Mulyadi
Institut Agama Islam Negeri Madura
Jl. Raya Panglegur, No. Km 4, Kab. Pamekasan
E-mail: adi679198@gmail.com
Pendahuluan
Manajemen pendidikan adalah suatu proses yang di rencanakan,
pada pengorganisaiannya, pelaksanaanya, dan pengawasan dalam mengelola
pendidikan agar menjadikan pendidikan sesua dengan apa yang di tuju dan
disepakati, Problem yang sedang dialami dalam dalam mamajemen pendidikan
pada tujuan pencapayan yang diinginkan sekolah adalah untuk mengatur dan
mengimplementasikan pendidikan, problematika menejemen pendidikan di
perlunya penerapan mutu pada lembaga pendidikan, dan strategi menejemen
pendidikan yang inovatif,
dalam hal ini beberapa tokoh seperti Dr. Fouad dan Dr. fadli
menyimpulkan bahwasanya menejemen pendidikan sekolah menengah memiliki
tanggung jawab sebagian besar atas problematika yang terus menerus terjadi
antara tujuan yang telah disepakati dan disetujui dengan realita yang terjadi
dilapangan, Kemudian manajemen pendidikan perspektif rushdi ahmad tuaima
adalah adanya pendekatan administratif yang efektif ditingkat sekolah, yaitu
dengan kemampuan kepala sekolah menengah untuk tampil sesua dengan sistem
mutu, persyaratan kewenangan terhadap kepala sekolah, pemanfaatan secara
optimal kemapuan yang ada disekolah, pemanfaatan secara optimal material dan
lingkungan, dan evektivitas sistem pengendalian kinerja sekolah.1
Dapat disimpulkan bahwa kensep menejemen pendidikan menurut rushdi
ahmad tuaimah Berpusat pada semua elemen pendidikan agar mampu
bekerjasama dengan baik agar terbentuknya sebuah strategi yang bertujuan
meningkatkan administrasi pendidikan dan terciptanya proses pendidikan sesuai
dengan apa yang dituju dalam pengimplementasian yang maksimal.
1
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
79
Pada sistem pendidikan terjadi perubahan dalam suatu proses yang
mengubah peserta didik untuk menjadikan mereka manusia yang memiliki
pendidikan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati barsama dan ditetapkan, 2
dalam pendidikan, manajemen sekolah tentunya akan terikat dengan input
pendidikanyan tujuannya menjadikan pendidikan yang berkualitas dan memiliki
keunggulan, adapun idealnya memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, sumberdaya
tersedia dan siap,staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi,input manajemen,
memiliki harapan yang tingi, dan fokus pada peserta tujuan (pesertadidik)3
2
Agus santoso.(2 desember 2020).”Problematika Manajemen Pendidikan Islam”, At
-turots: jurnal pendidikan islam 2. No. 2. Hal 76,
https://e-journal.staima-alhikam.ac.id/talimuna/article/view/125
3
Agus santoso.(2 desember 2020).”Problematika Manajemen Pendidikan Islam”.77-78
4
Andri Kurniawan. 2022. Sejmanajemen Pdendidikan Dakam Rangka Peningkatan Sumberdaya,
Cirebon; Yayasan Wiyata Bestari Samasta. Hal. 4.
5
Andri Kurniawan. 2022. Sejmanajemen Pdendidikan Dakam Rangka Peningkatan Sumberdaya,
5-6.
6
Musfirotun Yusuf. (1, Juni 2009). Membangun Manajemen Mutu Pendidikan Menghadapi
Tantangan Global, Forum Tarbiyah Vol. 7, No. 1, Hal 56.
manusia sebagai sumber daya apabila tidak dibekali dengan skill yang mumpuni, 7
oswald berpendapat agar mbs berjalan sukses perlu memperhatikan beberapa
strategi yaitu: (a) kepala sekolah harus menggunakan pendekatan kelompok untuk
mengambil keputusan, (b) guru-guru harus lebih bersikap positip terhadap
kepemimpinan sekolah dan lebih melibatkan diri pada tujuan dan sasaran sekolah,
(c) orang tua dan anggota masyarakat harus menjadi penyokong sekolah, 8 hamalik
menjelaskan perencanaan adalah proses manajerial dalam menentukan apa yang
akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, dan didalamnya digariskan
tujuan yang akan dicapai serta dikembangkan pula program kerja untuk mencapai
tujuan itu.9
7
Fitri Nur Mahmudah. (1, April 2021). Tinjauan Pustaka Sistematis Manajemen Pendidikan:
Kerangka Konseptual Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Era 4.0. Volume 9, No. 1, Hal
46. Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jamp
8
Yuyun Elizabeth Patras, 2, (Juli 2019). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kebijakan
Manajemen Berbasis Sekolah Dan Tantangannya. Jurnal Manajemen Pendidikan Vol.7, No.2, Hal
805.
9
Nurhayati Nurhayati. (Januari 2022). Determinasi Manajemen Pendidikan Islam: Sistem
Pendidikan, Pengelolaan Pendidikan, Dan Tenaga Pendidikan (Literatur Manajemen Pendidikan
Islam). Volume 3, Issue 1, Hal 454. Https://Dinastirev.Org/Jmpis
10
Jamaluddin, Manajemen Mutu Teori Dan Aplikasi Pada Lembaga Pendidikan. (Jambi, Pusaka
Jambi: 2017). 39.
11
Hasan Baharun, Manajemen Mutu Pendidikan.(Tulungagung, Akademia Pustaka: 2017). 105.
12
Slameto, Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. (Jakarta, Rineka Cipta: 2010).
13
Suyanto, Model Pembinaan Pendidikan Karakter Dilingkungan Sekolah,(Bandung, Remaja
Rosda Karya: 2010). 9.
Dapat disimpulkan bahwa kensep menejemen pendidikan menurut rushdi
ahmad tuaimah Berpusat pada semua elemen pendidikan agar mampu
bekerjasama dengan baik agar terbentuknya sebuah strategi yang bertujuan
meningkatkan administrasi pendidikan dan terciptanya proses pendidikan sesuai
dengan apa yang dituju dalam pengimplementasian yang maksimal.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan sebagai pendekatan konseptual,
pendekatan konsep dimaksudkaan untuk menganalisa kesatuan ilmu manajemen
pendidikan, sehingga dapat dimengerti bersama tentang manajemen pendidikan
islam, Hal itu dilaksanakan sebagai upaya untuk mendapatkan arti atau makna
baru yang terkandung dalam nilai-nilai pendidikan, atau menganalisa lebih lanjut
dalam teori dan praktek.
Sebagai penelitian kesatuan ilmu, sumber datanya berasal dari data primer.
Data primer diperoleh melalui penelusuran sumber-sumber asli karangan dari
tokoh muslim, dan dibantu dengan penelusuran sumber-sumber sekunder berupa
terjemahan dari sumber tersier atau tentang manajemen pendidikan serta sumber
tersier yang sebagai penjelasan dari beberapa sumber primer dan sumber
sekunder. Metode yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini dilakukan
melalui berupa pernyataan-pernyataan baik dari substansi kesatuan ilmu.
Hasil dan Pembahasan
Dalam rangka pembahasan manajemen pendidikan Perspektif Rushdi
Ahmad Tuaimah memandang bahwa manajemen dalam pendidikan sangatla
penting untuk manghasilkan lulusan yang memiliki kualitas dalam dunia
pendidikan, maka dari itu ada beberapa point yang harus diperhatika dalam
manajemen pendidikan Perspektif Rushdi Ahmad Tuaimah yaitu:
Istilah manajemen pendidikan
14
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
74
15
LANTIP DIAT PRASOJO , MANAJEMEN MUTU PENDIDIKIAN, UNY Press, Yogyakarta: 2016, 76.
16
Rahendra Maya, Iko Lesmana , PEMIKIRAN PROF. DR. MUJAMIL QOMAR, M.AG. TENTANG
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM, Islamic Management, (VOL: 01/ NO: 02: 2018), 296.
Mikanisme dan sistem sekolah
Sistem sekolah, menurut sifatnya, cenderung tenang dan stabil, dan oleh
karena itu para pekerja di dalamnya menolak pembangunan dan modernisasi.
Dalam sistem pendidikan, sistem pendidikan dan sekolah sering kali
dikembangkan dari luar sistem, dan hal ini menyebabkan intervensi ahli yang
mungkin tidak berkualitas atau ahli untuk melakukan proses pengembangan
lembaga mereka dan penggunaan model modern dalam pengembangan dan
aplikasinya dan untuk menghilangkan banyak karakteristik yang memanggilnya
seperti birokrasi, inersia, Kurangnya antusiasme, kurangnya kompetisi. 17
17
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
18
Hasan Baharun, MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN Ikhtiar dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Madrasah melalui Pendekatan Balanced Scorecard, tulungagung, Akademia Pustaka:
2017, 63.
1. Kebutuhan dalam komunitas sekolah akan keterpaduan dan keselarasan antar
tingkatannya (staf guru, administrasi sekolah, pendidikan lokal atau pusat).
administrasi, orang tua dan siswa).
2. Lemahnya kerjasama antara masyarakat sekitar dengan sekolah.
3. Munculnya kelemahan produktivitas pekerja sekolah dan perlunya sistem
akuntansi yang baik untuk produktivitas.
4. Kebutuhan sekolah akan lebih banyak kebebasan dalam pengambilan
keputusan, dan dukungan untuk mendanai proyek sekolah
5. Kebutuhan untuk merasionalisasi pekerjaan dan kesempurnaan di sekolah.
6. Perlunya kredibilitas penerima manfaat tentang produktivitas dan kapasitas
sekolah.
7. Perlunya memajukan budaya sekolah yang mendukung pembangunan dan
modernisasi.
8. Komunitas sekolah perlu mencari cara untuk mencapai pengetahuan nyata
untuk mengembangkan kinerja dan produktivitas di dalamnya.
9. Ambiguitas tujuan di antara pekerja di sekolah dan lembaga pendidikan (Apa
yang harus dibedakan? Apa persyaratan untuk mencapai pendapatan yang
lebih baik? Apa produk akhir yang akan saya pertanggungjawabkan dan saya
perbaiki?). Apa yang perlu dilakukan?19
Mutu dan kualitas adalah sebuah pertimbangan untuk menentukan
sejauh mana tingkat ketentuan yang telah dituju dan disepakati, apabila masi
banyak kekurangan dalam manajemen pendidikan menurut ahmad tuaimah
maka tentunya seperti Munculnya kelemahan produktivitas pekerja sekolah
dan perlunya sistem akuntansi yang baik untuk produktivitas, harus
mengadakan evaluasi mengenai sistem menejemen pendidikan itu sendiri, hal
itu tidak terlepas dalam tujuan menejamen pendidikan.
Tujuan pendidikan
19
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
2. Pengetahuan: Memberikan kesempatan pendidikan bagi peserta didik untuk
mendapatkan pengalaman yang beragam, dan memiliki pemahaman dasar
tentang kualitas dan implikasinya.
3. Keterampilan: Membantu pelajar memperoleh keterampilan untuk
mengidentifikasi hambatan untuk mencapai kualitas, dan berusaha
memecahkannya.
4. Sikap dan nilai: pembelajar memperoleh seperangkat sikap, nilai, dan
perasaan tertarik pada kualitas, dan pengembangan motif partisipasi positif
untuk terlibat di dalamnya.
5. Partisipasi: memberikan kesempatan partisipasi yang efektif dalam bekerja
untuk memecahkan hambatan untuk mencapai kualitas di semua tingkatan
6. Kemampuan evaluasi: membantu pelajar dalam mengevaluasi standar dan
program pendidikan untuk kualitas dalam hal ekonomi, sosial, alam, budaya,
psikologis dan faktor estetika.
Indikator keunggulan
1. Guru
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tenntang Sistem Pendidikan Nasional
pada pasal 39 ayat 2, dinyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga professional
yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi 22
a. Peran guru dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
b. Penggunaan waktu kerja secara efektif:
c. Penggunaan alat dan teknik pendidikan oleh guru:
d. Komitmen guru terhadap tugas profesional:
e. Indikator kesesuaian antara tujuan pribadi dan institusional:
2. Pengurus
a. Tanggapan sebagian besar anggota sampel setuju bahwa penggunaan
tenaga kerja yang optimal di bidang operasi tidak dilakukan, dan pekerjaan
dilakukan menurut sistem kerja tradisional
20
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
21
Jamaluddin, MANAJEMEN MUTU Teori dan Aplikasi pada Lembaga Pendidikan, Pusat Studi
Agama dan Kemasyarakatan: 2017, 69.
22
Andi Rasyid Pananrangi, MANAJEMEN PENDIDIKAN, CELEBES MEDIA PERKASA: januari 2017
223.
b. Tanggapan sebagian besar anggota sampel menunjukkan bahwa
penggunaan teknologi informasi modern tidak tersedia di sekolah.
Pendapat juga menunjukkan tidak adanya sistem manajemen informasi
yang canggih.
c. Tanggapan sebagian besar anggota sampel menunjukkan bahwa tidak ada
sistem yang memanfaatkan hasil untuk meningkatkan kinerja, dan
penekanan dan klarifikasi tujuan sering tidak dilakukan melalui laporan
tindak lanjut, umpan balik, dan koreksi. Tanggapan sebagian besar
anggota sampel menunjukkan bahwa tidak ada persyaratan praktik siswa
untuk berbagai kegiatan sekolah. Adapun fasilitas sekolah, beberapa setuju
bahwa itu cukup sampai batas tertentu.
3. Siswa
a. Tingkat keteraturan dalam penelitian.
b. Tingkat interaksi dan partisipasi dengan rekan kerja dan guru di dalam
kelas.
c. Tingkat frekuensi pada pusat sumber belajar.
d. Tingkat partisipasi dalam kegiatan
4. Kurikulum
a. Tujuan yang jelas, realistis dan dapat dicapai.
b. Integritas konten, up-to-date dan komprehensif.
c. Memenuhi tuntutan dan minat siswa.
d. Memuaskan keinginan orang tua dan tuntutan masyarakat.
e. Keakuratan ilmiah dan modernitas.23
1. Kualitas lulusan
a. Sejauh mana lulusan dari tahap mana pun cocok untuk tahap berikutnya?
1) Selama pendidikan umum: - yaitu pindah dari (sekolah dasar /
persiapan / menengah).
23
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
2) Akhir pendidikan umum: - yaitu, setelah sekolah menengah.
b. Sejauh mana lulusan cocok untuk studi di universitas dan memiliki
keterampilan umum (bahasa/budaya umum/keterampilan
belajar/kurikulum ilmiah)? diperlukan untuk kehidupan universitas.
c. Sejauh mana ia memiliki karakteristik warga negara yang baik yang
memainkan perannya dalam masyarakat?
d. Sejauh mana cocok untuk pekerjaan atau pekerjaan umum setelah sekolah
menengah? (Pasar tenaga kerja).
24
Rushdi Ahmad Tuaima, Al-Judah Al- Syamilah Fi Al-Ta'lim (Yordania: Dar Al Masirah, 2006),
1. Perencanaan (Planning), Perencanaan adalah proses untuk menetapkan tujuan
dan visi organisasi sebagai langkah awal berdirinya sebuah organisasi. Fungsi
perencanaan identik dengan penyusunan strategi, standar, serta arah dan
tujuan dalam mencapai tujuan organisasi
2. Pengorganisasian (Organizing), Pengorganisasian berhubungan dengan
bagaimana mengatur sumber daya baik manusia maupun fisik agar tersusun
secara sistematis berdasarkan fungsinya masing-masing. Dengan kata lain,
fungsi organizing ini lebih menekankan pada bagaimana mengelompokkan
orang dan sumber daya agar menyatu.
3. Pengarahan (Directing), Fungsi manajemen dalam hal pengarahan lebih
menekankan pada upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja
dengan optimal. Mulai dari pemberian bimbingan kerja, motivasi, penjelasan
tugas rutin, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian (Controlling). Fungsi pengendalian lebih fokus pada
evaluasi dan penilaian atas kinerja yang selama ini telah dilakukan dan
berjalan. Fungsi pengendalian akan melihat apakah terdapat suatu hambatan
atau tidak dalam proses mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu, untuk
mencapai tujuan organisasi, diperlukan peningkatan kinerja secara optimal.25
25
Sitti rabiah, MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN,
(Vol 6, No 1: 2019) 60.
26
Nurhayati Nurhayati. (Januari 2022). Determinasi Manajemen Pendidikan Islam: Sistem
Pendidikan, Pengelolaan Pendidikan, Dan Tenaga Pendidikan (Literatur Manajemen Pendidikan
Islam). Volume 3, Issue 1, Hal 452. Https://Dinastirev.Org/Jmpis
pendekatan kelompok untuk mengambil keputusan, (b) guru-guru harus lebih
bersikap positip terhadap kepemimpinan sekolah dan lebih melibatkan diri pada
tujuan dan sasaran sekolah, (c) orang tua dan anggota masyarakat harus menjadi
penyokong sekolah, sebab mereka memiliki lebih pemikiran dalam keputusan.27
Hal ini berbanding lurus dengan beberapa tokoh yang telah disebutkan
diatas, bahwa manajemen pendidikan sebagai suatu proses pengaturan dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para
anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, maka
tentunya perlu diperhatikan dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
27
Yuyun Elizabeth Patras, 2, (Juli 2019). Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kebijakan
Manajemen Berbasis Sekolah Dan Tantangannya. Jurnal Manajemen Pendidikan Vol.7, No.2, Hal
805.
28
Marwan syaban, KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM , Al-wardah: Jurnal Kajian
Perempuan, Gender dan Agama (Vol: 12 No: 2), 137.
dan fungsi pengendalian, agar selaras dengan tujuan yaitu Tujuan Manajemen
Pendidikan menggunakan dan mengelola seumber daya pendidikan Islam secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, pengembangan, kemajuan dan kualitas
proses dan hasil pendidikan yang telah disepakati dan disetuji bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah Nur Fitri. (1, April 2021). Tinjauan Pustaka Sistematis Manajemen
Pendidikan: Kerangka Konseptual Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Era 4.0. Volume 9, No. 1.
Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jamp
Slameto, Belajar Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. (Jakarta, Rineka Cipta:
2010).