Anda di halaman 1dari 3

CRITIKAL THINKING

Dinas Malam 17 Februari 2024 ( Vevi – Suci – Lisna )

Apa itu PPOK?

Penyakit paru obstruktif kronis atau biasa disingkat dengan PPOK adalah masalah kesehatan
kronis yang terjadi karena paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu lama.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penderitanya sulit untuk bernapas. Dua kondisi medis yang
paling umum terjadi dan termasuk ke dalam jenis PPOK adalah bronkitis kronis serta
emfisema.
 Bronkitis kronis merupakan peradangan pada dinding saluran bronkus yang
berlangsung dalam kurun waktu lama. Peradangan ini menyebabkan saluran bronkus
membengkak dan dipenuhi lendir. Lendir tersebut menyumbat saluran napas sehingga
membuat penderitanya kesulitan bernapas.
 Emfisema adalah kerusakan pada alveolus. Alveolus merupakan kantong udara pada
paru-paru yang berperan sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
PPOK adalah penyakit progresif. Artinya kondisi medis ini dapat memburuk seiring dengan
berjalannya waktu.

Penyebab PPOK
Penyebab utama PPOK adalah kerusakan serta penyumbatan pada jaringan paru-paru.
Terdapat beberapa faktor yang turut meningkatkan risiko seseorang terkena PPOK, yaitu:
 Kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok dalam jangka waktu yang lama. Ini
menjadi faktor risiko yang paling sering menyebabkan PPOK.
 Terpapar polusi udara seperti debu, asap pembakaran, maupun zat kimia tertentu
dalam jangka waktu yang lama.
 Menderita penyakit asma pada masa kanak-kanak.
 Kondisi genetik langka di mana tubuh kekurangan protein alfa-1 antitripsin. Kondisi
ini dapat menyebabkan PPOK terjadi pada masa kanak-kanak.
Gejala PPOK
Gejala PPOK biasanya baru akan muncul ketika kerusakan yang terjadi pada paru-paru sudah
cukup parah. Gejala tersebut akan terus memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Beberapa gejala umum dari PPOK adalah sebagai berikut:
 Sesak napas, terutama ketika sedang melakukan aktivitas fisik.
 Batuk kronis disertai dahak berdarah apabila kondisi sudah cukup parah.
 Mudah lelah.
 Mengeluarkan suara ketika sedang bernapas (mengi).
 Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas.
 Kaki dan betis membengkak.
 Perut terasa penuh dan begah. Hal ini dikarenakan PPOK telah membebani jantung
sehingga dapat mengakibatkan gangguan jantung serta menekan perut.

Pemeriksaan Medis PPOK


1. Tes fungsi paru-paru

Jenis pemeriksaan ini mengukur jumlah udara yang dapat tubuh hirup dan
hembuskan, dan apakah paru-paru memberikan oksigen yang cukup ke darah. Tes lain
termasuk pengukuran volume paru-paru dan kapasitas difusi, tes berjalan enam menit,
dan oksimetri nadi.
2. Rontgen dada

Pemeriksaan dengan Rontgen dada dapat menunjukkan emfisema, salah satu


penyebab utama PPOK.

3. CT Scan

Pemeriksaan dengan metode CT scan paru-paru dapat membantu mendeteksi


emfisema dan membantu apakah operasi untuk PPOK dibutuhkan atau tidak.

4. Analisis gas darah arteri

Pemeriksaan darah ini mengukur seberapa baik paru-paru membawa oksigen ke


dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida.

5. Tes laboratorium

Bermanfaat untuk menentukan apakah seseorang memiliki kelainan genetik defisiensi


Alfa- 1- antitripsin.
Pengobatan PPOK
PPOK hingga saat ini belum bisa disembuhkan secara total. Namun, pengobatan PPOK tetap
diperlukan dengan tujuan mengatasi gejala, meningkatkan kualitas hidup, serta mencegah
komplikasi. Beberapa tindakan medis yang dilakukan oleh dokter untuk menangani PPOK
adalah sebagai berikut:
1. Obat-Obatan
Dokter akan meresepkan obat bronkodilator pada penderita PPOK untuk melancarkan
pernapasan. Obat bronkodilator bekerja dengan mengendurkan otot pada saluran pernapasan
dan paru-paru serta melebarkan saluran udara. Selain itu, dokter juga akan meresepkan obat
kortikosteroid pada penderita PPOK untuk meminimalisasi peradangan pada paru-paru.
2. Terapi Oksigen
Terapi oksigen dilakukan untuk menangani penderita PPOK yang kondisinya sudah parah
dan kesulitan untuk bernapas. Terapi oksigen dilakukan dengan memberikan oksigen melalui
alat bantu, seperti kabul oksigen, masker oksigen, ventilator, dan tabung oksigen.
3. Prosedur Operasi
Tindakan operasi biasanya dilakukan untuk menangani penderita PPOK jenis emfisema
dengan kondisi parah dan apabila pengobatan lainnya sudah tidak efektif. Operasi dilakukan
oleh dokter dengan mengurangi volume paru (LVRS, Lung Volume Reduction Surgery),
bullectomy (pengangkatan alveolus yang telah rusak), atau transplantasi paru.
Selain itu, pengobatan PPOK tersebut juga perlu diimbangi dengan pola hidup sehat seperti:
 Berhenti merokok.
 Menghindari polusi udara dengan menggunakan masker bila sedang berada di luar
ruangan.
 Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
 Rutin berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai