Di susun oleh:
RIRIS MEIRITA
NIM 2201287
5. Patofisiologi
Patofisiologi PPOK Onset (awal terjadinya penyakit) biasanya pada usia
pertengahan dan tidak hilang dengan pengobatan. Didefinisikan sebagai
PPOK jika pernah mengalami sesak napas yang bertambah ketika
beraktifitas dan atau bertambah dengan meningkatnya usia disertai batuk
berdahak atau pernah mengalami sesak napas disertai batuk berdahak
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). Asap rokok atau polutan dapat
memicu inflamasi yang dapat merusak paruparu. Secara nomal silia dan
mucus di bronkus melindungi dari inhalasi iritan. Namun, iritasi yang
terjadi secara terus-menerus yang berasal dari asap rokok atau polutan
dapat memicu inflamasi yang dapat merusak paru-paru yang menyebabkan
respon yang berlebihan pada mekanisme pertahanan mukosiliar yaitu
penjagaan terhadap paru-paru yang dilakukan oleh mucus dan silia. Asap
rokok akan menghambat pembersihan mukosiliar, factor yang
menyebabkan gagalnya pembersihan mukosiliar adalah adanya proliferasi
atau pertumbuhan pesat sel goblet. Peningkatan jumlah sel dan
bertambahnya ukuran sel kelenjar penghasil mucus menyebabkan
hipersekresi mucus di saluran napas. Bersama dengan adanya produksi
mucus, terjadi sumbatan bronkiolus dan alveoli. Iritasi dari asap rokok
juga menyebabkan inflamasi pada bronkiolus dan alveoli. Fungsi dari silia
menurun dan lebih banyak secret yang dihasilkan, dengan banyaknya
mucus yang kental dan lengket serta menurunnya pembersihan mukosiliar
menyebabkan masalah pada jalan napas (Ikawati, 2016). Pada emfisema,
beberapa factor penyebab obstruksi jalan napas yaitu: inflamasi dan
pembengkakan bronki, produksi lendir yang berlebihan, kehilangan rekoil
elastic jalan napas, dan kolaps bronkiolus serta redistribusi udara ke
alveoli yang berfungsi. Karena dinding alveoli mengalami kerusakan
menyebabkan area permukaan alveolar yang kontak langsung dengan paru
berkurang sehingga akan mengakibatkan kerusakan difusi oksigen.
Kerusakan difusi oksigen ini akan mengakibatkan terjadinya hipoksemia.
6. Patway PPOK
PPOK
j. Perencanaan keperawatan
Diagnose keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi ( SIKI )
( SDKI ) hasil ( SLKI )
Bersihnya jalan nafas Setelah dilakukan 1. Observasi
asuhan Identifikasi
tidak efektif b.d
keperawatan 3x24 kemampuan batuk
sekresi yang tertahan jam diharapkan Monitor adanya retensi
pasien mampu sputum
ditandai dengan batuk,
bernapas secara Monitor tanda dan
aputum berlebih, adekuat dengan gejala infeksi saluran
kriteria hasil : napas atas
mengi, whizingdan
Luaran Utama Monitor input dan
ronkhi Bersihnya jalan output cairan
napas 2. Terapeutik
Batuk efektif Atur posisi semi
meningkat
Produksi fowler
sputum Berikan oksigenasi 3-
menurun 4 litter
Mengi, Pasang perlak atau
Whezing, bengkok untuk tempat
Ronkhi sputum
menurun Buang sputum
Frekuensi ditempatnya
nafas membaik 3. Edukasi
Jelaskan tujuan batuk
efektif
Anjurkan Teknik nafas
melalui hidung selama
4detik, tahan 2detik dan
lepaslkan dengan mulut
mecucu 8 detik
Anjurkan batuk dengan
kuat setelah Tarik napas
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik dan expetotan
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Tani
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Dsn. Pacuh RT.02 RW. 16 Penataran
Keluhan utama : sesak 2hari
Riwayat penyakit saat ini : pasien batuk 1minggu sudah berobat ke mantri terdekat,
Riwayat Sakit dan Kesehatan
mulai 2hari ini pasien mengeluh sesak dan dahak sulit keluar, jam 15.00 keluarga
mendengan nafasnya bersuara akhirnya dibawa ke IGD RSK Budi rahayu. Di IGD pasien
mengeluh sesak dan ada suara nafas tambahan Ronchi dan whezing
Penyakit yang pernah diderita : Bronkitis
Penyakit yang pernah diderita keluarga: -
Riwayat alergi: ya tidak Jelaskan :
SpO2 : 90 %
Pola nafas irama: Teratur Tidak teratur
Jenis Dispnoe Kusmaul Ceyne StokesLain-lain:
B1 (Breath)
Pernafasan
Masalah sesak
Penglihatan (mata)
Persyaratan B3 (Brain)
Abdomen
Perut Tegang Kembung Ascites Nyeri tekan, lokasi:
Peristaltik …5…x/mnt
Pembesaran hepar Ya Tidak
Pembesaran lien Ya Tidak
Buang air besar - x/hr Teratur: Ya Tidak
Konsistensi lembek Bau: tidak berbau Warna: kuning
Lain-lain:
Masalah tidak ada : penurunan napsu makan
Kemampuan pergerakan sendi: Bebas Terbatas
Kekuatan otot: 5 5
Mulkuloskeletal/Integumen
5 5
Kulit
B6 (Bone)
(Riris Meirita)
Analisis Data
No Data Etiologi Masalah
1 S : pasien mengatakan sesak Batuk tidak efektif Bersihnya jalan
↓ napas tidak efektif
O : Batuk +, dahak sulit Peningkatan sputum ( D.0001)
keluar, ↓
Ronchi +/+, Whizing +/+ , Bersihnya jalan napas
RR : 26x/menit tidak efektif
Prioritas Masalah
1. Bersihnya jalan nafas tidak efektif b.d produksi sputum berlebih ditandai
dengan batuk, dahak sulit keluar, ada ronchi, whezing
IMPLEMENTASI
CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Hari I Hari II
S: Keluarga mengatakan pasien S: Keluarga mengatakan pasien masih
masih lemah, badan sebelah kiri agak lemah, badan sebelah kiri pasien
1.
pasien masih lemah, tidak bisa masih lemah, tidak bisa digerakkan
digerakkan sendiri sendiri
O: - Kekuatan otot 5 2 O: - Kekuatan otot 5 3
5 3 5 3
- Gerakan masih terbatas - Gerakan masih terbatas
- Rentang Gerak (ROM) - Rentang Gerak (ROM) menurun
menurun - Kondisi umum lemah
- Kondisi umum lemah
A: Masalah teratasi sebagian
A: Masalah teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi dukungan
P: Lanjutkan intervensi dukungan mobilisasi
mobilisasi