Anda di halaman 1dari 19

AYAT-AYAT QUR’AN TENTANG KONSEP DASAR

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH KELOMPOK

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ayat-Ayat Manajemen


Pada Semester 3 (Tiga) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Tahun Akademik 2023-2024

Dosen Pengampu: Fenty Setiawati ,S.Ag,,M.A.

Disusun Oleh:
Kelompok 1 (Satu)

Lulu Zulfa (12211030318)


Sayidatul Musyarofah (1221030331)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SYAMSUL ULUM GUNUNGPUYUH SUKABUMI

TAHUN 2023 M/ 1445 H

1
LATAR BELAKANG

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan Makalah Tafsir Ayat-Ayat Manajemen tentang Ayat-ayat Qur’an

Tentang Konsep Dasar Manajemen pendidikan Islam, ini tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Fenty

Setiawati ,S.Ag,,M.A.sebagai Dosen Pengampu yang telah memberi kesempatan

kepada kami untuk menyusun makalah kami.

Akhir kata, kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Begitu

pula makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Sukabumi, 30 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Isi

DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan Islam......................6
B. Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam.............................................8
C. Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam............................................10
D. Fungsi Manajemen Pendidikan Islam dalam Tinjauan Al-Qur’an..........12
BAB III..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan selalu menjadi tumpuan Harapan untuk mengembangkan individu

dan masyarakat. Pendidikan mengembangkan peradaban melalui pengembangan

ilmu dan pengetahuan secara terus nenerus sejalan dengan visi dan misi hidup

umat.

Dunia pendidikan merupakan tempat yang penuh dengan lika-liku

permasalahan. Akan tetapi yang paling inti di dalamnya adalah nanajemennya.

Keberhasilan manajemen akan menjadi barometer keberhasilan pendidikan

sendiri. Manajemen pendidikan Islam merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas kehidupan umat dari keterbelakangan, baik secara moral,

materi, dan spiritual. Dalam Islam, manajemen adalah hal yang sangat penting.

Manajemen yang baik adalah manajemen yang mempunyai konsep dan

sesuai dengan objek serta tempat organisasinya. Manajemen dalam pendidikan itu

sangat penting, terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan

Islam harus mampu menciptakan bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan

yang efektif dan efisien. Dengan melihat pentingnya manajemen dalam

pendidikan islam dan perlunya menciptakan manajemen yang baik dengan

mempunyai konsep menjadi salah satu alasan penyusunan makalah ini agar dapat

menambah pengetahuan seputar konsep manajemen dalam pendidikan islam.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat

dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan Islam?

2. Apa Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam ?

3. Apa Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam?

4. Apa Fungsi Manajemen Pendidikan Islam dalam Tinjauan Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:

1. Untuk Mengetahui dan Memahami Pengertian Manajemen dan


Manajemen Pendidikan Islam.
2. Untuk Mengetahui dan Memahami Prinsip Dasar Manajemen
Pendidikan Islam .
3. Untuk Mengetahui dan Memahami Unsur-unsur Manajemen
Pendidikan Islam.
4. Untuk Mengetahui dan Memahami Fungsi Manajemen Pendidikan
Islam dalam Tinjauan Al-Qur’an.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan Islam

a) Pengertian manajemen

Asal kata Manajemen adalah dari kata to manage yaitu mengurus,ada juga

menggunakan istilah tata laksana,tapi yang penting adalah apa yang terkandung

dalam pengertian itu, jadipada pokok nya pengertian Manajemen adalah

pengurusan suatu usaha atau dengan pengertian lain Manajemen adalah mengurus,

mengatur, membina, memimpin agar tujuan suatu usaha tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki .

Ada tiga pengertian dari istilah Manajemen yaitu:

1) Manajemen sebagai suatu proses, yaitu dimana pelaksanaan suatu tujuan

tertentu dilaksanakan,diselenggarakan dan diawasi.

2) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen dalam suatu badan tertentu.

3) Manajemen sebagai suatu seni dan sebagai ilmu. Berfungi sebagai seni

adalah untuk mencapai tujuan yang mata yang menguntungkan ,

manajemen sebagai suatu ilmu adalah untuk menjelaskan unsur

pengetahuan yang digunakan atau dinyatakan oleh peraturan umum.

Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

Manajemen adalah suatu seni mengatur, memimoin, membimbing, dan

6
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya untuk

mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.

b) Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manaemen pendidikan islam adalah sebuah istilah yang di populerkan pada

dekade 2000 di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Istilah ini merujuk

pada implementasi manajemen industri ke dalam institusi pendidikan dengan

harapan agar pendidikan dapat dikelola semirip mngkin dengan industri yang pada

akhirnya akan menghasilkan produk(peserta didik)yang berkualitas sesuai dengan

amanah UU No.23 Tahun 2003.

Membahas definisi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), beberapa ahli

pendidikan memberikan definisi berbeda. Meskipun demikian, substansinya tidak

jauh berbeda .

1) Mujammil Qomar mendefinisikan Manajemen Pendidikan Islam

adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara

islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain

yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan

efisien.1

2) Ramayulis mengemukakan bahwa pendidikan manajemen pendidikan

islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki

(umat islam, lembaga pendidikan atau lainnya),baik keras maupun

lunak . pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan

1
Mujammil Qomar,Dimensi Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007),10

7
orang lain secara efektif dan efesien serta produktif untuk mencapai

kebahagiaan dan kesejahteraan baik dunia mauoun akhirat.2

B. Prinsip Dasar Manajemen Pendidikan Islam

a) Prioritas Tujuan

Tujuan (goal) adalah cita-cita bersama yang disepakati oleh ang- gota sebuah
organisasi. Tujuan dilaksanakan melalui proses kerja yang terstruktur sistematis
yang dilaksanakan menurut Tugas dan tanggung jawab (job discpription) masing-
masing anggota oragansasi. Namun demikian, adala skala prioritas yang yang
harus dicapai mengingat tidak mungkin semua tujuan mampu dicapai oleh sebuah
organisasi. Untuk itulah, diperlukan skala prioritas pada tujuan-tujuan yang ingin
dicapai.

Dalam mencapai tujuan, masing masing anggota organiasi harus melepaskan


kepentingan pribadi meskipun masing masing individu tak jarang membawa
tujuan pribadi dan pragmatis ketika terlibat atau melibatkan diri dalam organisasi.
Oleh karenanya fokus pada tujuan adalah satu cara/metode agar semua anggota
organisasi berpaling dari egosentris pada tujuan pribandinya.

b) Keikhlasan

Keihlasan berangkat dari kesadaran bahwa tugas dan tanggungjawab akan


konsekwensi dari memasuki organisasi kerja khususnya pendidikan. Kesadaran
ini tertanam dan menjadi dasar dalam melaksanakan setiap tugas dan
tanggungjawab sehingga pada saat melaksnakan tugas dan terekam dalam memori
otaknya. Sifat ini kemudian menjadi karakter yang menjadi kebiasaan adalah
bekerja dengan sungguhh-sungguh tanpa mengharapkan pamrih apapun dan hanya
berharap ridho ilahi. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS. Al A'arf:29.

‫ُقْل َأَم َر َر ِّبي ِباْلِقْس ِط َو َأِقيُم وا ُوُجوَهُك ْم ِع ْنَد ُك ِّل َم ْس ِج ٍد َو اْد ُعوُه ُم ْخ ِلِص يَن‬

‫َلُه الِّد يَن َك َم ا َبَد َأُك ْم َتُعوُدون‬

2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,9Jkarta: Kalam Mulia,2008),78

8
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah):
"Luruskanlah muka (diri) mu di setiap salat dan sembahlah Allah dengan
mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan
kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada- Nya)"

Karakter ini mempengaruhi juga pada pola pikir dan pola tindak yang akan
pada pengambilan keputusan dalam bekerja. Keihlasan ketika sudah berubah
menjadi karakter tdak akan mampu membuat individu untuk mengaharap balasan
dari pekerjaannnya kecuali apa yang menjadi haknya sehingga akan jarang
ditemukan pegawai yang protes akibat tidak ditunaikannya hak yang menjadi
miliknya. Keihlasan juga akan menjadi landasan dalam berfikir sehingga ketika
diaplikasikan dalam pekerjaan akan memberikan ketentraman jiwa yang
berdampak pada karakter-karakter lainnya. Ketika karakter ini muncul, maka bisa
dipastikan pekerjaan yang mereka laksanakan akan dikerjakan dengan sungguh-
sungguh karena apa yang mereka kerjakan bukan semata-mata balasan di dunia
namun juga dikahirat kelak. Pepatah arab mengatakan

‫روح العمل اخلص‬

"ruh setiap pekerjaan adalah keihlasan"

Oleh karenanya, prinsip keikhlasan merupakan sandaran utama dalam


melaksanakan setiap amal perbuatan yang harus lakukan terlepas pekerjaan kita
dengan gaji yang diterima sesuai atau tidak..

c) Kejujuran

Prinsip kejujuran memegang peranan penting dalam produktifitas kerja dalam


sebuah organisasi. Prinsip ini menjadi pijakan dalam membuat keputusan setiap
pekerjaan. Kejujuran jika sudah menjadi prinsip sebuah organisasi bisa
dipastikans setiap pekerjaan akan dilaksanakan menurut target pekerjaan. Setiap
masalah akan bisa diatasi tanpa perlu menyembunyikan dan akhirnya akan
menjadi " duri dalam daging". Oleh karena itu, dalam sebuah organisasi akan
sangat penting untuk menanamkan prinsip kejujuran agar tujuan organsisasi yang
ingin dicapai dapat terlaksana.

9
Nilai kejujuran haruslah menjadi nilai yang mendasari pada setiap
pelaksanann tugas dan program kerja di lembaga pendidikan. Melak- sanakan
tugas dengan landasan prinsip ini membawa pada karakter yang akan tertanam
dan menjiwai setiap langkah. Menjaga prinsip ini berarti menjaga kita dari sikap-
sikap lalai terhadap tugas (khianat) sebagaimana hal ini sangat dilarang dalam
ajaran agama. Sebagaimana firman Allah:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ال َتُخ وُنوا َهَّللا َو الَّرُسوَل َو َتُخ وُنوا َأَم اَناِتُك ْم َو َأنُتْم‬

‫َتْع َلُم وَن‬

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan


Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanah
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."

d) Praktis/Aplikatif

Dalam setiap pekerjaan, manusia cenderung memilih dan melak- sanakan


pekerjaan dengan cara dan teknik yang paling praktis. Berang- kat dari sini,
seharusnya semua fungsi manejemen harus berprinsip praktis/aplikatif.

Oleh karena itu, dalam setiap kebijakan yang diturunkan akan sangat mudah
untuk dilaksanakan jika program yang dibuat bersifat aplikatif. Program yang
dibuat dengan prinsip ini akan mudah untuk dilaaksanakan dan membuat
pelaksana kegiatan mampu melaksanakanya dengan baik. Aplikatif juga bermakna
semua orang bisa melaksanakan dan mudah dalam menerapkannya.

C. Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam

Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Manajemen Pendidikan memiliki 7 unsur


yang sangat penting yang terdiri dari "7M". Usman dan Henry Fayol (2009)
menjelaskan ada 7 M tersebut terdiri dari:

a. Man (Manusia), yang memiliki peran sebagai man power di dalam


perusahaan atau organisasi, Man keberadaannya diperlukan untuk

10
memimpin, menggerakkan anggota, dan memberikan pikiran dan
tenaganya demi kemajuan organisasi.
b. Material (Barang), material dibutuhkan dalam proses produksi disuatu
organsiasi atau institusi;
c. Machine (Mesin), yaitu hal yang sangat pokok dalam memberikan
kelancaran jalannya organisasi. Mesin merupakan alat ataupun sarana yang
dapat digunakan oleh suatu organisasi atau instansi baik itu modern atau
peralatan bersifat konvensional
d. Money (Uang). Money/modal dibagi Menjadi 2 yaitu pertama modal tetap
dalam bentuk tanah, gedung, mesin; dan yang kedua yaitu dalam modal
kerja
e. Method (Metode), penggunaan metode yang baik dan tepat dilakukan
berdasarkan aturan, cara-cara tertentu yang memiliki tujuan untuk
mengantisipasi inefisiensi atau terjadinya pemborosan. Contoh dalam
Pendidikan bahwa, metode pembelajaran harus dipilih oleh guru dengan
sebaik-baiknya sebab hal itu sangat diperlukan untuk menjelaskan materi
pelajaran. Sebab metode yang dipilih akan menjadikan pengaruh atas
pemahaman peserta didik dalam memahami materi Pelajaran
f. Market (Pasar), merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli, dalam
institusi atau organisasi, market merupakan tempat terlaksananya interaksi
dari guru dengan murid ataupun stakeholders dari lingkungan lembaga
tersebut
g. Minute (Waktu), dipergunakan dan dimanfaatkan untuk mencapai visi dan
misi organisasi secara efektif dan efisien.

D. Fungsi Manajemen Pendidikan Islam dalam Tinjauan Al-Qur’an.

11
1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan


pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang
hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Perencanaan adalah salah satu
fungsi awal dari aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Anderson memberikan definisi perencanaan adalah pandangan masa
depan dan menciptakan kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di
masa depan.3

Adapun kegunaan perencanaan adalah sebagai berikut: karena perencanaan


meliputi usaha untuk memetapkan tujuan atau memformulasikan tujuan yang
dipilih untuk dicapai, maka perencanaan haruslah bisa membedakan point pertama
yang akan dilaksanakan terlebih dahulu ,dengan adanya perencanaan maka
memungkinkan kita mengetahui tujuan- tujuan yang kan kita capai ,dapat
memudahkan kegiatan untuk mengidentifikasikan hambatan-hambatan yang akan
mungkin timbul dalam usaha mencapai tujuan.4

Dalam proses perencanaan terhadap program pendidikan yang akan


dilaksanakan, khususnya dalam lembaga pendidikan Islam, maka prinsip
perencanaan harus mencerminkan terhadap nilai-nilai Islami yang bersumberkan
pada Alquran dan al-Hadits. Dalam hal perencanaan ini Alquran mengajarkan
kepada manusia :

‫َو اْفَع ُلوا اْلَخْيَر َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحوَن‬

Artinya : Dan berbuatlah kebajikan supaya kamu mendapatkan keberuntungan


(QS. Al- Hajj/78: 77)

2. Pengorganisasian (Organizing)

Menurut Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen


dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk
unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.5 Organisasi
3
Syafarudin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005),
4
Ibid., h. 37.
5
George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 73.

12
dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan
pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi. Organisasi lebih
menekankan pada pengaturan mekanisme kerja.6

Wujud dari pelaksanaan organizing ini adalah tampaknya kesatuan yang utuh,
kekompakan, kesetiakawanan dan terciptanya mekanisme yang sehat, sehingga
kegiatan lancar, stabil dan mudah mencapai tujuan yang ditetapkan.Proses
organizing yang menekankan pentingnnya tercipta kesatuan dalam segala
tindakan, dalam hal ini Alquran telah menyebutkan betapa pentingnya tindakan
kesatuan yang utuh, murni dan bulat dalam suatu organisasi. Firman Allah Swt.
berfirman:

‫َتَفَّر ُقوا َو اْذ ُك ُروا ِنْع َم َت ِهَّللا َع َلْيُك ْم ِإْذ ُك نُتْم َأْع َداُء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتم‬ ‫َو اْعَتِصُم وا ِبَح ْبِل ِهَّللا َجِم يًعا َو اَل‬
‫ َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد وَن‬، ‫َع َلى َشَفا ُح ْفَرٍة ِم َن الَّناِر َفَأنَقَذُك م ِّم ْنَها َك َذ ا ِلَك ُيَبِّيُن ُهللا َلُك ْم َو اَيِتِه‬ ‫ِبِنْع َم ِتِه ِإْخ َو اًنا َو ُك نُتْم‬

Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran/3: 103). Ayat di atas menunjukkan
bahwa organisasi merupakan kumpulan orang- orang yang bisa diorganisir dengan
baik. Maka hendaklah bersatu-padulah dalam dalam bekerja dan memegeng
komitmen untuk mencapai cita-cita dalam satu payung organisasi dimaksud.
Selanjutnya Alquran memberikan petunjuk agar dalam suatu wadah, tempat,
persaudaraan, ikatan, organisasi, kelompok, janganlah timbul pertentangan,
perselisihan, perscekcokan yang mengakibatkan hancurnya kesatuan, runtuhnya
mekanisme kepemimpinan yang telah dibina.

3. Penggerakan (actuating)

6
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik, (Jakarta: Gema Insani,
2003), h. 101.

13
Fungsi actuating merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang
tidak dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke dalam
fungsi ini adalah directing commanding, leading dan coordinating. 7 Karena
tindakan actuating sebagaimana tersebut, maka proses ini juga memberikan
motivating, untuk memberikan penggerakan dan kesadaran terhadap dasar dari
pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang telah ditetapkan,
disertai dengan memberi motivasi-motivasi baru, bimbingan atau pengarahan,
sehingga mereka bisa menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun
dan baik.

Alquran dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap proses
pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk
actuating ini. Allah Swt. berfirman:

‫َقِّيًم ا ِلُينِذَر َبْأًسا َش ِد يًدا ِم ن َّلُد ْنُه َو ُيَبِّش َر اْلُم ْؤ ِمِنيَن اَّلِذ يَن َيْع َم ُلوَن الَّص ِلَحِت َأَّن َلُهْم‬

‫َأْج ًرا َحَس ًنا‬

Artinya: Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang


sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik. (QS. al-Kahfi/18: 2)

4. Evaluasi (Controlling).

Ar-Riqaabah atau evaluasi dalam konteks manajemen adalah proses untuk


memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan benar sesuai apa tidak dengan
perencanaan sebelumnya. Evaluasi dalam manajemen pendidikan Islam ini
mempunyai dua batasan pertama; evaluasi tersebut merupakan proses/kegiatan
untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan, kedua;evaluasi yang dimaksud adalah usaha untuk memperoleh
informasi berupa umpan balik (feed back) dari kegiatan yang telah dilakukan.

Pengendalian merupakan salah satu cara para manajer untuk mengetahui


apakah tujuan-tujuan organisasi itu tercapai atau tidak dan mengapa terpai atau

7
Tanthowi, Unsur-unsur Manajemen, h. 74

14
tidak tercapai. Selain itu controlling adalah sebagai konsep pengendalan,
pemantau efektifitas dari perencanaan, pengorganisasian, dan kepemimpinan serta
pengambilan perbaikan pada saat dibutuhkan. Adapun ayat Alquran yang
berkaitan dengan evaluasi sebagai berikut:

‫َو ِإَّن َع َلْيُك ْم َلَخ ِفِظ يَن ۝ ِكَر اًم ا َك ِتِبيَن ۝َيْع َلُم وَن َم ا َتْفَع ُلون‬

Artinya: “padahal ssungguhnya bagi kamu ada malaikat yang mengawasi


pekerjaanmu, yang mulia disisi Allah dan yang mencatat pekerjaan itu, mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Infithar/82: 10-12).

E. Prioritas Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan daripada pendidikan islam adalah membentuk generasi-generasi yang


kaya akan ilmu dan akhlak yang luhur, generasi yang memiliki akal sehat,
melahirkan peserta didik kepada kehidupan dunia yang balance, sehingga mampu
mengantarkan kepada hakikat daripada ilmu tersebut, yaitu amal baik.

Sebagaimana sabda Rosulullah SAW.

‫َم ْن َس َلَك َطِرْيًقا َيْلَتِم ُس ِفْيِه ِع ْلًم ا َس َّهَل ُهللا ِبِه َطِر ْيًقا ِإَلى اْلَج َّنِة‬

Artinya: "Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,
maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR Muslim).

Namun untuk meraih tujuan prioritas tersebut ada beberapa syarat dan
ketentuan yang perlu dipertimbangkan, sebelum jauh membahas bagaimana
melahirkan peserta didik yang berkualitas, tentu penting rasanya membahas
kriteria pendidik yang dapat mengantarkan peserta didik sehingga mampu meraih
puncak daripada tujuan tersebut.

Berikut kriteria pendidik:

a. Loyalitas dalam mendidik.

Kualitas peserta didik, tergantung bagaimana kualitas pendidiknya.

Dalam al-Qur'an surat Yasin ayat 21 telah disinggung:

15
‫ٱَّتِبُعو۟ا َم ن اَّل َيْس َٔـُلُك ْم َأْج ًرا َو ُهم ُّم ْهَتُد وَن‬

Artinya: Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Pendidik sejati yang disinggung dalam al-Qur'an ialah pendidik yang loyalitas
dalam menyebarkan ilmunya, dia yang tidak meminta imbalan atas apa yang telah
ia ajarkan, artinya, seorang pendidik harusnya tidak memiliki tujuan lain selain
menyebarkan ilmunya, adapun perangkat duniawi hanyalah sekedar bonus
daripada jerih payahnya, bukan sebagai tujuan utama ketika ia terjun salam bidang
tersebut.

b. Ahli dalam bidangnya.

‫ُاْدُع ِاٰل ى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َاْح َس ُۗن ِاَّن َر َّبَك ُهَو َاْعَلُم ِبَم ْن َض َّل َع ْن‬
‫َس ِبْيِلٖه َو ُهَو َاْعَلُم ِباْلُم ْهَتِد ْيَن‬

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan


pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

‫ُك ْو نُــْو ا َر َّباِنِّيْـيَن ُح َلَم اَء ُفَقَهاَء ُع َلَم اَء َو ُيَقاُل َالَّرَّباِنُّي اَّلِذ ى ُيــَر ِبـّـى الَّناَس ِبِص َغاِر ْالِع ْلِم َقْبَل ِكَباِر ِه‬

Artinya: "Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama.

Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan


ilmu step by step yang kemudian menjadi banyak," (HR. Bukhari).

Pendidik seperti inilah yang dibutuhkan dalam sebuah lembaga


pendidikan, sehingga mampu mengantarkan peserta didik yang berkualitas.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Asal kata Manajemen adalah dari kata to manage yaitu mengurus,ada juga

menggunakan istilah tata laksana,tapi yang penting adalah apa yang terkandung

dalam pengertian itu, jadipada pokok nya pengertian Manajemen adalah

pengurusan suatu usaha atau dengan pengertian lain Manajemen adalah mengurus,

mengatur, membina, memimpin agar tujuan suatu usaha tercapai sesuai dengan

yang dikehendaki .

Prinsip Dasar manajemen pendidikan islam :Prioritas


tujuan,keikhlasan,kejujuran,praktis/aplikatif.

Unsur-unsur Manajemen Pendidikan Islam :Man(manusia),


materials(barang),market(pasar),machine(mesin), money(uang),
methode(metode), minute(waktu).

Fungsi Manajemen Pendidikan Islam dalam Tinjauan Al-Qur’an:

 Perencanaan(planning)
 Penngorganisasian(organizing)

17
 Penggerakan (actuating)
 Evaluasi (controlling)

Tujuan daripada pendidikan islam adalah membentuk generasi-generasi yang


kaya akan ilmu dan akhlak yang luhur, generasi yang memiliki akal sehat,
melahirkan peserta didik kepada kehidupan dunia yang balance, sehingga mampu
mengantarkan kepada hakikat daripada ilmu tersebut, yaitu amal baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:


Aditya Media, 2009.

Hidayat Rahmat, Wijaya Candra, Ayat-Ayat Alquran Tentang manajemen


Pendidikan, Medan,LPPPI, 2017

Asnawir, Manajemen Pendidikan, Padang:,IAIN IB Press, 2006.

Thantowi, Jawahir, Unsur Manajemen menurut Ajaran Al-Qur’an , Jakarta: Al-


Husna, 1983.

19

Anda mungkin juga menyukai