Anda di halaman 1dari 13

Tinjauan Filsafat Tentang Konsep Pengarahan (Directing)

dalam Manajemen Pendidikan Islam


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Suwandi, M.Ed.Mgt.

Disusun Oleh Kelompok 9 :

1. Puji Astutik (NIM: 2093244052)


2. M. Andrian Sulistyo (NIM: 2093244065)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga makalah Filsafat Manajemen Pendidikan
Islam ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam bidang studi Hadis
Idari. Adapun judul makalah ini adalah “Tinjauan Filsafat Tentang Konsep Pengarahan
(Directing) dalam Manajemen Pendidikan Islam”.

Kami meyadari didalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk perbaikan
penulisan makalah selanjutnya. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi kita semua.

Jombang, 6 Desember 2023

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A. Konsep Pengarahan Manajemen Pendiidkan Islam........................... 3


B. Pengarahan dalam manajemen pendidikan islam dilihat dari
perspektif islam.................................................................................. 5

BAB III PENUTUP...................................................................................... 9

A. Kesimpulan......................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga
pendidikan Islam secara islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan
hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif”
dan efisien. Makna ini selanjutnya memiliki implikasi-implikasi yang saling terkait
dan membentuk kesatuan sistem dalam manajemen pendidikan Islam.
Pengertian manajemen pendidikan Islam juga dijabarkan oleh beberapa
pihak. Menurut menurut Prof Dr Mujamil Qomar, manajemen pendidikan Islam
adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara islami. Cara ini
dengan menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. Sedangkan
pengertian manajemen pendidikan Islam menurut Ramayulis (2008:260) adalah
proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki umat Islam, lembaga
pendidikan atau lainnya. Manajemen pendidikan Islam tentu menjadi ilmu yang
bergerak dengan pedoman Islam, dengan begitu ilmu ini memiliki karakteristik
tersendiri yang bernuansa islami.
Menurut Prof Dr Mujamil Qomar, istilah Islam itu dapat dimaknai sebagai
Islam wahyu atau Islam budaya. Islam wahyu meliputi Alquran dan hadist-hadist
nabi maupun sahabat, pemahaman ulama, pemahaman cendekiawan muslim dan
budaya umat Islam. Setiap ilmu akan ada fungsi dasar yang dimiliki, begitu pula
salam manajemen pendidikan. Terfokus pada manajemen pendidikan Islam,
memiliki fungsi atau bagian di antaranyya fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasan.
Sehubungan dengan manajemen pendidikan Islam, maka filsafat merupakan
solusi yang terbaik dalam memecahkan permasalahan manajemen pada dunia
pendidikan Islam khususnya dalam pengelolaan manajemen pendidikan yang lebih
baik. Dalam realisasi pengembangan ilmu manajemen pendidikan Islam selain
menggunakan pendekatan Al-Qur’an dan hadist juga menggunakan pendekatan

1
filsafat. Dimana karakteristik pendekatan filsafat manajemen melalui karakter
kritis (rasa ingin tahu), reflektif (memberi banyak pertanyaan), dan radikal
(mengkaji secara mendasar).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep Pengarahan dalam Manajemen Pendidikan Islam?
2. Bagaimana Pengarahan dalam Manajemen Pendidikan Islam Ketika Dilihat
dari Perspektif Islam?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Konsep Pengarahan dalam Manajemen Pendidikan
Islam
2. Untuk Mengetahui Pengarahan dalam Manajemen Pendidikan Islam Ketika
Dilihat dari Perspektif Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Pengarahan Manajemen Pendidikan Islam

Dalam manajemen pendidikan Islam, agar pelaksanaan suatu kegiatan


manajerial dapa berjalan dengan baik maka perlu pengarahan, dimana isi
pengarahan yang diberikan kepada orang yang diberi pengarahan dapat
dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan
beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan,
dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun
bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima
arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu dapat
dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan. Dengan demikian. bahwa
fungsi pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam adalah proses bimbingan
yang didasari prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja, sehingga orang tersebut
mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh.

Menurut (Suwatah, 2017:11) Pengarahan yang diberikan kepada orang yang


diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah
setidaknya harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu: Keteladanan,
konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang
berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan
diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan
berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima
pengarahan.1

Dalam manajemen pendidikan Islam, fungsi pengarahan menjadi proses


pembimbingan dengan menggunakan prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja.
Sehingga orang tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh dan
bersemangat disertai keikhlasan yang sangat mendalam. Sebagai contoh, hal ini bisa
1
Billi Eka Wardana “Certified Manajemen Pendidikan Islam (Teori, Prinsip, Aspek, Fungsi, dan Konsep”
(Asian Journal of Management Analytics (AJMA) Vol. 1, No. 2, 2022: 79-88) Hlm. 85

3
terjadi ketika atasan memberikan bantuan berupa bimbingan kepada anggotanya
yang mengalami kesulitan dalam bekerja. Dengan arahan tersbut bisa menimbulkan
suasana kerja yang semakin menyenangkan.2

Pengarahan merupakan usaha-usaha untuk menggerakkan bawahan agar


melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan tujuan yang teah ditetapkan.
Dalam pengarahan manajer melakukan motivasi, komunikasi, dan menjalankan
kepemimpinannya.komunikasi dapat berlangsung antara atasan dan bawahan, dan
atau antara sesama pegawai. Kemudian pemimpin adalah orang yang dapat
mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sementara kepemimpinan adalah segala usaha untuk
mempengaruhi orang lain agar bekerja untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Secara umum gaya kepemimpinan ada tiga yaitu gaya kepemimpina


demokratis, gaya kepemimpina otoriter, gaya kepemimpina situasional. Gaya
kepemimpina demokratis ialah gaya kepemimpinan yang secara aktif melibatkan
bawahan dalam menetapkan tujuan dan memberikan perhatian kepada pegawai
dalam tugasnya. Gaya kepemimpina otoritar adalah gaya kepemimpinan yang
sifatnya tertutup, tidak tidak melibatkan bawahan dalam menetapkan tujuan dan
pembuatan kepputusan. Gaya kepemimpinan situasional yaitu perpaduan antara
gaya kepemimpinan demkratis dan otoriter tergantung situasi yang sedang
dihadapi.3

Dalam fungsi pengarahan, akan bermanfaat jika dilakukan dengan baik.


Pengarahan dapat meningkatkan semangat kerja karena di dalamnya terdapat
motifasi dari pimpinan. Kemudian pengarahan dapat menyatukan kekuatan secara
integral sehingga gerak organisasi menjadi harmonis dan saling menunjang. Selain
itu para anggota akan merasakan hadirnya pemimpin di tengah tengah mereka
sehingga mereka menjadi lebih bergairah.

2
Satriyadi, “MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM” (jurnal
manajemen pendidikan islam) hlm 177
3
Barnawi, Manajemen Sarana Dan Prasarana ., 28.

4
Dalam manajemen pendidikan Islam, fungsi pengarahan menjadi proses
pembimbingan dengan menggunakan prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja.
Sehingga orang tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh dan
bersemangat disertai keikhlasan yang sangat mendalam. Sebagai contoh, hal ini bisa
terjadi ketika atasan memberikan bantuan berupa bimbingan kepada anggotanya
yang mengalami kesulitan dalam bekerja. Dengan arahan tersbut bisa menimbulkan
suasana kerja yang semakin menyenangkan

Actuating merupakan bagian dari fungsi manajemen yang diartikan sebuah


proses membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya
berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta
serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan
(Sukarna, 2011). Oleh sebab itu maka pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
harus berpegang pada beberapa prinsip yaitu: a) prinsip mengarah pada tujuan
pokok dari pengarahan, b) prinsip keharmonisan dengan tujuan orang-orang bekerja
untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak sesuai dengan tujuan
organisasi, dan c) prinsip kesatuan komando (Suhardi, 2018).

