PENDAHULUAN
Sekolah dan masyarakat. Dalam hal ini , Sekolah sebagai sebuah masyarakat
learning).1
Dalam sistem pendidkan nasional kita baik negeri maupun swasta saat
ini masih memiliki sejumlah masalah, salah satunya adalah rendahnya mutu
pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Era reformasi ditandai
1
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kopetensi, Konsep, Karakteristik danimplementasi,
(Bandung : Remaja Rosda Karya , 2004), h. 7
2
sumber daya manusia merupakan suatu proses yang tidak dapat di pisahkan
berkualitas akan di peroleh jika sistem pembelajaran oleh para guru yang
berkualitas.
diharapkan ada peribahan kearah yang lebih baik khususnya yang berkulitas
islam.terkait hal ini Allah SWT Berfirman dalam QS. Al - Anfal ayat 53:
2
E. Mulyasa, manajemen berbasis sekolah,(bandung):rosdakarya,2002)hal.4
3
.Departemen pendidikan nasional, UU nomor 20 tahon 2003 tentang
sistempendidikan nasioanl,(jogjakarta: media wacana 2003) hal.12
3
keputusan dalam sistem pendidikan dan organisasi yang mungkin tidak dapat
4
Ahmad rozikun dan namanuddin, strategi perencanaan manajemen berbasis sekolah
(jakarta:listaferika putra:2008)hal.4
5
Malen, ogawa dan j.kraz what do you know about school based managemen? A case
study of the literature a call for research(1990), hal.1
4
berbasis Sekolah sendiri di definisikan oleh para ahli dengan tiga komponen
utama yaitu;
perbaikan Sekolah.6
Kualitas atau sering juga di sebut juga mutu memiliki dua konsep
yang berbeda yaitu bermutu bila memenuhi tertinggi dan sempurna. Artinya
barang ttersebut sudah tidk ada yang melebihi.dalam konsep ini mutu mirip
kompromi mutu dalam makna absolut adalah yang terbaik, tercantik, dan
terpercaya.8
6
Ibid Malem h.1
7
Umaidi, manajemen peningkatkan mutu berbasis sekolah (yogyakarta:depdikbud.
1999), hal.8
8
Nurkholis manajemen berbasis sekolah teori, model dan aplikasi(jakarta,
grasindo,2008), cet ke-4 hal.67
5
menawarkan mutu tinggi kepada peserta didik dan hannya sedikit sedikit
siswa yang akan mampu membayarnya. 9dalam konsep relatif , mutu bukan
merupakan atribut dari produk atau jasa. Sesuatu di anggap bermutu jiika
barang atau jasa memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Oleh karna itu bukan
tujuan akhir, melainkan sebagai alat ukur atas produk akhir dari standar yang
telah ditentukan.10
untuk rusak atau gagal pakai, keempat sesuai dengan spesifikasi yang di
tetapkan, kelima daya tahan yaitu berapa lama produk tersebut dapat terus
sebab itu, kriteria keberhasilan proses pembelajaran tidak diukur dari jauh
mana siswa telah menguasai materi pelajaran, akan tetapi diukur dari sejauh
9
Ibid Nurkholis, h,68
10
Ibid., hlm. 68
11
Ibid., hlm. 65
12
Ibid., hlm. 68
6
mana siswa telah melakukan proses belajar. Dengan demikian, guru tidak
lagi bereran hanya sebagai sumber belajar, akan tetapi berperan sebagai orang
yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu untuk
belajar.13
dianggap sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan
guru, melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian materi apa
mata ditentukan oleh keinginan guru, akan tetapi selalu memperhatikan setiap
perbedaan siswa.
materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itulah penguasaan
materi pelajaran bukanlah akhir dari proses pengajaran, akan tetapi hanya
sebagai tujuan antara untuk pembentukan tingkah laku yang lebih luas.
Artinya sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai siswa dapat membentuk
pola perilaku siswa itu sendiri. Untuk itulah metode dan setrategi yang
digunakan oleh guru tidak hanya sekedar metode ceramah, akan tetapi
13
Wina Sanjaya, Pembelaajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta : Kencana, 2008), Cet. Ke-3, h. 79.
14
Ibid., Wina Sanjaya , hlm. 79
7
dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru. Maka yang
adalah memiliki tanggung jawab yang besar akan tugas dan setiap
perbuatannya di sekolah.16
Secara formal, guru sebagai salah satu komponen dalam Sekolah, juga
15
Perubahan dalam lingkungan sosial, politik, ekonomi, hukum, prertahanan dan
keamanan secara nasional, regional dan global mendorong adanya perubahan pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang harus dimiliki siswa, artinya telah terjadi perubahan kebutuhan
siswa sebagai bekal siswa untuk terjun kedalam masyarakat luas dimasa mendatang
dibandingkan dengan masa lalu. Oleh karena itu pelayanan kepada siswa, program
pembelajaran dan jasa yang diberikan kepada siswa juga harus sesuai dengan tuntutan baru
tersebut. Nurkholis, op. Cit., hlm. 24.
16
Ibid. Nurkholis,h,24
17
Ahmad Rozikun dan Namanuddin, op. Cit., hlm. 5-6.
8
guru tersebut seharusnya menjadikan guru lebih cerdas dalam menggali hal-
Sekolah terdapat lima agenda reformasi Sekolah yang harus dilakukan yaitu :
d. Bidang sarana dan prasarana perlu dirintis pengadaan yang lebih efektif
kedepan perlu dipertegas, jenis pengadaan apa yang harus di lakukan oleh
e. Bidang administrasi. Dalam hal ini perlu dipertegas wilayah mana yang
berikut :19
2. Pengelolaan kurikulum.
18
Ibid.
19
Anonim, Manajemenn Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah : Buku 1 Konsep dan
Pelaksaan, ( Jakarta : Direktorat SLP Dirjen Dikdasmen Depdiknzas, 2021 ) hlm. 21 – 24.
10
4. Pengelolaan ketenagaan.
Sekolah kecuali guru pegawai negeri yang sampai saat ini masih di
6. Pengelolaan keuanagan
pada pemeritah.
7. Pelayanan siswa.
ekstensitasnya.
disentralisasikan.
Sekolah dan terutama meeningkatkan mutu belajar siswa menjdi lebih baik.20
berbasis Sekolah dengan baik, ini terlihat bahwa dihampir semua bidang
20
Nurkholis, op. Cit., hlm. 45-47.
21
Drs. Sukandi, Wawancara tanggal 02 oktober 2019.
12
Tabel 1
1. Dalam proses pembelajaran guru masih berperan sebagai subjek dan murid
sebagai subjek yang belajar dan guru tidak lagi menjadi “pemeran
utama”.22
2. Masih adanya guru yang belum memiliki kepercayaan diri, komitmen dan
tanggung jawab yang besar dalam tugas dalam rangka peningkatan mutu
berikut :
Tabel 2
Pugung .24
pembelajaran.
kelulusan dan nilai rata-rata UN yang masih rendah pada tiga tahun
Tabel 3
01 2015/2016 78%
02 2016/2017 85%
03 2017/2018 92%
1 Pugung?
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas dapat diungkap bahwa
sebagai berikut :
Pugung ?
1. Tujuan Penelitian
26
S.Margono, Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hlm. 54
16
PGRI 1 Pugung .
2. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pikir
17
dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis dan sekolah. Manajemen adalah
sasaran. Berbasis memiliki kata dasar basis yang berarti dasar atau azas.
sumber daya yang berasaskan pada Sekolah itu sendiri dalam proses
manajemen berbasis Sekolah ini berpusat pada sumber daya yang ada di
Sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal Sekolah itu
27
Ahmad Rozikun dan Namaduddin, op. Cit., hlm. 3
28
Kamis, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya : Kartika, 1997), hlm. 358, 64, 482.
29
Nurkholis, op. Cit., hlm. 1
30
Ahmad Rozikun dan Namaduddin, op. Cit., hlm. 11
31
Ibid., hlm. 6
18
adanya lingkungan belajar yang efektif maka prestasi belajar siswa yang
berupa prestasi akademik ataupun non akademik akan meningkat. Alasan ini
Sekolah adalah salah satu dari beberapa bentuk reformasi pendidikan dalam
32
Manajemen berbasis sekolah ini memberi kepala sekolah, guru, ssiswa dan oorang
tua serta masyarakat yang memiliki kontrol yang lebih besar dalam proses pendidikan dan
memberikan mereka tanggung jawab untuk mengambil keputusan tentang anggaran, personel
dan kurikulum. Dengan melibatkan Stakeholder lokal dan pengambilan keputusan dalam
MBS dapat meningkatkan lingkungan belajar yang efektif bagi siswa, Ibid. Hlm. 2
33
Paterson mengingatkan bahwa dalam pelaksanaannya sering terjadi salah kosentrasi
yang seharusnya terfokus pada aktifitas pembelajaran malah sering kali perhatiannya terpusat
pada kedisiplinan siswa. Kesallahan kosentrasi dalam penerappan MBM ini harus menjadi
perhatianpara pengelola pendidikan sehingga pengalaman tersebut dapat menjadi pelajaran
dan tak perlu terulang. Ibid., hlm. 4
19
perkembangan tekhnologi.36
proses dan ouput pendidikan. oleh karena itu tinggi rendahnya mutu input
dimaksud meliputi tugas yang jelas rencana yang sistematis program yang
pedoman bagi warga Sekolah yng bertindak dan sistem pengendalian mutu
yang efektif dan efisien untuk menyakinkan agar sasaran yang telah di
suatu proses terjadinya interaksi antara siswa dan guru upaya mencapai
37
Ike kusdya rachmawat ,manajen sumberdaya ( yokyakarta : andi, 2008 ) hlm 57
38
ibid
39
Saiful segala, konsep dan makna pembelajaran (bidang alfabeta,2005) hal 61
21
prjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha bersyariah
40
Oemar hamalik, manajemen pengembangan kurikulum,(bandung:sekolah
pascasarjana Unirversitas pendidikan indonesia dengan remaja rosydakarya, 2006) hal. 162