru. Kedua risiko tersebut bisa jadi fatal.
Ketika berhasil, operasi ini dapat meningkatkan fungsi paru dan kualitas
hidup.
Walaupun tak ada jaminan setiap pengobatan PPOK pasti berhasil,
kebanyakan menunjukkan hasil yang positif. Diskusikan dengan dokter
terlebih dahulu mengenai apa yang terbaik bagi Anda, dan lanjutkan
dengan follow-up untuk membuat perubahan seiring waktu.