B. Pengarahan dalam Manajemen Pendidikan Islam Dilihat dari Perspektif Islam

Fungsi pengarahan menjadi proses pembimbingan dengan menggunakan


prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja. Filsafat Manajemen dapat melaksanakan
tugasnya dengan sungguh- sungguh dan bersemangat disertai keikhlasan yang
sangat mendalam. Sebagai contoh, hal ini bisa terjadi ketika atasan memberikan
bantuan berupa bimbingan kepada anggotanya yang mengalami kesulitan dalam
bekerja. Dengan arahan tersbut bisa menimbulkan suasana kerja yang semakin
menyenangkan.

Commanding (pengarahan), yaitu memberi arahan kepada karyawan untuk


menunaikan tugasnya. Secara filosofis, pengarahan berkaitan dengan hakikat
kepemimpinan dan fungsi-fungsinya pada organisasi.4

4
Jumadi, “teori filsafat manajemen pendidikan islam” Pidie Provinsi Aceh, 2021, Hlm. 31

5
Konsep pengarahan (directing) dalam manajemen pendidikan Islam
memiliki kaitan erat dengan prinsip-prinsip manajemen yang didasarkan pada ajaran
Islam. Pengarahan adalah proses yang melibatkan pembimbingan, pengawasan,
motivasi, dan pengaturan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga
pendidikan. Dalam konteks pendidikan Islam, konsep pengarahan dapat dilihat dari
beberapa perspektif filosofis:

1. Tauhid dan Kepemimpinan: Konsep pengarahan dalam manajemen


pendidikan Islam dilihat sebagai tanggung jawab pemimpin (seperti kepala
sekolah atau pengelola) untuk membimbing dengan mempertimbangkan
prinsip tauhid. Pemimpin pendidikan diharapkan untuk menjalankan
tugasnya dalam kesadaran akan ketaatan kepada Allah dan tanggung jawab
moral terhadap pendidikan generasi yang akan datang.
2. Keadilan dan Kesetiaan: Dalam pengarahan, prinsip keadilan sangat penting.
Seorang pemimpin pendidikan harus adil dalam memberikan arahan,
memperlakukan setiap individu dalam lembaga pendidikan dengan cara
yang sama, dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua.
3. Etika dan Akhlak: Pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam juga
terkait dengan pentingnya memiliki etika dan akhlak yang baik dalam
memberikan arahan kepada siswa, guru, dan staf. Pemimpin pendidikan
Islam harus menjadi contoh yang baik dalam tindakan dan kata-katanya.
4. Pembinaan Siswa dan Guru: Proses pengarahan dalam konteks pendidikan
Islam melibatkan pembinaan dan bimbingan yang tidak hanya terfokus pada
aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan moral, spiritual, dan
keterampilan hidup siswa. Guru juga memerlukan arahan dan dukungan
dalam mengembangkan kualitas pengajaran mereka.
5. Konsultasi dan Kemitraan: Pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam
juga melibatkan konsultasi dan kolaborasi yang erat antara pemimpin, guru,
siswa, orang tua, dan komunitas. Keterlibatan semua pihak terkait dalam
proses pengarahan menjadi penting untuk mencapai tujuan pendidikan
secara holistik.

6
Dengan demikian, konsep pengarahan dalam manajemen pendidikan
Islam tidak hanya mencakup aspek teknis manajemen, tetapi juga sangat
menekankan nilai-nilai Islam, etika, moralitas, dan pendekatan yang holistik
terhadap pembinaan individu. Pemimpin pendidikan dalam konteks ini
diharapkan dapat menjadi teladan yang baik serta mampu membimbing dengan
adil, bijaksana, dan berlandaskan prinsip-prinsip Islam.

Pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam, ketika dilihat dari


perspektif filsafat, merupakan konsep yang terkait erat dengan prinsip-prinsip
dasar ajaran Islam yang tercermin dalam tindakan pengelolaan pendidikan.
Berikut adalah beberapa aspek pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam
dari sudut pandang filsafat:

1. Tawhid (Keyakinan pada Satu Tuhan)


Konsep pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam berakar
pada prinsip tawhid, yaitu keyakinan pada keesaan Allah. Pemahaman
bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan niat baik dan sejalan dengan
kehendak Allah menjadi inti dari setiap tindakan pengarahan dalam
pendidikan Islam.
2. Etika dan Moralitas
Filsafat pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam
menekankan pentingnya etika dan moralitas dalam setiap interaksi dan
pengarahan. Pemimpin pendidikan diharapkan untuk bertindak sesuai
dengan standar moralitas Islam dalam memberikan arahan kepada siswa,
guru, dan staf, serta menunjukkan sikap yang jujur, adil, dan bertanggung
jawab. Hal ini mencakup memastikan keadilan, transparansi, dan
keteladanan dalam tindakan mereka.
3. Pembinaan Integral
Pengarahan dalam pendidikan Islam berfokus pada pembinaan yang
holistik dan integral. Hal ini mencakup pembinaan aspek akademis, spiritual,
moral, sosial, dan keterampilan praktis pada siswa. Proses pengarahan juga

7
melibatkan bimbingan dan pembinaan bagi guru untuk memastikan bahwa
pendidikan yang diberikan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
4. Keadilan dan Keseimbangan
Prinsip keadilan merupakan bagian integral dari pengarahan dalam
manajemen pendidikan Islam. Pemimpin pendidikan harus bertindak secara
adil dalam memberikan arahan dan memperlakukan semua individu dengan
setara tanpa membedakan berdasarkan latar belakang atau status sosial.
5. Konsultasi dan Partisipasi
Filsafat pengarahan dalam pendidikan Islam mendorong partisipasi
dan konsultasi yang luas antara semua pihak terkait, termasuk pemimpin,
guru, siswa, orang tua, dan komunitas. Keputusan-keputusan dalam
manajemen pendidikan dibuat melalui musyawarah untuk mencapai
kesepakatan yang adil dan berlandaskan pada nilai-nilai Islam.
6. Transformasi dan Inovasi
Meskipun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam, pengarahan dalam
manajemen pendidikan Islam juga mendorong transformasi dan inovasi yang
sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini memungkinkan adaptasi
terhadap perubahan lingkungan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip inti
Islam.

Dalam keseluruhan, pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam,


ketika dipandang dari perspektif filsafat, menekankan bahwa setiap langkah
yang diambil harus sesuai dengan ajaran Islam, menghormati nilai-nilai etika
dan moralitas, serta membina siswa secara holistik dan adil.

A.

8
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pengarahan merupakan usaha-usaha untuk menggerakkan bawahan agar
melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan tujuan yang teah ditetapkan.
Dalam pengarahan manajer melakukan motivasi, komunikasi, dan menjalankan
kepemimpinannya.komunikasi dapat berlangsung antara atasan dan bawahan, dan
atau antara sesama pegawai. Kemudian pemimpin adalah orang yang dapat
mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Commanding (pengarahan), yaitu memberi arahan kepada karyawan untuk
menunaikan tugasnya. Secara filosofis, pengarahan berkaitan dengan hakikat
kepemimpinan dan fungsi-fungsinya pada organisasi.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu jika ada kesalahan penulisan ataupun ejaan kata dalam makalah ini dimohon
kritik dan sarannya. Karena kritik dan saran akan sangat membantu demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga penulisan makalah ini bisa berguna dan dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
C.

9
DAFTAR PUSTAKA

Billi Eka Wardana “Certified Manajemen Pendidikan Islam Teori, Prinsip, Aspek, Fungsi,
dan Konsep” (Asian Journal of Management Analytics (AJMA) Vol. 1, No. 2, 2022:
79-88)

Satriyadi, “MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM”


(jurnal manajemen pendidikan islam)

Barnawi, Manajemen Sarana Dan Prasarana .,

Jumadi, “teori filsafat manajemen pendidikan islam” Pidie Provinsi Aceh, 2021,

10

Anda mungkin juga menyukai