Terperang
Kantung Udara Kantung Udara Rusak
Normal
Kondisi paru paru yang biasanya ditemukan pada
penderita COPD adalah:
1.Merokok
Faktor risiko utama untuk PPOK adalah merokok, yang menjadi
penyebab sampai 90% kematian PPOK, menurut American Lung
Association (ALA). Para perokok kira-kira 13 kali lebih mungkin untuk
mengalami kematian akibat penyakit ini daripada mereka yang
tidak pernah merokok.
Paparan jangka panjang terhadap asap tembakau sangatlah berbahaya.
Semakin lama tahun dan semakin banyak bungkus rokok yang dihisap,
maka semakin besar pula risiko PPOK.
Perokok batang dan perokok cerutu semuanya sama berisikonya. Paparan
terhadap asap rokok pasif (secondhand smoke) juga meningkatkan risiko.
Asap rokok pasif mengandung baik asap dari tembakau yang terbakar dan
asap yang dihembuskan perokok.
Faktor Resiko PPOK
2.Polusi udara
Polutan dalam ruangan dan luar ruangan juga dapat menyebabkan PPOK
jika paparan bersifat intens atau berkepanjangan.
Polusi udara dalam ruangan meliputi partikulat dari asap bahan bakar
padat yang digunakan untuk memasak dan pemanasan. Contohnya
termasuk tungku kayu dengan ventilasi yang buruk, pembakaran
biomassa atau batubara, atau memasak dengan api.
Paparan terhadap polusi lingkungan dalam jumlah besar adalah faktor risiko
yang lain. Kualitas udara dalam ruangan memainkan peran penting
dalam perkembangan PPOK di negara-negara berkembang. Namun,
polusi udara perkotaan—seperti polusi lalu lintas dan polusi terkait
pembakaran— menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar di
seluruh dunia.
Faktor Resiko PPOK
4.Genetika
Dalam kasus yang jarang terjadi, faktor genetik dapat
menyebabkan orang yang tidak pernah merokok atau yang
pernah terpapar partikulat jangka panjang untuk terkena
PPOK. Kelainan genetik menyebabkan kekurangan Α1-
antitrypsin (AAT). Banyak orang sebenarnya memiliki defisiensi
AAT, meskipun hanya segelintir yang menyadarinya.
Meskipun defisiensi AAT adalah satu-satunya faktor
resiko genetik PPOK yang ada, kemungkinan beberapa gen
merupakan faktor risiko tambahan. Para peneliti belum dapat
membuktikan hal ini.
Faktor Resiko PPOK
5.Usia
PPOK paling sering dialami oleh orang yang berusia minimal 40
tahun yang memiliki riwayat merokok. Insidensi ini meningkat
seiring bertambahnya usia. Meskipun tidak ada yang bisa dilakukan
jika sudah menyangkut usia, mengambil langkah untuk menjaga
kesehatan tetap dapat dilakukan.
Deteksi dini PPOK adalah kunci keberhasilan pengobatan.
GEJALA
Pasien disarankan untuk menjalani terapi medis dan mengubah gaya hidup sehari-
hari. Untuk penanganan menggunakan obat-obatan, dokter umumnya akan
meresepkan beberapa jenis obat, seperti:
1. Bronkodilator dan steroid (inhaler); terapi ini ditujukan untuk
membantu meringankan batuk dan sesak napas. Selain itu, obat
jenis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan
saluran napas dan membantu mencegah eksaserbasi (sesak).
2. Steroid oral; jika digunakan dalam jangka waktu panjang, obat jenis
ini dapat memicu penambahan berat badan, diabetes, osteoporosis,
katarak, dan peningkatan risiko infeksi.
3. Teofilin; ditujukan untuk memperbaiki pernapasan dan mencegah
eksaserbasi. Efek sampingnya bisa berupa mual, sakit kepala, detak
jantung cepat, dan tremor.
4. Antibiotik; ditujukan untuk membantu mengobati eksaserbasi akut;
namun, kurang direkomendasikan untuk langkah pencegahan.
Selain dengan menggunakan obat kimia, pasien PPOK
juga disarankan untuk mengubah gaya hidup sehari-hari,
meliputi: