Anda di halaman 1dari 12

Obat

Antihistami
n
Try Gina Budiarti
CKX0200012
Apa itu obat antihistamin?
● Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang mampu mencegah penglepasan
atau kerja histamin. Istilah antihistamin dapat digunakan untuk menjelaskan antagonis
histamin yang mana pun, namun seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk
kepada antihistamin klasik yang bekerja pada reseptor histamin H1. 
● Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi, yang disebabkan
oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti serbuk
sari tanaman. Reaksi alergi ini menunjukkan pelepasan histamin dalam jumlah
signifikan di tubuh.
Macam-Macam Antihistamin
1. Antihistamin (AH1) Non Sedatif
01 02 03
Terfenidin Astemizol Mequitazin

04
Loratadin
Penggunaan
Umum
Menghilangkan gejala yang behubungan dengan
alergi, termasuk rinithis, urtikaria dan
angiodema, dan sebagai terapi adjuvant pada
reaksi anafilaksis. Beberapa antihistamin
digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan
(dimenhidrinat dan meklizin), insomnia
(difenhidramin), reaksi serupa parkinson
(difenhidramin), dan kondisi nonalergi lainnya.
Mekanisme
Kerja
Antihistaminika adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau
menghindarkan efek atas tubuh dari histamin yang berlebihan,
sebagaimana terdapat pada gangguan-gangguan alergi. Bila dilihat
dari rumus molekulnya, bahwa inti molekulnya adalah etilamin,
yang juga terdapat dalam molekul histamin. Gugusan etilamin ini
seringkali berbentuk suatu rangkaian lurus, tetapi dapat pula
merupakan bagian dari suatu struktur siklik, misalnya antazolin.
Antihistaminika tidak mempunyai kegiatan-kegiatan yang tepat
berlawanan dengan histamin seperti halnya dengan adrenalin dan
turunan-turunannya, tetapi melakukan kegiatannya melalui
persaingan substrat atau ”competitive  inhibition
Obat-Obat Antihistamin
Antagonis Reseptor H1

● Difenhidramin

Disamping khasiat antihistaminiknya yang kuat, difenhidramin juga bersifat spasmolitik sehingga
dapat digunakan pada pengobatan penyakit parkinson

● Dimenhidrinat

Pertama kali digunakan pada mabuk laut (“motion sickness”) dan muntah-muntah sewaktu hamil

● Tripelenamin

Khasiatnya sama dengan difenhidramin, hanya efek sampingannya lebih sedikit


Lanjutan..
● Antazolin
Khasiat antihistaminiknya tidak begitu kuat seperti yang lain, tetapi kebaikannya terletak pada sifatnya
yang tidak merangsang selaput lendir
● Meklozin
Sifat antihistaminiknya kuat dan terutama digunakan untuk menghindarkan dan mengobati perasaan
mual karena mabuk jalan dan pusing-pusing (vertigo)
● Sinarizin
Adalah suatu antihistaminika dengan daya kerja lama dan sedikit saja sifat menidurkannya. Disamping
ini juga memiliki sifat menghilangkan rasa pusing-pusing, maka sangat efektif pada bermacam-macam
jenis vertigo (dizzines, tujuh keliling)
Antagonis Reseptor Histamin H2

Reseptor histamin H2 ditemukan di sel-sel parietal.


Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.
Dengan demikian antagonis reseptor H2 (antihistamin H2)
dapat digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung,
serta dapat pula dimanfaatkan untuk menangani peptic ulcer
dan penyakit refluks gastroesofagus.
Antagonis Reseptor Histamin H3
Antagonis H3 memiliki khasiat sebagai stimulan dan
memperkuat kemampuan kognitif. Penggunaannya sedang
diteliti untuk mengobati penyakit Alzheimer's, dan
schizophrenia. Contoh obatnya adalah ciproxifan,
dan clobenpropit.
Antagonis Reseptor Histamin H4
Memiliki khasiat imunomodulator, sedang diteliti
khasiatnya sebagai antiinflamasi dan analgesik. Contohnya
adalah tioperamida. Beberapa obat lainnya juga memiliki
khasiat antihistamin. Contohnya adalah obat antidepresan
trisiklik dan antipsikotik. Prometazina adalah obat yang
awalnya ditujukan sebagai antipsikotik, namun kini
digunakan sebagai antihistamin.
Indikasi
Antihistamin generasi pertama di-approve untuk mengatasi hipersensitifitas, reaksi tipe I yang mencakup rhinitis
alermusiman atau sebagai antitusif, sleep aid, anti-parkinsonism atau motion sickness. Hidroksizin bisa digunakan
sebagai prmedikasi atau sesudah anes Antihistamin
generasi pertama di-approve untuk mengatasi
hipersensitifitas, reaksi tipe I yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis
vasomotor, alergi konjunktivitas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan sebagai
terapi anafilaksis adjuvan. Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin memiliki indikasi
lain disamping untuk reaksi alergi. Difenhidramin digunakan sebagai antitusif, sleep aid,
anti-parkinsonism atau motion sickness. Hidroksizin bisa digunakan sebagai pre-medikasi
atau sesudah anestesi umum, analgesik adjuvan pada pre-operasi atau prepartum, dan
sebagai anti-emetik. Prometazin digunakan untuk motion sickness, pre- dan postoperative
atau obstetric sedation.
tesi umum, analgesik adjuvan pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik. Prometazin digunakan
untuk motion sickness, pre- dan postoperative atau obstetric sedation
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai