Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FUNGSI STAFFING DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN


ISLAM MENURUT QURAN HADIST

Disusun Untuk Tugas


Mata Kuliah Al-Quran dan Hadist

Dosen Pengampu : Dr. Asmuri,S.Ag M.Ag

DISUSUN OLEH:
HASBULLAH
22090612929

PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU (UINSUSKA)
TAHUN 202
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam menyusun sebuah organisasi, perlu mengadakan pembagian tugas

yang sebaik-baiknya dan memberikan wewenang yang tepat, namun semua itu

yang lebih penting adalah menempatkan seseorang pada sesuatu tugas yang tepat

pula, hal ini bertujuan agar lebih mudah pula mencapai keberhasilan jika calon

pegawai di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang ia miliki.

Akan tetapi kompentensi yang ia miliki tidak cukup pula untuk

meningkatkan kinerja pegawai, jika tidak di dasari dengan kebijakan-kebijakan

yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia, mulai dari proses

perenacanaan , penempatan, pengembangan pendidikan sampai dengan proses di

mana sumber daya manusia tersebut layak di tempatkan dalam suatu bidang

tertentu.

Tercapainya tujuan organisasi akan tergantung pada bagaimana

Sumber Daya Manusia yang ada didalam organisasi tersebut dapat

mengembangkan kemampuan baik dibidang manajerial, hubungan antar-manusia

maupun teknis operasional dan pelayanan terbaik pada perusahaan dan

pemakaian jasa.

Langkah awal dalam menghasilakan sumber daya manusia yang terampil

dan handal, perlu adanya sesuatu perencanaan yang akan mengisi pekerjaan yang

ada di dalam perusahaan yang bersangkutan. Maka perlu mengenalkan fungsi

staffing dalam manajemen pendidikan islam, dan dengan pengetahuan dan

keahlian-keahlian khusus dalam hal menciptakan hubungan kerja.

1
Staffing dalam organisasi dapat di artikan sebagai rangkain proses

pengembangan, motivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia

yang di perlu dalam organisasi dalam pencapain tujuan yang di inginkan.

Staffing adalah hak menyarankan dan menyediakan jasa bagi anggota

organisasi lainnya. Individu yang memberikan jasa biasanya terbagi dalam dua

kategori; staf pribadi dan staf spesialis. Anggota staf pribadi adalah individu

yang membantu manajer dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab. 1

Dengan fungsi-fungsi yang ditetapkan.

Staf spesialis umumnya diartikan sebagai departemen staf yang

memberikan jasa khusus bagi seluruh organisasi. Anggota departemen staf sering

merupakan pakar teknis dalam bidang yang relatif sempit.

Dalam suatu organisasi yang selalu dipermasalahkan adalah tugas dan

wewenang seorang pejabat. Seorang pejabat tidak mungkin melaksanakan semua

tugas secara sendirian sehingga harus memberikan sebagian tugas itu kepada

bawahannya, Sesuai dengan tujuan dari staffing yaitu agar semua jabatan ada

pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut

sehingga sasaran perusahaan dapat tercapai. Adapun beberapa keuntungan yang

dapat diperoleh dari pembagian kerja adalah: Pertama, dapat memberikan tugas

kepada setiap anggota yang sesuai dengan kemampuannya. Kedua, dapat

memberikan ketentuan yang jelas bagi setiap tugas kepada orang yang akan

mengerjakannya karena orang tidak dapat berada dan mengerjakan dua pekerjaan

dalam waktu bersamaan2

https://www.academia.edu/8370119/Makalah_Staffing_Lembaga_Pendidikan_Islam (
di akses pada tanggal 11 Nivember 2020,Pukul 11.45 )
2

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffingn dalam Lembaga Pendidikan.(Manajemen


Pendidikan Islam,vol.7.No, 1.November 2018)hlm.657

2
Dalam hal ini perlunya penjelaskan tentang fungsi dan pengrtian staffing,

sebagai tenaga keahlian dalam suatu tugas, sehingga memberikan kualitas dan

hasil yang baik dalam organisasi. Oleh karna itu Adapun setiap tugas baik

manajemannya ataupun pemimipinnya perlu landasan dan pedoman, sehingga

pekerjaan yang di lakukan memiliki nilai dan tingkat kefaedahannya.

Inti dari Staffing tak lain sebenarnya adalah memperoleh dan

menempatkan “the right man on the right place” sehingga sebagaimana

dikatakan oleh Peter F.Drucker, terwujud tenaga kerja yang efektif yang mampu

melakukan pekerjaan yang benar (doing the rigth things) sesuai dengan tugas dan

fungsinya dalam organisasi; serta effisien, yakni melakukan pekerjaannya secara

benar (doing things right); dan produktif.3

Oleh karena itu setelah fungsi manajemen berupa pengorganisasian

dibahas, maka dilanjutkan dengan staffing (penempatan), sehingga aktifitas

dalam sebuah organisasi bisa dilaksanakan oleh orang-orang yang tepat. Maka

dalam makalah ini akan di bahas tentang Fungsi Staffing Dalam Manajemen

Pendidikan Islam Menurut Quran dan Hadist.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :


1. Apa pengertian staffing dalam Quran dan Hadist ?
2. Bagaimana fungsi staffing dalam Quran dan Hadist ?
C. Tujuan

Adapun tujuan dalam permaalahan ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian staffing dalam Quran dan Hadist
2. Untuk mengetahui fungsi staffing dalam Quran dan Hadist

Tuti Andriani,Staffing dalam Al-Quran dan Hadist Ditinjau dari Mnajemen


Pendidikan,(Sosial Budaya,Vol,12,No 2.Juli-Desember 2015)hlm 152

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen berasal dari bahasa inggris to manage yang berarti Mengatur,

mengurus, atau mengolah4. Manajemen menurut istilah adalah proses

mengordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara

efesian dan dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter,2007:8). 5

Menurut Melayu S.P.Hasibuan, manajemen adalah ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaat sumber daya manusia secara efektif, yang di

dukung ooleh sumber-sumber lain dalam oraganisasi unutk mencapai tujuan

tertentu. Dalam manajemen , terdapat dua sistem, yaitu sistem dan

organisasi.

Manajemen pendidikan islam sebagaimana dinyatakan Ramayulis

(2008:260) adalah proses pemanfaatan sumber daya manusia yang miliki

(umat islam, lembaga pendidikan, atau lainnya), baik perangkat keras

maupun perangkat lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerja

sama dengan orang lain secara efektif, efesien , dan produktif untuk

mencapai kebahagian dan kejahteraan baik dunia maupun akhirat. 6

Manajemen pendidikan islam adalah manajemen (proses perencanaan,

perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan ) dalam pendidikan yang di

laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan di landasi nilai-nilai islam. 7

Saefullah,Manajemen Pedidikan Islam,(Bandung:CV Pustaka Setia,2013),hlm 1


5

Ibid,hlm.
6

Ibid.hlm.
7

Nur Zazin,Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Islam,(Malang :Edulitera ,2018)


,hlm,102

4
Dari beberapa pengertian di atas dapat disumpulkan bahwa Manajemen

Pendidikan Islam adalah aktivitas perencanaan sumber daya manusia dengan

berlandaskan ketentuan-ketentuan islami yang memiliki nilai kebaikan di

mata Allah Swt. Agar tujuan pendidikan dapat di capai dengan maksimal

dan sebaik-baik mungkin.

B. Staffing dalam Quran dan Hadist

Staffing merupakan cara pengelola sistem penarikan, penyeleksian,

pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia untuk pencapaian

tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Staffing juga dikenal sebagai

fungsi pengisian jabatan yang bertujuan untuk memperoleh karyawan yang

efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi perusahaan. 8

Dalam e-kamus bahasa inggris staffing adalah penempatan pegawai.9

Sedangkan Menurut Jhon dalam kamus Inggris Indonesia, staffing dapat

diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi pekerjaan dengan orang yang

tepat. Hal ini merupakan bagian dari tugas manenajer organisasi. Dan ini

merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi

syarat dan antusias ke dalam posisi jabatan pekerjaan yang ditawarkan.

Mathis & Jackson, juga menyatakan bahwa: “ (Staffing) Penempatan

adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan yang tepat,

seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaanya akan

mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.10

Tuti Andriani,Staffing dalam Al-Quran dan Hadi.hlm 152


9

Ibid.hlm.660
10

Ibid,hlm 153

5
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa

staffing adalah pengelolaan untuk memperolah karyawan sesuai dengan skill

dan tingkat kebutuhan yang di perlukan dalam suatu perusaahan sehingga

perencanaan dalam perusaahan tersebut dapat berjalan dengan baik.

Staffing dalam lembaga pendidikan merupakan proses manajemen

struktural dan merupakan sistem yang komponen-komponen secara

keseluruhan saling berhubungan. Struktur-struktur dalam organisasi

merupakan tim yang terorganisasi dan membentuk suatu kinerja terpadu.

Pada setiap tim terdapat pemimpin yang mempertanggungjawabkan

keseluruhan struktur organisasi.11

Manajemen staffing menurut David Evans dalam Saefullah, memiliki

ciri-ciri berikut :

a. Tugas individu yang jelas

b. Jabatan yang jelas

c. Wewenang dan tanggung jawab yang jelas

d. Deskripsi tugas dan kegiatan yang jelas, setiap tugas dijelaskan

sesuai dengan spesifikasinya yang menjelaskan secara terperinci

bagi petugas masing-masing.

e. Hubungan antar unit kerja dan hubungan antar tugas yang jelas 12

Dalam staffing, posisi personal dalam organisasi ditetapkan menurut

urutan masing-masing secara sistematis. Setiap struktur dikenal dengan

istilah tertinggi dan terendah, jabatan tertinggi dan terendah, serta insentif

11

Saefullah,Manajemen Pedidikan Islam,hlm 272


12

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffingn dalam Lembaga Pendidikan.hlm.661

6
dan tunjangan tertinggi dan terendah. Jabatan struktural sekaligus

menentukan otoritas dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi.

Adapaun staffing dalam al-Quran tertulis dalam firman allah: (QS.

Adz Dzariyaat Ayat 56).

َ ِ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱإْل‬


ِ ‫نس إِاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.”13

Manusia diciptakan oleh Allah adalah untuk mengabdi kepadanya,

sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat Adz-Dzariyaat ayat 56.

Mengabdi artinya menghambakan diri kepada Allah. Penghambaan itu

dilakukan dengan ibadah. Ibadah seperti kita ketahui ada ibadah mahdhah yang

berkaitan dengan ibadah kepada Allah dan ibadah “ammah atau mau-malah”

yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungannya.

Jadi apabila seorang pegawai dalam menjalankan tugasnya dengan baik

dan benar hal itu merupakan suatu ibadah dimata Allah SWT.

Dalam hadist juga menyebutkan tentang penempatan pegawai (staffing),

sebagaimana penjelasan berikut :

13

https://tafsirweb.com/37749-quran-surat-adz-dzariyat-ayat-56-58.html

7
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu

pekerjaan dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas dan tuntas)” HR.

Thabrani.14

Dari hadis dan Al-Quran di atas dapat dijelaskan bahwa ketika suatu

bagian diduduki oleh seorang yang ahlinya maka kebaikan yang diperoleh dan

keberhasilan yang akan di dapatkan sehingga dapat mencapai tujuan yang baik

dalam suatu lembaga/perusahaan dan juga di ridhoi Allah swt Akan tetapi, jika

bukan dari ahlinya atau menjalankan tidak sesuai dengan prosedur kemungkinan

besar yang akan timbul adalah kerusakan karena yang mengendalikannya tidak

mengikuti prosedur yang di tetapkan bukan pada ahlinya pada bidang tersebut.

Jadi dalam penempatan Staffing/pegawai, Rasulullah SAW juga telah

memberikan contoh kepada kita, bahwa dalam menempatkan seseorang di suatu

pekerjaan harus sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya agar

semua yang diharapkan akan tercapai.

Seperti Pengembangan staf (staffing) dalam Pedelegasian ini Rasulullah Saw

lakukan terhadap beberapa orang sahabat yang beliau didik dalam keagamaan.

Beliau juga mendelegasikan wewenang kepada beberapa orang sahabat yang

telah diberinya ilmu yang mencukupi untuk menyampaikan dan mengajarkan

ajaran Islam kepada mereka yang belum atau baru saja memeluk agama Islam.

Rasulullah Saw pernah mendelegasikan atau mengutus beberapa orang

sebagai delegasi. Misalnya: Ja’far bin Abu Thalib diutus untuk memimpin kaum

muslim yang hijrah ke Etiopia (Habasyah) dan menghadap kepada raja Negus. 15

Rasulullah Saw juga pernah mendelegasikan Mus’ab bin Umair ke Madinah


14

Tuti Andriani,Staffing dalam Al-Quran dan Hadist,.hlm. 160


15

Badri Yatim,Sejarah Peradaban Islam,Dirasah Islamiyah II,(Jakarta:Rajawali


Pers,2018),hlm.22

8
(Yastrib) sebelum kaum muslim Mekkah hijrah ke Madinah, dengan tugas

mengajarkan al Qur’an kepada mereka dan berbagai pengetahuan lainnya

mengenai agama Islam. Pembinaan dan pendelegasian wewenang ini cukup

efektif karena pada gilirannya mereka juga akan membentuk kader mereka

sendiri-sendiri sehingga ajaran Islam semakin luas.

Ketika Rasulullah Saw mengutus Ja’far bin Abu Thalib sebagai ketua delegasi

umat Islam untuk menyampaikan dakwah kepada raja Najasi di Habasyah dan

Mus’ab bin Umair sebagai ‘guru’ di Madinah. Bukan tanpa alasan Rasulullah

Saw memilih Ja’far bin Abu Thalib dan Mus’ab bin Umair. Karena setelah

dianalisis, keduanya adalah orang yang tepat untuk mengemban amanah tersebut.

Bukti lain, kecakapan Rasulullah Saw dalam mensinergikan berbagai potensi

yang dimiliki oleh para pengikut beliau dalam mencapai suatu tujuan. Sebagai

contoh dalam mengatur strategi perang Uhud, beliau menempatkan pasukan

pemanah di puncak bukit untuk melindungi pasukan invantri. Beliau juga

mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin dalam membangun masyarakat

Madinah.16

Berdasarkan kisah Rasulullah saw, terbukti bahwa memilih dan memutuskan

seseorang kepada tugas tertentu, bukan tanpa alasan namun disertai dengan bukti

dan analisis yang kongrit, sehingga tidak akan terjadi kegagalan dalam

menetapkan keputusan. Hal ini sangat berhubungan sekali dengan fungsi staffing

itu sendiri menepatkan dengan posisi yang sesuai dengan bidangnya.

Adapun kisah lain pada masa Nabi Musa as, kedua purti Nabi Syu’aib a.s

memberikan saran kepada ayahnya untuk mengambil Nabi Musa a.s. sebagai

pegawainya. Saran kedua putri Nabi Syu’aib a.s. didasarkan pada sikap terpuji
16

https://mahluktermulia.wordpress.com/2010/12/05/manajemen-rasulullah-saw-dalam-
bidang-pendidikan ( di akses pada tanggal 19 November 2020, pukul 18: 44 )

9
Nabi Musa a.s. yang mampu dan kuat mengambil air untuk mereka di tengah

kerumunan orang yang akan mengambil air di sekitar telaga Madyan.

Setelah mengetahui kemampuan dan sifat amanah (tanggung jawab) Nabi

Musa a.s., saat mengantarkan mereka, kedua putri Nabi Syu’aib a.s.

menginginkan ayahnya memberi imbalan kepada Nabi Musa a.s. salah seorang

putri Nabi Syu’aib a.s., beliau berkata sebagaimana yang terdapat dalam ( QS Al-

Qashas Ayat 26 ) :

ُ‫ى ٱأْل َ ِمين‬


ُّ ‫@ْٔ َج ْرتَ ٱ ْلقَ ِو‬4‫ستَٔـ‬
ْ ‫@ْٔ ِج ْرهُ ۖ إِنَّ َخ ْي َر َم ِن ٱ‬4‫ستَٔـ‬ ِ َ‫قَالَتْ إِ ْح َد ٰى ُه َما ٰيَٓأَب‬
ْ ‫تٱ‬
Artinya : “ Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya

orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang

yang kuat lagi dapat dipercaya".17

Dalam hal ini jelaslah bahwa usaha mencari tenaga kerja perlunya kepatutan

seseorang untuk mendapat tempat dan posisi yang tepat karna didasarkan kepada

keahlian serta kompetisi yang dimiliki.18

Selain itu, Seorang pekerja juga harus memiliki kekuatan fisik dan kekuatan

mental, juga harus mempunyai sopan santun yang tinggi. Hal ini sesuai dengan

yang dijelaskan dalam tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Ibris, bahwa ketika” Nabi

Musa a.s diusulkan oleh putrinya Nabi Syu’aib a,s. agar diangkat menjadi

pekerja, Nabi Syu’aib a,s bertanya kepada Putrinya darimana dia tahu bahwa

Nabi Musa a.s mempunyai sifat penting itu , putri Nabi Syu’aib a,s menjawab

bahwa tutup sumur yang hanya dapat diangkat oleh sekurangnya sepuluh orang,

dapat diangkat sendiri”.


17

https://tafsirweb.com/7076-quran-surat-al-qashash-ayat-26.html
18

Tuti Andriani,Staffing dalam Al-Quran dan Hadist,.hlm. 162

10
Dengan ini nyatalah bahwa Nabi Musa a,s selain memiliki kekuatan yang luar

biasa namun juga dapat di percaya sehingga putri Nabi Syu’aib pun

mengakuinya.

C. Fungsi Staffing dalam Al-Quran

fungsi staffing merupakan salah satu dari fungsi manajemen, yang berupa

penyususuan personala, tentang mengrekrut tenaga kerja sejak dini untuk

organisasi , pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap petugas

memberikan daya guna maksimal kepada organisasi 19.

Oleh sebab itu , hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Penentuan jenis pekerjaan

2. Penetuan jumlah orang yang di butuhkan

3. Penentuan tenaga ahli

4. Penempatkan personal sesuai denagn ahlinya

5. Penetuan tugas, fungsi, dan kedudukan pegawai

6. Pembatasan otoritas dan tangung jawab pegawai

7. Penetuan hubungan antarunit kerja

8. Penentuan gaji upah, dan intensif pegawai yang berkaitan dengan bagian

keuangan

9. Penetuan masa jabatan, mutasi,pensiun, dan pemberhentian pegawai 20

Fungsi staf erat hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya,

lebih khusus lagi dengan fungsi organisasi, sehingga di satu pihak banyak penulis

manajemen membahas dan atau memasukkan fungsi staffing sebagai salah satu

19

Saefullah,Manajemen Pedidikan Islam,.,hlm 40


20

Ibid.hlm.271

11
aspek pokok bahasan dalam fungsi pengorganisasian. Stoner dan Winkel

mengatakan, bahwa mengingat perancangan organisasi dan penempatan orang-

orang ke dalamnya merupakan kegiatan sangat berkaitan erat, staffing itu telah

dimasukkan dalam pembahasan mengenai fungsi pengorganisasian. 21

Salah satu dari fungsi manajemen adalah Staffing atau bisa dikatakan

penempatan. Dalam manajemen pendidikan islam adalah di jelaskan dalam (QS

Al-Anfal Ayat 27 )22

َ ‫وا ٱهَّلل َ َوٱلرَّ سُو َل َو َت ُخو ُن ٓو ۟ا أَ ٰ َم ٰ َن ِت ُك ْم َوأَن ُت ْم َتعْ لَم‬


‫ُون‬ ۟ ‫وا اَل َت ُخو ُن‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬

Artinya:” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-

amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”23

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dalam hal penempatan

pegawai, bahwa seseorang tidak boleh berkhianat dalam menunaikan amanahnya

padahal mereka adalah orang yang mengetahui. Jadi dalam proses pengerjaan

tugasnya seorang pegawai harus menyelesaikannya dengan baik dan benar karena

tugas ataupun tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya itu merupakan

suatu amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

D. Tujuan staffing

Adapun tujuannya, sebagai berikut;

1) Terwujudnya sinergit pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan kewajibannya

2) Terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu

21

https://www.academia.edu/29555783/STAFFING_DAN_PENGATURANYA .(diakses
pada tanggal 16 November 2020, pukul 22: 51)
22

Tuti Andriani,Staffing dalam Al-Quran dan Hadist,.hlm 159


23

Referensi: https://tafsirweb.com/2893-quran-surat-al-anfal-ayat-27.html

12
3) Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing

menyelesaikan tugasnya dengan baik dan

4) Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang

maksimal bagi organisasi.

E. Tahapan Proses Staffing

Kegiatan ini dilaksanakan oleh bagian personalia dalam unit organisasi

kerja. Diawali dengan pendataan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan

membuat susunan perencanaan proses rekruitmen. Rekruitmen karyawan

dilakukan untuk menggantikan pekerja lama yang telah berhenti dikarenakan

pensiun, meninggal, mengundurkan diri atau diberhentikan karena suatu

kebijakan tertentu. Pada organisasi pendidikan, penambahan dan rekruitmen

jumlah karyawan/tenaga pengajar juga disesuaikan dengan penambahan jumlah

pendaftaran peserta didik baru,24 adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah, pemikiran Islam

merupakan pemikiran yang datang dari Allah. Dalam Islam diatur semua sendi-

sendi kehidupan umatnya, baik hubungan antara manusia dengan Allah,

hubungan manusia sesama manusia dan juga hubungan manusia dengan alam

semesta. Allah telah menurunkan Alqur’an sebagai aturan menjalankan

kehidupan umatnya. Selain itu hadist juga digunakan sebagai acuan umat islam.

Alqur’an dan hadistlah yang menjadi pedoman umat Islam untuk dalam

menjalankan kehidupan

Dalam Alqur’an dan Hadist terdapat pedoman bagaimana manjemen

sumber daya manusia dalam pandangan Islam atau yang lebih dikenal dengan
24

Inten Nurmalasari, Muhibbin Syah, Manajemen Personalia dalam Pemberdayaan


Sekolah di SMP Muslimin 5 Kota Bandung,(Kependidikan ,Vol.7 No.1Mei 2019)hlm.71

13
manjemen sumber daya insani. Seputar penentuan aktivitas karyawan, seleksi

calon karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan serta semua aktivitas

lain terkait awal masuk karyawan hingga masa pensiun. 25

Dalam hal ini di artikan bahwa proses awal untuk menentukan fungsi

staffing adalah perlunya perencanaan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan

dan ketersedian internal dalam menentukan sumber daya Manusia yang

menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan kegiatan untuk tujuan-tujuan

organisasi. Dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia, terdapat

beberapa prosedur yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Mentapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan

b) Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM

c) Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya

d) Menetapkan beberapa alternatif

e) Memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana

f) Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan 26

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa perencanaan

sumber daya manusia dilakukan tidak hanya sekedar melakukan, tetapi ada

syarat-syarat dan prosedur yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, para

perencana hendaknya memperhatikan dan menerapkan syarat dan prosedur

perencanaan sumber daya manusia tersebut agar hasil yang diinginkan dapat

sesuai dengan yang diharapkan, yaitu memperoleh sumber daya manusia yang

berkualitas.

25

Nila Mardiah,Rekrutmen,Seleksi dan Penempatan dalam Persefektif islam, (Kajian


Ekonomi Islam,Vol, 1.No,2.juli-desember 2016),hlm.224
26

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffingn dalam Lembaga Pendidikan,hlm.661

14
2. Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Rekrutmen adalah upaya untuk perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja

yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam

perencanaan tenaga kerja. Rekrutmen dapat dilakukan melalui pemasangan

iklan dalam media massa, pengajuan permohonan pada institusi-institusi

pendidikan, dan lain-lain. Seleksi adalah upaya untuk memperoleh tenaga kerja

yang memenuhi syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon

tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari proses rekrutmen. Penempatan

adalah proses pemilihan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kualifikasi yang

dipersyaratkan serta menempatkannya pada tugas yang telah ditetapkan 27.

Sistem rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia yang sesuai syariat

bertujuan agar tenaga yang diseleksi dapat dikembangkan potensinya

semaksimal mungkin sehingga mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya

dari perekrutan tersebut. Islam mengsyaratkan agar dalam pemilihan calon

karyawan berdasarkan kemampuan, keahlian, dan pengalamannya dibidang

tersebut. Sebagaimana Rasulullah Saw Bersabda :

َ‫إِ َذا ُو ِّس َد اأْل َ ْم ُر إِلَى َغي ِْر أَ ْهلِ ِه فَا ْنتَ ِظرْ السَّا َعة‬
“Jika urusan diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah kehancuran

itu” (Bukhari-6015).28

Sehingga dibutuhkan rekrutmen sumber daya manusia penempatan sumber

daya manusia yang benar dan baik yang disyariatkan dan diajarkan juga

27

Ibid,hlm.666
28

Nila Mardiah,Rekrutmen,Seleksi dan Penempatan dalam Persefektif islam,hlm 224

15
pentingnya dalam penentuan sumber daya manusia yang berkualitas dan

kompeten dibidangnya agar mampu menjalankan suatu lembaga /Organisasi

dengan baik.

3. Seleksi Sumber Daya Manusia

Seleksi merupakan proses di mana organisasi-organisasi memutuskan orang

yang akan atau tidak akan diizinkan masuk ke organisasi-organisasi. 29 seleksi

yang diadakan suatu instansi/organisasi biasanya melalui prosedur tes yang telah

ditetapkan. Seleksi dan penempatan ini merupakan fungsi manajemen yang

menentukan penyediaan tenaga kerja/pegawai.

Seleksi adalah Merupakan serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan

untuk memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau ditolak, dalam suatu

instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan. Sedangkan

penempatan adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pimpinan suatu instansi,

atau bagian personalia untuk menentukan seseorang pegawai masih tetap atau

tidak ditempatkan pada suatu posisi atau jabatan tertentu berdasarkan

pertimbangan keahlian, ketrampilan atau kualifikasi tertentu 30

Terdapat jenis-jenis metode seleksi dalam manajemen sumber daya manusia.

Jenis-jenis tersebut antara lain: (a) wawancara, (b) surat referensi, daftar riwayat

hidup, dan formulir lamaran pekerjaan, (c) tes kemampuan fisik, (d) tes

kemampuan kognitif, (e) inventarisasi kepribadian, (f) tes sampel pekerjaan, dan

(g) tes narkoba dan kejujuran.31

29

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffingn dalam Lembaga Pendidikan,hlm.667


30

Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah,, Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik,(Yogyakarta:Graha
Ilmu,2003), hal. 151.
31

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffing dalam Lembaga Pendidikan,hlm 669

16
4. Pendidikan dan Pelatihan

Program pelatihan merupakan program untuk melatih keterampilan yang

dibutuhkan oleh karyawan. Belajar mempunyai arti suatu perubahan di dalam

perilaku, suatu perubahan jangka panjang yang berasal dari pengalaman atau

latihan. Beberapa prinsip untuk belajar adalah: motivasi, penguatan, latihan, dan

materi yang relevan.

Pelatihan didefinisikan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai

dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya

segera. Pelatihan terkait dengan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan

untuk pekerjaan yang dilakukan. Pelatihan berorientasi ke masa sekarang dan

membantu pegawai untuk menguasai keterampilan dan pekerjaannya.

Ada beberapa sasaran pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,

yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan dapat meningkatkan

performance kerja pada posisi jabatan yang sekarang. Kalau level of

performance-nya naik/meningkat maka berakibat peningkatan dari

produktivitas dan peningkatan keuntungan bagi organisasi.

b. Meningkatkan mutu kerja. Hal ini berarti peningkatan baik kualitas

maupun kuantitas. Tenaga kerja yang berpengetahuan jelas akan lebih

baik dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam organisasi.

c. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM. Pelatihan yang baik

bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan di masa yang akan

17
datang. Apabila ada lowongan-lowongan maka secara mudah akan diisi

oleh tenaga-tenaga dari dalam organisasi sendiri.

d. Meningkatkan moral kerja. Apabila organisasi menyelenggarakan

program pelatihan maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya

akan menjadi lebih baik. Dengan iklim kerja yang sehat, moral kerja juga

akan meningkat.

e. Menjaga kesehatan dan keselamatan. Suatu pelatihan yang tepat dapat

membantu menghindari timbulnya kecelakaan-kecelakaan akibat kerja.

Selain daripada itu, lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan

tenteram.

f. Menunjang pertumbuhan pribadi. Dimaksudkan bahwa program

pelatihan yang tepat sebenarnya memberi keuntungan kedua belah pihak

yaitu organisasi dan tenaga kerja itu sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas

dengan mengikuti program pelatihan akan lebih memasakkan dalam

bidang kepribadian, intelektual, dan keterampilan32

5. Penempatan Sumber Daya Manusia

Penempatan merupakan proses yang dilakukan untuk menduduki posisi

karyawan yang lulus selekesi. Penempatan karyawan harus dilakukan sesuai

dengan bidang ilmu dan keahlian serta kemampuan yang dimiliki. Dalam

manajemen sumber daya manusia dikenal dengan “Right man the right place”.

Penempatan yang salah mengakibatkan hasil kinerja yang tidak optimal, karena

pekerjaan tidak dilakukan oleh orang yang bukan propesional. Profesionalisme

dalam pandangan Islam dicirikan oleh tiga hal (yusanto, 2002) yakni kafaah

(keahlian), himmatul‘amal (etos kerja yang tinggi), amanah (terpercaya).33


32

Fahmiah Akilah,Penerapan Fungsi Staffingn dalam Lembaga Pendidikan.hlm.670


33

18
a. Kafaah (Keahlian)

Merupakan hal yang berhubungan dengan keahlian dan kecakapan.

Ketetapan Islam dalam mengangkat dan menempatkan karyawan

haruslah sesuai antara keahlian dan kecakapan dengan tugas atau jabatan

yang di embannya. Oleh karena itu penempatan haruslah dilakukan

dengan tepat.

b. Himmatul‘amal (etos kerja yang tinggi)

Karyawan yang memiliki etos kerja tinggi melakukan tugas dengan

penuh keikhlasan, sungguh-sungguh dengan semangat tinggi, mencapai

sasaran kerja yang telah ditetapkan tanpa ada sedikitpun kesalahan.

