Anda di halaman 1dari 3

Hasil Notulensi Seminar Kelompok 3 Kelas 2.

1 D-III Keperawatan
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
“COPD”
Jumat, 24 September 2021
Kesimpulan Seminar
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD) adalah suatu penyumbatan menetap pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh
emfisema dan bronkitis kronis. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit
paru yang dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara, bersifat progresif,
dan berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun /
berbahaya (Antariksa B, Djajalaksana S, Pradjanaparamita, Riyadi J, Yunus F, Suradi, dkk
2011).
Menurut Irwan (2016) etiologi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kebiasaan
merokok merupakan penyebab utama, prevalansi terjadinya gangguan sistem pernafasan dan
penurunan faal paru lebih tinggi terjadi pada perokok, usia mulai merokok, jumlah bungkus
pertahun, dan perokok aktif berhubungan dengan angka kematian, riwayat terpajan polusi
udara di lingkungan dan tempat kerj, hiperaktivitas bronkus, riwayat infeksi saluran nafas
bawah berulang.
Kesimpulan Diskusi
1. Apakah penyakit COPD atau penyakit PPOK ini juga bisa terjadi karena faktor
keturunan?
Jawaban:
PPOK dapat disebabkan oleh faktor keturunan yang ditambah dengan gaya hidup yang
tidak sehat. Dalam kasus yang jarang terjadi, faktor genetik dapat menyebabkan orang
yang tidak pernah merokok atau yang pernah terpapar partikulat jangka panjang untuk
terkena PPOK. Kelainan genetik menyebabkan kekurangan alpha-1-antitripsin (AAT).
Meskipun kekurangan AAT adalah satu-satunya faktor risiko genetik PPOK yang ada,
kemungkinan beberapa gen merupakan faktor risiko tambahan.
2. Apakah orang yang terkena penyakit PPOK dapat disembuhkan dan cara mencegah
penyakit PPOK tersebut?
Jawaban :
PPOK tidak dapat disembuhkan hingga kini, belum ada pengobatan yang mampu
menyembuhkan PPOK. Hanya upaya pencegahan dan pengendalian yang mampu
mengatasi PPOK. Cara mencegah PPOK diantaranya yaitu dengan mengubah gaya hidup
untuk membantu proses pemulihan. Di antaranya dengan berhenti merokok, menghindari
zat iritan, berhenti merokok, memasang alat pelembap udara (air humidifier), menjaga
pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan memeriksakan diri secara berkala ke dokter
untuk membantu kondisi kesehatan.
3. Mengapa perpajan polusi udara juga bisa menyebabkan PPOK?
Jawaban :
Pajanan polusi udara dapat menyebabkan PPOK yaitu, Misalnya asap kendaraan
bermotor, debu jalanan,gas buangan industri, briket batu bara, debu vulkanik gunung
meletus, asap kebakaran hutan, asap obat nyamuk bakar, asap kayu bakar, asap kompor,
polusi di tempat kerja itu mengandung bahan kimia yang berbahaya, debu/zat iritasi, dan
gas beracun, yang bisa dihirup dari berbagai Usia. Sehingga dapat menimbulkan penyakit
PPOK dan akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.
4. Apakah komplikasi yang akan terjadi apabila penyakit PPOK tidak diobati ?
Jawaban :
Pertama penderita merasakan sulit untuk bernafas, Bila terus dibiarkan penderita juga
dapat mengalami komplikasi serius, seperti: Depresi, Diabetes, Sleep apnea, Demensia,
Hipertensi pulmonal, Berat badan turun drastic, Pneumonia, Pneumothorax, Kanker paru-
paru, Atrial fibriasi, Gagal jantung, Gagal napas.
5. Apa yang menjadi perbedaan diantara ppok dan asma.
Jawaban :
Terdapat beberapa hal yang dapat membedakan antara asma dan ppok yaitu
1. Pengertian
Asma merupakan penyakit pada pernapasan yang ditandai dengan radang kronik saluran
nafas akibat dari hiperresponsivitas jalan napas yang bersifat reversible . Sedangkan
ppok merupakan reaksi radang kronik saluran napas akibat zat kimia yang berupa gas
sehingga terjadi gangguan pernapasan yang bersifat irreversible .
2. Pemicu
Pemicu asma yang paling sering terjadi yaitu polutan, alergi. Sedangkan ppok tersendiri
pemicu utama nya yaitu kebiasaan merokok dan menghirup gas buang industri atau
kendaraan.
3. Kondisi
Kondisi gejala pada asma bisa datang dan pergi, bahkan ada kemungkinan penderitanya
tidak kambuh dalam periode yang cukup lama. Namun PPOK memiliki gejala yang
konstan dan bisa memburuk dari waktu ke waktu.
4. Gejala
Asma umumnya menimbulkan gejala dada terasa sesak tiba-tiba. Selain itu, napas pun
bisa berfrekuensi tinggi atau wheezing. Sementara pada PPOK, gejala yang muncul lebih
konstan. Seringkali, penderitanya juga mengalami batuk berdahak. Frekuensi mengalami
batuk cukup sering.
5. Faktor resiko
Pada asma dapat terjadi di semua usia bahkan anak-anak pun dapat mempunyai asma,
sedangkan ppok ini lebih sering terjadi pada usia 40 tahun keatas.

Anda mungkin juga menyukai