Anda di halaman 1dari 14

Chronic obstruction pulmonary

disease (COPD)
Nama kelompok:
1. Hestyani 144012468
2. Listia M. 144012473
3. Mellania 144012475
4. Ria Sari 144012481
Definisi
• Penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK)/ Cronic
obstruction pulmonary disease
(COPD) adalah penyakit
peradangan paru yang
berkembang dalam jangka
waktu panjang. Penyakit ini
menghalangi aliran
udara dari paru-paru karena
terhalang pembengkakan dan
lendir atau dahak, sehingga
penderitanya sulit bernapas
Etiologi
• Polusi udara termasuk bahan bakar biomassa yang digunakan untuk
memasak, atau polutan di tempat kerja, seperti debu dan bahan kimia, dapat
juga menyebabkan semakin parahnya penyakit.
• Merokok adalah faktor risiko utama dalam mayoritas kasus Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK). Ini menyebabkan kerusakan dan peradangan
lapisan saluran udara paru-paru.
• Infeksi sistem pernafasan akut, seperti peunomia, bronkitis, dan asmaorang
dengan kondisi ini berisiko mendapat PPOK.
• Kurangnya alfa anti tripsin. Ini merupakan kekurangan suatu enzim yang
normalnya melindungi paru-paru dari kerusakan peradangan orang yang
kekurangan enzim ini dapat terkena empisema pada usia yang relatif muda,
walau pun tidak merokok.
• Faktor usia, gejala penyakit umumnya muncul pada pengidap yang berusia 35
sampai 40 tahun yang mengakibatkan berkurangnya fungsi paru-paru.
Patofisiologi
Klasifikasi
• Klasifikasi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) menurut Jackson,
(2014) :
a. Asma ->  jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran
napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
b. Bronkhitis kronic -> peradangan yang terjadi pada saluran bronkus di
dalam paru-paru. Peradangan ini termasuk ke dalam
kondisi kronis karena umumnya terjadi dalam waktu yang lama,
c. Emfisema -> salah satu penyakit progresif jangka panjang yang
menyerang paru-paru dan umumnya menyebabkan napas seseorang
menjadi pendek. Jaringan paru-paru, yang berperan pada bentuk fisik
paru-paru dan fungsi pernapasan, pada pengidap emfisema sudah
mengalami kerusakan.
• Klasifikasi derajat PPOK menurut Global initiative for chronic Obstritif
Lung Disiase (GOLD) 2011.
1. Derajat I (PPOK Ringan) : Gejala batuk kronik dan produksi sputum
ada tetapi tidak sering. Pada derajat ini pasien sering tidak menyadari
bahwa menderita PPOK.
2. Derajat II (PPOK Sedang) : Gejala sesak mulai dirasakan saat aktivitas
dan kadang ditemukan gejala batuk dan produksi sputum. Pada
derajat ini biasanya pasien mulai memeriksakan kesehatannya.
3. Derajat III (PPOK Berat) : Gejala sesak lebih berat, penurunan
aktivitas, rasa lelah dan serangan eksasernasi semakin sering dan
berdampak pada kualitas hidup pasien.
4. Derajat IV (PPOK Sangat Berat) : Gejala di atas ditambah tanda-tanda
gagal napas atau gagal jantung kanan dan ketergantungan oksigen.
Pada derajat ini kualitas hidup pasien memburuk dan jika eksaserbasi
dapat mengancam jiwa biasanya disertai gagal napas kronik.
Manifetasi Klinis
Penatalaksanaan

Edukasi Farmakologi Non Farmakologi

1. Bronkodilator 1. Rehabilitasi
2. aKortikosteroid 2. Terapi Oksigen
3. Antibiotika 3. Ventilator support
4. Mukolitik 4. Surgical therapy
5. Anti oksidan
6. Vaksin
7. Immunoregulator
8. Alfa-1 antitrypsin
Komplikasi
• Komplikasi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
menurut Grece & Borley (2011), Jackson (2014) dan
Padila (2012):
a. Gagal napas akut atau Acute Respiratory Failure
(ARF).
b. Corpulmonal
c. Pneumothoraks
d. Gagal jantung
e. Gangguan tidur
f. Meninggal
Pencegahan
• Menghentikan kebiasaan merokok dan selalu jauhi asap
rokok
• Menghindari paparan debu, asap, polusi, atau polutan lain,
terutama bila Anda bertempat tinggal atau bekerja di
lingkungan dengan kualitas udara yang buruk
• Menjalani vaksinasi flu dan vaksinasi pneumokokus untuk
mencegah dan mengurangi risiko infeksi pada saluran
pernapasan dan paru-paru
• Menerapkan gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga,
mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan cukup
minum air putih (sekitar 8 gelas per hari)
Pemeriksaan Diagnostik

• Sinar X dada
• Tes fungsi paru
• Bronkogram
• JDL dan diferensial
• Kimia darah
• Sputum
• EKG
• TLC
• FE1/FVC
Diagnosa Keperawatan
• Kebersihan jalan nafas tidak efektif dapat
berhubungan dengan bronkospasme,
peningkatan produksi secret, sekresi tertahan,
tebal, sekresi kental, penurunan
energy/kelemahan
• Pertukaran gas, kerusakan berhubungan
dengan Gangguan suplai oksigen, kerusakan
alveoli.
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan dispnea, kelemahan,
efek samping obat,produksi sputum,
anoreksia, mual/muntah
• Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
imunitas (kerusakan jaringan, peningkatan
pemajanan pada lingkungan), proses penyakit
kronis, Malnutrisi.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurang informasi mengenai sumber informasi,
kurang mengingat atau keterbatasan kognitif.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai