Anda di halaman 1dari 15

Kebutuhan Istirahat

& Tidur
 Pengertian

Menurut Ruslan Muctar (2009) dalam jurnal kebutuhan istirahat dan tidur


Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh
semua orang.
Menurut Hidayat & uliyah (2015) istirahat merupakan keadaan rileks tanpa
adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi
juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
Menurut Rejeki, Sri Yuniarsih, Aeda Ernawati (2007) tidur merupakan kebutuhan
dasar seperti kebutuhan makan, minum, aktivitas dan lainnya, apabila tidur
terganggu dapat menimbulkan pengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.
 Karakteristik Istirahat

Menurut Narrow (1967) karakteristik berhubungan dengan istirahat , sebagai berikut :


1. Merasakan bahwa  segalah sesuatu dapat terjadi.
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
4. Bebas dari ganguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6. Mengetauhi adanya bantuan sewaktu memerlukan.
 Fisiologi Tidur

Elis Deti Dariah Okatiranti, 2015


Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya
hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk
mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun.
Ruslan Muctar, 2009
Aktivitas dan tidur di atur dan di control oleh dua sistem pada batang
otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar
Synchronizng Region (BSR).
 Jenis-Jenis Tidur

Tidur REM
Tidur REM (rapid eye movement) terjadi disaat kita bermimpi hal tersebut
ditandai dengan tingginya aktivitas mental dan fisik. Ciri-cirinya antara
lain : detak jantung, tekanan darah, dan cara bernapas sama dengan
yang dialami saat kita terbangun.
Tidur Non-Rem
Selama periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan menggunakan
hormon yang dinamakan somastostatin.
 Fungsi Tidur  Pola Tidur

Fungsi tidur adalah restorative Pola tidur mencakup kualitas dan


(memperbaiki) kembali organ – kuantitas tidur seseorang dimana
organ tubuh. Kegiatan kualitas tidur adalah jumlah tahapan
memperbaiki kembali tersebut NREM & REM yang dialami seseorang
berbeda saat Rapid Eye dalam siklus tidurnya, dan kuantitas
Movement (REM) & Nonrapid Eye tidur adalah jumlah lamanya waktu
Movement (NREM). tidur yang dihabiskan seseorang dalam
sehari
 Tahapan Tidur

1. Tahap I
Tahap  I adalah tahapan paling “ringan“, selama tahapan ini terdapat periode - periode singkat
akivitas gelombang theta (4-7 Hz), yang mengindikasikan rasa ngantuk.
2. Tahap II
Tahap II dicirikan oleh “ kumparan “ tidur (sleep spindles), yang berupa lonjakan-lonjakan ritmik
aktivitas EEG yang bekisar pada 12-15 Hz.
3. Tahap III
Tahap III terdapat sejumlah gelombang delta berfungsi sangat rendah (1-4Hz), dan pola
“ kumparan “ juga berlangsung Tahap IV rekaman-rekaman EEG menunjukan hasil serupa dengan
tahap III, namun memiliki lebih banyak gelombang delta.
 Pengaturan Tidur

Menurut Potter & Perry (2012), Kontrol dan pengaturann


tidur tergantung pada hubungan antara dua mekanisme
serebral yang mengaktivasi secara intermiten dan menekan
pusat otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga.
Sebuah mekanisme menyebabkan terjaga, dan yang lain
menyebabkan tertidur 
 Kebutuhan dan Pola Tidur Normal
 Siklus Tidur

– Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur
yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang
biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.
 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi tidur

1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Kelelahan
4. Gaya hidup
5. Stress emosional
6. Stimulant dan alcohol
7. Diet
8. Merokok
9. Medikasi
10.Motivasi
 Gangguan Tidur Yang Umum Terjadi

1. Insomnia
2. Relaksasi
3. Parasomnia
4. Hipersomnia
5. Narkolepsi
6. Apnea saat tidur
 Askep Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan
Keb. Istirahat & tidur
1. Pengkajian
- Pola tidur
- Kebiasaan yang dilakukan menjelang tidur
- Gangguan tidur yang sering dialami klien
- Kebiasaan tidur siang
- Lingkungan tidur klien
- Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup
- Status emosi dan mental klien
2. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan pola tidur
- Perubahan proses piker
- Gangguan harga diri
- Risiko cedera
3. Intervensi
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Membantu kebiasaan klien sebelum tidur
- Diet
- Hindari latihan fisik yang berlebihan
- Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan
- Berikan rasa nyaman & rileks
- Berdoa sesuai agamanya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai