Anda di halaman 1dari 56

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Team teaching Sub Bag Epidemiologi


IKM KP FK Undip
Contoh soal UKDI april 2011
• Seorang dokter puskesmas menjumpai kejadian
campak balita di wilayah kerjanya. Dokter
melakukan penelitian untuk prevalensi timbulnya
campak balita yang menyebabkan kematian.
Apakah rancangan penelitiannya?
a. Case control
b. Cross sectional
c. Case report
d. Case series
e. Cohort
PENGERTIAN

BAHASA YUNANI

EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU

A/ ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI


FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN
PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KONSEP EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG MASALAH KESEHATAN PADA
SEKELOMPOK MANUSIA

FREKUENSI PENYEBARAN FAKTOR YG


dilakukan 2 hal pokok Dikelompokkan MEMPENGARUHI
yaitu : menurut : disusun langkah-
•Menemukan masalah •Man langkah pokok :
kesehatan •Place •Merumuskan hipotesa
•Mengukur masalah •Time •Uji hipotesa
kesehatan •Tarik kesimpulan

EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF ANALITIK
Penelitian Epidemiologi ditegakkan atas
dasar (dua) asumsi :
A. Kejadian sakit tidak terjadi secara acak
B. Penelusuran sistematik dan cermat kelompok
penduduk yang berbeda dapat mengenal faktor-
faktor penyebab dan pencegahan terjadinya
penyakit.
• Sebaran frekuensi  ukuran-ukuran frekuensi
penyakit
• Distribusi penyakit  variabel Tempat (place),
orang (person) dan waktu (time).
Diekspresikan dengan pertanyaan Where,
Who, dan When
• FREKUENSI + SEBARAN  HIPOTESIS 
DETERMINANTS
Studi Epidemiologi
• Klasifikasi:
- Eksperimental vs Observasional
- Unit observasi: Individual vs Agregat
- Pengukuran: Longitudinal vs Cross-sectional
- Cohort vs Case-control sampling
- Klasifikasi lain:
- Time: Prospective vs Retrospektif
- Direction: Forward vs Backward
DESAIN EPIDEMIOLOGI
I. Studi deskriptif
1. Laporan kasus dan seri kasus
2. Studi ekologi/korelasi
3. Cross sectional (studi potong lintang)= studi
prevalens atau survey
II. Studi analitik
1. Studi kasus kontrol
2. Studi kohort (prospektif, retrospektif)
3. Uji klinik dan uji lapangan
Types of Epidemiologic Studies

Experimental Study Observational Study

True experimental Descriptive Study Analytic Study


e.g. RCT

Quasy experimental
e.g. pre-post test Case report & case series Cohort Study

Cross-Sectional Study Case-Control Study

Ecologic Study Cross-Sectional Study

Ecologic Study
Disain Dasar pada Studi Epidemiologi
• Epidemiologi Deskriptif
– Menjelaskan distribusi masalah kesehatan
terutama berdasarkan faktor orang, tempat dan
waktu

• Epidemiologi Analitik
– studi mengenai determinants dari masalah
kesehatan
Studi deskriptif
A. Studi yang menggambarkan karakter umum
sebaran suatu penyakit menurut orang (siapa),
tempat (di mana), & waktu (Bila mana)
B. Memberikan bukti untuk mengembangkan
hipotesis
C. Memberikan informasi untuk pelayanan kesehatan
dan administrator bagi pengalokasian sumber daya
dan perencanaan program pencegahan dan
penanggulangan
Studi Deskriptif
• Relatif murah dan cepat dibandingkan dengan
studi analitik
• Menjelaskan:
– Siapa yg mendapat sakit dan siapa yg tidak
– Dimana masalah (rate) penyakit yg tinggi
– Apakah ada pola temporal
Variasi pada Kejadian Penyakit
• Penyakit tidak terjadi secara random
• Kejadian penyakit bervariasi berdasarkan
karakteristik personal, waktu, dan tempat
• Variasi tergantung pada :
– Tingkat exposure dari faktor kausal
– Kerentanan terhadap efek dari exposure
– Keduanya
Jenis Studi Deskriptif
• Case report, case series
• Correlational study (Studi Korelasi)
–Time series analysis
–Ecologic study (Studi Ekologi)
• Cross-sectional study
CASE REPORT( LAPORAN KASUS)
• Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari
seseorang (kasus) yang berisi detail laporan atau profil
dari patient (kasus)
• Mempelajari kasus (satu pasien) secara mendalam yg
dilakukan oleh satu atau beberapa dokter

• Contoh :
Laporan kasus pada tahun 1961 tentang wanita berusia
40 tahun yang dalam premenopause menderita emboli
paru 5 minggu setelah menggunakan pil kontrasepsi
Penelitian Epidemiologi Deskriptif :

Studi Laporan Kasus (case report study)

• merupakan studi epidemiologi yang bersifat observasional


• unit pengamatan/analisisnya individual
• merupakan laporan kasus-kasus penyakit dengan diagnosis
yang diduga sama
• biasanya merupakan penyakit-penyakit baru, masalah kesehatan baru,
fenomena baru yang belum jelas
• menggambarkan riwayat penyakit, pengalaman klinis dari
masing-masing kasus
• laporan kasus-kasus kemudian dapat dianalisis secara sederhana yakni
dengan melihat
• distribusi/ frekwensi penyakit
• berdasarkan : gejala-gejala klinis “ Orang, Tempat, Waktu”

17
• tujuan :
• diperoleh informasi tentang distribusi frekwensi penyakit
/masalah kesehatan yang diteliti
• diperoleh informasi tentang kelompok yang berisiko tinggi
terhadap penyakit
• dapat dipakai untuk membangun/memformulasikan hipotesis baru
• kelemahan :
• gambaran distribusi, frekwensi penyakit yang diperoleh
tidak dapat mewakili populasi
• hanya berdasarkan kasus-kasus yang dilaporkan saja

• kelebihan :
• sebagai langkah awal untuk mempelajari suatu penyakit
• sebagai jembatan antara penelitian klinis dan penelitian epidemilogi
• dapat digunakan untuk sebagai dasar penelitian lebih lanjut :
• dengan melihat kelompok yang berisiko tinggi
18
• dengan membuktikan hipotesis yang dibangun
contoh dari suatu studi laporan kasus

• suatu penyakit yang belum jelas sebut penyakit X,


• 10 orang dengan gejala-gejala yang mirip satu sama lain :

• berdasarkan gejala dan pemeriksaan laboratoris


• Berat badan : 9 orang dengan gejala mengurus, 1 berat badan
tidak turun
• Diare : 6 diare, 4 tidak ada diare
• Demam : 8 demam dengan pnemonia, 4 tidak demam
• Bercak pada kulit : 7 orang mempunyai, 3 tidak ada bercak
• Pemeriksaan laboratoris : semua pasien angka limfosit
menurun drastis

• berdasarkan gambaran demografinya


• sex : 9 pria, 1 wanita
• umur : 8 dewasa muda, 2 tua
• pekerjaan : 6 pemusik, 4 pegawai 19
• kebiasaan mengkonsumsi “drugs” :
• menggunakan jarum suntik 8 orang, cara lain 2 orang bukan
pengguna

•perilaku berhubungan intim :


• sesama jenis 8 orang, lawan jenis 2 orang

• dari data diatas dapat dilihat bahwa :

• dari gejala dan pemeriksaan laboratoris penyakit X tersebut adalah :


• 90 % berat-badan menurun
• 60 % diare
• 80 % demam dengan pneumonia
• 70 % bercak pada kulit
• 100 % limfosit menurun drastis

20
• dari gambaran demografisnya
• 90% pria
• 80% dewasa muda
• 60% pemusik

• dari kebiasaan mengkonsumsi narkoba


• 80% pecandu narkoba

• dari perilaku seksual :


• 80 % homoseksual

• diperoleh gambaran distribusi, frekwensi penyakit berdasarkan :


• gejala dan tanda serta pemeriksaan laboratoris
• gambaran demografi
• kebiasaan mengkonsumsi narkoba
• perilaku seksual
21
• dari analisis sederhana diatas didapat informasi kelompok orang
yang berisiko antara lain :
• pria
• dewasa muda
• pemusik
• pecandu narkoba
• homoseksual

• dari informasi tadi dapat dibangun suatu hipotesis


• pria lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada wanita
• usia dewasa muda lebih berisiko untuk mendapat penyakit X
dari pada yang usia tua
• pemusik lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada
non pemusik
• pecandu narkoba lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada
bukan pecandu
• homoseksual lebih berisiko untuk mendapat penyakit X dari pada
bukan heteroseksual 22
CASE SERIES
• Adalah laporan tentang pengalaman menarik dari
sekelompok orang (group) dengan diagnosis yang sama
yang berisi detail laporan atau profil dari patient
(kasus). Laporan ini juga bisa berupa kumpulan laporan
kasus yang terjadi dalam waktu yang singkat.
• tahap lanjut dari case report yg menggambarkan bbrp pasien
dengan satu penyakit tertentu berdasarkan pada, misal: umur,
jenis kelamin, status perkawinan, gambaran klinis, dll. Misal:
identifikasi kasus AIDS pada laki2 homosexual.
• Contoh : Laporan kasus pada tahun 1980 tentang 5
pemuda homoseksual yang sebelumnya sehat yang
menderita pneumocystic cariniii di LA (USA)
• Kedua bentuk studi di atas berguna dalam
pengenalan atas penyakit baru dan
penyusunan hipotesis
• 1950an: terjadi wabah keracunan
methylmercury akibat bahan kimia yang
mencemari teluk Minamata
• 1974: ditemukan 3 kasus angiosarcoma hepar
di kalangan pekerja vinyl chloride
• 1980: ditemukan 5 kasus PCP (Penumicystis
Carinii Pneumonia)  HIV/AIDS
• 1985: ditemukan break-dancing neck
• 2003: ditemukan serial kasus SARS
Studi Ekologi
• Tujuan: mengkorelasikan karakteristik umum
suatu populasi dengan suatu masalah
kesehatan dalam kurun waktu yang sama
pada beberapa populasi; atau pada populasi
yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
• Sangat berguna untuk formulasi hipotesis
• Unit analisa: group
Contoh Studi Korelasi
• Korelasi antara konsumsi daging perkapita
dengan kanker usus besar
• Korelasi antara masukan (intake) garam dan
hipertensi
Studi Ekologi
Correlation between per capita meat
50 consumption and colon cancer
Colon cancer incidence

NZ
40
/100 000 women

USA
30 Can
Den
Swe
20 Nor UK
Net
Jam PR Ice
Fin FDP
10
DDP
Jap Rom Pol Hun
Nig Col
0
0

00

00

00

00

00

00

00

00
.0

.0

0.

0.

0.

0.

0.

5.

0.

0.
20

70

10

11

14

15

18

18

20

28
per capita consumption -grams
Studi Korelasi

• nama lain studi ekologi


• merupakan studi epidemiologi yang bersifat studi observasional
• unit pengamatan/analisisnya adalah agregat , berikut beberapa contoh
ukuran agregat :

• ukuran agregat yang mengukur nilai rata-rata, median,


• atau proporsi dari kumpulan nilai-nilai individu di suatu
kelompok misal :
• nilai rate suatu penyakit ; insidens, prevalens
• nilai rata-rata asupan lemak pada suatu kelompok individu
/masyarakat
• nilai cakupan program
• nilai median dari penghasilan sekelompok individu

30
• ukuran agregat “environment”, merupakan ukuran yang
mewakili karakteristik fisik dari suatu lingkungan hidup
misalnya :
• nilai cakupan rumah sehat pada suatu area
• nilai intensitas polusi pada suatu area
• nilai kepadatan jentik pada suatu area

• populasi studi terdiri dari kumpulan unit pengamatan dari mana


ukuran agregat diukur

• sebagai contoh : unit pengamatan untuk angka kepadatan jentik,


dan insidens DHF diukur berdasarkan area kerja puskesmas,
maka populasi studi terdiri dari kumpulan puskesmas - puskesmas

31
Secular trends
• Perubahan frekuensi penyakit dalam jangka waktu
panjang

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai


secular trend:
- Perubahan artefact (semu)
- Perubahan sejati (sebenarnya)
Secular trends
• Perubahan artefact:
– Numerator
• Perubahan teknik diagnosis yg menyebabkan meningkatnya
laporan penyakit
• Perubahan dalam klasifikasi penyakit

– Denominator
• Kesalahan pada saat mengenumerasi populasi (Penghitungan
populasi yg beresiko bertambah akurat)

• Perubahan sejati:
– Perubahan struktur umur populasi
– Perubahan survivorship
– Perubahan incidence penyakit (karena faktor lingkungan,
pekerjaan, dll)
Keterbatasan
• Studi korelasi mengacu pada seluruh populasi,
tidak bisa menghubungkan antara pemajanan
(exposure) dan penyakit terhadap individu
Studi Ekologi
• Ecological Fallacy
– rates of condition and risk factor are aggregates
for a geographical area
– we know the rates relate, but do not know
whether subjects who develop the condition also
have the risk factor
CROSS SECTIONAL
STUDI KROS-SEKSIONAL/ PREVALENT/ SURVEI

• studi yg meneliti sekaligus faktor pajanan


(exposure) dan penyakit / masalah kesehatan
tanpa arah dimensi penyelidikan tertentu
• bisa memiliki 2 tingkat kedalaman analisis,
– lingkup deskriptif
– lingkup analitik
Studi Cross-sectional
• Tujuan:
– mempelajari angka kejadian suatu
penyakit/masalah kesehatan
– mempelajari hubungan antara suatu faktor risiko
dengan angka kejadian suatu penyakit
• Unit analisa: individual
• Faktor risiko/exposure dan status
penyakit/masalah kesehatan dukur pada saat
yang sama
DZ
-

DZ

Time
Defined Population

Gather data on exposure and disease

Exposed, Not Exposed,


Exposed, Not Exposed,
Do not have Do not have
Have disease Have disease
disease disease
Cross-Sectional Study
Data Gathering Approaches

Person-to-person interviews

Mailed questionnaires

Telephone Interviews
Direksionalitas suatu studi
Tanpa Direksionalitas

Waktu

Eksposur
?

Keluaran/penyakit ?

Studi kros-seksional
Studi kros-seksional

Waktu

Ya Eksposur Tidak


kasus Bukan
kasus
Penyakit

Pengamatan keadaan kesehatan


Cross-Sectional Study
Disadvantages

Only representative of participants

Not effective if disease is rare

May not be representative of all cases

May not be possible to establish temporal relationship


Cross-Sectional Study
Advantages
One stop, one time

Less expensive

Useful for planning services

Shows relative distribution of conditions

Shows interrelatedness of attributes and conditions

Does not rely on individuals who present for medical


treatment
Keterbatasan
• Kerancuan hubungan waktu antara pemajan
dan penyakit
Cross-Sectional Studies
Disease No Disease

Exposed a b

Not
Exposed c d

a / (a + b)
Prevalence Ratio (PR) = ------------
c / (c + d)
48
Cross-Sectional Studies
CHD No CHD
Cholesterol

High 100 400

Normal/
Low 50 450

100 / (100 + 400) 0.2


Prevalence Ratio = --------------------- = ---- = 2.0
50 / (50 + 450) 0.1
49
Cross-Sectional Studies
100 / (100 + 400) 0.2
Prevalence Ratio = --------------------- = ---- = 2.0
50 / (50 + 450) 0.1

Interpretation: In this study population, the


prevalence of CHD is 2 times higher among those
with high cholesterol, compared to the prevalence in
those with normal or low cholesterol.

50
Cross-Sectional Studies
Strengths:
• Provides prevalence estimates of exposure
and disease for a well-defined population

• Easier to perform than studies that require


follow-up (hence relatively inexpensive)

• Can evaluate multiple risk (and protective)


factors and health outcomes at the same
point in time

51
Cross-Sectional Studies

Strengths:
• May identify groups of persons at high or
low risk of disease

• Can be used to generate hypotheses


about associations between predictive
factors and disease outcomes

52
Cross-Sectional Studies
Limitations:
• Prevalent rather than incident (new)
cases are used – the exposure could be
associated with survival after disease
occurrence, rather than development
of the disease

• Temporal sequence between exposure


and disease cannot be established
* i.e. Which came first, chicken or the egg?
53
Kelebihan Studi Potong Lintang :

• dapat untuk melihat distribusi frekwensi penyakit di populsi


• dapat untuk melihat hubungan variabel “exposure” dan
variabel “outcome”
• hasil analisisnya dapat dipakai untuk membangun hipotesis baru

Kelemahan Studi Potong Lintang

• tidak dapat untuk melihat hubungan sebab akibat, karena


variabel “exposure” dan variabel “outcome” diukur secara simultan

54
• Seorang dokter puskesmas menjumpai kejadian
campak balita di wilayah kerjanya. Dokter
melakukan penelitian untuk prevalensi timbulnya
campak balita yang menyebabkan kematian.
Apakah rancangan penelitiannya?
a. Case control
b. Cross sectional
c. Case report
d. Case series
e. Cohort

Anda mungkin juga menyukai