Selain itu karyawan yang memiliki etos kerja tinggi memandang

pekerjaan sebagai ladang ibadah tidak hanya sebatas aktualisasi diri dan

meapenghargaan atau penghasilan semata

c. Amanah (terpercaya)

Karyawan yang amanah adalah karyawan yang dapat menjalankan

tugasnya dengan jujur, tidak berkhianat, melakukan tugas sesuai

prosedur, tidak melanggar aturan yang ada dalam organisasi. 34

6. Pemberhentian (pemutusan) Sumber Daya Manusia

Pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh terhadap karyawan apabila

terdapat staff meninggal dunia, mengundurkan diri atas permohonan sendiri,

dan melanggar ketentuan yang telah berlaku peraturan, dan etika serta perbuatan

tercela lainnya sesuai dengan pertimbangan dan keputusan perusahaan. 35

Nila Mardiah, Rekrutmen,Seleksi dan Penempatan dalam Perspektif Islam,(Kajian


Ekonomi Islam, Vol 1, No 2, Juli-Desember 2016),hlm.232
34

Ibid,hlm.233
35

19
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu pelaksanaan atau kegiatan
menentukan sumber daya manusia, dalam suatu peninjauan dengan
kemampuan kompetensi yang dimilikinya, secara efektif, efesian dan
produktif dalam memengang tanggung jawabnya sesuai dengan nilai –nilai
islam
Pengertian staffing dalam Quran dan Hadist adalah perencanaan
kepegawaian untuk di suatu lembaga atau persahaan sesuai dengan
kemampaun dan kepandaian oleh calon staffing, dan memahami nilai-nilai
keIslaman agar tugas kegiatan di lakukan memberi hasil yang juga
memiliki tingkat kepaedahannya. Baik unutk manusia maupun dalam untuk
menambah nilai ibadah di mata Allah swt.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam hadist Rasulullah saw
tersebut. Bahwa jika bukan pada ahlinya akan menimbulkan kerusakan dan
kehancuran sehingga perencanaan dan tujuan tidak berjalan dengan baik.
Maka dari itu perlunya langkah-langkah yang harus di lakukan oleh
pemimpin, untuk memiloih dan memilah calon staffing yang berkualitas,
agar berdampak baik kepada kinerja perusahaan.

Salsabila Wahyu Hadianti,Dkk,Tantangan dan Peluang Keberadaan Human Resource


Development (HRD) dalam Organisasi Pelayanan Sosial Studi Kasis pada Lembaga
Rehabilitas Odha dan Konsumen Napza Rumah Cemara Bandung,(Penelitian &
PKM,Vol,4.No,2.Juli 2017),hlm.139

20
DAFTAR PUSTAKA

Akilah Fahmiah,2018.Penerapan Fungsi Staffing dalam Lembaga Pendidikan. Jurnal


Manajemen Pendidikan Islam,vol.7.No, 1.
Andriani Tuti, 2015. Staffing dalam Al-Quran dan Hadist Ditinjau dari Mnajemen
Pendidikan, Jurnal Sosial Budaya,Vol,12,No 2.
Hadianti Salsabila Wahyu,Dkk, 2017.Tantangan dan Peluang Keberadaan Human
Resource Development (HRD) dalam Organisasi Pelayanan Sosial Studi Kasis
pada Lembaga Rehabilitas Odha dan Konsumen Napza Rumah Cemara
Bandung,Jurnal Penelitian & PKM,Vol,4.No,2.
Mardiah Nila,2016.,Rekrutmen,Seleksi dan Penempatan dalam Persefektif islam, Jurnal
Kajian Ekonomi Islam,Vol, 1.No,2.
Nurmalasari Inten, Muhibbin Syah, 2016. Manajemen Personalia dalam Pemberdayaan
Sekolah di SMP Muslimin 5 Kota Bandung, Jurnal Kependidikan ,Vol.7 No.1
Nata Abuddin, 2004.Sejarah Pendidikan Islam,Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada,2004
Saefullah,2013.Manajemen Pedidikan Islam, Bandung:CV Pustaka Setia,2013
Sulistiyani Ambar Teguh dan Rosidah,2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik,Yogyakarta: Graha
Ilmu,2003
Yatim Badri, 2018.Sejarah Peradaban Islam,Dirasah Islamiyah II, Jakarta:Rajawali
Pers,2018
Zazin ,Nur.2018 .Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Islam,Malang :Edulitera ,2018
https://www.academia.edu/29555783/STAFFING_DAN_PENGATURANYAdiakses pada
tanggal 16 November 2020, pukul 22: 51)
https://www.academia.edu/8370119/Makalah_Staffing_Lembaga_Pendidikan_Islam ( di akses
pada tanggal 11 Nivember 2020,Pukul 11.45 )
https://tafsirweb.com/7076-quran-surat-al-qashash-ayat-26.html
https://tafsirweb.com/2893-quran-surat-al-anfal-ayat-27.html

21

Anda mungkin juga menyukai